Oriana's Wedding Diary (Akan...

By AyanaKamila

4M 141K 4.3K

Warning: Sebagian cerita telah dihapus demi kepentingan penerbitan "Kamu boleh mencintai orang lain dan aku n... More

Blurb
Juli 2016
Juli 2015 - Pernikahan
Juli 2015 - Surat Perjanjian
Juli 2015 - Kesepakatan
Agustus 2015 - Satu hari di tanggal 31 Desember 2013
Agustus 2015 - Menikah pura-pura
September 2015 - Pertengkaran pertama
September 2105 - Dia Ayesha
September 2015 - Her eyes
September 2015 - Cause I'm Yours
Oktober 2015 - Just Falling
Oktober 2015 - Kehilangan
Oktober 2015 - Happiness
November 2015 - Without You
November 2015 - Stay
November 2015 - Restart
November 2015 -She Will Be ...
November 2015 - Pudar
November 2015 - Kiss me!
Desember 2015 - Stay With Me
Desember 2015 - So Sick
Info penghapusan cerita
Voting cover Oriana's Wedding Diary
Info pemenang dan sekilas info PO OWD
Pre Order Oriana's Wedding Diary
Prolog Oriana's Wedding Diary
Special Interview with Oriana Jasmeen & Argani Hanan
Pernikahan
Agustus 2016
H-2 Pre Order dan Konfirmasi Pembayaran
Order novel Oriana's Wedding Diary
I'll never love again

September 2015 - I kissed him

85.6K 6.6K 89
By AyanaKamila



Di Starbucks Pacific Place, Oriana duduk seorang diri di salah satu sofa dan tengah membaca draft naskah yang baru saja dia terima dari Buterfly, salah satu production house yang ingin menawarinya untuk memerankan salah satu tokoh utama di film berjudul 'Behind The Reds'.

Perannya kali ini adalah antagonis. Dan ini justru membuat Oriana tertarik untuk mencobanya. Tapi sebelum dia mengambil keputusan, Oriana ingin membicarakannya lebih dulu bersama Mea—manajernya.

Baru saja dipikirkan, sosok Mea dengan dress santainya muncul di depan gerai. Gadis itu tersenyum dan melambaikan tangan pada Oriana dan memesan minum dulu sebelum menghampiri Oriana.

Miera Nasrudin, nama lengkapnya tapi gadis itu lebih suka dipanggil Mea. Alasannya? Katanya sih biar lebih kekinian. Oriana pun akhirnya terbiasa memanggil Miera dengan panggilan Mea.

Mea adalah sahabat dari Riandra—adik sepupunya. Awalnya Mea hanya sementara saja membantu Oriana, tapi lama kelamaan mereka dekat dan cocok... jadilah sampai sekarang hubungan kerja mereka berlangsung awet.

"Lama ya? Sorry ya, tadi adek gue maksa minta anterin dulu," jelas Mea sambil memegang gelas kopinya.

"Nggak sih, gue juga belum lama."

"Gimana suami di rumah? Sehat?"

Kalau boleh, Oriana ingin sekali cerita tentang surat perjanjian bangsat itu pada Mea!!! Tapi dia masih memiliki etika yang dijunjung tinggi olehnya bahwa janji adalah janji.

"Suami gue ya di kantor. Sehat wal afiat dan makin ganteng!" untuk kata terakhir Oriana tidak berbohong, setiap hari walaupun cuma beberapa menit mereka berpapasan, Arga itu laksana pangeran berkuda... kuat, berkarakter dan ganteng! Bikin Oriana keki setengah mati karena cuma bisa mandangin aja.

"Hahaha... tapi udah seneng dong ya! Kan udah jadi milik sendiri, mau diapain juga suka-suka."

Ahhh, andai bisa begitu jalan ceritanya! Oriana hanya nyengir, dia tidak ingin berbohong pada Mea. Dosaaaa...

"Tapi gossip dia maho itu bener nggak sih?" lalu Mea memajukan majunya dengan suara berbisik, "Dia hot nggak di ranjang?"

"Maho??? Gossip dari mana?" seketika Oriana tidak terima suaminya dibilang maho.

"Gue sempet denger aja sih! Makanya gue klarifikasi sama lo... Dia napsu nggak sama lo?"

Sialll... dipegang-pegang aja nggak pernah. "Menurut lo gimana?"

"Panas ya? Duhhh... gerah gue!!!" ucap Mea dengan wajah menggoda.

