Descendants Of The Sun (FF) P...

By biayic

779K 49.3K 2.1K

[THE END] #13 in Short Story (2017.06.07) #24 in Short Story (2017.19.03) #30 in Random (2017.08.06) #59 in F... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
37
38
39
40
41
42
43
44 (Last Chapter)
END
Bonus Chapter [Part 1]
Bonus Chapter [Part 2]
Bonus Chapter [Part 3]
Bonus Chapter [Part 4] END
SONG COUPLE MERRIED!!
BACA DONG!
Cuap Cuap

36

14.7K 811 81
By biayic

***

Yoo Shi Jin dan team Alpha menuju perbatasan Iran dan Urk, dengan pakaian khusus mereka.

Flashback

"Ahh apa kau tau kapan mereka akan mengirim bantuan kembali?" Tanya Seo dae Yeong.

"Aku mendapat informasi kemarin, besok pagi bantuan ke empat akan datang, aku harap kali ini bantuan benar-benar sampai kemari"

"Apa mereka kelaparan selama bantuan tidak pernah sampai?"

"Untung saja pertanian mereka masih ada yang tersisa, mereka hanya memanfaatkan hasil tani yang tak seberapa, kami pun sering membawa makanan di barak tapi stok kami pun tidak akan cukup untuk mereka"

"Baiklah besok pagi kita akan pergi ke perbatasan, kalau begitu kita pamit"

"Ah iya kapten, Gamsahamnida.."

Yoo Shi Jin keluar dari barak Moru dan menelpon seseorang.

"Berikan aku beberapa pasukan.."

Flashback end.

Yoo Shi Jin mengendarai mobil jip dengan ke 4 rekan nya di susul satu mobil lain yang membantu misi mereka. Mereka berhenti kurang lebih 100km dari perbatasan dan bersembunyi, tak ada yang mencurigakan sejauh ini.

"Itu mobilnya.." ucap Snoopy dari headphone nya, yang bersembunyi bersama Wolf.

Sebuah truk berjalan pelan menuju arah mereka namun tiba-tiba saja mereka berhenti, si pengemudi turun dari truk dan menelpon seseorang. 10 menit berlalu sebuah truk lain datang dari Utara, mereka seperti sedang bernegoisasi salah satu dari supir yang membawa truk batuan makanan mengangguk dan memberi isyarat pada anak buah nya untuk mengangkut makanan ke truk yang baru datang.

"Cepat angkat semua!!" Teriak seorang supir kepada anak buahnya.

"Kalian bisa lebih cepat!!" Teriak nya lagi.

Sang supir terdiam saat sesuatu menempel dipelipis kanan nya, dengan gugup dia sedikit melirik dan melihat seorang tentara menodongkan pistol kearahnya. Dengan sigap ia mengangkat tangannya tanpa perlawanan.

"Cepat bawa mereka!" Kali ini Yoo Shi Jin berteriak.

***

"Yoo Se Na" panggil Guru Lee.

"Ne.."

"Setelah pulang sekolah nanti jangan kemana-mana kita akan mulai pemotretan untuk majalah.."

"Mwo? Sekarang?"

"Ne, kapan lagi sebentar lagi kalian ujian.." Guru Lee melirik Choi Sung Jae dan teman-teman nya.

"Heii kalian semua!!" Teriak Guru Lee.

Spontan Choi Sung Jae dkk menengok ke Sumber suara.

"Kalian juga pulang sekolah jangan kemana-mana"

"Hah? Ada apa?" Tanya Tae Hyun penasaran.

"Kalian di pilih sebagai model untuk majalah tahunan sekolah"

"Mwo?" Ke enam Namja itu terkejut.

Yoo Se Na pun terkejut ketika harus berfoto bersama Namja-namja itu.

"Ne, ini sebagai hukuman Choi Sung Jae yang kemarin sudah berkelahi.."

