I'm Demon mate [Revisi lambat]

By Qieqizie

3M 210K 3.5K

Part mulai saya private acak sorry. harus follow dulu baru bisa baca part lengkap. Ekor siripku terus bergera... More

Cerita ini diprivate
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua belas
Tiga belas
Empat belas
Ini soal cover
Lima belas.
Enam belas
Tujuh belas
Delapan Belas
Sembilan belas.
Dua puluh.
Duapuluh satu
Duapuluh dua
Dua puluh tiga
Dua puluh empat
Dua puluh lima
Dua puluh tujuh
Dua puluh delapan -End-
ROMEO & LEORA
The wings boy in my house.
Publise ulang TWBIMH
Promo
My pure blood butler
promo lagi yeayy

Dua puluh enam

66K 5.1K 138
By Qieqizie


    ini pake Pov nya Author ya

 
     Damian menggeram, Revana
mendekat dengan gaya sensual yang malah membuat Damian merasa ingin muntah.

"Uhhh apa sebenarnya yang kau lihat dari Ivy, dia memang cantik, tapi apakah dia seksy Damian. Apa dia bisa memuaskanmu?" Revana bertanya, tubuh Revana memang seksy bahkan lebih seksy dari Ivy.

Damian terseyum sinis,"Setidaknya Ivy bukan barang bekas."

Revana menggeram mendengar hinaan Damian.

  "Apa yang kau inginkan Revana?" Damian bertanya tenang, mengeratkan pelukannya pada tubuh Ivy yang tertidur pulas. Entah sejak kapan.

    Mata Revana melirik sinis kearah Ivy, "aku hanya ingin dia mati, sahabat macam apa dia menusuk dari belakang."

"Ck kapan dia menusukmu dari belakang Revana, aku adalah matenya bagaimana mungkin dia membiarkan orang lain merebut matenya." Senyum remeh terbit di wajah Damian membuat Revana semakin terbakar emosi.

Namun kemudian ia terpaku,
"Ma-mate mu?" Revana terkejut.

"Ya dia mateku," balas Damian dengan serigainya. Emosi Revana semakin memuncak. Wanita dalan pelukan Damian benar-benar harus mati. Kuku-kuku di tangannya memanjang. Mata Revana memerah.

     Ouhh asal kalian tahu Revana melakukan perjanjian terlarang. Perjanjian dengan Iblis. Dia akan mendapatkan kekuatan besar dari para iblis, sebagai gantinya ia harus menyerahkan sepuluh mayat. Mayat wanita hamil di setiap bulan purnama.

    Mata Revana menghitam hanya bola matanya yang berubah memerah.

    "Perjanjian dengan iblis huh? Aku tidak menyangka kau serendah itu." ejek Damian.

    Perjanjian dengan iblis di anggap hal terhina di dunia immortal. Perjanjian dengan mahluk yang di kutuk, mahluk sesat dengan rupa paling buruk di antara mahluk mahluk lain.

"Apa bedanya dengan mu? Demon memiliki arti raja Iblis bukan?" Revana menantang dengan tidak tahu malu.

"Kau pasti tidak pernah belajar."

Keluarga Damian mendapat gelar Demon karena memiliki kekuatan besar yang sanggup menghancurkan ribuan iblis.

Karena kekuatan luar biasanya, meski dalam jumlah kecil keluarga Damian diangkat sebagai raja dunia Immortal, para keluarga Demon juga lah yang menyatukan makhluk Immortla dan membagi wilayah. Demon hampir tidak dapat dikatakan sebagai bangsa karena mereka terlalu sedikit dan semuanya memiliki hubungan darah.

Karena keluarga terkuat itu memiliki kekuatan yang tak terbatas mereka disebut-sebut sebagai Demon. Raja para iblis. Dan sebutan itu masih bertahan sampai saat ini.

     Damian terlihat santai, meski sebenarnya ia sedang sepenuhnya waspada. Kandungan Ivy sudah beranjak empat bulan dua minggu, jamin sudah sempurna, hanya sedikit pemantangan saraf dan sel tubuh saja.

