Descendants Of The Sun (FF) P...

By biayic

779K 49.3K 2.1K

[THE END] #13 in Short Story (2017.06.07) #24 in Short Story (2017.19.03) #30 in Random (2017.08.06) #59 in F... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44 (Last Chapter)
END
Bonus Chapter [Part 1]
Bonus Chapter [Part 2]
Bonus Chapter [Part 3]
Bonus Chapter [Part 4] END
SONG COUPLE MERRIED!!
BACA DONG!
Cuap Cuap

34

12.4K 815 46
By biayic

***

Cerita sebelumnya...

"Ottoke? Ottoke? Berfikirlah Lee Ji Yeong berfikir.."

Lee Ji Yeong membenamkan wajahnya di meja, teman sebangku Ji Yeong merasa aneh dengan tingkah Ji Yeong. Lee Ji Yeong bangkit secara tiba-tiba dia tersenyum sinis.

"Saem.."

"Yaa, Lee Ji Yeong"

"Izin ke kamar mandi"

Setelah keluar dari kelas ia mencari tempat yang aman dan sepi. Lee Ji Yeong mengeluarkan handphone nya dan menghubungi seseorang.

"Ahh palli(cepat) palli, lama sekali mengangkatnya.." kesal Ji Yeong yang sedari tadi mondar mandir layaknya setrika berjalan. Ia baru berhenti setelah seseorang mengangkat telponnya.

"Daddy.."

"Ahh maaf Agassi(nona) saya Park Jung Hwan"

"Dimana Daddy?"

"Dia sedang tidak mau di ganggu.."

"Ahh dimana Daddy?" Teriak Ji Yeong sampai asisten ayahnya itu menjauhkan handphone nya sebelum menjawab pertanyaan Ji Yeong.

"Sedang bermain golf bersama teman-temannya.."

"Berikan handphone nya padanya aku ingin bicara"

"Katakan saja agassi biar saya sampai kan nan—"

"Cepat berikan pada Daddy aku tidak mau berbicara denganmu!!" Sekali lagi Jung Hwan menjauhkan handphone nya dari telinganya.

"Baiklah"

Dengan ragu Park Jung Hwan menemui atasannya yang sedang tertawa bersama rekan-rekan bisnisnya.

"Tuan maaf nona Lee Ji Yeong menelpon..."

"Katakan saja aku sibuk.."

"Dia tidak mau mendengarnya.." jawab Jung Hwan.

Ayah Ji Yeong mendesah kasar.

"Mianhae (maaf) aku harus mengangkat telpon dari puteriku, jika aku tidak mengangkatnya dia akan marah seperti singa haha"

"Haha gwaenchana kau memang ayah yang baik, angkatlah dulu telponya.."

"Wahh dia sangat beruntung, jangankan mendapat telpon saat di rumah pun aku jarang disapa kedua anakku.." ucap salah satu di antara mereka.

Ayah Lee Ji Yeong sedikit menjauh dari teman-temannya.

"Ne, ada apa lagi darling??"

"Daddy... kenapa lama sekali.."

"Mianhae, Jung Hwan kan sudah bilang Daddy tidak bisa di ganggu, jadi sekarang cepat katakan ada apa?"

"Daddy aku minta bantuan darimu"

"Bantuan apa?"

"Cerita nya sangat panjang, tapi ada yang harus kau lakukan sekarang.."

"Apa itu?" Tanya Ayahnya penasaran.

"Pilih siswa Yang bernama Yoo Se Na untuk menjadi model majalah dan webasite tahun ini"

"Mwo? Bukannya kau sendiri yang ingin jadi model itu?"

"Aniyoo, aku sudah tidak mau sekarang lagi"

"Apa kau yakin??"

"Ne, tapi ada satu masalah anak itu sudah di keluarkan"

"Mwo? Bagaimana bisa siswa yang sudah di keluarkan jadi model majalah sekolah.."

"Inilah tugasmu Daddy, kau harus menelpon kepala sekolah untuk tetap memakai Yoo Se Na sebagai modelnya kalau mereka tidak bisa.. katakan saja, kau tidak akan menyumbang lagi untuk yayasan sekolah!"

