Oriana's Wedding Diary (Akan...

By AyanaKamila

4M 141K 4.3K

Warning: Sebagian cerita telah dihapus demi kepentingan penerbitan "Kamu boleh mencintai orang lain dan aku n... More

Blurb
Juli 2016
Juli 2015 - Pernikahan
Juli 2015 - Surat Perjanjian
Juli 2015 - Kesepakatan
Agustus 2015 - Satu hari di tanggal 31 Desember 2013
Agustus 2015 - Menikah pura-pura
September 2015 - I kissed him
September 2015 - Pertengkaran pertama
September 2105 - Dia Ayesha
September 2015 - Her eyes
September 2015 - Cause I'm Yours
Oktober 2015 - Just Falling
Oktober 2015 - Kehilangan
Oktober 2015 - Happiness
November 2015 - Without You
November 2015 - Stay
November 2015 - Restart
November 2015 -She Will Be ...
November 2015 - Pudar
November 2015 - Kiss me!
Desember 2015 - Stay With Me
Info penghapusan cerita
Voting cover Oriana's Wedding Diary
Info pemenang dan sekilas info PO OWD
Pre Order Oriana's Wedding Diary
Prolog Oriana's Wedding Diary
Special Interview with Oriana Jasmeen & Argani Hanan
Pernikahan
Agustus 2016
H-2 Pre Order dan Konfirmasi Pembayaran
Order novel Oriana's Wedding Diary
I'll never love again

Desember 2015 - So Sick

95.7K 6K 306
By AyanaKamila

Halooo... eh ini masih weekend kan ya? :D

Maaf lama updatenya, kemaren tepar dan baru sempet nuli lagi dehh. Semoga masih ada yang nunggu cerita ini,hehehe.

Selamat baca :))

***


And I'm so sick of love songs
So tired of tears
So done with wishin' you were still here
Said I'm so sick of love songs so sad and slow

***

"Jangan libatkan Ayesha di antara kita. Sebesar apa pun kamu mencintai dia, cukup kamu yang tahu... Bisa?"

Pertaruhan ini membuat Oriana menang sesaat. Arga... meski hanya sementara, suaminya itu mau menyingkirkan Ayesha dalam hubungan mereka. Hubungan semu yang memiliki batas waktu.

Kenapa Arga sama sekali tidak peka akan perasaannya?

Oriana mendesah sedih. Dan ... sekali lagi Argani Hanan membuat Oriana menangis berjam-jam lamanya di bawah selimut hingga dia terlelap.

Arga, sedikit aja... aku cuma minta kamu sedikit aja lihat aku!!! pinta Oriana dalam hatinya.

***

Oriana kesiangan dengan kepalanya yang terasa berat dan pusing. Nangis sama mabuk itu dua kegiatan yang berbeda tapi punya efek yang sama! Sama-sama bikin hangover.

Tidak ada yoga pagi ini, karena Oriana shock melihat matanya yang bengkak. Ah ini lagi negatifnya kalau habis menangis, mata bengkak!

Habislah dia, kalau Mea sampai melihatnya. Oriana akan dicecar abis-abisan oleh Mea dan ditanyai penyebab dia menangis. Oriana berlari kecil ke dapur untuk mencari batu es di kulkas, dia tak punya banyak waktu untuk mengompres matanya.

Dan, sesuatu yang dilakukan terburu-terburu pasti ada saja accident kecil yang terjadi. Kaki Oriana menginjak plastik di lantai dapur dan ... bukkk! Oriana jatuh dengan posisi terduduk sambil mengaduh.

Oriana pikir, Arga sudah berangkat kerja. Tapi pria itu berjalan tergesa ke arahnya yang untungnya meski terlihat baru bangun tidur—penampilan Arga cukup aman—dia memakai kaos... tidak seperti waktu dulu yang hanya mengenakan boxernya saja.

"Kamu lagi ngapain?" Arga terlihat bingung melihat Oriana yang masih terduduk pasrah.

"Menurut kamu ngapain?" Oriana malah memberikan pertanyaan balik sambil berusaha bangun.

