Oriana's Wedding Diary (Akan...

By AyanaKamila

4M 141K 4.3K

Warning: Sebagian cerita telah dihapus demi kepentingan penerbitan "Kamu boleh mencintai orang lain dan aku n... More

Blurb
Juli 2016
Juli 2015 - Pernikahan
Juli 2015 - Surat Perjanjian
Juli 2015 - Kesepakatan
Agustus 2015 - Satu hari di tanggal 31 Desember 2013
Agustus 2015 - Menikah pura-pura
September 2015 - I kissed him
September 2015 - Pertengkaran pertama
September 2105 - Dia Ayesha
September 2015 - Her eyes
September 2015 - Cause I'm Yours
Oktober 2015 - Just Falling
Oktober 2015 - Kehilangan
Oktober 2015 - Happiness
November 2015 - Without You
November 2015 - Stay
November 2015 - Restart
November 2015 -She Will Be ...
November 2015 - Pudar
Desember 2015 - Stay With Me
Desember 2015 - So Sick
Info penghapusan cerita
Voting cover Oriana's Wedding Diary
Info pemenang dan sekilas info PO OWD
Pre Order Oriana's Wedding Diary
Prolog Oriana's Wedding Diary
Special Interview with Oriana Jasmeen & Argani Hanan
Pernikahan
Agustus 2016
H-2 Pre Order dan Konfirmasi Pembayaran
Order novel Oriana's Wedding Diary
I'll never love again

November 2015 - Kiss me!

79.1K 6.2K 235
By AyanaKamila


"Parahhh... Bang, lo tau nggak sih itu tadi laki-laki yang ngomong di ruangan?"

Rico melirik Mea dengan tatapan bingung. Saat keluar dari ruangan meeting, Mea tiba-tiba saja menarik tangan Rico. Padahal dia ingin mengajak Oriana hangout.

"Yang mana? Yang ngejelasin atau laki-laki rese yang sok ngatur-ngatur Oriana?"

Mea menepuk jidatnya, benar seperti dugaannya bahwa Rico tidak tahu siapa Arga.

"Laki-laki yang lo bilang rese itu, dia suaminya Oriana." Tampak jelas wajah ganteng Rico yang mencerna fakta yang baru saja didengarnya. Belum hilang kagetnya, Mea menambahkan info baru lagi... "Dan, dia pemilik Hanan Grup."

"Dia Argani Hanan?"

Mea mengangguk. "Jadi lo nggak tau Oriana nikah sama Argani?"

"Gue tau Oriana udah nikah... tapi gue gak tau siapa suaminya! Nggak penting juga gue tahu..." jawabnya asal. "Pantes tuh laki emosi banget ngeliat muka gue! Bininya gue pepet terus..." Rico malah tertawa-tawa bahagia seperti habis mendapatkan penghargaan.

Rico emang gila! Bukannya menyesal telah membuat situasi panas antara Oriana dan Arga, lelaki itu malah tertawa.

"Lo tuh, nggak ada nyesel-nyeselnya sama sekali..." gerutu Mea.

"Nyesel kenapa, Mea sayang? Anggep aja tadi tes mental buat suaminya. Siapa suruh nikahin Oriana yang cantik, baik hati dan banyak fansnya..."

Mea geleng-geleng. Kalau saja Rico bukan actor ganteng terkenal dan papan atas, Mea tidak segan-segan untuk menoyor kepala pria itu. "Berdoa aja deh lo, biar pihak Arga nggak batalin kontrak..." Mea mencoba menakuti Rico tapi tampaknya tidak mempan.

"No problem!!! Masih banyak ikan di laut, emang project gue di sini aja," sahutnya sombong.

"Iya deh Rico Valentino yang gantengnya tujuh tanjakan," sindir Mea.

"Bukan tujuh tanjakan tapi satu Indonesia Raya!" Rico berkata dengan sombong sambil tersenyum angkuh.

"Najong! Narsis lo Bang, amit-amit gue!" Mea mendengus jijik.

"Hahaahah... eh mana Oriana? Gue pengen ngajakin dia jalan."

