Another Second Chance

Por dramioneyoja

167K 17.6K 1.9K

COMPLETED - Semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua bukan? Termasuk Draco Malfoy. Tapi, bagaimana jik... Más

Prolog
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Epilog

Chapter 1

10.6K 1K 85
Por dramioneyoja

All of the character is not mine. They're belong to J.K Rowling.

Another Second Chance

1.

Here's all you have to know about men and women : woman are crazy, men are stupid. And the main reason women are crazy is that men are stupid.

-George Calin, When Will Jesus Bring The Pork Chops?

Draco baru pulang rapat dan ia benar-benar lelah, yang ia ingin lakukan sekarang hanya berbaring dikasurnya yang empuk dan memeluk tubuh Hermione Granger yang benar-benar seksi.

Setelah sekian lama bersama, satu hal yang disadari oleh Draco adalah tubuhnya dan tubuh Hermione benar-benar diciptakan seperti badan adam dan hawa. Tubuh mereka diciptakan untuk melengkapi satu sama lain.

Jika mereka berbaring bersama dikasur, kepala Hermione akan tepat berada di bawah dagu Draco, jika mereka berpelukkan lekuk tubuh mereka berdua benar-benar seperti sepasang puzzle.

Dan yang paling penting adalah jari kelingking tangan kiri Draco sama besarnya dengan jari manis tangan kiri Hermione, dan itu artinya mereka berjodoh. Sebodoh apapun hal itu terdengar, Draco mempercayai hal itu karena itu adalah rahasia keluarga Malfoy yang diturunkan turun-temurun.

"Granger." Draco berseru begitu ia sudah melempar dasi dan kaus kakinya entah kemana.

Tidak ada jawaban.

Draco berjalan ke arah kamar tidurnya, berharap Hermione sedang membaca buku dikasurnya seperti biasa dan hanya malas membalas panggilannya, mungkin ia tertidur atau sedang mendengarkan musik.

"Granger." Draco berseru dan membuka pintu.

Hermione tidak ada dikamarnya.

Draco berjalan ke arah kamar mandi di kamarnya dan Hermione juga tidak ada disana. Anehnya sikat giginya juga tidak ada disana.

Draco melihat meja rias yang ada dikamarnya dan semua peralatan make-up Hermione juga tidak ada disana.

Ini buruk.

Draco membuka walk-in-closet-nya.

Satu bagian kecil yang biasa terisi pakaian emergency Hermione juga sudah kosong. Ada satu bagian kecil yang biasa terisi pakaian dalamnya atau pakaian kerjanya, kini tempat itu sudah tidak terisi apapun.

Ini serius.

Hermione tidak bercanda soal pembicaraan mereka tadi malam.

-Flashback-

Hermione dan Draco kembali untuk mengulang tahun ketujuh mereka, keduanya menjadi ketua murid dan tak urung berbagi common room yang sama.

Rasanya aneh.

Mereka berdua menghabiskan satu bulan pertama dengan saling menghindar satu sama lain, mereka selalu bilang pada orang lain kalau mereka berdua terlalu canggung untuk bahkan sekedar menyapa selamat pagi satu sama lain.

Tapi Hermione dan Draco sadar kalau sebenarnya yang mereka rasakan bukanlah kecanggungan.

Tensi.

Tensi seksual.

Pertengahan bulan ketiga, keduanya tidak lagi sanggup menahan tensi seksual diantara mereka.

Suatu siang Draco sedang mengerjakan tugasnya di common room, Hermione lewat, baru meletakkan bukunya untuk lanjut pergi ke perpustakaan saat Draco memanggilnya.

"Granger." Draco bergumam.

"Iya?" Hermione bertanya.

Draco berdiri dan dengan cepat mendekat ke arah Hermione dan menciumnya. Setelah itu mereka akhirnya resmi memulai hubungan yang sangat tidak sehat.

Hermione dan Draco menyembunyikan hubungan mereka dari semua orang, diluar asrama Heads, mereka hanya ketua murid yang bersikap sopan satu sama lain, tapi di dalam asrama mereka lebih dari itu.

Awalnya mereka hanya bermesraan, lama-kelamaan mereka mulai tidur bersama.

Tidur bersama selalu punya makna yang berbeda untuk perempuan dan laki-laki.

Draco sudah puas dengan hubungan mereka, perempuan cantik dengan badan yang sempurna yang bisa ditidurinya setiap malam. Draco sudah puas dengan hubungan mereka saat itu.

Tapi Hermione tidak.

Awalnya ia tahu kalau mereka tidak akan pernah punya hubungan lebih dari sekedar teman tidur, tapi Hermione membiarkan hatinya menguasai kepalanya dan akhirnya ia ingin lebih.

Ia butuh tempat berpijak dan akhirnya mengungkapkan hal itu pada Draco.

Draco tidak pernah menganggapnya serius, ia selalu mengabaikan Hermione jika ia mulai membicarakan tentang hubungan mereka, lebih buruk lagi ia selalu menciumnya dan membawanya kekasur ketika Hermione mulai membicarakan kelanjutan hubungan mereka.

Hermione mencoba, mencoba dan mencoba. Satu hari sebelum upacara kelulusan, Hermione memberi peringatan terakhirnya.

Hermione ingin Dracomemberitahu seluruh orang yang ada di upacara kelulusan mereka kalau mereka adalah sepasang kekasih.

Real relationship or no relationship at all.

Kali itu Draco bahkan tidak bisa menyentuh Hermione.

