My Lovely Husband [COMPLETED]

Od Sinta_yass

113K 3.3K 61

Sequel My Secret Fiance Berawal dari sebuah kesalahpahaman yang berujung pada bencana yang tidak terelakan. "... Viac

Prolog
01 ~ Amnesia?
03 ~ Surrender to God
05 ~ A Perfect Day
06 ~ Search The Truth
08 ~ I Can't believe you
09 ~ Sucks
10 ~ Only You (END)
EXTRA PART
NEW STORY

04 ~ Investigation

6.4K 282 1
Od Sinta_yass

Andrew pov

"Nath, apa lo dapet sesuatu?" tanya gue.
"Enggak Drew," ujar Nathan seraya menggeleng.

"Oh ya, gue mau ceritain sesuatu sama kalian," ujar gue.
Gue langsung menceritakan hasil penyelidikan kak Dave.
Mereka semua sangat terkejut mendengarnya.

"Masa sih Anissa begitu?" tanya Rian tidak percaya.
"Ya gue juga gak percaya awalnya tapi setelah mendengar penjelasan kak Dave kayaknya ada kemungkinan pelakunya itu Nisa."

"Kenapa kalian gak yakin kalo pelakunya Anissa?" tanya Al.
"Nih ya, dulu waktu SMP banyak banget yang suka sama Andrew tapi karena Andrew sudah pacaran sama Anissa jadi mereka putus harapan," jelas Nathan.
"Dan karena Anissa itu pacar Andrew para fans Andrew selalu bully Nisa tapi saat itu Nisa hanya pasrah menerima semua itu," lanjut Rian.

"Jadi kalian mau bilang bahwa Anissa itu 'terlalu baik'?" tanya Alice.
Kami bertiga mengangguk bersamaan.
"Lo semua naif banget sih, mungkin aja dia belum nunjukin sifat aslinya."
"Iya Ashley betul mungkin aja sifat baiknya selama ini cuma topeng supaya orang-orang pada simpati sama dia," lanjut Alice.

Nathan meneguk minumannya hingga habis.
"Gue rasa yang dibilang Alice dan Ashley ada benarnya deh," ujar Nathan.
"Maksud lo?" tanya gue.
"Lo gak inget kejadian itu drew?"
"Kejadian apa?"

Flashback on

"Drew, gawat Nisa lagi di bully sama Clara," ujar salah satu teman Nisa panik.
"Dimana dia sekarang?" tanya Andrew.
"Mereka ada di kantin."

Andrew langsung berlari secepat mungkin menuju kantin.
Saat dia sampai di pintu kantin dia melihat Anissa disiram air oleh Clara.
Keadaan Anissa sangat kacau, matanya sembab, rambutnya acak-acakan, dan beberapa bagian bajunya sobek.

Saat Clara melayangkan tangan untuk menuju Anissa, Andrew langsung berlari dan menahan tangan Clara.
"A-andrew," ujar Clara panik.
"Apa yang mau lo lakuin ke Anissa?" tanya Andrew datar.

"Gue mau nampar dia karena dia udah ngerebut lo," ujar Clara setengah berteriak.
Clara menghempaskan tangannya dari genggaman Andrew.
"Lo gak pantes berbuat kayak gitu ke dia."

"Dia yang gak pantes buat jadi pacar lo," balas Clara sengit.
"Yang menentukan dia pantes atau enggak jadi pacar gue adalah gue sendiri jadi lo gak usah ikut campur," jawab Andrew setengah membentak.

Andrew menarik lengan Anissa meninggalkan kantin.
Andrew membawa Anissa ke belakang sekolah untuk menenangkan diri.
"Shhhttt, udah jangan nangis lagi aku udah kasih dia pelajaran." Andrew memeluk Anissa untuk meredam tangisannya.

Tapi, Anissa tetap menangis sesenggukan.
Setelah beberapa menit tangis Anissa mulai mereda.
"Udah mulai tenang?" tanya Andrew.
Anissa menganggukkan kepala.
"Yaudah nih minum dulu." Andrew menyodorkan air mineral yang sedari tadi dibawanya.
Anissa langsung meneguknya hingga habis.

Keesokan harinya

"Kita jadi kan nonton?" tanya Nathan.
"Jadi dong," jawab Andrew.
"Btw drew tindakan lo tadi keren banget tau," ujar Nathan heboh.

"Hah? Tindakan yang mana?" tanya Andrew bingung.
"Itu tadi pas Clara keluar kelas ada air pel yang tumpah dari atas dan di tasnya ada banyak tikus pas pulang tadi," jelas Rian.

"Tapi gue gak pernah ngerjain Clara."
"Bukan lo? Kami kira itu lo yang lakuin karena tindakan Clara kemarin," ujar Nathan heran.
"Kalo bukan lo jadi siapa? Masa Anissa sih?" tanya Rian.

"Gak mungkin lah Anissa, gue liat sendiri kok dia kemari shock banget," bela Andrew.

Flashback off

"Oh kejadian itu, gue inget kok."
"Nah setelah Clara banyak kan yang bully Anissa?" tanya Nathan.
"Iya," jawab gue polos.

"Orang-orang yang bully Anissa besoknya pasti kena musibah kayak Clara," jelas Nathan.
"Kok kalian gak pernah cerita ke gue?" ujar gue gak terima.
"Lo gak pernah nanya," jawab Rian.

Rasanya Nathan dan Rian pengen gue buang aja ke laut sekarang.
Bagaimana mungkin gue baru tau hal sepenting itu sekarang.
Gue kayak ketinggalan berita aja.