"Soal itu bisa di atur, tapi apa kau di ancam Lee Ji Yeong? Kau sangat menginginkan nya tapi kenapa sekarang berubah fikiran?"

"Aniyoo Daddy, cepat telpon kepala sekolah sekarang juga, sudah dulu ya aku sudah terlalu lama meninggalkan jam pelajaran"

Lee Ji Yeong menutup telponnya.

"Aishh Jinjja anak itu selalu saja membuatku pusing" keluh ayahnya.

***

Yoo Se Na dan kedua orang tuanya sudah tiba di sekolah, Se Na melihat keadaan sekolah masih sepi, itu tandanya pembelajaran masih berlangsung. Yoo Se Na memang sudah takut jika dia datang saat jam pelajaran habis yang artinya dia akan bertemu teman-temannya atau orang yang mengenalnya. Satu sekolah pasti mengenal orang nomor 3 si pembuat ulah tentu saja orang no 1 adalah Jung Eun Wo karena ia Sunbaenim dan si nomor 2 Choi Sung Jae. Dia menutup wajahnya dengan tangannya ia tak mau ambil resiko jika ada orang yang melihatnya berada di sekolah, ia tak berani bertemu karena malu.

Mereka sudah sampai di ruang kepala sekolah. Kali ini kepala sekolah menyambut Yoo Se Na lebih ramah dari sebelum-sebelumnya.

"Yaa! Yoo Se Na, kau sedang sakit wajahmu pucat.."

"Ahh aniyoo saem, gwaenchana.."

"Baiklah aku memanggilmu kesini bukan tanpa alasan, kau boleh sekolah lagi disini mulai besok"

"Mwo?" Ucap mereka bersamaan.

"Ne, tadi saya mendapat telpon dari yayasan kalau dia ingin siswa yang bernama Yoo Se Na jadi model di majalah dan website sekolah kita tahun ini untuk promosi siswa baru, kau kan sebentar lagi jadi Sunbaenim"

"Mwo?" Kali ini Yoo Se Na benar-benar terkejut.

"Tenang saja, kau tak akan sendiri aku akan mencari anak tingkat dua lainnya untuk menjadi model sama sepertimu"

"Sireo (tak mau)" teriak Yoo Se Na.

Yoo Shi Jin dengan cepat membekap mulut anaknya itu.

"Aniyoo, Yoo Se Na pasti terkejut dia akan melakukannya Seonsaengnim"

"Ahh baguslah.."

Yoo Se Na membuka tangan Yoo Shi Jin yang berada di mulutnya.

"Aniyoo Appa, lebih baik aku pindah sekolah saja untuk apa aku tetap disini dan masih di cap sebagai perokok padahal itu bukan milikku.."

Kali ini Yoo Shi Jin terdiam, apa yang dikatakan Yoo Se Na memang ada benarnya juga.

"Untuk soal yang itu kami akan menyelidiki ulang siapa yang meletakan rokok di tas mu, jika... kau memang jujur itu bukan milik mu.."

"itu bukan punyaku sumpah!" Yoo Se Na membuat tanda V dengan tangannya.

"Oke nanti kita selidiki ulang, jadi bagaimana kau mau kembali ke sekolah?" Tanya kepala sekolah yang mulai gugup namun tetap tenang.

***

Choi Sung Jae menghampiri meja Lee Ji Yeong setelah bel sekolah berbunyi. Ia berlutut di samping meja Ji Yeong dan menjadi pusat perhatian teman-temannya. Choi Sung Jae menaruh dagunya di meja Ji Yeong dan tersenyum ramah.

"Ottoke chagi-ya? Apa berhasil?" Tanya Sung Jae dengan mata aegyo nya.

"Wahhh daebbak sekarang Lee Ji Yeong? Harus di abadikan.."

"Palli(cepat) ini akan jadi gosip yang panas.."

"Ahh Jinjja, aku sudah patah hati saat Choi Sung Jae dekat dengan Yoo Se Na, sekarang Se Na sudah tidak ada Sung Jae berpaling pada Ji Yeong?.." salah satu murid itu menangis.