Draco berpikir sebentar, mereka mungkin akan menghadapi beberapa masalah jika semua orang tahu kalau ia dan Hermione berpacaran tapi ia tidak bisa membayangkan hidupnya tanpa tubuh Hermione.

Jadi ia tidak punya pilihan.

Pada hari kelulusan mereka, Draco selalu berada di samping Hermione, jika ada yang bertanya ia selalu memberitahu kalau mereka berpacaran.

Draco memberitahu kalau Hermione adalah kekasihnya, ia bilang pada semua orang kalau ia berharap mereka semua mendukung hubungan mereka.

Tentu saja itu hal yang absurd.

Saat pertama kali Draco mengatakan kalau Hermione adalah kekasihnya seluruh ballroom sunyi, ia bahkan yakin kalau seseorang menjatuhkan koin suaranya akan terdengar jelas.

"Bukankah ini lucu?"

"Ini lucu sekali."

"Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan mereka berdua."

"Apa ini lelucon?"

"Mustahil."

Harry dan Ron yang datang hari itu benar-benar tidak tahu apa yang terjadi dengan Hermione dan Draco.

"Hermione, beritahu aku kalau ini lelucon kan?" Harry bertanya.

"Hermione, kau tidak serius kan?" Ginny bertanya.

Ron tidak mengatakan apa-apa ia hanya berdiri diam seperti tomat.

"Ini benar Harry, Ginny, tidak bisakah kalian mendukungku?"

-End Of Flashback-

Semua orang mengira kalau ada yang tidak beres dengan hubungan mereka berdua. Ron bahkan berkata kalau tidak lama lagi mereka pasti akan putus.

Semua orang akhirnya juga berpikir hal yang sama, sebentar lagi mereka pasti akan berpisah, tidak mungkin Hermione Granger dan Draco Malfoy menjalani hubungan, mereka terlalu berbeda, terlalu mustahil.

Hermione dan Draco putus tiga bulan kemudian.

Tapi kemudian kembali bersama satu bulan kemudian.

Hermione dan Draco kemudian kuliah di universitas sihir yang sama. Keduanya bahkan sama-sama mengambil dua program sekaligus.

Draco tinggal di flat yang tidak jauh dari kampus mereka sementara Hermione tinggal disalah satu kamar di asrama yang ada.

Hubungan mereka setelah itu benar-benar seperti remaja. Putus kemudian bersama lagi, berpisah kemudian bersama lagi, enam sampai tujuh kali dalam satu tahun.

Teman-teman Hermione sudah benar-benar mengabaikannya jika ia membicarakan tentang Draco.

Teman-teman Draco tidak tahu apa yang merasuki Pangeran Slytherin mereka.

Setelah tiga tahun berhubungan seperti idiot. Ahirnya mereka sedikit lebih dewasa.

Tujuh kali setahun menjadi empat kali setahun.

Draco mengambil ponsel dari saku jasnya dan menelepon nomor Hermione.

"Granger!" Draco berseru begitu teleponnya diangkat. "Granger apa kau serius tentang pembicaraan kita tadi malam?" Draco bertanya, nadanya tinggi.

"Um... Malfoy ini Ginny."

"Weasley? Apa yang kau lakukan di flat Hermione? Berikan teleponnya pada Hermione." Draco berseru tidak sabaran.

"Well... kami sedang makan malam bersama."

"Beritahu Hermione untuk kembali ke flatku setelah kalian selesai makan." Draco memberitahu.

Tiba-tiba suara di sebrang teleponnya berubah.

"Malfoy." Ron berseru kasar.

"Weasley." Draco menjawab tidak kalah kasar.

"Malfoy, aku hanya ingin memberitahumu kalau Hermione tidak mau bicara denganmu lagi, ia tidak mau berhubungan dengamu lagi, ia tidak menginginkanmu, kau sudah dicampakkan." Ron berseru.

"Hermione sudah mendapatkan otaknya kembali dan ia akan melanjutkan hidupnya yang lebih baik tanpamu." Ron menambahkan lagi kemudian menutup teleponnya.

Draco tidak yakin apa ia sedang bermimpi atau memang hal ini benar-benar terjadi padanya. Ia dan Hermione sudah berkali-kali putus-nyambung tapi Hermione belum pernah benar-benar menolak bicara dengannya, dan lagipula biasanya Potter dan Weasley tidak ikut campur dalam hubungan mereka.

Ini buruk.

Draco kemudian mencoba ber-apparating ke flat Hermione ketika ia pikir mereka sudah selesai makan malam tapi tidak bisa. Hermione menutup saluran floo-nya dan mengubah ward-nya

Ini buruk.

Benar-benar buruk.

.

"Ron, bukankah itu terlalu kasar?" Ginny bertanya pada Ron yang sudah duduk lagi di meja makan.

Acara makan malam mereka baru saja terganggu oleh ponsel Hermione yang berbunyi.

"Tidak, menurutku itu bagus" Harry mengutarakan pendapatnya.

"Tidak." Hermione memberitahu. "Itu sempurna, dengan begitu Malfoy tidak akan menggangguku lagi."

Ron tersenyum dan mengangkat tangannya ia kemudian ber High-Five-ing dengan Hermione.

Ginny menghela nafasnya, ia bisa mencium kalau hal ini akan berakhir buruk.

-To Be Continued-

Seguir leyendo

También te gustarán

87.8K 7.1K 36
All You Want by SenLinYu Dramione A/B/O. Tahun Kedelapan di Hogwarts seharusnya menjadi tahun milik Hermione. Dan memang demikian, tidak seperti yang...
59.9K 3.1K 7
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++
395K 32.2K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
203K 16.8K 86
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...