My Doctor, My Guardian Angel

By nikendarcy

827K 26.4K 1.7K

THE DOCTOR SERIES - 2 Dua orang yang tak seharusnya bertemu itu harus bersua dan bersinggungan. Michael Jona... More

Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7

Chapter 1

94.8K 4.6K 277
By nikendarcy


Jarum jam sudah menunjuk pukul dua dini hari saat Michael Jonathan Frederick masuk ke apartemennya. Sudah dua malam ia tidak pulang. Tugasnya sebagai seorang dokter memang mengharuskan untuk lebih sering stand by di rumah sakit daripada di rumah. Dan sejak dua hari kemarin entah mengapa rumah sakit seolah kebanjiran pasien.

Namun bagi Mike -begitu ia biasa dipanggil-, tidur di rumah sakit selama satu minggu pun tidak akan menjadi masalah. Dia tidak memiliki siapapun yang menunggunya di rumah. Tetapi bagi pengantin baru seperti Andra, sahabatnya, tentulah ini menjadi problem tersendiri. Apalagi Noura -istrinya- tinggal di rumah sendirian.

Mike menyalakan mesin penjawab telepon dan menemukan beberapa pesan yang ditinggalkan untuknya. Salah satunya dari ibunya di Finlandia yang meminta untuk mengambil cuti dan pulang.

Ia memang tidak jadi pindah tugas ke Finlandia. Andra memintanya dan Gab untuk tetap bekerja di Görlitz. Dan kebetulan memang ia belum mendapat pekerjaan lain di Finlandia, jadi ia terima saja tawaran Andra. Lagipula memang jauh di sudut hatinya, Mike tidak pernah ingin berlama-lama tinggal di Finlandia lagi. Finlandia membawa kenangan pahit baginya.

Sama seperti Andra, ia juga pernah kehilangan. Bukan kekasih, bukan. Tapi gadis juga separuh jiwanya, separuh napasnya.

Gadis itu Erika, adik kembarnya. Mike dan Erika selalu bersama-sama sejak kecil. Mereka selalu berbagi apa saja. Kepergian Erika menimbulkan lubang besar di dada Mike.

Butuh waktu bertahun-tahun baginya hingga ia sampai di titik yang bernama ikhlas. Bahwa ini yang terbaik untuk Erika.

Mike kehilangannya sepuluh tahun lalu. Adiknya itu pergi di tangan ayah mereka sendiri. Ya, ayah menembaknya dengan tangan pria itu sendiri. Lelaki brengsek itu merenggut adik tercintanya

Sesak itu kembali muncul. Mike menarik napas panjang dan pergi ke dapur. Bayangan tentang kepergian Erika selalu membuatnya bersedih hingga saat ini.

Oke, dia memang sudah mengikhlaskan kepergiannya, tapi tetap saja ada saat dimana Mike merindukan Erika. Walaupun ia tahu bahwa Erika melihat dari atas sana, tetapi tetap saja rasanya berbeda. Mike tidak bisa memeluknya dan mengatakan bahwa ia menyayanginya.

Dulu, biarpun mereka berdua dekat, Mike tidak pernah mengatakan pada Erika bahwa ia menyayanginya. Keluarga mereka bukan keluarga harmonis yang selalu berkata 'I love you' setiap saat. Orang tua mereka tidak pernah memberi contoh, karena itulah Mike tidak terbiasa mengucapkannya. Baginya yang penting ia melindungi Erika, ia selalu ada untuk gadis itu, walau kenyataannya Mike tak bisa melindungi Erika dari ayah mereks sendiri.

Lagi, Mike menarik napas panjang dan menghalau pergi bayangan itu. Erika masih begitu muda dan penuh cita-cita. Mereka bahkan baru akan menghadapi ujian masuk perguruan tinggi saat peristiwa buruk itu terjadi. Semua cita-cita Erika harus musnah dan terkubur bersama raganya yang tak lagi bernyawa. Ironisnya, ibu mereka bahkan masih membela lelaki brengsek itu. Ibu mereka dibutakan oleh cintanya pada lelaki itu.

Dan Mike, ia hampir kehilangan semangat hidupnya karena kepergian Erika. Sejak kecil, mereka saling memiliki karena ketidakpedulian orang tua mereka. Mom dengan cinta butanya, dan lelaki yang tak pantas disebut ayah itu dengan kegilaannya. Tidak ada yang memperhatikan mereka selayaknya orang tua memperhatikan anaknya. Mereka punya orang tua tapi juga seolah tidak seperti memilikinya.