"Aissh Jinjja, sudah ku bilang jangan suka pada Choi Sung Jae, ku akui dia lebih tampan di banding Jung Eun Wo Sunbaenim, tapi dia itu Nampyun Namja (laki-laki jahat) lebih dari Eun Wo Sunbaenim, kau akan banyak tersakiti oleh nya.."

"Benar, lihat saja baru saja kemarin Yoo Se Na di keluarkan, sekarang dia sudah mendekati Lee Ji Yeong"

"Kalian tidak mengerti perasaanku.." siswa itu semakin menangis.

"Aissh berisik jangan mengganggu, yaa! Kau sudah ambil gambar yang bagus?" tanynya pada temannya yang lain.Temannya itu membentuk tanda oke dengan jarinya.

"Yaa! Kalian sedang apa?" Tanya Jang Min Ho mengagetkan ketiga teman yeoja itu.

"Aniyoo haha.." mereka bertiga pun kabur keluar.

"Aishh Jinjja, apa setiap Yeoja selalu bergosip?" Jang Min Ho geleng-geleng kepala.

Choi Sung Jae melihat ke tiga yeoja dari kelas nya keluar kelas disusul yang lainnya, ia kembali menatap Lee Ji Yeong. Kali ini dengan tatapan tajam.

"Ottoke..?" Tanya Sung Jae dengan nada menyeramkan.

Lee Ji Yeong menelan ludah.

"Sudah aku lakukan, kau bisa lihat sendiri nanti"

"Oke aku akan mengundur showtime kita sampai aku melihat Yoo Se Na besok di sekolah, bye?" Ucap Sung Jae.

Seo Ha Myung yang masih di kelas membereskan tugas teman-temannya untuk di kumpulkan melihat sesuatu yang mencurigakan. Ia melihat Sung Jae meninggalkan Lee Ji Yeong yang nampak gugup.

Choi Sung Jae dan teman-temannya keluar kelas.

"Sung Jae-a bukankah itu Yoo Se Na?" Tunjuk Seung Hyeon pada ruangan kepala sekolah.

Yoo Se Na dan kedua orang tuanya baru keluar dari ruang kepala sekolah. Choi Sung Jae menatap Yoo Se Na yang berjalan menuju gerbang sekolah. Sampai sebuah tangan yang begitu dingin menyentuh lengannya, Sung Jae terkejut dan melihat ke samping dan orang itu Lee Ji Yeong.

Sung Jae mengisyaratkan teman-teman nya untuk pergi duluan tanpanya. Setelah Mereka pergi Lee Ji Yeong melepaskan tangannya dan menadahkan tangannya, Sung Jae menaikan sebelah alisnya seolah bertanya "apa?".

"Video itu berikan padaku, kau sudah liat Yoo Se Na kan? aku sudah menepati janji ku dan sekarang kau menepati janjimu, mana?"

Sung Jae mengeluarkan handphone nya didalam saku celana, dia menaruh handphonenya di tangan Ji Yeong. Namun dia mengambilnya kembali saat Lee Ji Yeong memegangnya.

"Yaa! Berikan padaku"

"Sireo(tak mau)"

"Kau tidak menepati janjimu!"

Sung Jae tersenyum sinis.

"Sebentar, janji yang mana maksudmu? Aku hanya mengatakan jika kau tidak membawa Yoo Se Na kembali aku akan menyebarkan video ini, dan jika kau berhasil aku tidak akan menyebarkannya aku tidak pernah berjanji akan memberikan nya padamu, ingat?" Sung Jae tersenyum sinis.

"Yaa! Apa kau mendengar pembicaraan mereka?" tanya Kim Ji Won.

"Ani aku tak mendengarnya" ucap Jason Jung.

"Aishh Jinjja kalian berisik sekali bagaimana bisa aku mendengar mereka!!" Teriak Eun Wo dan memukul kepala temannya itu.

"Mereka serius sekali, sebenarnya apa yang mereka bicarakan?"

Sung Jae pergi namun Lee Ji Yeong masih terdiam, Eun Wo melihat Lee Ji Yeong yang sedih di tinggal Sung Jae.