  
     Ia harus hati-hati, Ivy bisa bertahan adalah suatu keajaiban, bila terjadi sesuatu siapapun tak bisa menjamin bila sesuatu terjadi Mereka akan selamat, mengingat tubuh Ivy yang sudah sangat rapuh.

   Damian melopat beberapa meter menghindari tebasan kuku Revana, sial Ivy sedikit menghalangi pergerakkaannya.

    "Oh ayolah Damian, lepaskan dia dan bertarunglah denganku," ujar Revana dengan suara di manja manjakan.

     "Melepaskannya dan membiarkanmu mendapatkan kesempatan? Aku tidak sebodoh itu Revana," balas Damian.

    
"Ah ayo lihat seberapa sanggup kau menggendong Ivy." Kuku kuku Revana semakin panjang. Kibasan-kibasan kukunya menciptakan bunyi. Wajahnya terangkat senyum iblis tercipta di sana, dengan seringai lebarnya Revana maju mencoba benebas Damian. Kuku-kuku itu pasti merepotkan membuat jalan Revana sedikit terhambat. Baju Damian terkoyak, sayap hitam membentang menunjukan kekokohannya. Damian terangkat ke udara.

  
    "Embarace choila," ucapnya, cahaya berpendar berwana biru keunguan tercipta. Melingkupi tubuh Ivy, tubuh Ivy melayang di udara. Cahaya itu akan melindungi Ivy. Namun jika Ivy terbangun pelindung itu akan lenyap.

"Ah aku benci kalian para Demon, kalian selalu saja unggul dalam banyak hal," ujar Revana dengan wajah di buat cemberut.

Revana maju dengan gerakkan mencakar, sayang meleset karena Damian mengghindar. Setidaknya ia berhasil menggores pipi Damian.

"Kau harus belajar menggores lebih dalam Revana." senyum miring Damian tercipta.

Matanya Revana berkilat, dengan kekuatan penuh ia berlari menggejar Damian. Damian terbang menjauh, membuat Revana berlari mengikutinya. Damian sengaja, agar Ivy aman ia berusaha menjauhkan jangkauan Revana. Dan Revana terjebak.

Mereka sampai di halaman depan Istana.

"Raphsody." api muncul dari tangan Revana kemudian melemparkannya kearah Damian. Sayap Damian melindungi tubuhnya. Tidak ada goresan sedikitpun.

Revana lemah soal sihir. Tidak seperti Ayahnya. Dengan sekali kibasan sayap, Revana terpental bebebrapa meter jatuh dalam ke dalam semak semak.

Jo muncul dengan wajah terkejut.

"Ada apa tuan??" tanyanya.

"Jo apa itu kau sayang?" suara Revana menyahut.

Jo berbalik menatap Revana dengan mata coklat terangnya.

"Hentikan sandiwaramu itu sayang," lanjutnya lagi.

Mata Damian menajam berubah dingin sedingin es. Oh dia mengerti sekarang. Jo lah musuh dalam selimut yang beberapa kali hampir mencelakai Ivy.

"Jadi kau bersandiwara Jodie elvathan?" tanya Damian datar. Entah mengapa ia tidak terkejut.

"Ah jadi sudah di muali ya? Hm sepertinya aku tidak perlu menjelaskan lagi, ya kan Tuan?" Jo memutar badanya sedikit memiringkan wajahnya. Kemudian menjawab santai.

"Yah entah mengapa aku tak terkejut," balas Damian.

"Bagaimana jika kita akhiri malam ini saja, aku sudah membius seluruh pengawalmu di sini." Jo tersenyum sopan.

"Max kembali kedunia immortal, sekarang. Dugaan kita benar."  Damian  mengirim pesan pikiran pada Max. Dia berada di dunia manusia. Sudah bersip-siap untuk membantukku. Ada aura gelap di istana sejak Jo masuk. Damian dan Max sadar itu. Dan memutuskan untuk memerhatikan tingkah lakunya.

