Ketua Kelas VS Perusuh Kelas...

De Rainniya

11.7M 761K 27.5K

[TELAH TERBIT DAN TERSEDIA DI TOKO BUKU GRAMEDIA SELURUH INDONESIA] "ALDI! KAYAKNYA LO MAU GUE SERET KE RUANG... Mais

PROLOG
KKVSPK-2
KKVSPK-3
KKVSPK-4
KKVSPK-5
KKVSPK-6
KKVSPK-7
KKVSPK-8
KKVSPK-9
KKVSPK-10
KKVSPK-11
KKVSPK-12
KKVSPK-13
KKVSPK-14
KKVSPK-15
KKVSPK-16
KKVSPK-17
KKVSPK-18
KKVSPK-19
KKVSPK-20
KKVSPK-21
KKVSPK-22
KKVSPK-23
KKVSPK-24
KKVSPK-25
KKVSPK-26
Q&A
KKVSPK-27
KKVSPK-28
Q&A (the answer)
KKVSPK-29
KKVSPK-30
KKVSPK-31
KKVSPK-32
KKVSPK-33
KKVSPK-34
KKVSPK-35
KKVSPK-36
KKVSPK-37
KKVSPK-38
KKVSPK-39
KKVSPK-40
KKVSPK-41
KKVSPK-42
KKVSPK-43
KKVSPK-44
KKVSPK-45
KKVSPK-46
KKVSPK-47
KKVSPK-48
KKVSPK-49
KKVSPK-50
KKVSPK-51
KKVSPK-52
KKVSPK-53
KKVSPK-54
KKVSPK-55
KKVSPK-56
EPILOG
INFO
VOTE SEQUEL
ABOUT SEQUEL
BANTU JAWAB DONG
SIAP-SIAP YA
VOTE COVER!
VOTE COVER! (2)
All The Cast Of KKVSPK
COUNT DOWN
OPEN PRE ORDER
OPEN PO KEDUA
KUIS SPESIAL
TELAH TERSEDIA
KABAR BARU

KKVSPK-1

409K 30.8K 771
De Rainniya

Hai semua!
Karena banyak yang request ingin baca cerita Ketua Kelas VS Perusuh Kelas ini secara full di wattpad. Jadinya aku memutuskan untuk upload cerita ini sepenuhnya lengkap secara gratis (kecuali extra part ya, extra part khusus ada di novel)

Jadi kalian cukup beri dukungan berupa vote dan komentar ya^^
Happy reading💕

•••

Perusuh Ketenangan

PADA pelajaran les kedua kelasnya Tara ribut banget, udah kayak kapal titanic yang mau tenggelam. Hal ini terjadi karena sudah hampir dua puluh menit, Pak Budiman selaku guru matematika mereka belum juga menunjukkan batang hidungnya.

"Tar, mending sekarang lo cari Pak Budiman deh, sebelum kelas kita ini runtuh.." Celutuk Airysh yang ada di sampingnya Tara.

Tara memutar kedua bola matanya. Malas banget rasanya kalau harus ke lantai bawah untuk mencari Pak Budiman. Akan tetapi ia semakin menjadi pusing ketika dilihat kelasnya kacau.

Tara pun segera bangkit berdiri, ia paling nggak suka dengan suasana kelas yang begini. Yang ia inginkan adalah membuat kelasnya menjadi kelas teladan dan dipandang baik oleh para guru. Itu adalah salah satu visi dan misinya sebagai ketua kelas!

Akhirnya ia berjalan ke depan kelas. "Teman-teman, mohon perhatiannya bentar!" Hardik Tara tegas sambil memukul meja guru yang kosong sebanyak dua kali.

Sehingga semua teman-temannya yang lagi pada sibuk dengan dunianya sendiri pun terdiam, dan segera menatap Tara serentak.