Selesai meeting tadi, Arga menarik tangan Oriana untuk ikut dengannya. Dan, sampai sekarang belum ada kabar dari Oriana.

"Paling lagi dikekepin sama Arga, gara-gara lo tadi."

"Coba dulu gue maju duluan ya! Gue deh yang jadi suaminya si Oriana."

"Ye, mimpi aja lo, Bang!" Mea menonjok lengan kekar Rico.

Rico tertawa lagi. "Gue balik deh, Me. Salam buat Oriana. Kalau suaminya macem-macem, bilang aja ke Abang Rico... biar abang yang maju."

Mea jadi tertawa-tawa... betapa bahagianya menjadi Oriana karena semua orang menyayanginya.

***

Oriana masih memasang wajah kesalnya pada Arga dan demi menjunjung kesopanan, dia membiarkan pria yang berstatus sebagai suaminya itu menggandengnya keluar ruang meeting.

Arga menggandengnya di depan semua orang setelah perdebatan meraka tadi yang nggak jelas...

"Tunggu di situ," tunjuk Arga pada sofa di dalam ruang kerjanya. "Saya selesaikan pekerjaan saya dulu. Setelah itu baru saya antar pulang."

"Aku bisa pulang sendiri," bantah Oriana. Enak aja nyuruh-nyuruh!

"Sama siapa?"

"Bukan urusan kamu..."

Arga menatapnya dengan ekspresi yang tidak bisa dibaca oleh Oriana. Tapi akhirnya dia tersenyum. "Kamu yang minta kan nggak ada lagi hubungan pura-pura di antara kita?"

Oriana menyipitkan mata, dan membenarkan dalam hati tentang permintaannya tempo hari.

"Saya nggak marah, ketika kamu cium atau panggil saya dengan sebutan yang aneh-aneh itu! Mungkin rules hubungan yang ingin kamu miliki seperti itu... Tapi kamu juga harus tahu, saya juga punya aturan, Oriana..."

Kenapa jadi ribet begini sih. Oriana kesal pada Arga karena lelaki itu mengajaknya ke tempat yang sering dikunjunginya bersama Ayesha. Dan kekesalan itu semakin memuncak ketika Arga menyuruhnya untuk mundur dari project TVC tadi dengan alasan ketidaknyamanan... Lalu sekarang, Arga berbicara tentang aturan yang Oriana sama sekali tidak mengerti!

"Aturan apa? Aku nggak ngerti..." keluhnya.

Arga berdiri menyender di depan meja kerjanya, tangannya terlipat di depan dadanya. "Semua orang tahunya kita ini suami-istri kan?"

Oriana diam saja. Dia merasa tidak perlu menjawab pertanyaan yang diberikan Arga. Semua orang juga tahu, kalau mereka adalah pasangan suami istri.

"Tadi saya hanya mencoba melindungi kamu dari Rico... "

"Dari apa?" Oriana menantang. Jelas-jelas Rico bukan jenis laki-laki jahat yang bisa menyakitinya. Hubungan Oriana dan Rico pun, hanyalah sebatas hubungan pertemanan. Tak lebih dari itu.

Dari dia yang menatap kamu dengan kagum!

Arga berubah serius. Tubuhnya tegak... "Apa saya harus diam, ketika ada laki-laki lain dengan penuh hasrat mengatakan ingin mencium istri saya?"

"Itu cuma akting! Dan adegan itu juga belum pasti kan? Semua masih bisa dirundingin."

"Tapi saya nggak suka..."

"Apanya yang nggak suka?" Oriana balik bertanya dan ikut frustrasi. "Kamu meragukan kemampuan aktingku? Atau kamu takut Rico suka sama aku?" Iya, untuk pertanyaan terakhir, Oriana memang terlalu pede! Nggak mungkin, kan Arga cemburu...

"Saya nggak suka kamu terlihat murahan!" Arga tahu kata-katanya akan menyakiti Oriana tapi dia tidak memiliki kalimat yang tepat untuk menggambarkan kekesalannnya yang sejak tadi dia tahan.