    Jangan remehkan seorang Demon.

"Kau tidak memiliki bantuan Tuan, jadi bersiaplah," ujar Revana angkuh.

     "Kalian terlalu percaya diri." suara Max menyahut. sudah pernah dengar bukan Max memiliki kemampuan teleportasi .

  "Lama tak berjumpa sepupu," ujar Max.

       Ah ini akan menjadi petandingan yang seru.

      Tranggggg

Dua buah benda keras, kuku iblis dan pedang dari balik punggung Damian. Mata mereka saling bertubruk, mata ungu gelap dengan titik biru di tengahnya dan mata kelam sebiru samudra.

Damian memiringkan lehernya begitu sebelah tangan Revan mencoba menebas lehernya.

Damian menekan angin hingga Revana terpental beberapa meter.

Dengan ekor matanya dapat Damian lihat Max dan Jo tengah beradu sihir. Mataku bergulir kembali kearah Revana. Ia berlari.

    Menuju tempat Ivy.

Ini gawat.

Damian terbang menyusulnya. Biarkan saja Max dan Jo menghancurkan taman itu.

Dengan kuat Damian mendorong tubuh Revana hingga menghantam pohon. Nafasnya teregah. Ivy tampak sedikit terganggu.

"Ah bangunlah sayang," ujar Revana sambil menyeka darah di sudut bibirnya. Darah pada dahinya mengalir. Revana mengusapnya dengan dua jarinya. Jari itu ia bawa kedalam mulutnya. Mengulum jarinya sebenatar. Merasakan darahnya sendiri.

" lApa kau begitu kekurangan makan hingga mengulum darahmu sendiri," ejek Damian.

Dengan sekali tebasan pohon di belakangnya tumbang, menciptakan suara keras hingga Ivy terpekik terkejut.

Penghalang itu lepas. Dengan cepat Damian menangkap sosok Ivy.

"Apa yang terjadi Damian?" tanya Ivy.

"Hal besar Ivy , hal besar akan terjadi," sahut Revana.

Kepala Ivy menoleh menatap Revana  terkejut.

"Rev-Revana "

"Rindu padaku sayang?" tanya Revana.

Sebuah benda panjang, sangat panjang bergerak kearah Ivy, dan Damian menyadari itu. Dengan cepat ia bergerak menghalangi benda itu. Ia memeluk tubuh Ivy dari belakang tubuhnya tertusuk.

Benda itu tidak besar hanya sebesar jari kelingking.

    "ARRRGGGGGHHHHH."

Benda itu terus maju hingga.

Tembus dan menusuk perut Ivy.

hingga mencuat keluar

Tbc…

Stooppp sampai di sini aja. Zizi ngebut mumpung dapat Wi-Fi. Kalau kalian baca The lose dark prince kalian pasti tahu kalo Zizi dalam masa hukuman.

Ok thanks buat yang Vomment kemaren. ^-^ cerita ini bakal end beberapa part lagi. Huhuhu

Keep Vomment ya

Continue Reading

You'll Also Like

10M 1.2M 60
"Sumpah?! Demi apa?! Gue transmigrasi cuma gara-gara jatuh dari pohon mangga?!" Araya Chalista harus mengalami kejadian yang menurutnya tidak masuk a...
1.6M 221K 54
"Jadilah istri kecil yang berguna atau kau akan mati layaknya hama di istanaku." Ini gila! Aku Re, gadis dengan kemampuan otak di atas rata rata. Di...
2.4M 129K 24
The Msyterious Man In the Well Fantasy Story Wattpad by Andearr [ TERSEDIA DALAM BENTUK EBOOK DI GOOGLE PLAYSTORE ETERNITY PUBLISHING • VERSI CETAK C...
57.8K 2.4K 34
~ "My Immortal Prince" Book 3 ~ (Disarankan untuk membaca Book 1 nya (My Immortal Prince), dan Book 2 nya (The Immortal Love). Setelah malam itu esok...