I won't Give Up(let me love Y...

By Moon5Finger

260K 5.9K 434

kisah Seorang cowok straight yang jatuh suka sama cowok gay yang cukup populer di sekolah. homo konten, bagi... More

1
3
4
5

2

17.9K 1.3K 92
By Moon5Finger




Astha berjalan menuju kantin dengan perasaan yang benar-benar dongkol.
Kenapa tiba-tiba Dean berubah jadi begini pikir Astha.

Sampai di kantin Astha langsung memesan makanan, dia harus makan tenaganya sudah hampir habis hanya untuk meladeni ocehan Dean yang tidak jelas.

Astha memesan satu piring batagor dan segelas es teh manis. Astha memutarkan arah pandangnya mencari tempat duduk yang kosong.
Saat sudah mendapat incaran meja kosong tiba-tiba seseorang memanggil Astha.

"Tha, Astha. Woi.. sini " teriak seorang cewek  sambil melambaikan tangannya mengajak Astha untuk duduk bareng.
Astha menoleh dan tersenyum lalu berjalan kearah cewek tersebut.

"Lo kayak kebo mau di jual aja, celingukkan" ujar Valeri.

"Bodo,." Jawab Astha sambil mendaratkan bokong datarnya di bangku kantin.

"Lo kenapa dah? Kagak dapet jatah semalem dari si Yuda?" Tanya valeri.

"Bacot lo ya Val," jawab Astha.

Valeri tertawa terbahak mendengar ucapan Astha. Dia sudah kenal sekali dengan sifat Astha yang ketus dan dingin, tapi Valeri tahu sebenarnya Astha itu anak yang baik.

"Lo tahu Dean kan Val?" Ujar Astha.

Valeri memicingkan matanya sebentar, memutar otaknya mencari nama Dean. Dan bingo, gak ketemu.

"Dean? Yang mana ya ?" Tanya Valeri.

"Ckckck, Radean Wijaya. Kapten tim voly sekolah kita nyet." Jelas Astha pada Valeri.

Valeri mengangguk dan membulatkan mulutnya membentuk huruf O besar.
Jelas Valeri tidak kenal, Astha dan Valeri tidak sekelas tapi mereka teman akrab jadi mereka sering bertemu di saat di kantin saat jam istirahat.

"Terus?" Tanya Valeri.

"Tuh anjing nembak gue." Ucap Astha sambil melahap batagornya.

Valeri terbatuk, dia hampir saja memuncratkan kuah bakso yang baru saja dia sruput dari sendoknya.

"Monyet,!!! jibang lo ya.!!" Teriak Astha. Valeri hanya meringis melihat reaksi Astha. Valeri benar-benar kaget mendengar ucapan Astha barusan.

"Dia nembak elo?" Tanya valeri. Astha menganggukan kepalanya.

"Bilang suka ke elo gitu Tha?" Ucap Valeri tak percaya.

" iya, monyet. Astaga. Lo kenapa lemot dah." Ucap Astha.

"Tunggu, bukannya dia straight ya? Dia yang mantannya si Rachel  yang wakil osis itu bukan sih Tha?" Ujar Valeri.

"Nah, itu dia Val. Monyet beranak juga gak bakal percaya kalo tuh atu makhluk jadi belok dan bilang suka ama gue." Ucap Astha enteng.

"Terus?"

"Terus ape? Kayak tukang parkir aja lo terus terus." Jawab Astha.

Valeri memutar bola matanya jengah, dia melemparkan tisu kearah muka Astha.

"Lo terima dia gak?" Tanya Valeri.

"Gak." Jawab Astha sambil menyeruput es teh manisnya.

"Kena-" belom sempat Valeri bertanya.
Tiba-tiba Dean muncul dan langsung duduk di samping Astha.

"Tha, kok kamu gak pesenin aku makan sih?" Ujar Dean sambil merebut minuman Astha. Valeri bengong melihat aksi drama di depannya saat ini.

Astha jengah dengan tingkah Dean, apa Dean tidak malu di perhatikan teman-temannya?

"Lepasin anjing.!!" Ucap Astha sambil melepaskan rangkulan Dean. Dean tersenyum ke arah Astha. Dan mengacak rambut Astha.
Kemudian menoleh ke arah Valeri.
"Elo temennya Astha ya?" Tanya Dean pada Valeri. Valeri mengangguk dan tersenyum.

"Kenalin gue Radean, lo boleh panggil Dean. Gue calon pacarnya Astha." Ucap Dean sambil mengulurkan tangannya ke arah Valeri. Valeri tersenyum kikuk dan menjabat tangan Dean sambil menatap ekspresi yang ada di wajah Astha.

Astha yang mendengar kalimat itu benar-benar jengah, emosinya sudah naik sampai ubun-ubun. Astha berdiri dan menggebrak meja. Tangannya terkepal, dia benar-benar kesal melihat tingkah Dean.
Sejurus kemudian Astha meninggalkan 2 makhluk yang masih duduk bengong melihat aksi Astha barusan.

"Val gue cabut dulu ya." Ucap Dean pada Valeri. Valeri hanya balas mengangguk.
Dean berlari mengejar Astha.

****

"Dean bangsat!!!" Ujar Astha sambil menendang daun-daun yang jatuh di belakang gedung sekolah.
Astha sudah tidak ada mood lagi untuk mengikuti pelajaran. Sekarang Astha ada di belakang gedung sekolah.