"Hahahaha, kalau dia nggak bisa muasin gue di atas ranjang, mana mau gue tetep jadi istrinya."

"Yaiyalah, gila aja dia kalau nggak napsu sama lo! Body aduhai kayak gitar spanyol, muka cakep, cinta mati pula sama dia."

Kontan bibir Oriana mengerucut, kenapa si Mea masih ingat tentang perasaannya pada Arga sih? Obrolan tentang Arga harus segera dihentikan.

"Eh by the way, draf naskah dari Butterfly udah gue baca. Gue suka naskahnya, apalagi di film itu nanti gue jadi peran antagonis. Gimana menurut lo, Me?"

"Lo suka?" tanya Mea tak percaya.

"Gue mau ambil ah."

"Kemaren udah ngobrol sama Ray, dia yang nanti jadi sutradara."

"Ray???"

"Iya Ray, mantan pacar lo itu!!! Gue pikir lo udah tau kalau nanti yang jadi sutradara si Ray. Gimana masih mau ambil?"

Oriana berpikir sejenak, dia dan Ray memang putus baik-baik karena memang keinginan mereka. Tapi Oriana tahu dengan jelas, kalau menurut Ray hubungan mereka masih akan berlanjut walau entah kapan.

"Gue pikir-pikir dulu deh..."

Mea tampak mengangguk, "Oh iya, nanti syutingnya di Bali sekitar dua minggu," katanya menambahkan.

Dan kenapa harus di Bali??? Pulau itu terlalu banyak menyimpan kenangannya bersama Ray. Oriana tahu dengan pasti, siapa yang memiliki hatinya... tapi tidak dengan Ray.

"Abis ini mau ke mana?" tanya Oriana. "Temenin gue belanja bulanan mau nggak?"

"Ayo, tadi nyokap juga nitip minta dibeliin keju sama susu."

Mereka berdua pun berjalan sambil mengobrol dan sesekali tertawa. Oriana tiba-tiba berhenti ketika matanya menangkap seseorang yang tadi pagi dia pandangi dengan mata lapar karena kemeja hitam yang dipakai Arga membuat lelaki itu makin seksi.

Dan, Arga yang sepertinya sedang bersama teman-temannya juga melihat ke arahnya.

"Itu suami lo kan, Na?" Mea berusaha menyadarkan dan Oriana hanya mengangguk sekilas.

Apa yang harus dia lakukan? Menghampiri rombongan suaminya yang hanya berjarak lima meter dari tempatnya berdiri atau malah terus berjalan dan pura-pura tidak melihat?

Oriana menggandeng Mea dan berjalan seperti tidak ada apa-apa. Lebih baik dia menghindar...

"Oriana..." Arga memanggilnya.

Demi apa! Suara Arga terdengar sangat jelas memanggil namanya, dan kekagetan Oriana makin bertambah ketika Arga menghampirinya dan dengan gerakan luwes, pria itu mencium pipinya.

"Ayo aku kenalkan sama teman-temanku," ajak Arga sambil menggandeng tangan Oriana.

Oriana tak berkutik sama sekali. Dia hanya mengikuti ke mana Arga mengajaknya. Rasanya ada yang berdesir di dalam hatinya, tatkala tangan Arga menggenggam jemarinya.

Arga mengenalkan Oriana sebagai istrinya. Oriana pun menyambut uluran tangan yang diberikan oleh teman–teman Arga padanya dan mengucapkan namanya dengan tersenyum. Lalu Arga berpamitan sebentar dengan teman-temannya untuk mengantar Oriana kembali pada Mea.

"Kenapa?" tanya Oriana pelan.

"Apanya kenapa?"

"Kenapa kamu ngenalin aku ke teman-teman kamu?"

Arga melirik Oriana dengan tatapan tidak mengerti. "Semua orang tahu, kalau kita adalah suami istri. Dan tadi ketika kita berpapasan, kamu malah bertindak kalau kita adalah orang asing yang tidak saling mengenal!"

Jadi begitu!

Beberapa langkah lagi mereka sampai di tempat Mea berdiri. Oriana memberanikan diri, dia berhenti dan mencium bibir Arga di depan semua orang.

"Selamat kerja ya, Sayang... aku belanja dulu sama Mea." Oriana tersenyum dan melambaikan tangan lalu berlari pada Mea.

Mea melotot melihat ciuman singkat itu, tapi Oriana tidak mau peduli. Terserah orang-orang mau beranggapan apa... yang dicium Oriana kan suaminya sendiri!