"Kamu bilang, aku murahan?" Wajah Oriana memerah... Tak ada gunanya melanjutkan debat kusir di antara mereka. "Aku pusing, aku mau pulang aja," Oriana mengembuskan napasnya. Dia hanya ingin pulang ke apartemennya sendiri, tidur di sana seharian penuh dan menguatkan hatinya kembali.

"Oriana..." panggil Arga penuh dengan rasa bersalah.

Arga berjalan mendekati Oriana, dan kejadian ini seperti flashback! Dia ingat, Arga mempermalukan dirinya sebelum keberangkatanya ke Jogja. Tubuh Oriana reflek bersikap defensif, dia menghindari tatapan Arga dan bergerak perlahan ke arah pintu.

Sedikit lagi. Tapi Arga menarik tangannya, membuat tubuh Oriana berbalik dan mereka berhadapan satu sama lain.

Arga menyusuri wajah Oriana yang membuat dirinya frustrasi. Perempuan ini yang telah membuatnya jadi bahan tertawaan karyawannya.

"Jangan cium..." Oriana menggelengkan kepalanya ketika telapak tangan Arga menangkup pipinya.

Arga tersenyum dan membuat Oriana kehilangan harga diri. Dia seperti ditertawakan oleh Arga.

"Kenapa jangan?"

Oriana meletakan tangannya di dada Arga, mencoba menahan pria itu semakin dekat ke tubuhnya.

Ditatapnya Arga dengan lekat... "Nanti Ayesha marah!" Setelah mengatakan itu, Oriana puas melihat wajah Arga yang dipenuhi emosi. Dia tidak peduli pria itu akan marah padanya. Sungguh! Karena Oriana melakukannya dengan sengaja.

Oriana hanya ingin menyelamatkan dirinya sendiri. Dia memang menginginkan Arga menciumnya, tapi tidak seperti ini.

Ciuman pertamanya bersama Arga haruslah romantis, bukan dengan luapan perasaan marah dan kesal.

Tanpa diduga, ibu jari Arga mengusap bibir Oriana. "Tapi sayangnya rasa bibir kamu lebih membuat saya penasaran..."'

Detik itu juga, Arga melumat bibir Oriana dengan perlahan, menikmati setiap sensasi yang muncul dari bibir Oriana yang lembut dan membuatnya mabuk... Wajah Arga tersenyum, ketika Oriana memejamkan matanya dan tidak menolak setiap kecupan darinya.

"Aku murahannya cuma sama kamu..." tanpa sadar Oriana berbicara.

Dan, membuat Arga tercengang saat itu juga.

***

Setelah ciuman itu berakhir, Oriana tak lantas menjadi senang. Dia menundukan kepalanya... dia benar-benar murahan! Hanya karena sebuah ciuman dari Arga, semuanya terasa wajar dan termaafkan.

Lalu... Perempuan kedua! Oriana terdiam dengan dua kata itu yang terus terngiang di kepalanya.

Diakah si perempuan kedua itu? ataukah Ayesha?

***

Makassih untuk vote dan commentnya. Comments yang belum aku bales di part kemarin menyusul yaa.

Dan, mungkin part selanjutnya aku baru bisa lanjut weekend. Karena besok ada tugas negara sampai jumat, jadi bakal susah update kayaknya.

Love,

Aya.


Continue Reading

You'll Also Like

26.2K 3.7K 15
"Cinta itu gabisa dipaksain" "iya gue tau, tapi gak salah kan kalau gue coba bikin lo cinta sama gue? Dengan cara bantuin lo lupain dia" . . . Hanya...
1.8M 92.3K 31
Agave Fyr Andromeda, berpesan pada Ana lewat lambang Asclepeia dan filosofi bunga dandelion. Bahwa setiap manusia, sebenarnya bisa mengubah kata "h...
33.3K 2.8K 17
Sejak usia 14 tahun, Ranti selalu merasa bahwa dirinya mendapat kutukan perihal percintaan. "Crushing Curse", begitu Ranti menamakan kutukan itu. Ran...
24.2K 2.1K 34
"Gue jatuh cinta sama temen gue. Jatuh cinta setengah mati. Padahal gue udah punya pacar." Wisnu sudah putus asa mencoba menghilangkan Tiyas dari ben...