[BANG-CHIN] PROGRESS NOT PERF...

By girlsidious

100K 6.1K 355

[COMPLETED STORY] NO SILENT READERS PLEASE! Title : PROGRESS NOT PERFECTION Author : Yers Genre : Romance, Sc... More

Prolog
[1] What Happen?
[2] Tradition Bangtan
[3] New Leader
[4] Sushi Special? A Problem!
[5] Suicide
[6] True Friend's
[7] Psychopath
[8] Old Grugde
[9] Traitor
[10] Broken
[11] Closing
[12-END] The Winner's
Main Cast Love High School
Supporting Cast and Cameo
Sequel Love High School
[1]
[2]
[4]
[5]
[6]
[7]

[3]

2.9K 213 7
By girlsidious

Semua member BTS sedang kumpul di markas mereka. Mereka semua terdiam hening setelah mendengar penjelasan dari Taehyung. Berat bagi mereka untuk mempertimbangkan itu semua. Mereka tetap ingin menjadi geng terkuat dan tak terkalahkan, tapi satu sisi memang ada benarnya juga apa yang dikatakan Yerin.

"Aku muak! Mana Jiwa Bangtan?? Hanya karena CINTA semua berubah??" Rapmon terilihat sangat resah, dalam hatinya dia tidak terima dengan apa yang Yerin katakan. Sejujurnya dia ingin menyalahkan para gadis pindahan itu, karena sejak mereka masuk ke Bangtan School, semua orang banyak berubah terutama sahabat-sahabatnya BTS.

"Berubah karena cinta? Sangat konyol!" lanjut Rapmon. Suga melihat Rapmon berkata seperti itu berusaha menenangkan Rapmon. Suga sebenarnya bingung harus berpihak kepada siapa, sahabat terdekatnya adalah Rapmon, tapi satu sisi dia juga memikirkan sahabatnya yang lain, dia tidak tahu harus berpihak pada siapa.

"Aku mengerti bagaimana perasaanmu Rapmon, tapi apakah kita harus tetap seperti ini??" Jin menghampiri Rapmon dan melontarkan pertanyaan seperti itu. Rapmon hanya terdiam dengan ekspresi masih kesal.

"Benar, apakah kita masih seperti ini? Ingat kita tidak selalu menjadi anak SMA. Kalaupun kita tetap di SMA, itu tandanya kita tidak lulus-lulus dari sekolah ini. Apa kau ingin dikatakan orang terbodoh?" lanjut Suga agar menyadarkan Rapmon. Semoga Rapmon tidak berkeras hati, karena Suga sahabat terdekatnya sendiri pun jadi tidak berpihak padanya.

Jungkook yang hanya diam memperhatikan teman-temannya akhirnya angkat bicara. "Ya benar, aku secara pribadi pun mengerti apa yang dirasakan Rapmon. Kita berubah sejak ada mereka? Iya benar, kita berubah. Tapi apakah perubahan dari mereka itu perubahan kearah yang lebih buruk? Tidakkan? Aku justru bersyukur. Sejak ada mereka, banyak hal positif yang aku dapatkan. Bukan karena cinta, ingat bukan karena cinta! Yang aku temukan dari mereka adalah bagaimana aku menjadi orang yang lebih baik lagi, terlintas dalam pikiranku untuk meraih cita-citaku. Tidak salahkan?? Aku tidak ingin diremehkan oleh orang-orang, anak geng itu membuat kita dicap tidak baik dimata orang-orang banyak. Kalian ingat kejadian aku dihina oleh teman semasa SMP ku? Mereka memandang kita sebelah mata. Dimata mereka kita ini hanyalah seorang anak berandalan yang kerjaannya mengganggu kenyamanan mereka, anak berandalan yang tidak tahu arah tujuan hidup. Aku harap kalian mengerti maksudku" jelas Jungkook kepada teman-temannya itu. Yang lain hanya terdiam. Tidak ada yang salah dengan perkataan Jungkook.

"Perkataanmu sangat mengagumkan!" Jhope menatap Jungkook dengan rasa kagum. Jungkook hanya tersenyum melihat ekspresi Jhope dengan mulut terbuka kagum.

