My Sexy Angela

By Aggiacossito

8.8M 141K 3.9K

"Ibu mau ena-ena?" Angela menawarkan pada ibu Leo. "Ena-ena?" "Iya, Bu. Enak banget lho." Leo langsung mendek... More

Prolog
Satu
Dua
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
AFC WAJIB BACA INI!

Tiga

422K 13.8K 402
By Aggiacossito

Angela sudah selesai memakai salah satu pakaian yang ia beli melalui akun belanja Leo. Gadis itu mengenakan dress biru langit selutut yang sangat elegan dan sudah pasti harganya selangit. Leo yang melihat penampilan Angela mengutuk dirinya yang terpesona pada gadis gila itu. Betapa cantik dan seksinya Angela.

"Jangan menatapku dengan cara seperti itu," ucap Angela saat memergoki Leo yang menatap dirinya dari ujung kepala hingga kaki. Tentu saja Leo langsung mengalihkan pandangan ke arah lain untuk menghindari rasa percaya diri Angela karena Leo menatapnya lekat.

"Aku mau ke kantor," ucap Leo tiba-tiba sambil membetulkan letak dasinya. Angela yang melihat apa yang sedang Leo lakukan langsung mendekat dan mengambil alih dasi Leo sehingga Angela yang kini membenarkan dasi tersebut. Tentu saja jarak mereka kini berhadapan. Leo bisa merasakan embusan napas Angela yang sedang lihai memakaikan dasi. Leo tak menyangka gadis segila Angela bisa sangat lihai seperti itu. Leo semakin grogi dan salah tingkah berjarak sedekat ini dengan Angela.

"Sudahlah aku bisa sendiri!" ucap Leo yang kini berusaha menghindar dari Angela. Leo merasa bisa-bisa dirinya gila sungguhan jika terus berdekatan dengan Angela.

"Oke, kamu kerja di mana?" tanya Angela.

"Tidak jauh, hanya sepuluh menit dari sini. Memangnya kenapa?"

"Aku bosan di sini, bolehkah aku ikut?"

"Jika kamu bosan di sini silakan pergi saja. Tak ada yang larang, aku malah senang!"

"Kamu ini jangan jadi kekasih yang durhaka. Apa kamu tidak sadar itu adalah bentuk pengusiaran secara halus?"

"Kamu yang durhaka. Aku di sana kerja bukan untuk main-main jadi mana mungkin aku mengajakmu?"

"Hmm, apa jabatanmu di sana? Dari pakaian yang kamu kenakan sepertinya cukup penting dan berpengaruh." Angela mulai menerka-nerka.

"Tentu saja aku sangat penting dan berpengaruh. Aku cleaning service," jawab Leo yang sontak membuat Angela terbelalak.

"Mana mungkin, yang benar saja?" Angela tampak tak percaya.

"Kamu bilang aku berpengaruh dan penting. Memang benar, jika aku tak ada, kantor akan kotor," jawab Leo enteng.

"Aku tak suka dibohongi. Katakan sejujurnya apa jabatanmu. Jika tidak—" Angela sengaja menggantung kalimatnya.

"Jika tidak, kenapa?" tanya Leo yang mulai gugup karena Angela terus mendekat ke arahnya lagi. Dengan refleks Leo mundur dan Angela terus mendekat. Leo berhenti mundur saat punggungnya sudah mencapai tembok.

"Jika tidak kamu akan menyesal. Ayo katakan yang sejujurnya. Tidak baik membohongi kekasih," desak Angela terus sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Leo.

"Oke, aku direktur di sana," jawab Leo kaku. Angela langsung mundur menjauh dari Leo. Untung saja Leo bisa menjawab dengan tidak terlambat. Jika tidak ia tidak tahu apa yang akan Angela lakukan terhadapnya. Angela merasa puas karena bisa dengan mudah membuat Leo berbicara jujur.

"Apa kamu juga mengizinkan aku ikut?" tanya Angela lagi.

"Maaf, untuk yang ini sepertinya tidak bisa. Tolong mengerti."

Ada sedikit ketakutan yang Leo rasa karena khawatir Angela akan melakukan hal gila padanya.

"Baiklah tapi kamu harus berjanji lain kali akan mengajakku jalan-jalan."

"Oke, aku berangkat, ya?" Leo melirik jam rupanya waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi. Padahal seharusnya ia berangkat pukul delapan, ini semua gara-gara Angela.

"Apa kamu tidak mau makan terlebih dahulu?" tawar Angela.

Leo menggeleng, kemudian bergegas menuju pintu keluar. Saat Leo sudah mencapai di ambang pintu, Angela memanggil Leo kembali. Sontak Leo langsung menoleh.