Sementara Arga paham apa yang dilakukan Oriana padanya. Perempuan itu membalasnya dengan telak.

***

Janji hanya sebatas janji. Nyatanya Arga melanggar lebih dulu dengan mencium pipi Oriana dan Oriana balas mencium bibir Arga.

Ya satu sama skors untuk mereka. Baik Arga maupun Oriana, tidak ada yang mau membahas tentang aksi kontak fisik yang mereka lakukan beberapa hari lalu.

Oriana sendiri, lebih memilih untuk mengikuti aturan main Arga. Selama tidak merugikan dirinya sendiri, Oriana selalu siap tanding jika harus dihadapkan oleh Arga.

Oriana akan membuat Arga tidak pernah melupakan pernah memiliki istri seperti dirinya, begitu janji Oriana pada dirinya sendiri.

"Kemarin ada paket honeymoon ke Lombok dari The Stars," kata Arga saat duduk di sofa ruang tv.

"Lombok? Kapan?" Tanya Oriana bersemangat.

Arga mengeryitkan keningnya. "Kamu nggak berpikir, kita akan benar-benar honeymoon kan?"

Jleb... Oriana diam seribu bahasa.

"Paket honeymoonnya mau saya kasih ke Lulu. Kebetulan Minggu besok dia menikah." Tanpa bersalah, Arga mengatakannya pada Oriana. "Nggak keberatan, kan?"

Errr... boleh bilang 'keberatan pake banget' nggak sih?

"Lulu tuh siapa?"

"Sekretaris saya."

"Terserah kamu aja," jawab Oriana akhirnya.

"Oh iya, hari Sabtu ini ada acara makan malam sama keluarga besar saya. Kamu bisa datang?"

Oriana berpikir sejenak, berusaha mengingat-ingat jadwalnya di hari Sabtu. "Jam sebelas malam aku flight ke Jogja..."

Arga tampak mengeryitkan keningnya. Seperti ingin mengutarakan sesuatu tapi bingung.

"Aku temenin kamu sampai jam Sembilan, gimana?" Ini hal paling mustahil yang pernah Oriana tawarkan. Telat sedikit di bandara, bisa-bisa acara fans meeting dan nonton bareng film terbarunya gagal.

Arga hanya mengangguk.

Lalu keduanya hening. Dan mereka fokus menatap layar kaca dengan film yang mereka sama-sama tidak mengerti jalan ceritanya.

"Aku boleh tanya satu hal?"

"Apa?"

"Kenapa kamu nggak setuju dengan perjodohan kita?"

"Jadi kamu setuju dengan apa yang orang tua kita lakukan?"

Oriana tertawa, diberikan pertanyaan balik oleh Arga. "Yang jelas, aku percaya dengan orang tuaku. Mereka nggak mungkin salah milihin calon suami."

"Begitu ya? Tapi sepertinya orang tua kamu kali ini salah... terbukti kan kalau saya bukan suami yang baik?"

Tawa Oriana terdengar sumbang. Iya Arga kamu emang suami brengsek!

"Kamu nggak perlu tahu alasannya, Oriana. Cukup menjalani ini semua sampai kesepakatan kita berakhir."

***

Sayaa kaget ketika lihat notifikasi. Ah senang ada yang mau baca cerita iseng-iseng yang saya tulis ini di tengah kejenuhan bekerja. Terima kasih sudah mau baca dan koment.

Kebetulan karena saya masih baru di sini, jadi silakan aja, yang mau bantu cek typo, salah kalimat atau apa pun itu akan saya terima.

AyanaKamila.

Continue Reading

You'll Also Like

137K 9.8K 44
Tidak ada yang seabadi aksara dalam menyimpan sebuah cerita. Bahkan ketika ingatan mulai berkarat dihujani sang waktu... Bahkan ketika hati membeku s...
1.2M 55.8K 38
"Jalang sepertimu tidak pantas menjadi istriku, apalagi sampai melahirkan keturunanku!" Bella hanya menganggap angin lalu ucapan suaminya, ia sudah...
112K 7.1K 30
[COMPLETED] Retha kembali dipertemukan dengan masa lalunya. Setelah banyak yang dilaluinya sendirian, Retha kembali bertemu Radyan. Di bagian kehidup...
2.4M 12.9K 26
Menceritakan kehidupan seorang lelaki yg bernama Nathan. dia dikenal sebagai anak baik yg tidak pernah neko neko dan sangat sayang pada keluarganya...