"Aku sebenarnya juga bingung. Kita berkelahi terus menerus tujuannya apa ya? Yang ada badanku jadi sakit-sakitan, wajahku memar bengkak sana-sini. Apakah itu akan mengurangi ketampananku? Apakah Yuju akan menyukai ku? Ups! Aku keceplosan" Jimin langsung menutup mulutnya. Dia juga sadar, tujuan mereka berkelahi selama ini tujuannya untuk apa dan yang ada mereka terluka akibat berkelahi. Dia juga keceplosan ketika menyebutkan nama Yuju, jelas dia menyukai Yuju.

"Yak! Kau ini masih saja narsis" Jhope melemparkan kaleng bekas minuman soda ke arah Jimin, Jimin hanya terkekeh karena perkataannya tadi.

"Sudah-sudah. Jadi keputusannya bagaimana? Rapmon, bagaimana denganmu?" Jin melerai dua kecebongnya BTS itu, Jhope dan Jimin. Jin juga tidak lupa akan Rapmon, dia tetap menanyakan keputusan dari Rapmon, karena BTS bukan BTS bila tanpa Rapmon.

"Hmm.." Rapmon hanya diam dan menunduk kebawah. Dalam hatinya benar apa yang teman-temannya katakan. Hanya saja dia masih belum siap dengan keadaan baru ini.

"Baiklah." Jawab Rapmon singkat. Rapmon menyetujui. "Tapi aku tetap tidak ingin melihat BTS menjadi lemah dan lembek. Tetap tunjukan BTS itu terkuat, jangan jadi lemah karena gadis-gadis cantik!" lanjut Rapmon kemudian dia pergi keluar. Melihat Rapmon keluar yang lain juga menyusul Rapmon dan berlari merangkul Rapmon, sahabat terbaik mereka semua. Rapmon hanya tersenyum dan pasrah di peluk oleh sahabat-sahabatnya itu.

"Tanpa kalian aku bukanlah siapa-siapa guys" ujar Rapmon dalam hatinnya.

*Di dalam kelas*

Mereka Gfriend hanya melihat Taehyung dan gengnya masuk bersamaan ke kelas. Ketika Yuju hendak keluar dari kelas nyaris saja bertabrakan dengan mereka BTS, Yuju langsung menghentikan langkahnya karena kaget.

"Hai Yuju" Jimin menyapa Yuju sambil memiringkan kepalanya kesebelah kanan. Jimin terlihat sangat tidak bisa menutupi rasa suka dia pada Yuju. Teman-temannya pun menyoraki Jimin, sedangkan Yuju hanya tersipu malu dan buru-buru keluar kelas. Jimin dengan sigap menyusuli Yuju.

"Yak, kau mau kemana?" Jimin menarik tangan Yuju.

"Akh, tidak apa-apa. Aku buru-buru Jimin-ah" Yuju berusaha menarik tangannya dari Jimin.

"Kau kenapa?? Kau marah karena temanku menyorakiku tadi dan sikapku tadi? Aku tadi hanya sekedar menyapamu Yuju" Jimin tetap menahan tangan Yuju agar Yuju tidak pergi.

"Bu-bukaan begi-" Belum sempat Yuju menjelaskan, Jimin langsung memotongnya.

"Yuju, aku menyukaimu, maukah kau berkencan denganku??!" Dengan tiba-tiba Jimin menyatakan perasaannya. Itu sontak membuat Yuju kaget tidak percaya. Yuju hanya terdiam dan berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Jimin dengan pelan. Jimin melihat itu dia dengan segera melepas genggamannya.

"Ma-maafkan a-aku" Jimin merasa tidak enak kepada Yuju, ia hanya bisa menunduk tidak berani menatap Yuju.

"Jimin-ah, kau tadi belum mendengar penjelasanku tapi kau sudah memotongnya saja. Sebenarnya aku buru-buru pergi karena aku kebelet pipis jadi buru-buru mau ke toilet, tapi kau malah menahanku seperti tadi. Aku tidak marah padamu, jadi lain kali dengarkan dulu penjelasan orang lain ya Jimin-ah" jelas Yuju sambil menepuk bahu Jimin dan masuk ke toilet wanita. Dalam hatinya Yuju ingin tertawa terbahak-bahak melihat sikap Jimin tadi.