"Bisa bangun sendiri?"

Kepala Oriana mendongak! Tuhan ... kenapa engkau menciptakan laki-laki minus dengan kepekaan? Oriana meringis dan tidak menjawab pertanyaan Arga. Kesimpulan ya buat kaum perempuan: 'jangan tergantung sama mahluk bernama laki-laki...'

Pinggangnya nyeri dan Oriana tidak ingin memasang wajah melas untuk dikasihani oleh Arga. Dia mecoba untuk berdiri sendiri.

Satu lagi sifat Oriana yang kadang membuat Arga takjub sendiri. Oriana dan keras kepala itu satu paket! Wajahnya saja yang manis, tapi gengsinya Oriana luar biasa... padahal kalau Oriana meminta untuk membantunya berdiri, Arga akan melakukannya.

Apa susahnya untuk mengatakan tolong?

Arga membungkuk dengan sekali gerakan dia mengangkat tubuh Oriana dan menggendongnya.

"Aku bisa berdiri sendiri..." Oriana memaksa meminta turun.

Bukannya menuruti, Arga malah tertawa dan membawa Oriana ke sofa lalu mendudukannya di sana. "Hati-hati kalau jalan... Mau ngambil apa?"

"Batu es," jawab Oriana seadanya.

"Buat apa?"

Arga menatapnya dan Oriana memilih mengalihkan pandangannya—dia takut Arga melihat matanya yang bengkak dan memilih tidak menjawab.

"Batu es sama apa?" tanya Arga sambil duduk di sebelahnya dan mengalah untuk bertanya lagi.

"Mangkuk sama waslap."

Es batu dan mangkuk ada, sementara waslap? Arga mengingat sepertinya dia tidak pernah memiliki benda itu di apartemennya. Dia pun berinisiatif menggantikan waslap dengan sapu tangan miliknya.

Ditaruhya semua benda yang terkumpul itu di atas meja ruang tamu. "Apa yang mau dikompres?"

"Kok kamu nggak kerja?" Oriana malah mengalihkan pertanyaan.

"Kesiangan," jawab Arga sambil menghela napas. Daritadi pertanyaan yang dia berikan pada Oriana tak diacuhkan. "Perlu bantuan lagi?"

Oriana menggeleng. "Makasih..."

Arga kembali ke dapur, membuka kulkas dan ingin melihat apa saja yang bisa disantap untuk menu sarapan mereka. Hanya ada telur, susu, roti, nutella dan buah-buahan segar. Semenjak menikah, buah-buahan tidak pernah absen dari kulkasnya, Oriana itu rakus kalau sama buah. Arga jadi hapal sama kebiasaan Oriana yang lebih suka makan buah daripada makanan berjenis karbohidrat.

Tidak ada yang menggugah seleranya untuk sarapan. Setelah semalam memakan junkfood, Arga membutuhkan makanan sehat.

"Sarapan apa kita?" tanya Arga, seolah-olah perbincangan tentang menu sarapan adalah hal yang setiap hari mereka bicarakan.

Oriana yang sedang memegang batu es yang dibungkus sapu tangan, menengok pada Arga. Mereka jaraaang sekali sarapan bersama. Arga pagi-pagi sekali sudah meninggalkan apartemen, jadilah Oriana hampir setiap hari sendirian menghabiskan sarapan sehatnya bersama jus buah, atau potongan buah segar.

"Kamu habis nangis?" Arga malah mendekat, duduk di sebelah Oriana dan mengamati mata sembab Oriana.

Dipandang Arga begitu, Oriana jadi salah tingkah. "Kangen sama mama," jawabnya bohong.

Arga diam sejenak dan memandangi Oriana yang mengompres kelopak matanya bergantian. Yang orang-orang tahu, Oriana adalah perempuan ceria... Tidak sekalipun, Oriana mau menunjukan kesedihannya.

Oriana pasti sangat kehilangan mamanya.

