Oriana's Wedding Diary (Akan...

By AyanaKamila

4M 141K 4.3K

Warning: Sebagian cerita telah dihapus demi kepentingan penerbitan "Kamu boleh mencintai orang lain dan aku n... More

Blurb
Juli 2016
Juli 2015 - Pernikahan
Juli 2015 - Surat Perjanjian
Juli 2015 - Kesepakatan
Agustus 2015 - Satu hari di tanggal 31 Desember 2013
Agustus 2015 - Menikah pura-pura
September 2015 - I kissed him
September 2015 - Pertengkaran pertama
September 2105 - Dia Ayesha
September 2015 - Her eyes
September 2015 - Cause I'm Yours
Oktober 2015 - Just Falling
Oktober 2015 - Kehilangan
Oktober 2015 - Happiness
November 2015 - Without You
November 2015 - Stay
November 2015 - Restart
November 2015 - Pudar
November 2015 - Kiss me!
Desember 2015 - Stay With Me
Desember 2015 - So Sick
Info penghapusan cerita
Voting cover Oriana's Wedding Diary
Info pemenang dan sekilas info PO OWD
Pre Order Oriana's Wedding Diary
Prolog Oriana's Wedding Diary
Special Interview with Oriana Jasmeen & Argani Hanan
Pernikahan
Agustus 2016
H-2 Pre Order dan Konfirmasi Pembayaran
Order novel Oriana's Wedding Diary
I'll never love again

November 2015 -She Will Be ...

73K 5.4K 217
By AyanaKamila

Berterima kasihlah kalian pada abang Adam Levine, gara-gara denger lagu jadul ini tiba-tiba lancar nulis Oriana :D

Met bobooo :*

***

And she will be loved - marron 5

Arga membersihkan bekas lipstick Oriana yang tertinggal di pipinya. Oriana itu... Sampai detik ini masih sulit bagi Arga untuk mendefinisikan semua sikap yang dimilikinya. Kadang meledak-ledak, kadang rapuh dan juga kadang semaunya.

Seperti kecupan yang tadi Oriana berikan pada Arga. Bukannya Arga tipe laki-laki suci yang tidak pernah menyentuh perempuan. Yang dilakukan Arga selama ini hanyalah menekan segala keinginannya untuk tidak berlaku kurang ajar pada Oriana.

Karena Arga masih menganggap bahwa Oriana juga korban atas pernikahan mereka. Arga masih percaya bahwa Oriana pun tidak menginginkan pernikahan ini... Jadi dia harus bersikap sebagai laki-laki bertanggungjawab yang mampu menjaga Oriana... Dan, bukan memanfaatkannya hanya karena status pernikahan mereka.

Tapi setelah tadi, ketika mata indah milik Oriana menatapnya penuh harap dan memintanya. Arga tahu, ada yang disembunyikan oleh Oriana... entah itu apa!

Oriana bersikeras dan Arga tak punya pilihan lain. Karena kalau dia tidak menyetujui keinginan Oriana, maka mereka harus bercerai. Sementara perceraian mereka baru boleh terjadi setahun kemudian, kenapa? Karena Arga yakin akan banyak masalah yang muncul kalau mereka bercerai dalam waktu yang teramat singkat.

Satu tahun adalah waktu yang paling aman. Dan, setelah itu dia akan kembali pada Ayesha untuk menikahinya.

"Halo Sayang...," suara Ayesha terdengar lembut.

"Hei..."

"Lagi sibuk?" tebak Ayesha saat mendengar suara kekasihnya yang tidak bersemangat.

Arga menghela napas. "Nggak, Cuma lagi ada beberapa masalah aja!"

"Kantor? Atau...."

"Atau apa?" Barulah Arga tertawa. Dia senang sekali mendengar Ayesha cemburu pada Oriana... padahal jelas-jelas Arga hanya mencintai Ayesha.

"Kok kamuu malah ketawa sih... Gimana aku nggak pengen cepet pulang, kalau setiap saat harus mikirin kamu yang harus tinggl serumah sama istri kamu yang cantik itu."

"Tapi aku kan nggak cinta sama Oriana..."

"We'll never know Mas Arga," balas Ayesha.

Arga tertawa... keraguan Ayesha padanya semakin membuat dia ingin membuktikan bahwa tidak akan terjadi apa-apa pada perasaannya. Arga sudah terlalu lama mencintai Ayesha, dan kehadiran Oriana tidak lebih hanya seperti iklan di prime time.