"Apa kamu tidak pernah punya kekasih sehingga tidak tahu apa yang harus dilakukan sebelum berangkat kerja?" tanya Angela.

"Maksudmu?" Leo tak mengerti.

"Cium dulu, ah!" Angela langsung mendekat dan menyodorkan pipinya. Sebenarnya Leo merasa kaku namun dengan gugup akhirnya ia mencium pipi gadis itu.

"Hati-hati di jalan, ya," ucap Angela. Ada perasaan aneh yang Leo rasakan terlebih Angela mengatakannya sambil tersenyum manis.

Mereka seperti melakukan aktivitas selayaknya suami-istri yang hendak berpisah saat suaminya berangkat kerja. Angela menatap kepergian Leo yang mulai menjauh. Sementara Leo masih terbayang betapa sikap Angela yang begitu aneh. Kadang terlihat baik, kadang juga terlihat gila dan menyebalkan. Tapi ada satu hal yang membuat Leo semakin memikirkan ke satu arah, yakni senyuman Angela. Senyuman itu mengingatkan Leo pada seseorang. Bahkan senyuman Angela nyaris sama.

Ah, seharusnya Leo membuang jauh-jauh pikiran itu. Mana mungkin mereka orang yang sama. Wajahnya memang nyaris sama, mungkin sekitar delapan puluh persen sangat mirip tapi sikapnya itu bagai bumi dan langit.

oOo

"Maafkan saya, Pak," ucap seorang wanita dengan merasa bersalah.

"Banyak pelamar ke sini hanya saja tidak ada yang bisa saya percaya seperti kamu. Apa gajimu kurang? Berapa nominal yang harus saya tambah untukmu?" tanya Leo pada wanita itu.

"Bukan masalah gaji, Pak. Saya akan menikah jadi calon suami meminta saya berhenti bekerja."

"Apa kamu tak berusaha membujuk? Ayolah Luri, tetaplah bekerja di sini."

"Maaf, Pak. Saya tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya yang pasti saya mengharapkan kerelaan hati Bapak untuk mengizinkan saya resign."

"Baiklah, jika itu yang kamu mau saya tidak ingin egois. Memangnya kapan kamu menikah?"

"Bulan depan. Saya masih bisa membantu bekerja sampai akhir bulan ini jadi selama saya masih ada, Bapak bisa sambil mencari pengganti saya."

"Baiklah. Terima kasih sudah mematuhi prosedur sebelum resign."

"Baik, semoga Bapak bisa menemukan orang yang tepat untuk menggantikan saya."

Setelah Luri pergi meninggalkan ruangan itu. Leo langsung berpikir keras siapa yang akan menggantikan Luri bekerja di sini. Sangat sulit menemukan orang cerdas dan multitalenta seperti Luri. Kebanyakan mereka malah mengincar menjadi kekasih Leo. Tapi tidak bagi Luri, Luri tak pernah sedikit pun berminat menjadi kekasih Leo. Karena memang faktanya Luri telah memiliki kekasih. Bahkan Leo merasa senang bisa mendapatkan sekretaris yang mampu bersikap profesional. Leo sudah bosan dengan para wanita yang biasa mengejarnya. Leo bukan tidak menyukai wanita, hanya saja ia malas meladeni wanita genit. Dan Luri termasuk wanita yang tidak genit. Tapi sekarang Luri akan resign. Leo harus segera menemukan penggantinya sebelum akhir bulan. Leo harus mencari yang profesional.

Dulu, sebelum ada Luri. Sekretaris Leo itu laki-laki demi menghindar dari wanita yang tidak serius menjadi sekretaris yang hanya memanfaatkan posisinya untuk menggoda Leo. Sampai kabar itu menyebar, kabar Leo penyuka sesama jenis. Hal itu juga didukung oleh Leo yang masih berstatus lajang. Memang Leo tak peduli akan gosip tidak penting namun tetap saja itu sangat mengganggu telinganya. Para karyawan dan klien memandangnya berbeda sampai pada akhirnya Luri yang menjadi sekretaris dan kabar baiknya tidak pernah menggoda.

oOo

Leo terkejut saat sampai di rumah. Ruangan tidak ada bedanya dengan kapal pecah. Barang-barang tidak terletak sesuai pada tempatnya. Leo yang lelah seusai bekerja menjadi makin lelah saat melihat rumahnya berantakan. Perbuatan siapa lagi ini kalau bukan perbuatan Angela. Leo langsung mencari di mana Angela. Sampai di ruang tv Leo semakin naik pitam karena tv menyala dengan sangat keras, ditambah makanan berantakan di lantai, rumah yang biasa sangat rapi menjadi berantakan bagai kapal pecah. Angela benar-benar membuat Leo kesal. Leo pun mencari remote untuk mematikan tv yang sangat berisik ini. Sayangnya Leo tak juga menemukan. Di mana sebenarnya Angela menyimpan remote itu.