Tiba-tiba saja Arga merangkul Oriana dan membawa tubuh istrinya itu ke dalam pelukannya. Tidak ada kata-kata apa yang keluar dari Oriana ataupun Arga. Diciumnya puncak kepala Oriana...

Ini pertama kalinya Arga memeluk dirinya. Jangan tanyakan bagaimana rasanya ... karena Oriana terlalu bahagia hingga air matanya jatuh kembali di dada Arga. Bener kan, Arga itu emang pelukable banget...

"Nanti pulang dari Bangka, saya antar ke makam mama. Kamu jangan nangis lagi... " Arga menepuk punggung Oriana pelan.

Oriana mengangguk dan dengan berat hati harus melepaskan diri dari pelukan Arga. Tapi...tapi tangan Arga tiba-tiba memegang pinggang Oriana dan reflek membuat tubuh Oriana menjauh.

"Tadi kamu jatuh duduk begitu, sakit nggak?" Arga bertanya dan sekarang memegang kedua lengan Oriana,"Coba berdiri."

Oh Tuhan, ini anugerah atau musibah?

Oriana mencoba berdiri, dibantu oleh Arga. Sedikit nyeri tapi sudah tidak sesakit tadi. Mereka berhadapan dan Arga masih memegang tangan Oriana dengan wajah khawatir. Pose ini pasti akan manis sekali kalau dijadikan sesi foto prewed!!! Nanti, kalau sudah semakin dekat dengan Arga, Oriana berjanji dia akan mengajak Arga untuk foto selfie bersamanya...

Oriana menengadahkan kepalanya untuk melihat wajah Arga. "Belum mandi aja, kamu ganteng banget..." goda Oriana dan membuat Arga salah tingkah.

"Ehmm... dan kamu—"

"Apa?" sahut Oriana judes.

Arga berbisik di telinga Oriana, "selalu keras kepala..." balasnya sambil tertawa.

Sepertinya, Arga sudah mempan pada godaan Oriana. Oriana ikut tertawa dan mensyukuri perlahan kedekatan mereka. Sebentar lagiii... dia pasti akan memenangkan Arga!!!

***

Mea: Udah rapi kan? Gue setengah jam lagi sampai.

Oriana: Gue dianter Arga, Me. Sorry ya lupa ngabarin.

Mea: Ahhh... so sweet banget sih!

Mea: Mea juga mau punya suami Ya Allah :D

Oriana: Carilahhh, jangan cuma ngomong doang! Pas ada yang deketin kabur ;p

Mea: Hahaha, kalo udah ada yang cocok sumpah nggak kabur lagi deh!

Mea: Ketemu di bandara ya.

Oriana: Yup, see you.

Sebelum berangkat, Oriana menunggu kedatangan Bayu lebih dulu untuk mengenalkan pada Arga. Suaminya itu mengiyakan semua pilihan warna yang diinginkan Oriana untuk cat apartemen tanpa protes.

"Telepon gue atau Arga aja ya, Bay, kalau ada apa-apa," kata Oriana.

"Siap, Na."

"Gue pergi ya. Pokoknya pas gue balik apartemennya harus udah cakep..."

"Hahaha, siap, Nyonya!!!" jawab Bayu yang sudah tahu betul tentang keinginan Oriana. "Semoga nanti hasilnya nggak mengecewakan."

Oriana berjalan ke lift diikuti Arga yang membawa travel bagnya. Arga-lah yang menawarkan diri untuk mengantarkan oriana ke bandara. Dan, kesempatan sebaik itu tidak disia-siakan oleh Oriana.

Ke mana aja, asal pergi sama Arga, Oriana mah nggak bakal nolak.

***

"Kamu deket banget ya sama si Rico itu?" Arga yang serius memegang stir tiba-tiba bertanya pada Oriana.

"Lumayan sih, tahun kemarin aku pernah syuting bareng sama dia..." Oriana senyum-senyum sendiri ketika dia berdebat bersama Arga tempo hari. Kalau kata Mea sih, Arga sebenernya cemburu sama Rico.

"Ingat Febrian?"