"Kenapa aku juga harus terlibat, Sung Jae yang berbuat ulah kenapa—"

"Tidak ada alasan! lihat saja kalau kalian kurang satu saja"

Guru Lee memukul meja dengan penggaris super besarnya, tanda mengancam.

"Arasso?"

"Ne.." jawab para Namja itu lesu.

Lee Ji Yeong hanya terdiam dan segera keluar dari kelas, Seo Ha Myung selalu melihat gelagat Lee Ji Yeong yang sangat aneh akhir-akhir ini, matanya terus mengekori Lee Ji Yeong sampai ia benar-benar keluar kelas. Choi Sung Jae dan kawan-kawan nya pun keluar kelas tersisa Yoo Se Na, Seo Ha Myung, Kim Min Ki dan lainnya.

"Yoo Se Na berarti kau akan berfoto dengan mereka?" Tanya Min ki.

"Molla (tak tau)"

Seo Ha Myung mengeluarkan cameranya.

"Tenang saja nanti aku akan menemani mu dan memfotomu juga, pasti hasil jepretan ku lebih Bagus.."

"Eumm geurae.." jawab Yoo Se Na dengan sedikit tertawa.

"Ahh Kau selalu saja tidak percaya pada keahlian ku"

"Yaa! Siapa yang bilang seperti itu?"

Seo Ha Myung bangkit dan duduk di meja samping Se Na.

"lihat aku" Yoo Se Na menatap Ha Myung.

"Kau harus tau, aku ini adalah calon photografer terkenal jadi sebelum aku terkenal kau harusnya beruntung jadi model pertamaku, pasti tarifku mahal jika kau ingin di foto oleh ku nanti"

"Ne, arasso(aku mengerti)" ucap Se Na malas lalu menaruh kepalanya di meja.

"Ahh kalian ini bicara apa sih, Kau tak mau ke kantin hah?" Tanya Min Ki pada Se Na.

"Ani, aku tidak lapar aku hanya ingin tidur.."

"Jinjja?"

"Hm pergilah sana jangan ganggu aku"

Seo Ha Myung dan Kim Min Ki menaikan kedua bahu mereka, lalu mengacak-acak rambut Se Na sebelum mereka berlari keluar kelas.

"Aishh Jinjja!!" Teriak Yoo Se Na kesal.

Dia menjatuhkan kembali kepalanya dan memejamkan mata.

***

Jung Eun Wo sedang bersama teman-teman nya saat ia melewati perpustakaan, Eun Wo melihat Lee Ji Yeong yang sedang membaca buku.

"Kau pergi duluan aku ada urusan" ucapnya.

Jung Eun Wo masuk kedalam perpustakaan dan menghampiri Lee Ji Yeong.

"Kau Lee Ji Yeong kan?" Tanya Eun Wo lalu berlutut didepannya.

"Eoh(ya)" jawab Ji Yeong singkat. Ia terkejut saat melihat Eun Wo menghampirinya. Ia masih ingat betul bagaimana seramnya Eun Wo saat berkelahi dengan Sung Jae.

"Tenanglah jangan takut seperti itu, aku kesini hanya ingin membantumu"

"Apa maksudmu?" Tanya Ji Yeong tak mengerti.

"Aku tau kau suka pada Choi Sung Jae kan?"

Lee Ji Yeong sedikit terkejut namun ia masih bisa mengkontrol wajahnya untuk tetap tenang.

"Itu bukan urusanmu" Ucap Ji Yeong yang melanjutkan kegiatan membacanya.

Jung Eun Wo yang kesal sedikit memukul buku yang di pegang Ji Yeong.

"Aku bisa membantumu membuat Choi Sung Jae memohon-mohon untuk meminta maaf padamu"

"Ye(maaf)?" Lee Ji Young semakin kebingungan.

"Ne, aku bisa membuat Yoo Se Na dan Choi Sung Jae tidak akur lagi, dan dia akan meminta maaf padamu atas semua yang dia perbuat padamu, otte?"

Lee Ji Yeong nampak berfikir dan menatap Eun Wo yang terus meyakinkannya.

