Pada malam ku lerai abdi
Sebuket janji terumbar ngeri
Bertinggi-tinggi lemah di pramesti
Terluncur bebas dari harimau sakti
Tak tergapai walau galah tegak berdiri
Pada angin ku dupakan letih
secawan khianat terlirik sunyi
melambung tak terpadan benih
Benci-benci mengadikara hati
Tak terluruskan walau terikat mati
Pada debu ku umbarkan perkara
Sekoci luka tercukil mesra
Mendarah menghambakan belas kasihan
Agarlah didapati penghargaan akan perasaan
Sezarahpun bangga walau bohong di angan lawan
Pada gemerlapan lampu ku lontarkan penat
Segenggam asa melerai tamat
Menghambalah pelik minta selamat
Namun atma terus menenggelamkan mudharat
Agar dapatlah kiranya hati ini manfaat
Dan semoga sudilah hati ini meratu sejawat
Walau
Sejenak.
Jakarta, 25 Oktober 2016