Kristao(& Other) One-Shot Col...

By IamBiee

26.7K 1.9K 204

Pokoknya, disini bakalan berisi oneshot tentang Kristao. (Padahal saya udah mencoba move on dari mereka, tapi... More

The New One [HunHan]
The Damn Writer [KrisTao]
You Belong With Me [TaoRis]
The Day That Uke Can Be More Creepier Than Seme [KrisTao]
Stupid Alpha [KrisTao]
Kids' First Day Of School [KrisTao]
A Lovable Psychic [KrisTao]
Like Love in Alphabet [KrisTao]
Like Love In Alphabet [KrisTao]
Sharing A Precious Thing [KrisTao, ChanTao, HunTao]
Mantan, Balikan Yuk! [HunTao]

Be Yourself, then Be Mine [Kristao]

7K 351 29
By IamBiee

::Inspired by::
Pick-up Lines(Sterek)
Author: Felicitysmock on Tumblr

This oneshot containing many swear words!

HERE WE GO! ^.^/

Salah satu dari jejeran pintu Dorm Universitas George terbanting lumayan keras. Pemuda ㅡsi pembuat keributan malamㅡ masuk kedalam kamar dengan wajah sedikit layu, matanya sayu seperti tidak tertidur semalaman. Beberapa kali pemuda dengan rambut selegam malam itu bergumam lihir dengan nada tak jelas, berjalan selempengan sembari menumpu badan pada kaki yang bergoyang.

Pemuda lain yang berada dikamar yang sama, Kris, terlihat tidak peduli, walau awalnya dia sedikit menoleh pada Taoㅡsi pemuda berambut legamㅡ, namun akhirnya dia memilih untuk kembali menatap pada buku catatan yang ada didepannya.

"Are you a Magician? Because when I look at you, everyone else just disappears."

Kris menghentikan gerakan pena digenggaman tangan. Kepalanya menoleh pada Tao yang kini sedang tersenyum bodoh sembari melambaikan tangan padanya.

"Lihat! Itu berefek padamu! Tapi kenapa Lucy sama sekali tidak menghiraukanku saat aku mengatakan hal itu padanya?" Tao melanjutkan ocehannya dengan suara yang serak. Beberapa kali pemuda itu mencoba untuk melepas simpul pada sepatunya, namun selalu gagal hingga akhirnya dia menyerah dan kembali berdiri, bertumpu pada pinggiran pintu.

"Lucy?" Kris bertanya pelan, diletakannya pena yang tadi dia genggam keatas buku catatannya.

Pemuda berambut blonde itu beranjak dari kursi belajarnya, mendekati Tao lalu berjongkok didepannya. Dengan sabar, Kris melepas simpul sepatu Tao, sesekali menatap sang kawan sekamar yang tersenyum sembari bergumam kalimat tak jelas. "Yeahh~ Salah satu anak hukum. Kau tau, Kris? Rambutnya hitam bergelombang, sangaattt indahh~" Tao membuat gerakan kecil ditangannya, memberi gambaran pada Kris tentang rambut Lucy yang bergelombang.

Sebenarnya, Kris tidak paham, kenapa kepala asrama membiarkan dia menempati kamar yang sama dengan Tao.

Tao sangat ceria, sedangkan Kris sendiri lebih suka berdiam. Tao selalu berada ditengah pesta atau bermain di Club, sedangkan Kris memilih untuk berdiam didalam asrama. Tao selalu menjadi seorang pemuda yang banyak bicara, sedangkan Kris lebih suka mendengarkan.

Semua yang ada pada diri Tao, adalah sebuah kebalikan dari sifatnya. Bukanya Kris tidak menyukai itu, tapi dalam dirinya, dia hanya merasa jika Tao bukanlah orang yang tepat untuk ditaruh dalam hatinya.

Ya, Kris menyukai Tao. Hanya rahasia besar yang dia simpan sendirian. Dibalik sifatnya yang masa bodo pada pemuda berambut legam itu, setidaknya, Kris selalu membantu Tao disaat pemuda itu tidak sadar. Kenapa? Karena Kris tidak ingin Tao menjauhinya hanya karena pemuda itu tau bahwa dia menyimpang.