Jleb!

Wajah jimin bagaikan kepiting rebus, memerah seketika, dia menahan malu yang tak tertahankan.

"Aigoo~ Jimin kau bodoh sekali. Ah kau tadi berkata apa? Bikin malu saja. Dia itu tidak marah, hanya sajaa.. aahhh sudahlah sudahlaahh... Yuju aku menyukaimu, maukah kau berkencan denganku? What Jimin! Kau tadi minum apa? Apa kau mabuk? Tadi kau hanya minum sekaleng cola! Eommaaa!" Jimin hanya mencibir dirinya sendiri. Dia melakukan sesuatu yang membuat dirinya malu setengah mati didepan Yuju. Dia memperhatikan sekitarnya, tidak ada siapapu, sepi memang, tapi haruskan dia menyatakan perasaannya depan toilet sekolah? Jimin benar-benar nyaris gila, dia hanya bisa memukul-mukul kepalanya karena kebodohannya tadi.

...

Hari ini kelasnya Yerin dan Taehyung pulang lebih awal sebab guru yang mengajar mereka sedang berhalangan hadir karena cuti melahirkan. Anak-anak pun merasa senang karena tidak ada pelajaran lagi dan pulang lebih cepat. Ketika kelas mereka sedang bubar Taehyung dan gengnya menghampiri Yerin di bangkunya.

"Yerin, bisakah setelah ini kita bertemu dan berbicara?" ujar Taehyung pada Yerin. Yerin hanya diam dan menatap Taehyung. Taehyung segera mengalihkan pandangannya, tatapan itu benar-benar membuat dia semakin menyukai Yerin.

"Berdua saja?" tanya Yerin.

Taehyung menggeleng. "Tidak, kita semua. BTS dan Gfriend. Ada sesuatu yang hendak kami bicarakan kepada kalian semua. Mendengar itu Gfriend yang lain menghampiri mereka termasuk Yuju dan membuat Jimin salah tingkah lagi.

"Oh. Baiklah kalau begitu" jawab Yerin. Mereka pun pergi bersama.

Selama diperjalanan Jimin selalu salah tingkah, Jhope menyadari itu langsung berbisik pada Jimin. "Kau kenapa? Tidak seperti biasanya".

"Ahh.. nanti saja aku ceritakan!" jawab Jimin berbisik. Yuju hanya tersenyum melihat Jimin menjadi salah tingkah. Dia yakin Jimin seperti itu karenanya, lebih tepatnya karena kejadian di depan toilet sekolah.

...

Tibalah mereka di sebuah taman, ditamannya biasa geng BTS berkumpul. Taman yang tidak ramai dan sangat tenang.

"Apa yang ingin kalian bicarakan?" tanya Yerin to the point.

"Ah soal itu.." Taehyung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Yerin tetap memperhatikan Taehyung. "Kau ingat perkataanmu waktu itu? Yang kau katakan padaku ketika depan perpustakaan?" Taehyung mulai berbicara menjelaskan.

Yerin mengangguk. "Iya aku ingat."

"Kami ingin membicarakan soal itu. Sebenarnya aku sudah bicarakan kepada Jungkook terlebih dahulu beberapa hari yang lalu dan aku ceritakan kepada Suga, Rapmon, dan Jin sepulang sekolahnya. Baru kami rundingkan bersama lagi tadi pagi ketika di markas. Kami telah mempertimbangkannya. Yang kau katakan benar, kami semua mengakuinya. Jadiiii..." Perkataan Taehyung menggantung. Dia merasa berat mengakuinya. Dia merasa lemah, dia merasa itu bukan dirinya. Dirinya yang keras kepala, Taehyung yang selalu merasa dirinya benar dengan mudahnya luluh oleh seorang Yerin. Jungkook melihat itu, langsung mendekati Taehyung dan menepuk bahu Taehyung seperti mengisyaratkan "Sudah katakan saja, itu tidak akan membuatmu malu justru itu membuatmu terlihat seperti lelaki sejati."