"Tolong jaga ketertiban ya! Kalian bukan bocah lagi, jangan ribut banget! Mohon kerja samanya!" Teriak Tara tegas lagi sambil menatap lekat pada seluruh teman-temannya yang sedang memperhatikannya.

Kemudian Aldi yang duduk di ujung pojok malah menjawab. "Yang ngomong juga masih kayak bocah!" Ejeknya sambil menyeringai. Seketika saja satu kelas pada tertawa terpingkal-pingkal karena perkataannya Aldi tersebut.

Tara jadinya naik tensi, ia menatap sengit Aldi. "Lo mending mingkem aja ya, sebelum gue robek mulut sialan lo tuh!"

"Galak amat sih Ibu Tara.. Uang belanja abis ya?" Goda Aldi dan melemparkan seringainya pada Tara.

Argh! Mulai lagi deh reseknya, penyakit anak itu nggak pernah bisa hilang! Selalu aja buat Tara naik tensi.

Dan karena udah naik tensi, Tara langsung menuju ke tempat duduknya Aldi. "Udah bosen hidup ya lo? Mau cari mati?!" Cewek itu berkacak pinggang.

Aldi tersenyum kecil. "Ya, nggak dong.." Sahutnya santai.

"Lo tuh sebenernya maunya apa sih?!" Desis Tara geram.

"Aldi berdecak. "Aku nggak pernah mau cari mati, karena kalo aku mati siapa yang jagain kamu? Kan aku temen hidup Ibu Tara.." Cowok utu kembali memamerkan seringainya dengan gombalan mautnya.

Spontan juga, teman-teman kelasnya pada heboh karena mendengar gombalan Aldi itu. Semuanya pada bersorak 'cie' secara bersamaan sehingga suasana kelas menjadi ricuh riuh.

Tara melotot. "Temen hidup pala lo botak!" Hardiknya sambil menatap jijik Aldi.

Whats? Teman hidup?! Yang bener aja, iwyuu! Najis!

Aldi malah tersenyum jail. "Kalo aku botak, kamu tetap sayang kan?"

Aih, gara-gara perkataannya kelas jadi heboh lagi. Inilah salah satu alasan kenapa Tara benci banget sama Aldi. Cowok itu suka banget memancing keributan di kelas. Menurut Tara, dialah biang keroknya!

Akhirnya dengan geram Tara menoyor kepalanya Aldi. "IHH ALDI CUKUP DEH YA! GUE MINTA TOLONG BANGET SAMA LO!"

Melihat wajahnya Tara yang sudah merah padam, sekelas jadinya terdiam dan melihat ke arah mereka berdua. Nggak usah heran lagi, Tara dan Aldi memang seperti ini. Nggak pernah bisa akrab. Pokoknya berantem aja kerjaannya.

"Kalo mau minta tolong di kantor polisi aja Ibu Tara, sini aku anterin.." Balas Aldi sambil tersenyum mengejek.

Tara semakin melotot pada Aldi dan memberi tatapan membunuh pada cowok itu. Cewek itu berdesis emosi. Ia tarik napas dalam-dalam dan menghebuskannya.

Kedua alisnya Aldi saling bertaut ketika tiba-tiba ketua kelasnya itu keluar sambil emosi membanting pintu kelas sehingga membuat teman-temannya terdiam sebentar. Namun tak lama setelah itu, mereka malah menjadi ribut kembali.

Tara keluar dari kelas bukannya ia takut dengan Aldi. Bukan itu! Tapi cewek itu teringat kalau ia harus segera mencari Pak Budiman. Jadi ia memilih untuk bersabar. Karena ia tahu kalau berantem sama Aldi itu nggak akan kelar-kelar, bisa sampai hari raya monyet takutnya.

"Lo hobi banget ya buat ketua kelas kita cepet tua.." Celutuk Rino teman sebangkunya Aldi yang sedang bermain game coc di ponselnya.

Aldi tersenyum tipis. "Siapa suruh dia jadi orang perfeksionis banget. Jadi seru aja buat dia marah.."