"Sepertinya akan menyenangkan.." Eun Wo tersenyum sinis.

"Apa yang menyenangkan?" Tanya Jason.

"Sudah nanti aku ceritakan di rumah.."

Jason dan Ji Won saling pandang mereka berdua menaikan bahunya masing-masing lalu mengejar Eun Wo yang sudah berjalan jauh.

***

Yoo Se Na menutup wajahnya dengan jaket Yoo Shi Jin membuat dia merasa tidak nyaman.

"Yaa! Gemane(hentikan) kau bukan teroris atau buronan, kenapa harus bersembunyi sepeti itu.."

"Terserah.." ucap Yoo Se Na tak peduli lalu berlari menuju mobilnya.

"Anak itu.."

"Sudah-sudah.." Kang Mo Yeon tertawa dan menenangkan Yoo Shi Jin.

Yoo Shi Jin dan Kang Mo Yeon masuk kedalam mobil, mereka melihat Yoo Se Na yang merebahkan tubuhnya dikursi belakang.

"Waeyoo(kenapa)?"

"Ahh Appa kenapa kau menerima nya aku tidak mau jadi model.." rengek Yoo Se Na.

"Apa susahnya berpose di depan camera dan tersenyum, eomma mu dulu sering melakukannya bahkan dia sering masuk TV"

"Majjayo! (Benar).." ucap Kang Mo Yeon.

"Aissh Jinjja kenapa kau tidak menerima bakat itu dari ibumu.."

Yoo Se Na menjulingkan matanya kesal lalu menjatuhkan kembali badan nya ke kursi dengan keras.

"Yeobo, kau mau pulang atau?"

"Aku harus kembali ke rumah sakit sore nanti ada jadwal operasi"

"Eomma, apa kau baik-baik saja?" Tanya Yoo Se Na khawatir dengan keadaan Kang Mo Yeon yang sedang hamil namun masih mengerjakan tugasnya sebagai dokter.

"Gwaenchana, dulu saat kau ada di perutku aku masih sering operasi" jawab Kang Mo Yeon dengan senyuman.

"Wahh daebbak, jadi selama 9 bulan aku ikut melakukan operasi" ucap Yoo Se Na senang.

"Yoo Se Na, kau sudah baikan?"

"Eoh(ya) wae(kenapa)?"

"Kita antarkan ibumu lalu kita pergi bersama"

"Odiga(kemana)?"

"Lihat saja nanti.."

***

Seo Ha Myung dan Kim Min Ki masih di sekolah mereka sedang bermain basket berdua.

"Sepi sekali tidak ada Yoo Se Na" ucap Min Ki yang menjatuhkan diri ke lantai.

Seo Ha Myung yang akan memasukan bola hanya terdiam, bola masih terangkat tinggi di tangannya. Dia pun duduk di samping Min Ki.

"Hm aku juga merindukan Yoo Se Na.."

"Bagaimana kalau kita ke apartemen nya saja?"

"Kapan?"

"Nanti malam otte(bagaimana)? Sore nanti aku tidak bisa, uri Aboeji pulang dan menyuruhku untuk ikut makan malam dengan relasinya"

"Wahh perwaris tahta kita akan mendapatkan jodohnya sepertinya"

"Mwo?" Sontak Min Ki terkejut.

"Yaa! Kalau orang tuamu secara tiba-tiba mengajak makan malam dengan relasinya dan kau harus ikut, itu berarti mereka sedang mempersiapkan perjodohanmu.."

"Sireo(tak mau)"

"Haha lihat saja nanti pasti ucapanku benar"

"Kau jangan menakutiku seperti itu aku masih ingin kuliah, dan kita kan sudah berjanji akan mengelilingi dunia bersama.."

"Haha Ne.. Ne.. arasoo"

Seo Ha Myung terus tertawa sampai berguling di lantai aula, dia benar-benar membayangkan Min Ki akan menikah lebih cepat dari pada dia.