Saat kedua sepatu hitam bergaris putih telah terlepas dari kaki Tao, Kris beranjak berdiri dengan membawa kedua sepatu teman satu kamarnya itu ditangan, lalu meletakan keduanya pada rak sepatu dekat pintu.

Kris berjalan kembali menuju meja belajarnya, duduk diatas kursi dan kembali menulis sesuatu diatas bukunya. "Wanita itu bukannya tidak menghiraukanmu. Mungkin musiknya terlalu keras? Hingga dia tidak bisa mendengarmu dengan jelas."

Tao menggeleng, lalu menyedot aliran dihidungnya yang serasa menyumbat. Pemuda itu berjalan sempoyongan hingga sampai didekat Kris, menarik kursi belajarnya dan duduk tepat disamping sang pemuda blonde.

Tao menjatuhkan kepalanya tepat diatas buku belajar Kris, menatap mata cokelat cerah si pemuda kanada sembari bergumam lirih. "Aku berada tepat disampingnya. Mana mungkin dia tidak mendengarku."

'Aku juga berada disampingmu, tapi kau sama sekali tidak menganggapku.' Kris bergumam dalam hati. Dengan sedikit gerakan tangan yang lembut, Kris menyingkirkan kepala Tao dari atas bukunya. "Menyingkir dari catatanku, kau membuatnya kusut."

Bukan kris tidak suka dekat-dekat tao, masalah utama disini adalah: Hatinya perlu ketenangan dan berhenti berdegub kencang. Dan ketenangan itu hanya bisa dia dapat jika Tao tidak berada didekatnya.

"Im not a photographer, but I can picture you and me together." Tao menarik salah satu pena dari atas meja, lalu menodongkan pucuk pena itu tepat diwajah Kris yang sedikit memerah. "Percaya padaku, kau harus mencoba kalimat itu tepat didepan wajah seorang wanita. It wil work beautifully."

Tao berdiri dari duduknya, lalu berjalan tertatih menuju tiang tempat tidur. "Do you hurt your knees? 'Coz you just fell from heaven."

Kris mendesah pasrah, meletakan pena diantara halaman buku lalu menutupnya dengan keras. "Yes! I hurt it because I just crawled up from hell!" Kris menyapu wajahnya dengan kasar, lalu kembali menatap Tao yang hanya tersenyum lima jari padanya. "Seriously, Tao! Kau hanya perlu menjadi dirimu sendiri dan mendapatkan orang yang menerimamu apa adanya,"

"Tidak! Tidak! Yang ada, aku justru akan berbicara dengan tembok di pojok pesta jika aku menjadi diriku sendiri,"

Kris menggeleng keras, merasa frustasi pada sikap Tao yang terlalu palsu. Semua yang ada pada diri Tao sekarang, bukanlah sebuah sikap yang dimiliki oleh si Tao yang sebenarnya.

Semua yang ada pada diri Tao selalu dibuat berlebih, berharap dengan cara itu dia dapat menarik perhatian banyak gadis-gadis kampus karena sifatnya yang out of character. Dan Kris tidak menyukai itu. Dia menyukai Tao yang apa adanya. Tao yang selalu bersikap manis dan tertawa lembut padanya. Bukan Tao yang selalu pulang malam dengan keadaan setengah sadar.

"Sebenarnya apa yang kurang dariku?"

Kris menautkan kedua alisnya, lalu berjalan menuju kamar mandi. "Wajahmu."ㅡwajahmu terlalu manis hingga para wanita itu takut jika mereka tersaingi. Kris menambahkan kalimat terakhir dalam hatinya. Sebenarnya, ingin sekali rasanya dia meneriaki kalimat itu tepat didepan wajah Tao, memberi tau sang pemuda China bahwa dia benar-benar mencintainya.

Tao mengikuti Kris kedalam kamar mandi, menatap kaca didepan mereka dengan kepala sedikit dimiringkan kekanan. "Nope! Im such a fucking handsome guy!" Jeda sesaat, Tao sedikit melirik wajah Kris lalu mendekatkan wajahnya hingga sejajar dengan pemuda yang lebih tinggi darinya itu. Dengan mata yang tak lepas dari bayangan dikaca, Tao berkata, "Well, maybe you're more. But Im still handsome af!"