Rino yang ada di sebelahnya pun geleng-geleng kepala. "Ada-ada aja ya lo.."

Dan Raffi yang datang dan duduk di atas meja mereka ikut angkat bicara. "Lo sama Tara tuh kayak kucing dan anjing tau nggak sih!"

Aldi diam dan tidak merespon apa-apa, sementara itu Rino yang menyahut. "Kalo lo kayak monyet yang bergantungan di pohon pete!" Cowok itu tertawa ngakak sambil dengan tetap fokus pada ponselnya.

Rino emang gitu, waktu ngomong sama orang masih aja bisa pacaran sama ponselnya. Karena setiap harinya itu kerjaannya main game aja. Baginya, tanpa main game hidupnya akan terasa hampa. Satu hari tanpa game itu ibaratnya kayak nasi goreng tanpa kecap kental.

"Eh kutu gajah gue nggak ada ajak lo ngomong!" Lantas Raffi menoyor kepalanya Rino dengan kesal.

Rino berdesis jengkel. "Sejak kapan gajah ada kutu? Nggak usah sok tau ding!"

Raffi pun memanyunkan bibirnya seperti anak kecil. "Bodo amat!" Kemudian ia berpaling menatap Aldi yang tiba-tiba berdiri dari bangkunya. "Lo mau ke mana Al?"

Aldi menoleh dan tersenyum miring. "Gue cabut bentar, ada urusan bisnis." Candanya, setelah itu ia berjalan keluar dari kelas tanpa menghiraukan seruannya Rino dan Raffi yang terkesan ngaur itu.

"Mau ke mana bang?! Jangan bikin adik merana dong, adik butuh jawaban!" Hardik Rino dengan wajah pura-pura terluka, seperti seorang perempuan yang dimainin oleh Aldi.

Raffi langsung menatap jijik anak itu. "Lo tuh udah kayak jablay nggak laku deh!"

•••

SAAT Tara sudah menginjakkan kakinya di ruang guru, tak ada nampak batang hidungnya Pak Budiman. Dan firasatnya menjadi semakin tidak enak, sepertinya memang Pak Budiman pada hari ini tidak datang ke sekolah.

Dan ketika Tara hendak ke ruang BK untuk melaporkan kepada Pak Agus bahwa kelasnya sedang kosong alias tidak ada guru yang mengajar, tiba-tiba saja ada seseorang yang menepuk bahunya sehingga membuatnya tersentak kaget.

Tara segera berbalik badan, dan ia pun spontan mengerjap ketika dilihatnya Pak Agus kini sedang ada di hadapannya.

"Kamu ngapain di depan kantor guru? Kenapa tidak masuk kelas?" Tanya guru BK itu sambil menatap tajam Tara.

Tara pun menahan napas ketika dilihatnya tatapan tajamnya Pak Agus. Namun ia segera berdeham. "Saya Tara Pak, ketua kelas XI IPA 4. Saya lagi cari Pak Budiman karena dari tadi tidak masuk ke kelas padahal sekarang sedang berlangsung mata pelajarannya." Jawab Tara berusaha untuk menjelaskan.

Wajah Pak Agus yang semula begitu sengit tiba-tiba saja berubah menjadi ramah. Ia kini tersenyum lebar. "Oh kamu ketua kelas XI IPA 4 ya.. Maaf, bapak tidak ingat, karena banyak murid yang sering datang ke kantor BK.." Sahut Pak Agus yang sudah paruh baya itu.

Tara pun tersenyum tipis dan ia berusaha memaklumin Pak Agus. Ia tahu, ruang BK itu kayak stasiun bus yang setiap harinya itu selalu ramai.