"Jadi Mbak Ayesha maunya gimana?" tanya Arga sambil tertawa.

"Arga..." panggil Ayesha manja. "Mau pulang, terus kita nikah..."

"Soon. Tahun depan kita menikah."

"Bener ya! Awas aja kalau kamu tergoda sama Oriana."

Tawa Arga makin kencang. "Aku tergodanya sama Mbak Ayesha aja, makanya kamu cepet pulang..."

Ayesha diam sesaat, dia ingin memberitahu bahwa dia harus menunda kepulangannya. "Aku mau minta maaf... Aku nggak jadi pulang minggu depan. Bosku minta aku menyelesaikan desain pameran di awal tahun... Maaf," ucap Ayesha bersalah karena telah ingkr janji.

Dulu Ayesha meninggalkan dirinya untuk mengejar impiannya ke Paris, dan Arga membiarkannya. Dan sekarang rasa rindu itu semakin menggununh hingga entah sampai kapan Arga bisa menahannya...

"Trus mau pulang kapan?"

"Akhir Februari atau awal Maret. Janji. Abis itu aku nggak akan kemana-mana lagi..."

Terdengar embusan napas Arga, "Ya, aku tunggu," ucapnya seraya mengakhiri pembicaraannya.

Arga meletakan ponselnya, dan beranjak menuju kamar tidur untuk mengganti pakaian dan memakai sepatu larinya. Olah raga adalah cara terbaik setelah mandi dengan air dingin untuk memupuskan segala hasratnya.

***

Di Sushi Tei Central Park, Oriana dan Mea menghabiskan berpiring-piring sushi dan sashimi dan memilih matcha monaka sebagai hidangan penutup.

"Kalau saran gue ya! Ambil aja, Na, yang tawaran dari Butterfly. Sutradaranya kan si Ray, itung-itung project damai buat kalian berdua. Dan, nunjukin ke masyarakat meskipun kalian udah mantanan kalian tetep professional."

"Secara cerita gue sih suka," aku Oriana. "Tapi bener Ray, udah nggak sakit hati lagi sama gue?"

"Kalaupun dia sakit hati sama lo, trus dia bisa apa? Lo aja udah jadi istri orang... udah ah jangan negative thinking. Pikirin deh saran gue!"

"Iya-iya," sahut Oriana malas. "Eh gue kan ditawarin jadi talent buat TVC perusahaannya si Arga. Tadi sih dia baru ngomong sama gue, trus gue bilang aja buat contact ke lo..."

"Ah gaya lo... sama suami sendiri langsung bilang aja mau apa nggak! Nggak usah pake jasa manajer segala."

"Ya, kan... biar lo ada kerjaan!" Oriana tertawa.

"Na... ambil yang Butterfly yaa. Kalau nanti Ray macem-macem gue yang maju deh," bujuk Mea.

"Hmmm..."

"Udah ayo cepeten abisin. Gue ada janji yang lain nih..."

"Mau kemana lo malem-malem begini?"

"Terserahlah, namanya juga anak muda. Emang situ, udah ada satpamnya," goda Mea.

"Sialll... ikut Me! Bosen di apartemen."

"Dih, ada Arga kan?"

Oriana mengangguk.

"Manja-manjaanlah sama dia. Gimana sih masa udah tiga bulan belom gol juga gawangnya."

Jemari Oriana yang lentik dengan cepat mencubit perut Mea. "Nggak jadi gue traktir lo..."

"Yaelah, iyaa-iyaa... Tapi bener sih, bilang sama Arga buang di luar aja, kerjaan lo masih padet sampe akhir tahun kasian kalo lo hamil."

"MEAAAAAAA...." Wajah Oriana memerah. Apa itu buang di luar? Urusan begitu mah Oriana nggak jago. Dia pinternya cuma centil-centilan aja, kalau diajak macem-macem juga bingung!

"HAHAHAHAH... kayak anak perawan aja sih!"

Awas ya, Mea... dalam waktu sesingkat-singkatnya Oriana berikrar dia pasti akan bisa menaklukan Arga di tempat tidur. Lihats aja nanti!

***

Oriana turun dari mobil Mea dan tetap berdiri di depa lobi. Kepalanya menengadah ke atas dan wajahnya tersenyum ketika melihat langit cerah yang dihiasi bulan purnama dan beberapa bintang. Oriana tidak jadi masuk ke lobi, kakinya malah berjalan menuju taman yang berada di samping gedung.