Mike dan Erika saling menguatkan, dan saat gadis itu pergi, ia timpang. Apa ini adil untuknya? Hanya Erika yang ia miliki dan Tuhan mengambilnya.

Lagi-lagi Mike mengembuskan napas berat. Setiap kali ibunya menelpon, ia akan selalu seperti ini.
Ia masuk ke kamar dan lurus terus ke kamar mandi. Ia butuh mandi, jika tidak, bayangan itu akan selalu menghantuinya. Tidak peduli ini dini hari.

.....

Ponsel Mike berdering dengan brutal di tengah pagi yang damai itu. Ia membuka mata dan melirik jam. Oh, ternyata ia salah. Ini sudah tengah hari.

Ia meraih ponsel tanpa melihat siapa yang menelpon. "Hallo," ucapnya dengan suara mengantuk.

"Mike! Astaga! Kau baru bangun??"

Mike menjauhkan ponselnya mendengar teriakan itu. Hanya satu orang yang berteriak se-barbar itu di tengah hari yang tenang seperti ini.

"Ada apa? Aku baru pulang tadi pagi."

"Kau tidak ke rumah sakit?"

"Tidak. Aku ada kelas sore ini. Ada apa?"

Gab berdecak di ujung sana. "Aku mau mengajakmu minum. Sudah lama kita tidak berkumpul."

Mike terkekeh. "Kau kesepian?"

Gab masih menggerutu. Semenjak Andra menikah, mereka jarang keluar bersama bahkan untuk sekedar minum kopi di cafe. Andra pasti akan langsung pulang begitu selesai dinas. Dan ia, selain bekerja di rumah sakit, ia juga menjadi dosen tamu di fakultas tempatnya kuliah dulu. Itu bagus, ia harus selalu sibuk.

Gab menutup teleponnya setelah mengoceh kesana kesini. Mike tahu Gab merindukan kebersamaan mereka. Ia pun juga sebenarnya. Namun kenyataannya, begitu ada salah sahabatmu menikah, semuanya tak akan sama lagi.

Bukannya ia tidak senang, bukan itu. Ia bahagia akhirnya Andra menemukan cinta sejatinya dalam diri Noura setelah delapan tahun patah hatinya. Andra orang baik. Pria itu pantas bahagia. Tinggal dirinya dan Gab yang masih sendiri ini yang harus menyesuaikan diri. Andra pasti tidak akan menolak, tapi mereka tahu diri. Karena mereka pun akan begitu nanti.

Mike terkekeh dengan pemikirannya. Menikah?
Satu hal itu masih jauh dari pikirannya. Apa sih istimewanya cinta hingga orang memutuskan untuk menikah? Nyatanya, cinta justru membutakan mata ibunya.

Mike mengacak rambutnya dengan kesal. Sepertinya ia butuh terapi untuk menghilangkan pemikiran buruknya.

Ia mengembuskan napas kesal dan melangkah turun dari tempat tidurnya yang berantakan. Ia butuh bergerak untuk menjernihkan pikiran.