***

Kang Mo Yeon yang sudah di depan rumah sakit melambaikan tangannya pada Yoo Shi Jin dan Yoo Se Na mereka membalas nya sebelum pergi meninggalkan rumah sakit. Yoo Se Na pindah dari kursi belakang ke tempat Kang Mo Yeon di samping Yoo Shi Jin yang kosong.

"Yaa! kau ini seorang yeoja bersikap manis lah sedikit"

"Terserah.. kita mau kemana?"

"Tempat pelatihan, kau sudah lama kan tidak latihan?"

"Terakhir 2 bulan yang lalu kalau tidak salah"

Hanya dalam waktu 15 menit mereka sudah tiba di kantor Tiger salah satu club karate terbesar di korea. Tempat Yoo Shi Jin dulu berlatih dan sekarang Yoo Se Na menjadi anggota club itu sejak 8 tahun yang lalu. Jika sedang liburan Yoo Shi Jin sering mengajar di club.

Yoo Se Na dan Yoo Shi Jin sudah berganti pakaian, mereka berdua pun berlatih berdua.

"Pukul yang keras!! Teriak Yoo Shi Jin.

"Appa"

"Hmm"

"Kenapa kau tiba-tiba menyuruhku untuk latihan kembali"

"Aishh tendang yang benar"

"Supaya aku tenang meninggalkanmu" tambahnya lagi.

"Yaa! Apa maksudmu.." Yoo Se Na berhenti sejenak nafas nya tersengal-sengal.

"Malam ini aku pergi, aku merasa tidak tenang meninggalkan mu dan ibumu sendirian, jadi kau harus lebih kuat lagi jika nanti ada yang menyakitimu, karena aku akan pergi jauh jaga dirimu baik-baik jangan sampai terluka"

Yoo Se Na tersenyum.

"Ne, aku ini sudah kuat jadi jangan khawatir"

"Oke kalau begitu kita mulai lagi.."

Yoo Se Na kembali memukul dan menendang.

"Yaa! Pukul lebih keras lagi"

"Appa, tangan ku baru saja di operasi dan ini sakit" keluh Yoo Se Na.

***

Choi Sung Jae sampai dirumah nampak sepi, sejenak ia lupa jika Choi So Mi sudah pergi.

"Nuna, ku pikir kau masih ada.." Sung Jae tersenyum pahit.

Ia segera pergi ke kamarnya dan berganti baju, ia melihat bola baseball tergeletak di meja nya. Sung Jae mendesah kasar dan mengambil bolanya. Dengan pelan-pelan dia membuka kamar Choi So Mi yang tertutup rapat, masih sama tak ada yang berubah bahkan aroma minyak Wangi So Mi masih tercium.

Choi Sung Jae duduk di meja belajar So Mi, ia melihat buku-buku di atas meja yang belum dirapihkan. Sung Jae merapihkan buku-buku itu sesekali ia melihat apa saja yang dipelajarinya selama ini karena Choi So Mi tidak sekolah umum ia mengikuti home schooling. Sung Jae tersenyum melihat tulisan-tulisan Choi So Mi, di bukunya banyak coretan-coretan sepenggal puisi Indah atau not balok. Choi Sung Jae tak sengaja melihat buku diary berwarna merah muda bertuliskan Choi So Mi di atasnya. Sung Jae ingin membukanya namun ia mengurungkan niatnya, dan menutup lagi diary tersebut. Setelah selesai mebereskan buku-buku Sung Jae membereskan yang lainnya, selama menyapu sampai mengepel lantai mata Sung Jae tak lepas dari buku diary itu.

"Aishh Jinjja" Sung Jae frustasi dan mengacak rambutnya.

Ia melempar peralatan bersih-bersih nya dan melompat ke kursi belajar So Mi. Buku Diary sudah di depannya ia mengambil nafas dan membuangnya kembali terus saja dia melakukan itu.

"Oke, Nuna tidak apa-apa kan aku membaca diary mu?" Tanya Sung Jae dengan menatap langit-langit kamar.

"Gumawoo Nuna.." jawab nya sendiri.

Sung Jae mulai membaca tiap lembar di buku itu, dimulai saat Choi So Mi mengetahui soal penyakitnya, kesehariannya saat belajar, keinginan nya untuk pergi ke kanada bersama Sung Jae.

