Descendants Of The Sun (FF) P...

By biayic

779K 49.3K 2.1K

[THE END] #13 in Short Story (2017.06.07) #24 in Short Story (2017.19.03) #30 in Random (2017.08.06) #59 in F... More

01
02
03
04
05
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44 (Last Chapter)
END
Bonus Chapter [Part 1]
Bonus Chapter [Part 2]
Bonus Chapter [Part 3]
Bonus Chapter [Part 4] END
SONG COUPLE MERRIED!!
BACA DONG!
Cuap Cuap

06

19.5K 1.3K 50
By biayic

***

Sebuah tangan keluar dari dalam selimut berwarna biru langit, merayap-rayap pada meja kecil di samping ranjangnya. Setelah berhasil meraih benda yang membangunkan nya dengan cepat tangan itu menekan tombol mati pada Alarmnya.

Yoo Se Na beranjak dari ranjang nya, masih pukul 05.00 pagi, ia berjalan dengan langkah gontai karena sebagian nyawanya masih di ranjang, Se Na pergi ke kamar mandi dan bersiap-siap.

Setelah selesai mengikat rambut nya, dan keluar dari kamar. Ia melangkah dengan sangat hati-hati agar tidak meninggalkan suara yang akan membangunkan kedua orang tuanya.

Yoo Shi Jin keluar dari kamarnya tepat saat Se Na menutup pintu apartemen. Yoo Shi Jin hanya mengehela nafas kasar dengan tingkah Yoo Se Na.

Se Na menaiki bus umum karena tidak ada bus sekolah di pagi buta. Di dalam bus masih sangat kosong, bisa di hitung dengan jari penghuni bus saat ini, dua orang ahjussi ber jas, seorang ahjumma tua dan Yoo Se Na.

***

"Kau sudah bangun?"

Yoo Shi Jin tersenyum saat Kang Mo Yeon menghampirinya di dapur, ia mengecup pipi istri nya itu.

"Good Morning.." ucap nya di tambah senyuman mematikan andalannya.

"Mwo-e?" Kang Mo Yeon tersenyum.

"Apa aku tidak boleh romantis pada istriku sendiri?"

"Aissh Jinjja, apa kau sudah membangunkan Se Na?"

"Dia sudah pergi.."

"Mwo?"

"Dia pergi pagi buta sekali dia pasti menghindari kita"

"Ahh aku tidak mengerti dengan jalan pikiran anak itu"

"Aku rasa, semalam aku memarahinya terlalu keras, dia pasti terluka"

"Gwaenchanha sekali-kali kita harus memperlakukan nya dengan keras"

"Kang Mo Yeon.."

"Hmmm"

"Apa kita benar-benar terlalu sibuk?"

Kang Mo Yeon menatap Yoo Shi Jin yang kali ini berbicara sangat serius.

***


Se Na sudah sampai di sekolah namun gerbang sekolah masih terkunci.

"Wahh aku benar-benar datang kepagian, sekarang kau jadi anak teladan Yoo Se Na.." Se Na memuji dirinya sendiri.

Se Na memegang perutnya yang sedang paduan suara, ia ingat kemarin malam dia tidak melanjutkan makan nya dan hari ini dia pergi sebelum sarapan.

"Ahh pantas saja cacing-cacing ku kelaparan, sabar ya eomma akan mencari makanan" ucap nya sembari mengelus perutnya yang semakin perih.

Akhirnya ia mencari mini market di sekitar sekolah. Se Na hanya mengambil ramen ia takut uang nya sisa kemarin tidak cukup jika di belikan makanan yang lebih mahal, hari ini ia tidak dapat jatah karena pergi tanpa berpamitan.

Di depan kaca besar mini market Se Na memandang kosong ke luar jendela sambil mengaduk-ngaduk ramen nya. Setelah sadar dari lamunan nya dia segera duduk di tempat yang di sedikan mini market. Se Na makan dengan lahapnya, entah mengapa dia berpendapat bahwa ramen kali ini sangat enak, sampai ia makan terburu-buru.

"Kau sedang apa?"

Mendengar pertanyaan itu Se Na terkejut dan membuatnya tersedak. Seorang Namja menadahkan sebotol air mineral tanpa pikir panjang Se Na segera mengambilnya.

"Ahhh leganya.." ucap Se Na.

Se Na langsung menatap tajam pada Namja yang kali ini duduk di depan nya.

"Kau belum menjawab pertanyaanku, sedang apa kau disini?" Tanya Choi Sung Jae.

"Apa kau buta? Aku sedang makan ramen"

Sung Jae tersenyum manis membuat bulu kuduk Se Na berdiri.

"Arra, kau sedang makan, maksudku tumben sekali kau sudah disini pagi buta sekali, biasanya kalau seorang siswa datang lebih pagi seperti ini artinya dia sedang kabur dari rumah, benarkan?" Tanya Sung Jae penasaran.

Se Na menghentikan aktifitas makan nya.

"Yaa! pergilah kau membuat selera makan ku hilang, Jebal pergi aku sedang kelaparan"

"Ahh ternyata aku benar"

"Kau sendiri ada disini, kau juga kabur?" Tanya Se Na balik.

Sung Jae terdiam sejenak dengan pertanyaan nya itu.

"Ani aku ini anak baik, aku selalu datang sepagi ini, apa kau tidak tau?"

Se Na menaikan bibirnya mengumpat pada Sung Jae. Sung Jae membalasnya dengan senyuman.