"Jadi apa?" Tanya Yerin bingung.

"Jadi kami setuju. Kami sudah menyadarinya. Kami mohon bimbingan kalian untuk menuntun kami menjadi lebih baik lagi." Jawab Taehyung pasti.

"Hmm.. benarkah?" Yerin tampak ragu dengan pernyataan Taehyung.

"Iya benar. Kami tahu kami memang baik, tapi tetap kami ingin yang lebih baik lagi. Kami ingin masa depan yang cerah bukan masa depan yang suram, kami tidak ingin jadi orang yang terbodoh. Kami memang tidak pandai dalam hal pelajaran, sebab itu kami minta bimbingan kalian mengajarkan kami. Ujian kelulusan sebentar lagi, kami hanya memiliki waktu 3 bulan untuk berjuang menghadapi ujian kelulusan. Kami akan berjuang dan berusaha untuk meraih yang terbaik" Dengan segala kerendahan hati Taehyung meminta bimbingan Yerin dan teman-temannya untuk mengajarkan mereka.

"Iyaa, kami akan berjuang dan berusaha untuk meraih yang terbaik!" lanjut BTS yang lainnya.

"Iya, berjuang meraih cinta kami!" Celetuk Jhope. Taehyung dan yang lainnya seketika melihat kearah Jhope. Rasanya mereka ingin menerkam Jhope.

"Yak! Kau ini! Di otakmu hanya wanita saja!" Geram Rapmon mengepalkan tangannya lalu menjitak kepala Jhope agar dia sadar. Melihat itu teman-temannya yang lain keroyokan menjitak dan menendang Jhope. Jhope hanya tertawa dan minta ampun kepada teman-temannya. Gfriend yang melihat itupun juga ikut tertawa melihat tingkah mereka.

"Baiklah. Kami dengan senang hati akan mengajari kalian!" jawab Yerin dan teman-temannya. BTS langsung menghentikan kegiatan mereka.

"Benarkah??" Ujar Taehyung senang.

"Eoh!" Yerin mengangguk tanda setuju.

"Tapi ada satu syaratnya!" Sowon mulai angkat suara.

"Apa itu? Pasti kami dapat memenuhi syarat itu" Jawab Taehyung percaya diri.

"Syaratnya adalah.. kalian harus taat pada kami. Tidak boleh melawan pada kami. Kalau kalian melanggarnya, tamatlah kalian tidak akan lulus." Ujar Sowon dan mendapat anggukan dari Gfriend lainnya.

"Hah? Yang benar sajaa???" Teriak BTS serempak. Mereka tidak rela untuk harus taat kepada mereka. Mereka pasti tidak akan bebas.

"Terserah kalian. Bila kalian ingin lulus, kalian harus taat! Baiklah. Besok kita akan mulai belajar bersama sepulang sekolah!" Sowon dan Gfriend lainnya langsung pergi meninggalkan BTS ditaman.

...

"Oh my god! Ini sangat berat!" Keluh Suga dan Rapmon. Yang lainnya hanya terdiam dan lesu.

"Harus taat.. harus taat.. harus taat.." Guman Jimin sambil mencoret-coret tanah di taman.

"Sudah sudah.. daripada mengeluh sebaiknya kita makan saja. Aku lapar! Lagian tinggal kita jalani saja, pasti tidak terasa. Ingat hanya 3 bulan!" Jin menyemangati teman-temannya yang lesu karena syarat yang diberikan.

"Iya benar. Kita harus tunjukan kepada mereka! Kita bukanlah orang-orang cemen!" Jhope langsung bangkit berdiri.

"Baiklah.." Sahut yang lain, tapi tetap dengan nada lesu.

Continue Reading

You'll Also Like

183K 18.2K 70
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
1.5M 136K 70
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...
30.3M 1.6M 58
SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA - (Penerbitan oleh Grasindo)- DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 2 SUDAH TAYANG di VIDIO! https:...
6.1M 704K 53
FIKSI YA DIK! Davero Kalla Ardiaz, watak dinginnya seketika luluh saat melihat balita malang dan perempuan yang merawatnya. Reina Berish Daisy, perem...