***

Choi Sung Jae berjalan menuju atap sekolah, disana lah tempat yang paling sepi untuk menyendiri. Sung Jae mengeluarkan rokok dari saku celananya. Dengan terampil Choi Sung Jae menyalakan rokoknya tanpa canggung, tanda ia sudah fasih merokok.

Sungjae masih teringat ucapan Ayah kandung nya yang ingin bertemu untuk terakhir kalinya. Sung Jae benar-benar bingung ia ingin bertemu namun ia takut kecewa jika akhirnya ia tidak akan bertemu ayahnya lagi untuk selamanya.

"Ottoke?" Batin Sung Jae.

Kini rokok yang ditangannya semakin habis, Sung Jae membuangnya dilantai dan menginjaknya. Ia merogoh sakunya lagi berharap rokok nya masih tersisa namun kotak itu kosong. Dengan kesal Sung Jae membuangnya dan pergi dari atap.

Sung Jae memilih kembali ke kelas dan mendapati Yoo Se Na sedang tidur. Ia menghampirinya dan melakukan hal yang sama dengan Se Na. Sung Jae terus menatap wajah Se Na sampai ia terbangun.

"Apa tidurmu nyenyak?"

"Yaa! Apa yang kau lakukan?" Tanya Se Na terkejut melihat Sung Jae.


"Mengikutimu.."

"Aissh Jinja.." Yoo Se Na pun bangkit.

"Kau akan ikut berfoto untuk majalah?" tanya Yoo Se Na.

"Hm, aku akan terkena masalah besar jika aku tak melakukannya"

Yoo Se Na mencium bau yang tidak enak selama Sung Jae berbicara.

"Yaa! Choi Sung Jae"

"Mwo?"

"kau merokok?"

Sung Jae terkejut.

"Aniyoo kenapa kau berfikiran begitu?" Ucap Sung Jae gugup.

"Cepat katakan kau merokok kan?"

"Aniyoo"

"Gojitmal(bohong)"

"Jinjja!" Teriak Sung Jae meyakinkan.

***

Yoo Shi Jin duduk di depan para tersangka, wajahnya sangat serius saat menatap satu persatu dari mereka.

"Apa yang sebenarnya kalian lakukan? Kenapa kalian mencuri bantuan untuk korban gempa?" Tanya Yoo Shi Jin.

Ke sepuluh orang di depannya tak ada yang menjawab satu pun.

"Siapa yang menyuruh kalian?"

Masih tidak ada jawaban sampai akhinya Seo Dae Yeong melucurkan tembakan angin ke langit-langit ruangan, membuat para tersangka menciut ketakukan.

"Kami tidak tau apa-apa, kami hanya diperintahkan untuk membawa makanan dari Iran dan mereka yang membawa pengungsian" tunjuk satu orang kepada yang lainnya.

"kami tidak pernah memberikan secara langsung pada para warga karena kami hanya diperintahkan mengantarkan nya sampai perbatasan tidak jauh dari Iran"

"Tapi makanan itu tidak pernah sampai pada para mengungsi" ucap Piccolo.

"Benarkah? Aku benar-benar tidak tau, aku hanya di perintahkan seperti itu, ku pikir mereka memberikannya langsung pada para pengungsi" ucap nya gugup.

Yoo Shi Jin menaikan sebelas alisnya, ia beralih pada Supir truk satu lagi, ia bertanya kenapa mereka mencuri makanan. Dan bertanya siapa orang di balik semua ini.

"Jangan khawatir jika kalian mengatakan nya aku akan melindungi kalian dari mereka"

Mereka semua saling pandang terlihat raut wajah panik, dengan ragu salah satu dari mereka menajawab "Steve"

Yoo Shi Jin terkejut saat perkiraan nya benar.

***

Choi Sung Jae dkk, Yoo Se Na di tambah Kim Min Ki dan Seo Ha Myung sedang di aula sekolah.