Kris menggelengkan kepalanya, mendorong kepala Tao menjauh dari wajahnya. "Kau bau alkohol,"

Kris menarik sikat giginya, lalu menaruh pasta gigi diatas bulu-bulu halus sikat tersebut dan mulai menggosok giginya, menghiraukan Tao yang berguman aneh sembari menempelkan pipinya pada kaca.

Wajah pemuda bersurai legam itu menatap pada Kris yang masih menggosok giginya. Senyum bodoh terpantri pada wajah Tao yang terlihat konyol. "If you were a vegetables. You'll be my Cute-cumber."

Kris menatap Tao dengan pandangan bingung, lalu buru-buru membasuh mulutnya dengan air. "Kau menggoda wanita dengan jenis sayuran hijau?!"

"Hey! Timun itu sehat dan menyegarkan! Kau bahkan selalu tersenyum saat melihat potongan timun berada ditengah saladmu."

"Astaga! Aku tidak tersenyum pada saladku. Aku hanya senang karena kau tidak menyajikan kue dengan taburan gula diatasnya!"

"Aha! Gula!" Tao menjentikan jarinya, wajahnya tak lagi tertempel pada kaca kamar mandi, karena kini pemuda itu sedang tersenyum cerah menatap Kris yang memasang wajah horor. "Do you know the difference between you and sugar?"

"Tao, henti-"

"Nothing. Yeah, both of you just too sweet and addictive."

"Astaga!"

Kris menaruh sikat giginya secara asal, lalu keluar dari kamar mandi dan meninggalkan Tao yang menatapnya dengan pandangan bingung. "Hey, kris. Apa aku berkata salah?"

"Yes! You just such a stupid boy! That's why you can't get even one bitch out there!"

Tao hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, lalu berjalan keluar dan mendapati Kris yang telah tertutup selimut hingga rambut.

"Hei! Aku belum selesai berbicara padamu!" Tao melompatkan ke area koaong samping tubuh Kris. "Kris~ Kau harus dengarkan aku!"

"Just stop talking about that girl!"

"Kay! Im promise!"

Kris membuka selimutnya, lalu duduk menatap tao yanv bersimpuh diatas ranjang dengan wajah memelas. "Sekarang, apa yang ingin kau katakan?"

"Beri tau padaku, bagaimana kau bisa mendapatkan perhatian para perempuan itu padahal kau tidak melakukan apapun?"

"Hah?"

"Iya, Kris! Mereka selalu tersenyum padamu saat kau melewati lorong. Bahkan si Claudy, anak dari Mr.Harmant, dia tersenyum padamu, Kris!" Tao mulai melebih-lebihkan perkataannya. Menatap Kris yang hanya memasang wajah tak mengerti."Katakan padaku rahasianya~"

"Kau mau tau rahasianya?"

"Yupp!"

"Aku menjadi diriku sendiri." Kris kembali berbaring dan menutup wajahnya dengan selimut. "Itu rahasianya."

"Tidak! Tidak!" Tao menggelengkan kepalanya keras, lalu menarik kembali selimut putih yang menutupi wajah Kris. "Sudah ku bilang padamu, aku hanya akan berbicara pada tembok jika mengikuti saranmu!"

"Tao, suㅡ "

"Jika aku menjadi diriku sendiri, tidak akan ada satu orangpun yang menatapku,"

"Henㅡ"

"Jika aku menjadi diriku sendiri. Aku akan mati kesepian."

"Tao, kuㅡ"

"Jika aku menjadi diriku sendiri. Aku akaㅡ"

"Can you shut the fuck up?!" Kris beranjak dari tidurnya, lalu duduk bersila didepan Tao sembari menatap tajam mata sayu didepannya. "Dengarkan aku, oke?"

Tao mengangguk, mulutnya baru akan terbuka seperti ingin mengatakan sesuatau, namun Kris lebih dulu memotongnya.

"Dengarkan aku dan tutup mulutmu, oke?"