Beberapa saat kemudian, Leo menemukan remote berada di bawah jendela dengan tergeletak di lantai. Leo berpikir bagaimana cara remote berada di situ. Sebenarnya bagaimana cara Angela menonton tv sehingga bisa seperti ini. Makanan-makanan juga berantakan, itu benar-benar membuat Leo pusing. Mungkin sebentar lagi sekelompok semut akan berkumpul di ruangan ini. Leo benci keadaan seperti itu. Setelah mematikan tv Leo harus segera mencari Angela untuk memberi pelajaran.

Saat Leo membuka pintu kamar, dengan setengah berteriak Leo menutup pintu itu kembali dengan cara membanting pintu tersebut. Leo sempat melihat Angela yang sedang memakai pakaian.

Hampir saja. Sungguh, Leo tak mau hal gila itu terjadi, gadis seperti Angela pasti tidak sehat untuknya. Leo harus kuat menahan gairahnya.

Tak lama kemudian Angela membuka pintu. "Kamu ketakutan sekali, ya?" tanya Angela.

Leo bukan ketakutan, sebenarnya Leo terkejut. Tapi dengan tanpa dosa Angela malah terlihat santai saja. Leo berpikir, apa Angela tidak takut diperkosa?

"Hey, jawab! Kenapa kamu ketakutan dan gugup seperti itu?" tanya Angela lagi karena Leo yang tak menjawab pertanyaannya.

"Tidak, lain kali kalau sedang berganti pakaian harap kunci pintu. Jangan sampai terjadi seperti tadi lagi."

"Lain kali kalau mau masuk, ketuk pintu dulu. Masa direktur tak tahu etika," jawab Angela yang berhasil menciptakan tanduk di kepala Leo. Bisa-bisanya Angela berkata seperti itu. Gadis itu benar-benar gila dan tidak tahu malu.

"Ini rumahku! Dan itu kamarku," jawab Leo sambil menunjuk kamarnya.

"Aku adalah tamu. Aku ratu di sini. Apa kamu lupa? Bahkan aku sudah menjadi kekasihmu."

Mendengar jawaban Angela, Leo ingin sekali membanting seluruh barang yang ada di sini. Gadis seperti Angela bisa membuat Leo gila. Hampir saja Leo emosi.

"Lupakan masalah pintu tadi. Aku hanya ingin peringatkan kamu agar tidak membuat rumah ini berantakan seperti kapal pecah."

"Itu saja?" tanya Angela.

Dasar gadis gila. Bukannya meminta maaf dan merapikan kembali malah bertanya seperti itu. Benar-benar Leo bisa menjadi gila karena perbuatan Angela.

"Rapikan ini! Setelah aku mandi, ini sudah beres kembali. Oke?"

"Hello? Kamu kira aku ini pembantu?" Angela tampak tidak setuju.

"Tapi kamu yang membuat ini berantakan. Seharusnya kamu bertanggung jawab!"

Angela tersenyum. "Untuk apa aku bertanggung jawab? Aku tak pernah menghamilimu, Leo. Hmm, apa kamu yang mau menghamiliku?" tanya Angela dengan tatapan nakalnya.

"Ah, pokoknya setelah aku mandi ini harus sudah rapi. Aku tak mau mendengar kamu berbicara lagi. Selamat merapikan ini semua," ucap Leo kemudian bergegas ke kamar mandi.

Betapa sempurna kepenatan hari ini. Menghabiskan jutaan untuk membeli pakaian Angela, sampai kantor mendengar kabar sekretarisnya resign dan sampai di rumah melihat rumah yang selama ini indah menjadi kapal pecah. Rumah ini memang sejak dulu rapi. Bagaimana tidak, Leo tinggal sendiri sehingga rumah ini tidak banyak orang yang berlalu lalang. Asisten rumah tangganya hanya datang seminggu tiga kali, kadang dua kali. Terlebih sekarang sedang pulang kampung yang entah kapan akan ke rumah Leo lagi. Dengan hadirnya Angela tamatlah riwayat rapi rumah ini.

