Jeon Sibling ✔

By cassiona

102K 8.8K 495

Jeon Woonwoo, si dingin. Jeon Jungkook, si polos. Jeon Somi, si ceria. Bagaimana kisah percintaan dari kakak... More

an
intro
j.w [1]
j.j [1]
j.s [1]
j.w [2]
j.j [2]
j.w [3]
j.j [3]
j.s [3]
j.w [4]
bukan apdet
j.j [4]
j.s [4]
j.w [last]
j.j [last]
j.s [last]
final
+bonus

j.s [2]

4K 411 7
By cassiona

Somi menatap papan tulis tidak percaya, ini baru hari Senin dan masih pagi, namun sudah diberikan tugas oleh Park Songsaenim. Soalnya memang hanya 4, namun satu soal akan beranak-pinak menjadi 6-7.

Ditambah lagi, Somi hari ini sedang sial. Bagaimana tidak, ia terpaksa duduk sebangku dengan bule jadi-jadian itu, setidaknya begitulah menurutnya.

Somi tidak bisa berkonsentrasi ketika mendengar suara fals Hansol.

"Hansol! Diam! Suaramu jelek, dan sangat menganggu," katanya kesal.

Hansol hanya melirik Somi tanpa berniat menghentikan nyanyiannya.

"Hansool!" Somi hampir berteriak jika tidak mengingat keberadaan Park Songsaenim di depan.

"Arra," Somi jadi terdiam, tumben sekali dia tidak membalas perkataannya. Tapi itu bagus. Senin pagi bukanlah waktu yang tepat untuk bertengkar.

Namun entah kenapa sikap Hansol yang berubah itu membuat Somi malah memikirkannya.

"Dia kenapa sih? Kok tumben diem? Apa aku bikin salah ya sama dia?"

Somi mulai memikirkannya. Ini pertama kalinya ia memikirkan perasaan cowok itu kepadanya.

"Han..."

Somi memanggilnya pelan.

"Han..."

Namun cowok itu tetap diam.

"Hansol..."

Somi menusuk lengan Hansol dengan pulpen yang ia pegang.

"Hm?"

Somi cemberut ketika mendengar jawaban dari cowok itu.

"Hansol..."

"Apa?" Hansol meliriknya. Biasanya Somi akan balas melirik dengan tajam, namun kali ini ia terdiam.

"Enggak, enggak ada apa-apa."

Hansol kembali menghadap ke depan.

Namun bukan Somi namanya jika ikut diam.

"Hansol..."

"Apaan sih?" Cowok itu sudah tidak tahan mendengar panggilan Somi.

"Marah ya?"

"Enggak."

"Ih pasti marah."

"Enggak."

"Bohong."

"Enggak."

"Enggak ada kata selain enggak?" tanya Somi kesal.

"Enggak."

Somi mendengus. "Jadi kamu enggak marah?"

Hansol mengangguk.

"Terus kenapa diem aja? Biasanya jahil sama aku."

"Enggak apa-apa."

"Oh ternyata bisa ngomong selain enggak," celetuk Somi asal.

"Hm."

"Ih!"

Yang Somi harapkan adalah cowok itu balas jahil kepadanya.

"Marah?"

"Enggak." Hansol terus menjawab dengan jawaban yang sama.

"Terus kenapa diemin aku dari tadi?"

"Ini aku jawab pertanyaan kamu," jawab Hansol.

"Lagi PMS ya?"

Hansol menoleh, lantas menatap perempuan keturunan Canada itu tajam. Tidak membuatnya takut, justru membuat Somi tertawa senang.

"Akhirnya balik juga!" Somi bertepuk tangan sendirian. "Gitu terus ya. Jangan diem kayak tadi, aneh tau! Kamu harus selalu jadi Tom dan aku jadi Jerry. Oke?"

"Hm."

Mendengar gumam itu lagi tidak membuat Somi kesal, ia masih tersenyum senang, lalu memukul bahu Hansol beberapa kali. Kemudian pergi menyusul temannya ke kantin.

Tidak menyadari akibat dari perbuatannya tadi.

"Kok lama, Som?" tanya Doyeon ketika melihat Somi baru sampai di kantin.

"Biasalah."

"Hansol?"

"Hu-uh," Somi mengangguk, lalu memakan makanan yang ada di depannya tanpa peduli siapa pemiliknya.

"Ih, punya aku tuh!" gerutu Pinky kesal.

"Maaf ya, laper nih," Somi menunjukan jarinya yang berbentuk huruf V.

"Kenapa sama Hansol? Berantem lagi?" tanya Yoojung.

"Enggak sih, dia diem aja dari tadi. Kan aneh banget tuh," jawab Somi.

"Nggak jahil lagi?"

Somi menggeleng.

"Terus kalau dia diem aja, kenapa nggak langsung ke sini?" tanya Pinky.

"Aku gangguin dia dulu supaya galak lagi, kan nggak enak kalau diem gitu," jawab Somi polos.

Sejeong tertawa. "Memangnya kenapa kalau dia diem? Bukannya bagus nggak ada yang ganggu kamu lagi?" tanyanya.

Somi terlihat berpikir sejenak, "Enggak enak aja tau. Biasanya berantem terus sekarang jadi diem gitu."

"Ada yang beda gitu ya, Som?" tanya Doyeon, membantu Sejeong menggoda Somi.

"Iya."

"Ada yang kurang gitu ya, Som?" Kini giliran Yoojung yang menggodanya.

"Iya," Somi terus menjawab dengan polosnya.

"Kamu suka dia ya, Som?" tanya Sejeong langsung.

Somi yang sedang fokus dengan makanannya tidak terlalu sadar dengan pertanyaan Sejeong, maka ia menjawabnya, "Iya."

"Serius?"

"Eh? Emangnya apa?" Somi bingung melihat teman-temannya yang tertawa.

"Kamu suka sama dia, Som?" tanya Sejeong sekali lagi.

"Enggak lah!"

"Tadi kamu jawab iya," goda Doyeon.

"Kamu salah dengar berarti," balas Somi tidak terima.

"Aku juga dengar," Yoojung membantu Doyeon.

"Kalian salah dengar."

"Jujur aja Somi," Sejeong tersenyum jahil.

"Ih, enggak tau! Tom dan Jerry nggak akan pernah bisa bersatu!" Somi cemberut, lalu bangkit dari duduknya. "Aku ke toilet dulu, kalian ke kelas duluan aja, nanti aku nyusul."

Dengan itu Somi langsung pergi dari kantin, tidak ingin mendengar godaan dari teman-temannya lagi.
---

Maaf atas keterlambatannya yang bener bener telat banget. Aku sempat lupa sama cerita ini, khususnya cerita Somi :""

Sekali lagi aku minta maaf sebesar-besarnya

Akan aku usahakan update lebih cepat lagi ><

감사합니다
-hana

Continue Reading

You'll Also Like

1.5K 167 17
Me with my world repeating itself with that pearson again
Noona By rinbbee

Fanfiction

16.6K 2.1K 10
[COMPLETED] [Minibook] Noona, aku disini, didepanmu Tidak, tidak, bukan disitu, Tapi disini, tepat di depanmu. Noona, kau melihatku bukan? -18 April...
1.6M 144K 73
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...
895K 54.3K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...