Saat melihat Tao mengangguk pelan, Kris baru bisa menarik nafas dalam. Kedua tangannya dia letakan dimasing-masing pundak Tao, sedikit mengusap bagian tersebut yang tertutup hoddie berwarna hitam. "Jika kau menjadi orang lain, maka wanita itu juga akan mencintaimu sebagai orang lain, bukan sebagai Tao yang sebenarnya."

"Taㅡ"

"Dan jika itu terjadi. Maka cepat atau lambat, selepas setelah dia mengetahui dirimu yang asli, dia akan meninggalkanmu."

"Sudaㅡ"

"Bisa kau lihat sekarang? Jika kau menjadi orang lain, maka pada akhirnya pun, bukan kebahagiaan yang kau dapat. Melainkan sebuah kesedihan karena ulahmu sendiri. Got it?"

Tao mengangguk dalam diam. Wajahnya tertinduk menatap tangannya yang sedang memilin tepi selimut Kris. "Tapi, kau tau? Aku tetap akan sendirian jika aku menjadi diriku sendiri. Aku tidak akan memiliki siapapun."

"Kau memilikiku."

Tao terdiam. Tubuhnya kaku dibawah genggaman tangan Kris pada bahunya. Wajahnya masih setia menatap selimut yang dia duduki, sesekali ingin mencoba untuk menatap mata Kris namun dia urungkan.

Tidak. Dia tidak mabuk. Well ㅡmungkin sedikit mabuk. Tapi Tao tau benar apa maksud perkataan Kris padanya. Dan dia baru sadar jika apa yang dikatakan para Siswa dari gedung asrama utara itu benar, bahwa Kris menyukainya. Tapi, kenapa dia? Dia bahkan tidak pernah bersikap see-me-im-handsome-as-fuck didepan Kris.

Yang selalu dia lakukan didepan pemuda itu adalah merengek dan mengadu. Benar-benar apa yang ada didalam dirinya. Bukan apa yang dia paksa lakukan demi menarik perhatian.

"Kau lihat? Kau memilikiku disini saat kau menjadi dirimu sendiri."

"Kris," Suara Tao bergetar pelan, tangannya dia angkat untuk menggenggam masing-masing siku sang pemuda blonde. "Tapi, kenapa?"

"Karena kau menjadi dirimu sendiri." Dengan itu, Tao mengangkat wajahnya, menatap segaris senyum yang terpantri diwajah sang teman sekamar.

"Dan karena itu pula. Kau berhasil menarikku kedalam pesonamu. Pesona dari Tao yang sebenarnya."

Biarlah dunia yang penuh akting bergumul diluar sana. Selagi mereka berdua bisa menjadi 'yang sebenarnya', maka mereka tak peduli.

♕FIN♕

Azek azekk..
Lama banget ya nggak ngetik tentang mereka saolohh.. Kangennyaaa..

Btw, ada yang punya ffn disini? Mau numpang tanya mas/mbak/tante/om/adek/kakak, kok akun ffn saya eror ya, ini punya saya aja atau emang semua akun begitu?

Oh ya, disini kedepannya(selama nunggu akun ffn sehat lagi) bakal saya update tentang oneshot Kristao. Well, mungkin sedikit moment kopel lain. Tapi tetep, Kristao yang utama.

Kay! Thats all!! See ya!! Muaahhh!!

Continue Reading

You'll Also Like

4.3K 170 5
Tokoh:🌬☁🌪🌧 ⚠BL🔞Mohon bijak memilih baca'an! Potongan part cerita: 💬peat,udah lo periksa'in belum? Udah,eul💬 💬gimana?bener ga kata gw? Bangke b...
2.8K 165 16
Krist Perawat Adulkittiporn memiliki sifat yang dingin nan cuek, namun lama kelamaan sifat itu menghilang setelah kedatangan sosok pria yang membuat...
28.1K 2.2K 19
RATE-M 18+ Fanfic ini mengandung banyak adegan dewasa. BOYS LOVE Boy * Boy Dunia YAOI GMMTV Actor. Pluem Chimon Ohm Pawat Nanon Dll. Sumarry : Sal...
4K 109 5
⚠️WANING⚠️ ini homo, gay, lgbt, yang gasuka ya gausa dibaca hahaha PONDPHUWIN AU uke polos, gatau apa apa, ketemu sm seme brutal, angean, nafsuan. en...