***

Leo baru selesai mandi, dengan masih memakai handuk pendek yang membalut di sekeliling pinggangnya. Saat ini ia menatap dirinya melalui pantulan di cermin. Benar-benar sosok tubuh yang sempurna. Hal itu juga didukung oleh paras Leo yang sangat tampan. Di usianya yang tahun ini menginjak 31 tahun, Leo punya bakat jadi model yang seksi. Pantas saja banyak wanita yang mengejarnya dan itu sungguh membuatnya merasa risih jika para wanita itu menggunakan cara yang berlebihan. Kadang Leo berpikir masih adakah wanita berhati tulus yang bisa mencintainya bukan karena fisik atau harta. Mungkin saja jika ada wanita yang bisa mendampinginya akan membuat para wanita genit berhenti mengejarnya. Tapi Leo sadar, saat ini menemukan wanita yang benar-benar tulus dan berhati lembut itu amat sulit. Tentang Angela, itu sama sekali jauh dari kriteria wanita idaman Leo. Angela tidak lain hanya gadis gila bagi Leo. Meski wajahnya nyaris sama dengan dia yang telah tiada.

Memikirkan Angela membuat Leo mengingat satu hal, yaitu rumahnya yang disulap menjadi kapal seperti habis tabrakan. Melihat kondisi kamar namun belum ada perubahan. Mungkin saja Angela masih sibuk membereskan ruang tv mengingat betapa berantakannya rumah ini sampai-sampai Leo merasa asing, ini seperti bukan rumahnya. Semua gara-gara Angela.

Setelah berpakaian lebih santai, Leo bergegas ke luar untuk melihat kondisi ruang tv. Rasa kesal Leo kembali muncul saat melihat Angela malah tertidur. Gadis itu terlihat sangat pulas di sofa yang ada di ruang tv. Wajahnya lebih manis jika sedang tidur. Angela tampak pulas tertidur di ruangan yang sangat acak-acakan seperti itu.

Tapi, Leo menduga Angela hanya pura-pura tertidur agar terbebas dari tugasnya merapikan seluruh rumah ini. Semakin dekat, lebih dekat. Akhirnya Leo mengurungkan niatnya untuk membangunkan gadis gila itu. Rasanya damai sekali melihat Angela yang tertidur. Berbeda saat dia terbangun dan dengan bawel mengatakan segala hal yang membuat Leo kesal. Leo menatap wajah Angela lekat. Pikirannya jadi melayang mengingat wajah itu. Bahkan saat terpejam Leo bisa melihat diri wanita itu seperti seseorang di masa lalunya. Leo merutuki mengapa mereka begitu mirip. Nyaris sama, hanya sikap yang membedakan mereka. Andai saja Angela bersikap anggun pasti akan semakin menyempurnakan kemiripan mereka. Tatapan matanya, senyumnya, cara Angela berkedip. Dan semua itu mengingatkan Leo pada seseorang.

"Dia sudah lama tiada, Leo, jangan pernah menyamakan Angela dengan Nadien. Andai Nadien tahu pasti akan kecewa. Bukankah Nadien paling tidak suka jika disamakan? Lagi pula, sikap mereka sangat jauh berbeda. Betapa teganya menyamakan Nadien dengan Angela."

Angela tampak bergerak mengubah posisi tidurnya, sontak Leo mundur khawatir mengganggu tidur Angela. Oh Tuhan, Leo tak bisa bohong pada pesona kecantikan Angela yang sedang tidur. Leo merasa seorang gadis akan terlihat cantik lebih alami saat ia tertidur. Leo rasa, entah apa yang gadis gila itu lakukan hari ini sehingga tampak terlelap seperti orang kelelahan. Leo yang awalnya akan membangunkan Angela malah kini membopong Angela ke kamar. Kemudian menyelimuti tubuh Angela. Leo tak bisa mengalihkan pandangan dari wajah Angela. Betapa semakin menatap Angela, Leo malah merasa Nadien sedang ada di dekatnya.

BERSAMBUNG.


Continue Reading

You'll Also Like

13.7K 1.5K 196
Sinopsis : ~Ryoushin no Shakkin wo Katagawari Shite Morau Jouken wa Nihon'ichi Kawaii Joshikousei to Issho ni Kurasu Koto Deshita~ ( Judul Asli ) Si...
99.1K 7.6K 25
Saat selesai memberi makan seekor kucing dipinggir jalan,Gavin tertabrak motor sehingga para warga membawanya kerumah sakit. saat terbangun,dia dibua...
692K 8.3K 69
21+ Romantis + Adult + Harem Alisa Ananda selalu di tolak oleh setiap pria yang di sukainya karena bertubuh gemuk dan itu membuat Lisa mendapatkan ju...
14.2K 656 30
Setelah mendengarkan pengarahan selama kurang lebih dua jam di Aula fakultas,aku dan teman-teman digiring menuju tempat pertama yang sudah disulap me...