"Ternyata ia masih ingin ke kanada, kenapa kau suka sekali Negara itu?" Sung Jae tersenyum.

Sung Jae membuka lembaran selanjutnya dan terkejut saat membaca kalimat pertamanya You're the first.

YOU'RE THE FIRST

You're the first boy to touch my heart
You're the first boy to bring me far away
I think you're my true love
But, why is it so difficult to say my love for you?

And I had nothing to say
Only me and God know
That I hope you'll always be beside me

I always remember what you said
That we had to be together
Passing the times, from year to year
Until the end of time

Love to KJ

( http://www.englishindo.com/2012/04/puisi-cinta-youre-first.html#ixzz4NsjYfIU7)

"Sepertinya Hyeong membaca yang ini" Sung Jae tersenyum. Ia terus membaca setiap lembar diary Choi So Mi.

***

Yoo Shi Jin sudah di depan pintu dengan seragam dinas nya.

"Waeyoo?" Tanya Yoo Se Na melihat Yoo Shi Jin masih terdiam.

"Yoo Se Na, janji kau akan baik-baik saja"

"Aigoo kau masih mengkhawatirkan itu? Gwaenchana Appa Gwaenchana, aku sudah besar Gokjong Hajima(jangan khawatir)"

"Baiklah." Yoo Shi Jin memeluk Yoo Se Na sebelum pergi.

"Kim Ki Bum akan mengawasimu lagi.."

"Ne.."

"Appa pergi.."

"Ne."

"Besok jangan lupa sekolah"

"Ne.."

"Appa pergi.."

"Ne Appa, hati-hati"

Yoo Shi Jin tersenyum, lalu pergi dari apartemen. Sebelumnya ia pergi ke rumah sakit untuk menemui istrinya. Kang Mo Yeon sedang menunggu Yoo Shi Jin diluar. Mobil berwarna hitam mengkilat melaju di hadapannya. Yoo Shi Jin keluar dari mobil dengan senyuman khas nya.

"Kau sudah lama menunggu?"

"Hm kau benar-benar pergi sekarang?"

"Ne, aku harus segera pergi jadi tidak bisa lama-lama"

"Kapan kau pulang?"

"Molla(tidak tau) mianhae aku harus meninggalkan mu di keadaanmu seperti ini.." Yoo Shi Jin membelai rambut Kang Mo Yeon.

"Gwaenchana, jangan khawatir oke, ada Yoo Se Na yang menjagaku"

"Ne, ku percaya padanya.. kalau begitu aku pergi"

Yoo Shi Jin memeluk istrinya itu.

"Hati-hati dijalan oke, kalau sudah sampai telpon aku.."

"Hmm"

***

Ting Tong 🔔

Sung Jae melihat jam dinding pukul 8 malam.

"Tumben Eomma sudah pulang.."

Sung Jae keluar dari kamar So Mi dan membuka pintu.

"Eomma kenapa sudah pulang..lagi.." Sung Jae terdiam saat orang di depannya bukan ibunya.

"Nuguseyoo(siapa)?"

"Sung Jae-a.." Namja itu tersenyum.

"Kenapa kau tau namaku?"

"Sung Jae-a ini Appa.."

***
Tbc


T A E G U K V

Continue Reading

You'll Also Like

649K 33.6K 58
Hinata,sakura,temari dan ino adalah seorang sahabat yang bekerja menjadi asisten dari selebritis terkenal yang memiliki sifat sangat berbeda dibalik...
1M 63.1K 36
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
17.3K 1.4K 118
Update Di Usahakan Setiap Hari Perang Ninja Hebat hampir berakhir. Hanya Tim 7 yang tersisa melawan Kaguya. Semua orang... Mati. Naruto mengorbankan...
40.7K 3.8K 60
Pair:sasusaku, saiino, naruhina, shikatema Title: 𝐅𝐢𝐧𝐝 𝐓𝐫𝐮𝐞 𝐋𝐨𝐯𝐞 Additional pairs: nejiten, itaizu, fugamiko, shiyuga Genre:romance, dram...