"Ya, tidak apa-apa Pak, saya ngerti kok.. Ini tadi saya juga baru mau ke kantor bapak. Mau lapor--"

Perkataannya Tara di sela oleh Pak Agus dengan begitu cepat. "Kebetulan juga bapak baru saja mau memanggilmu untuk memberikan informasi mengenai Pak Budiman.." Ucap Pak Agus, lalu setelah itu ia membenarkan letak kaca matanya sebentar. "Pak Budiman hari ini berhalangan untuk datang karena dia ada kegiatan dinas di luar kota.. Jadj hari ini beliau tidak masuk."

Ah, jadi begitu. Tara pun mengangguk paham. "Baik Pak kalau begitu, terima kasih atas informasinya.." Jawab Tara sambil tersenyum dengan sopan.

Pak Agus kembali berkata dengan wajah tegas. "Nah, sekarang tolong jaga ketertiban kelas kamu.. Atur anggota kamu, kerjakan apa yang bisa dikerjakan atau belajar sendiri ya.."

Tara pun segera menjawab. "Baik Pak."

"Jangan biarkan teman-teman kamu keluar dari kelas ya.."

"Baik Pak.."

"Ya sudah kalau begitu, sekarang silakan balik ke kelas.." Perintah Pak Agus kemudian.

Tara menghela napas, setelah itu ia pun kembali menyahut. "Baik Pak.."

Dan ketika Tara kembali lagi ke kelas, ia langsung tercengang melihat keadaan kelasnya yang sudah berubah seratus delapan puluh derajat. Tambah kacau balau.

Di mulai dari anak kaum cewek, ada yang heboh menyanyikan ost drama korea, ada yang sibuk bergosip membicarakan kisah asmaranya para selebgram sambil duduk secara melingkar seperti rapat konferensi meja bundar aja. Dan juga ada yang teriak-teriak heboh nonton drama
korea.

Tidak sampai di situ, sebagian kaum cewek lagi pada sibuk mencatok rambut, memakai liptint dan di atas meja mereka sekarang ada peralatan make up di mulai bedak, pensil alis, dan yang lainnya. Dan bahkan ada yang sibuk medipedicure.

Kalau kaum cowok sebagian pada bersarang di pojok sibuk menonton video balap motor sambil menjerit heboh seperti menonton siaran langsung. Ada yang sebagian lagi pada bermain game di ponsel. Dan ada juga yang sibuk foto-foto layaknya selebgram yang lagi endorse di balik jendela kelas, yang katanya cahaya matahari pagi kelihatan keren jadi efek untuk berfoto.

Dan yang paling parahnya adalah ada beberapa anak cowok yang meminta anak cewek untuk mencatok rambut mereka, yang katanya supaya bisa ganteng dan keren seperti aktor korea.

Tara pun geleng-geleng kepala. Argh! Pusing banget rasanya melihat keadaan kelasnya yang kacau balau begini! Nggak pernah satu hari aja bisa tertib dan tenang. Kalau kacau terus begini, bisa gawat! Reputasinya sebagai ketua kelas teladan selama ini yang ia dapatkan bisa hilang. Dengan cepat pun ia menghampiri satu per satu teman-temannya.

Ia segera berlari kecil menghampiri Loli yang lagi sibuk mencatok rambutnya Richard di dekat papan tulis. "Woi Loli, tolong dong kalo mau buka bisnis salon jangan di sini.." Protes Tara tegas sambil dengan cepat mencabut kabel catokannya Loli dari tempat mencolokkan listrik.

Loli langsung berdecak kesal. "Ishh.. Tar, ganggu aja deh! Sekali-sekali kan nggak pa-pa.."

Kemudian Richard pun ikut merasa kesal. "Aduh Tar, lo tuh buat rambut gue gagal jadi kayak Lee Min Ho aja deh. " Cowok itu mengacak-ngacak rambutnya.

Tara mencibir, dan menatap geli Richard. "Jangan aneh-aneh deh Chard! Yang ada rambut lo tuh udah kayak mi instan!"

Dan seakan-akan tak mau membuang waktu lebih banyak lagi, Tara berlari kecil menuju ke sarangnya para anak kaum cowok yang sedang berkumpul berjamaah di pojok kelas.