Baru kali ini Oriana memiliki kesempatan untuk menyusuri apartemen Arga seorang diri. Cahaya lampu berwarna kuning menerangi jalan yang dilewati Oriana. Dari kejauhan terdengar gemiricik air, di pusat taman rupanya ada air mancur dan dikelilingi oleh kursi taman.

Oriana duduk di salah satu kursi berbentuk potongan kayu, tak jauh darinya ada beberapa orang yang menempati kursi lainnya tengah bercakap-cakap.

Dia hanya sendiri dan rasanya menyenangkan.

Mata Oriana tertuju pada air yang berjatuhan dan menampilkan warna-warna cantik karena terbiaskan cahaya lampu.

"Kopi?"

Sebuah suara mengagetkan Oriana. Suara itu milik Arga.

"Saya nggak sengaja lihat kamu di lobi dan ngikutin kamu ke sini," jelas Arga menjawab kebingungan Oriana yang terlihat dari wajahnya.

"Kamu abis ngapain?" tanya Oriana yang melihat Arga dengan kaos penuh keringat.

"Tadi lari trus lanjut nge-gym."

Oriana hanya mengangguk.

"Mau kopi?" tawar Arga lagi.

"Nggak usah. Buat kamu aja," jawab Oriana datar.

Arga menyesapnya perlahan. Merasakan sensasi pahit di lidahnya dan untuk alasan yang tidak dia ketahui ... tiba-tiba saja tadi dia ingin mengikuti Oriana. Dan di sanalah mereka berdua. Duduk sambil asyik menatap air mancur.

"Akhirnya ada juga tempat yang kusuka dari apartemen kamu!" Oriana bersuara, memecah keheningan.

"Maksud kamu?"

Oriana tertawa kecil. "Interior apartemen kamu tuh monoton! Nggak bikin semangat," jawab Oriana jujur. "Maaf..." Tapi Oriana tetap tertawa dan seolah permohonan maafnya hanya formalitas saja.

Tak urung, Arga pun ikut tertawa. "Namanya juga laki-laki... Waktu saya lebih banyak di kantor, di sana cuma buat tidur aja. Jadi udah nggak mikir hal-hal kecil kayak gitu."

"Iya sih..." Oriana memaklumi. "Kalau aku, apartemenku tuh udah kayak istana kecilku. Kalau pergi syuting berminggu-minggu, yang dikangenin ya pulang ke sana... tempat paling nyaman setelah rumah orang tuaku."

"Kamu kangen apartemen kamu?"

Oriana melirik Arga sekilas tapi tatapannya kembali lurus pada air mancur. "Banget," jawabnya. "Tapi aku masih suka ke sana kok kalau lagi suntuk."

Suntuk? Selama ini Arga tidak pernah melihat Oriana suntuk. Galak iya! Ah istrinya ini memang pandai menyimpan perasaannya.

Jam dipergelangan tangannya sudah menunjukan angka 10. "Pulang yuk," ajak Oriana sambil berdiri.

Mereka berjalan bersisian lagi hari ini. Satu hari yang panjang, melelahkan dan menguras emosi keduanya.

"Kamu boleh ngecat apartemen," kata Arga setelah keluar dari lift. "Pilih warna yang kamu suka..."

"Beneran?" tanya Oriana bersemangat.

"Iya, nanti kirim tagihannya ke saya."

"Makasih, Babe!" ucap Oriana sambil nyengir, sementara Arga melengos masuk ke kamarnya tanpa membalas ucapan istrinya.

***

Love,

Aya.


Continue Reading

You'll Also Like

1.9M 81.2K 22
Dari penulis A Wedding Come True dan My Bittersweet Marriage: *** Sebuah perjalanan dari belahan bumi utara menuju khatulistiwa, untuk mencari cinta...
104K 12K 51
[COMPLETED] *UNTUK MENDAPATKAN CERITA YANG UTUH, KAMU BISA MENGUNJUNGI PLATFORM KARYAKARSA DAN KBM 💚 Silakan FOLLOW untuk membaca! ☺ Bagaimana rasan...
2.9M 136K 46
Kisah cinta tentang mereka.. Tentang anak manusia yang suka membuat hidup lebih berwarna. Ada yang mau menikah, ada yang dipaksa menikah. Ada yang b...
18.6K 1.6K 43
[Dewasa Muda - Romansa] - [Tamat] Kalandra Efigenia, anak tunggal yang sukses menjadi 'content creator' di media sosial. Sayangnya, sifat yang ditunj...