Astha merebahkan tubuhnya di bangku panjang di bawah pohon. Astha memejamkan matanya dan menaruh lengannya di atas kening. Astha benar-benar kesal dengan tingkah Dean. Saat hendak memejamkan mata, Byuur... tiba-tiba air mengguyur tubuh Astha, Astha kaget lantas terbangun.

Apalagi ini pikir Astha. Hari ini dia benar-benar sial.
Astha mencari siapa orang yang berani mengguyurnya dengan air.

Tiba-tiba dari lantai 2 terlihat seorang anak laki-laki berdiri sambil memegang ember.
Itu Radeva Wijaya. Kembaran dari Radean Wijaya. Sial-sial gak kakaknya gak adeknya sama aja pikir Astha.

Astha melihat Deva yang bergegas turun untuk melihat keadaanya.

"Sorry, gue gak sengaja." Ujar Deva tulus.

"Lu kira gue kembang pake lu sirem segala.?! Gak adek gak kakak sama aja nyebelinnya. Minggir lo !!" Ujar Astha sambil berjalan menjauhi Deva.
Deva hanya menunduk takut melihat ekspresi Astha.

Radeva Wijaya dan Radean Wijaya kakak beradik kembar yang sangat berbeda.
Radean Wijaya cowok cool dengan wajah tampan, otak yang sedikit lumayan encer, kapten tim voly, dan di gandrungi para cewek(tapi sebentar lagi jadi maho).
Sedangkan Radeva Wijaya cowok pendiam, si nerd tapi pintar luar biasa. Dia saingan Astha jika sudah berurusan dengan nilai akademik sekolah. Berbeda dengan Dean, Deva lebih pendiam dan kalem. Sebenarnya muka Deva juga tampan hanya saja Deva memakai kacamata dan terlihat lebih kalem.

Astha berjalan kearah toilet untuk membersihkan tubuhnya.
Astha tidak berhenti menggerutu. Saat sibuk membersihkan badannya yang basah, tiba-tiba pintu toilet terbuka. Dean masuk dan langsung menghampiri Astha.

"Tha, kamu dari mana aja sih? Aku cariin kamu." Ucap Dean.

Astha hanya diam, sambil membersihkan rambut basahnya.

"Kok lo bisa basah gini sih?" Tanya Dean.

"Ini semua gegara kembaran sial lo itu," jawab Astha dengan kesalnya.

Dean menaikkan alisnya sebelah. Bagaimana bisa, pikir Dean.

"Kok bisa? Bentar deh gue ambil pakaian olaraga gue. Lo tunggu di sini ya.!" Ucap Dean.

Sebelum Astha mencegah Dean, Dean sudah lari terlebih dahulu.

10 menit kemudian Dean sudah ada di samping Astha. Dean mengeringkan rambut Astha dengan handuk olahraganya.
Dean dengan hati-hati menggosok rambut Astha,
"Tha, kamu ganti dulu gih baju kamu takut nanti masuk angin." Ucap Dean tulus pada Astha sambil menyodorkan baju olahraga miliknya.

"Gak usah sok baik,". Ujar Astha sambil melempar handuk milik Dean ke wastafel lalu melangkah pergi menjauh dari toilet.

Astha tahu kalau kelakuannya memang keterlaluan. Tapi ini demi kebaikkan Dean. Kalau dia bersikap baik pada Dean, dia yakin Dean akan semakin gencar mendekatinya dan Dean akan jadi maho beneran. Astha sih sudah biasa di asingkan atau bahkan di bully oleh teman-temannya hanya karna dia gay tapi, ini Dean cowok straight yang jadi pujaan cewek di sekolah tiba-tiba suka sama gay kayak Astha.
Astha gak bisa bayangin hal itu terjadi.

Gimanapun Astha harus menjauh dari Dean, kenapa hidup Astha jadi kayak gini. Masalah dengan Yuda belom kelar sekarang tambah lagi si cecunguk Dean batin Astha.

Astha memutuskan untuk pulang, dia segera menelfon supirnya untuk segera menjemputnya di sekolah.

Di sisi lain, Dean masih membereskan handuk dan seragam olahraga miliknya yang di buang Astha ke lantai tadi. Dean harus bersabar, mungkin butuh waktu bagi Astha agar percaya kalo Dean benar-benar suka pada Astha.

Tha, gue bakal tunjukkin ke elo kalo gue seeius sama perasaan gue. Gue bakal buktiin ke elo Tha.. batin Dean dalam hati.

Tbc.....
gaje lagi.. tapi semangat nulis semoga suka dan comentnya di tunggu. Tks.

Continue Reading

You'll Also Like

775K 35.7K 25
"Milikku" ucap Aram kemudian menjilat d*r*h yang merembes keluar dari bekas gigitannya. "Kau gila Aram, ahhhh" ucap binggung Deo. Ia tidak bisa membe...
13M 1.4M 69
(SUDAH TERBIT, TERSEDIA DI GRAMEDIA) Agatha terpaksa tinggal bersama Raka. murid paling teladan dan juga kebanggaan di sekolah. Manusia sedingin es y...
SKALA By Hanum

Teen Fiction

11.7M 1.3M 58
Sudah terbit, tersedia di Gramedia dan toko buku online. Part lengkap (proses revisi) _______________ Gimana rasanya menjadi kekasih seorang berandal...
15.8M 991K 35
- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru ju...