"Gimana kalo kalian bantuin kak Dave selidiki Anissa?" usul gue.
"Ide bagus tuh, tapi gue sama Alice gak bisa soalnya Fany bisa curiga," ujar Ashley.
"Betul juga kata lo." Gue manggut-manggut.

"Jadi cukup kita bertiga sama kak Dave aja yang nyelidikin Anissa."
Drrtttt, hp Ashley bergetar.
"Halo,"
"... ,"

"Iya gue lagi di rumah Alice."
"... ,"

"Hehe sorry ya gak ngajak lo."
"... ,"

"Iya, iya gue ke sana sekarang."
"... ,"

Ashley menutup sambungan telponnya.
"Dari siapa?" tanya Alice.
"Fany."

"Kenapa?"
"Fany suruh kita ke rumahnya sekarang."
"Yaudah kita langsung aja."

"Kita duluan ya semuanya," pamit Ashley.
"Iya hati-hati ya sayang," ujar Nathan.
"Lebay," ujar gue dan Rian bersamaan.

***

"Drew, ayo dong temenin aku jalan-jalan." Nisa memohon kepadaku.
"Gue gak bisa nis, gue udah ada janji sama Fany."
Ya, gue sebelumnya memang sudah janji sama Fany kalo gue bakal ngajak dia jalan-jalan hari ini.

"Kan bisa dibatalin."
"Nis gue gak mau hubungan gue sama Fany memburuk kalo gue sampe batalin janji hari ini," ujar gue serius.

Nisa langsung cemberut karena untuk yang kedua kalinya gue menolak.
"Ya udah deh kalo besok?"
"Besok gue mau jalan bareng sama Fany dan sahabat kami," jawab gue.

Wajah Nisa terlihat lebih sebal lagi sekarang.
"Masa gak ada waktu sih buat gue," ujarnya kesal.
"Ada sih tapi 2 minggu dari sekarang." Gue memalingkan wajah agar tidak melihat ekspresi Nisa sekarang.

"WHAT?!" jerit Nisa.
Gue hanya tertawa kecil menanggapi jeritan Nisa.
"Emang lo jalan terus sama Fany?"
"Ya enggak sih, gue harus ngerjain proyek dari dosen."

Nisa tampaknya gak ada cara lagi buat ngebujuk gue.
"Yaudah deh apa boleh buat," ujar Nisa sambil menghela nafas.
"Gue janji deh kalo kerjaan gue udah beres gue bakal ajak lo jalan-jalan."
Wajah Nisa kembali berseri-seri.
"Oke deh, gue langsung balik ya," ujar Nisa riang.

Bagaimana mungkin Anissa berusaha mencelakakan Fany.
Anissa yang ceria itu, Anissa yang selalu ngalah.
Apa selama ini gue terlalu buta untuk melihat siapa dia sebenarnya.
Gue langsung mengambil muncul mobil dan menjalankannya.

Gue mengikuti mobil Anissa dari belakang.
Gue gak tau kenapa gue lakuin semua ini.
Tapi mungkin kecurigaan mereka ada benarnya.
Setelah 1 jam mengikuti Anissa ternyata di berhenti di sebuah restoran.

Saat Anissa masuk ke dalam restoran gue mengikutinya dengan hati-hati.
Gue langsung mencari tempat duduk dan memesan minuman.
Beberapa menit kemudian datanglah seorang laki-laki berusia 30-an.

Tunggu dulu! Bukannya itu KAKAK Anissa.
Apa yang kemarin dilihat tetangga komplek itu kakak Anissa.
Gue harus pastiin.
Gue memotret pertemuan ini dan mengirimnya ke Kak Dave.

Line on

Andrew_W : Mengirimkan sebuah foto
David_Luke12 : Darimana lo dapet foto ini?
Andrew_W : Apa laki-laki ini yang ditemui Anissa di komplek rumahnya?
David_Luke12 : iya temen gue kirim fotonya kemarin tapi darimana lo tau?
Andrew_W : Kayaknya kita udah salah paham deh
David_Luke12 : Salah paham gimana?
Andrew_W : Orang yang nemuin Anissa di komplek rumahnya itu adalah KAKAKNYA Anissa
David_Luke12 : APA? Serius lo?
Andrew_W : Iya gue serius bahkan beberapa kali gue pernah ngobrol sama dia
David_Luke12 : Tapi itu semua gak memperkecil kemungkinan bahwa Anissa adalah tersangkanya
Andrew_W : Memang benar itu semua gak ada hubungannya tapi setidaknya satu misteri terpecahkan

Line off

Huft akhirnya satu kesalahpahaman selesai.
Gue segera berdiri dan membayar pesanan gue.
Tentu saja dengan hati-hati agar tidak ketahuan.

Sinta_yass
18 September 2016
Palembang

Pokračovať v čítaní

You'll Also Like

21.1K 345 41
• ANDINI • [ TAMAT ] [ Bantu support ya kk ] Menceritakan tentang seorang lelaki yang cinta nya tidak di perdulikan namun dia berusaha untuk meyakink...
1.8M 46.8K 24
Arjuna Ibrahim Malik, 23 tahun, yang baru saja menyelesaikan kuliah S2 jurusan bisnis di Harvard, terpaksa harus segera kembali ke Indonesia begitu m...
956K 44.6K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
6.3K 141 48
Sejatinya penantian adalah milik dia yang punya harap dan cita. Selamat membaca