Mike memang sengaja membangun tempat fitness mini di apartemennya. Selain karena ia maniak olahraga, Mike juga membutuhkan banyak bergerak jika pikirannya sedang penat seperti ini. Itu akan membuatnya tetap berpikir jernih. Dan itu jauh lebih baik daripada ia lari pada alkohol. Benar kan?

~~~~~

Adelle menguap lagi. Dalam setengah jam, entah sudah berapa kali ia menguap. Seharusnya ia sudah pulang sejak setengah jam lalu, namun entah mengapa bosnya menyuruh untuk menunggu pria itu datang.

Ia tahu pasti ada hal penting yang akan dibicarakan. Bosnya jarang ke cafe pagi-pagi begini.

Ya Tuhan, harus berapa lama lagi ia menunggu. Adelle butuh tidur setelah semalaman menyelesaikan shift-nya di cafe.

"Adelle, Adelle."

Adelle tergagap dan mengerjapkan mata. Rupanya ia tertidur. Ia mendongak dan melihat Karl, bosnya, sudah berdiri di hadapannya.

"Maafkan aku membuatmu menunggu lama."

Adelle menyeringai dan membenarkan posisi duduknya. "Ada apa, Karl? Tidak biasanya kau ke sini pagi-pagi?"

Karl tersenyum. Senyum satu juta wattnya yang selalu membuat gadis-gadis di luar sana menjerit kegirangan. "Ayo kita bicara sambil sarapan."

Adelle menjerit kesal dalam hati. Ya Tuhaaaan!! Aku ingin tidur, Karl! Tapi tentu saja ia tak meneriakkannya di hadapan Karl.

Karl bos yang baik. Sudah dua tahun Adelle bekerja di cafe milik pria itu sepulang atau sebelum ia kuliah.

Karl juga bos yang murah hati. Ia tak segan-segan memberi bonus besar untuk para karyawannya, karena itulah mereka betah bekerja di sini.

Mereka menikmati sarapan dalam diam. Adelle melirik jam tangannya. Tujuh tiga puluh. Seharusnya ia sudah ada di alam mimpi. Ia ada kuliah sore ini kemudian disambung shift malam nanti, bisa dipastikan Adelle akan kurang tidur hari ini.

"Jadi begini, Adelle, aku punya cafe baru di tengah kota dengan live music di dalamnya."

Alis Adelle berkerut. "And then?"

"Aku butuh penyanyi. Kau mau bekerja di sana?"

What? Penyanyi?

"Karl, aku tidak bisa menyanyi."

Karl menggeleng. "Jangan membohongiku, Adelle. Aku sering mendengarmu bernyanyi di dapur."

Oh, Adelle memang sering bernyanyi bersama teman-temannya di sela waktu istirahat merela atau saat cafe sepi pengunjung, tapi menurut sepengetahuan dia, tidak pernah ada Karl di sana.

"Itu... itu... iseng," jawab Adelle sekenanya.

Karl tersenyum miring. "Iseng saja suaramu sebagus itu, bagaimana kalau kau serius bernyanyi? Ayolah, Adelle."

Adelle menggaruk kepalanya dengan bimbang. Menyanyi memang telah menjadi hobinya sejak kecil, tetapi untuk bernyanyi di depan umum, ia tidak pernah membayangkannya. Apa kata orang nanti?

"Aku... aku... "

"Ayolah, Adelle. Ada yang akan membantumu nanti."

"Pekerjaanku di sini?" Adelle bertanya dengan ragu. Ia tidak akan bisa bekerja di dua tempat sekaligus.

"Kau hanya perlu menyanyi di sana tiga hari dalam satu minggu. Jadi kau bisa bekerja di sini 3 hari lainnya."

Jadi hanya 3 hari? Tapi gajiku?

"Tenang saja, aku tidak akan memotong gajimu di sini," ucap Karl seolah mengerti apa yang Adelle pikirkan. "Honor menyanyimu akan kuberikan nanti. Kau hanya menyanyi di sana, tidak ikut mengerjakan lainnya. Dan kau hanya perlu bekerja setiap jam delapan malam sampai jam dua belas malam. Nanti sopir yang akan mengantarmu pulang. Bagaimana?"

Adelle menarik napas panjang dan mengangguk. Selama itu bisa menambah penghasilannya, kenapa tidak?

========================================================================

Horraaayyyyyy, kecengan baruuuu!!
Jangan mengharapkan kejutan karena seperti yang udah - udah, semua cerita yang saya buat flat, manis - manis dikit, pait - pait dikit, tapi ga ada konflik berarti. Hidup udah kebanyakan konflik ciinnn. Wkwkwk, ngeles bajaj. Bilang aja kagak bisaa.

Niih, gw kabulin permintaan lo Ribkamelda puaaaass kaaann loooo, Ribbbbb...
Judah sayangnya ontyy, cepet gedeee naaakkk!! Cepat buat hati para gadis kebat - kebit dengan pesonamu...wkwkwk...kita jadi besanan ya Rib!

Big hugs and kisses,

Niken
#051216#12.35pm

Continue Reading

You'll Also Like

55.1M 4.2M 58
Selamat membaca cerita SEPTIHAN: Septian Aidan Nugroho & Jihan Halana BAGIAN Ravispa II Spin Off Novel Galaksi | A Story Teen Fiction by PoppiPertiwi...
336K 33.4K 18
(Romantic - Comedy) #Boyband Series - Velven Hidup Prelove Asyandra biasa-biasa saja sampai dia bertemu dengan personel boyband Victory yang paling d...
56.1M 3M 85
Mika, seorang gadis pembuat onar, sementara Angkasa adalah ketua OSIS yang paling disukai di sekolah mereka. Tidak ada yang menduga kalau dua orang b...
3.8M 280K 42
[[Follow sebelum membaca]] -- Kinan, gadis ceria penyimpan banyak rahasia. Di balik senyum indahnya, Kinan menyimpan beribu luka terpendam. Kinan cum...