Mereka semua sedang mendengar guru Lee yang menjelaskan kenapa mereka berada disana dan apa saja yang akan mereka lakukan di pemotretan.

"Jadi kalian jangan membuat ulah terutama kau Choi Sung Jae.."

"Ne.." jawab Sung Jae malas.

Guru Lee melihat Kim Min Ki dan Seo Ha Myung yang ada bersama mereka.

"Kenapa kalian ada disini?"

"Kami menemani Yoo Se Na" jawab Ha Myung.

"Kami janji tidak akan mengganggu" tambah Min Ki meyakinkan.

"Terserah kalian.." ucap Guru Lee lalu meninggalkan mereka.

"Fighting Se Na!!" teriak Seo Ha Myung dan Kim Min Ki bersamaan.

Yoo Se Na mem pout kan bibirnya, ia benar-benar anti camera dan sekarang ia harus berpose manis dicamera. Yoo Se Na dan yang lainnya sudah berganti pakaian, sang photographer memberi intruksi apa yang harus mereka lakukan.

"Yaa! Kau tersenyum yang natural.." ucap photographer pada Jang Min Ho.

Jang Min Ho yang gugup semakin tak bisa tersenyum dengan benar, begitu juga yang lainnya. Membuat photographer merasa frustasi, ia menyuruh mereka untuk beristirahat dahulu.

"Aku tidak bisa" keluh Se Na pada Seo Ha Myung.

"Kau pasti bisa, kau hanya perlu tersenyum seperti ini.." ucap Ha Myung dan memperagakan nya.

Tak mereka sadari Photographer sekolah memperhatikan Seo Ha Myung yang sedang memberi contoh pada yang lainnya.

"Siapa anak itu?" Tanya photographer pada Guru Lee dengan menunjuk Seo Ha Myung.

"Ahh dia, Seo Ha Myung dia menemani Yoo Se Na, wae(kenapa)?"

"Kenapa kau tak memilihnya, wajahnya jauh lebih baik dibanding yang lain.."

Photographer itu pun tersenyum penuh arti dan akhirnya Seo Ha Myung berganti pakaian.

"Ahh Saem, aku tidak mau jadi model aku jadi photographer saja"

Seo Ha Myung dihadiahi pukulan di kepalanya.

"Yaa! Kau ini yang paling tampan diantara yang lain dan senyumanmu itu membuat photographer kita tertarik sudah lakukan saja dengan yang lain"

Guru Lee menarik Seo Ha Myung keluar dan menemui semua orang yang sudah menunggu.

"Wahh Seo Ha Myung kau cocok dengan pakaian itu!!" Teriak Min Ki.

Yoo Se Na tersenyum melihat Seo Ha Myung yang mengaruk tengkuknya karena malu.

"Oke kalau begitu kita mulai saja"

Setelah Seo Ha Myung bergabung mereka semua bisa melakukannya dengan baik dan tidak kaku lagi.

"Bagus.. ahh begitu senyum lah yang lebar"

"Good Job kenapa kalian tidak lakukan dari tadi.." teriak photographer senang.

Terdengar suara ketukan pintu.

"Annyeong..emm bolehkah aku ikut berfoto??" ucap Guru Shin dengan senyuman lebarnya.

Guru Lee menepuk jidatnya dan Guru Shin pun akhirnya ikut berfoto dengan mereka untuk majalah sekolah.



***
To Be Continued

Jadi pilih yang mana nih?

T A E G U K V

Continue Reading

You'll Also Like

931K 44.9K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
16.7K 732 13
Kisah perjalanan menjelajahi masa lalu untuk menyelamatkan masa depan Naruto © Masashi Kishimoto Warn: gaje, Miss-Typo, OOC, Dll Naruto x Hinata Sli...
40.3K 3.9K 30
- On Going - Slow Up - Uchiha Sarada, yang seharusnya yang telah meninggal kerena dituduh oleh putra mahkota, sang suami nya sendiri, namun karena di...
1M 84.2K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...