"Kalian lagi pada nonton apaan sih?! Heboh banget! Tolong balik ke bangku masing-masing dong!" Desis Tara kesal.

Raffi yang suaranya paling heboh itu pun segera berbalik. "Kami nonton balapan motor, keren nih.. Mau join?"

Sementara itu Rino yang ada di depannya yang di mana masih sibuk bermain game ikut angkat suara. "Nonton film porno tuh mereka, Ra!" Tuduhnya.

Raffi pun segera tidak terima dan dengan geram memukul kepalanya Rino dengan pulpennya. "Eh kutu gajah jangan sembarangan nuduh ya! Gue tuh masih polos seputih kertas, gue nih anak yang soleh, rajin menabung, suka menolong, dan ganteng kayak Raffi Ahmad.."

Rino spontan menatap jijik Raffi. "Anjay! Nggak usah sok polos lo kecebong! Udah muka kayak om-om penculik gitu, mata gue jadinya serasa panas dengerin bacot lo!"

"Sableng lo! Emangnya mata bisa kebakar gitu?" Tanya Raffi bingung.

Dan Rino menoyor kepala anak itu karena geram. "Kepala lo enaknya di tampol ke dinding, biar nggak usah bego terus!" Kemudian ia menoleh pada Tara, ketua kelas mereka itu. "Lo pasti emosi juga sama anak bego satu ini kan, Ra?"

Tara malah nggak menjawab dan bengong, kini cewek itu memperhatikan dengan seksama seluruh anggota kelasnya. Sepertinya ada yang kurang, tapi siapa ya?

Dan kedua manik matanya langsung melebar saat ia teringat seseorang yang biasanya selalu mencari masalah dengannya.

Perusuh kelas yang selalu membuat Tara naik darah, siapa lagi kalau bukan Aldi.

Tara pun segera kembali menoleh pada Rino dan Raffi. "Woi temen kalian si Aldi ke mana dia?!"

Rino pun mengedikkan bahunya. "Entah. Tadi dia keluar gitu aja katanya ada urusan bisnis gitu. Emm.. Mungkin lagi rapat negara." Jawbnya ngaur.

Tara pun langsung berdesis kesal. "Ishh.. Kemana sih dia?! Buat orang pusing aja!"

Raffi malah tertawa dan menggoda Tara. "Kangen ya sama Aldi?"

"Kangen pala lo dua! Ogah gue!" Jawabnya sambil melotot pada Raffi, lalu ia segera keluar dari kelas.

Ke mana sih Aldi?

Buat orang susah aja tau nggak sih! Suka banget menghilang kayak makhluk astral! Argh!

---

A/N.
Lanjutannya nih. Gimana menurut kalian? Hehe.

Bagi-bagi bintangnya dong kalau boleh😂

Salam, Rainniya.

Continue lendo

Você também vai gostar

16.3M 860K 76
#VERNANDOSERIES 2 🤴🏻 Novel ICE PRINCESS bisa kamu dapatkan di shopee : glorious.official16, tokotmindo, linibuku (jangan beli bajakan ya!) Salam sa...
JANJI PELANGI De venusananda

Ficção Adolescente

70.9K 5.3K 74
Pelangi Violetta, gadis manja yang harus berurusan dengan laki-laki kasar bernama Laskara Bintang Samudra. Pelangi berjanji akan selalu membawa kebah...
ARCLA (Monochrome) De rubi

Ficção Adolescente

1.1M 55K 89
AKAN DI REVISI BERTAHAP JADI HARAP MAKLUM ATAS BEBERAPA TYPO ATAUPUN KATA YANG KURANG TEPAT. MAKLUM CERITA PERDANA YANG MASIH BANYAK KEKURANGAN 🙃 ❌...
SAGARALUNA De Syfa Acha

Ficção Adolescente

3.4M 176K 27
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...