Oriana mengangguk, Febrian salah satu staff Arga yang bertanggungjawab untuk projectnya. "Kenapa dia?"

"Tadinya dia menyarankan kalau saya yang jadi talent laki-laki dan bukan Rico..." akhirnya Arga menceritakannya pada Oriana.

"Hah? kok bisa? terus kenapa nggak kamu aja?" Oriana rela deh diapain aja kalau talentnya Arga... udah halal ini!

Arga mengeryitkan keningnya, terlihat kaget dengan ekspresi yang diberikan oleh Oriana. "Saya nggak bakat... Daripada nanti mengecewakan, kan lebih baik dikerjakan oleh orang-orang yang profesional aja."

Ohhh... ngerasa nggak bakat tapi pinter banget marah-marah!

"Kalau Rico minta macem-macem jangan diturutin," ucap Arga pelan.

"Hah? Apa?" Oriana pura-pura tidak dengar.

Dan yang lebih mengagetkan, Arga menyalakan lampu sens dan memberhentikan mobilnya di pinggir jalan.

"Kalau sampai dia berani cium kamu, projet ini akan saya batalkan," Arga serius mengatakan pada Oriana.

"Terus?" Oriana berusaha menahan tawanya. Arga lucuuu banget!

Arga tampak berpikir dan melirik Oriana yang entah kenapa dia tidak rela membiarkan Oriana pergi bersama laki-laki bernama Rico itu. Bukannya berbicara, Arga malah memasang kaca mata hitamnya.

"Iya Pak Argani Hanan. No cium-cium sama Rico! terus aku cium-ciumnya bolehnya sama siapa dong?" pancing Oriana usil.

"Cuma saya!"

Ahhh.. mau dicium Arga!!!

Oriana bergerak cepat, dia menggeser tubuhnya dan sama sekali tidak peduli dengan sekitar. Oriana mencium pipi Arga...

Yang terjadi kemudian?

Arga tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, dia menahan tubuh Oriana dan menangkup pipi Oriana. Dia melumat bibir Oriana, merasakan lembut dan manisnya rasa bibir Oriana.

"Selama menjadi istri saya, saya mau kamu nggak main film lagi. Bisa?"

Oriana terperangah, dia masih mengatur napas akibat ciuman panjangnya bersama Arga tadi. Permintaan Arga ini agak susah untuk diiyakan... reflek Oriana menggeleng.

"Aku sudah tanda tangan kontrak untuk film terbaruku, dan itu nggak bisa dibatalkan," jelasnya.

Kening Arga mengernyit, menunjukan ketidaksukaannya. "Kalau batalin kontrak harus bayar berapa?"

"Ini bukan masalah uang, Ar!!! Ini bentuk profesionalku," Oriana membantah keras ide Arga. "Lagian, itu kan pekerjaanku. Kamu harusnya bisa menghargainya..."

Arga diam, tidak mau menanggapi lagi dan kembali mengemudikan mobilnya. Sesampainya di bandara, Oriana masih terlihat kesal.

"Kabari saya kalau sudah sampai," ucap Arga sebelum Oriana memasuki hall check in.

Oriana mengangguk. Dia pikir tadi bisa memeluk Arga lagi sebelum pergi tapi gagal. Mereka malah bertengkar.

Arga kamu nyebelin bangettt...

***

Love,

Aya

Continue Reading

You'll Also Like

10.5M 784K 56
Alika Syakilla, gadis polos dan ceroboh yang terpaksa tinggal di rumah keluarga Devin karena sebuah perjodohan. Devin Arya Mahesa, sepupu jauh sekali...
13.8M 1M 74
Dijodohkan dengan Most Wanted yang notabenenya ketua geng motor disekolah? - Jadilah pembaca yang bijak. Hargai karya penulis dengan Follow semua sos...
16.4M 1.6M 72
Galak, posesif, dominan tapi bucin? SEQUEL MY CHILDISH GIRL (Bisa dibaca terpisah) Urutan baca kisah Gala Riri : My Childish Girl, Bucinable, Gala...
15.7M 990K 35
- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru ju...