"Baiklah aku pergi dulu, makan yang baik, sampai jumpa di kelas ya.." Sung Jae berdiri tak lupa dia mengkedipkan matanya lagi pada Se Na.

"Sampai jumpa lagi pantatmu, aku harap tidak bertemu dengan mu"

Se Na melanjutkan makan nya. Tiba-tiba seseorang menghampiri Se Na.

"Yaa! Choi Sung Jae kau mau apa lagi.." teriak Se Na.

Betapa malunya ia ternyata yang mendatanginya adalah pegawai mini market.

"Ahh mianhae oppa, aku pikir tadi temanku" wajah Se Na berubah menjadi merah jambu.

"Gwaenchana, ini.." pegawai itu memberikan banyak makanan pada Se Na, seperti nasi instan, susu dan 2 roti strawberry.

"Mwo-e?"

"Anak tadi membelikan ini semua untuk mu, dia menyuruh ku untuk memberikan nya padamu" pegawai itu celingukan dan menunjukan orang yang dia cari pada Se Na.

"Itu.. itu.. yang diluar sana dia yang membelikan mu" tambah pegawai mini market.

Se Na melihat ke arah yang di tunjukan pegawai mini market itu. Ia mendapati sosok Sung Jae yang berjalan menjauhi mini market, Se Na hanya bisa memandang punggung Sung Jae yang semakin menghilang.

***

Yoo Shi Jin dan Kang Mo Yeon sedang di dalam mobilnya menuju rumah sakit.

"Kapan terakhir kita liburan?" Tanya Yoo Shi Jin tiba-tiba.

"Em terakhir kita pergi ke Yunani saat Yoo Se Na kelas 4 sekolah dasar, Ommo!!" Kang Mo Yeon menutup mulut nya ia menyadari sesuatu.

"Itu sudah lama sekali, benarkan? sekarang dia sudah kelas 2 High School"

"Pantas saja jika Se Na merasa kehilangan perhatian kita, emm bagaimana kalau kita liburan kali Nyonya Yoo?"

"Jinjja? Kemana?"

"Thailand, kita ke Thailand otte?"

"Ne, seperti nya menyenangkan" Kang Mo Yeon tersenyum bahagia.

Mereka pun sampai di rumah sakit.

"Oke kalau begitu sekarang kau kerja dulu dan minta izin untuk cuti, aku akan menyiapkan keberangkatan kita besok"

"Besok? Apa kau butuh bantuan?"

"Sudah biar aku yang mengurusnya, kau dan Yoo Se Na hanya perlu duduk manis"

Kang Mo Yeon tersenyum dan mengecup pipi Yoo Shi Jin.

"Aku pergi.."

Kang Mo Yeon keluar dari mobil dan melambai tangan sebelum Yoo Shi Jin pergi.

***


"Yoo Se Na.."

Se Na menaikan kepalanya dari meja.

"Seo Ha Myung.."

"Gwaenchana? Tadi ahjussi menelpon ku, dia bilang kau pergi tanpa pamit"

"Aissh pria itu sangat menjengkelkan"

Ha Myung memukul kepala Se Na.

"Yaa! jangan berkata seperti itu, dia ayahmu, jangan berkata seperti itu lagi, arraseo?"

"Ne seonsaengnim(guru)" sahut Yoo Sena malas.

"Kau sudah sarapan, kita ke kantin"

"Aku sudah sarapan tadi, Gokjong Hajima(jangan khawatir)"

Tak sengaja Yoo Se Na melirik ke arah bangku Sung Jae dan mendapatinya sedang membaca buku.

(Author: tumben?)
Skip

"Baiklah, kenapa kau pergi diam-diam?" tanya Seo Ha Myung.

"Aku marah pada mereka"

"Wae?"

"Karena aku mau punya adik lagi.." bisik Se Na.

"Mwo?? kau akan punya.."

Se Na membekap mulut Ha Myung yang hampir saja berteriak karena terkejut. Tingkah mereka tidak lepas dari pandangan Sung Jae yang duduk di belakang mereka. Sung Jae tidak benar-benar membaca buku, sesekali ia melirik Se Na dan Ha Myung.

"Yaa! bisakah kau tidak perlu berteriak seperti itu" Se Na melepas tangan nya.

"Mian, mian, jadi benar kau akan jadi kakak, wahh Daebbak chukkae(selamat).." Seo Ha Myung mengelus-ngelus kepala Se Na.

"Andwe! (gak!)" Se Na menyingkir kan tangan Ha Myung dari kepalanya.

"Mwo?" Tanya Ha Myung bingung.

"Shiroo, aku tidak mau punya adik"

"Waeyo?"

"Pokoknya tidak mau.."

Pembicaraan mereka terpotong karena guru Bahasa korea sudah memasuki kelas mereka dan memulai pelajaran.

***

Bel istirahat berbunyi, seorang satpam masuk ke kelas Yoo Se Na. Semua siswa-siswi bertanya-tanya apa yang terjadi.

"Yoo Se Na?" Tanya satpam.

"Ne, ada apa?"

"Tadi ayahmu kemari, dan menitipkan ini untukmu"

Satpam itu memberikan kotak makanan pada Se Na yang di atasnya ada sebuat surat.

"Ahh Gamsahamnida"

"Ne, kalau begitu aku pergi dulu"

Setelah satpam itu pergi Se Na mengambil dan membaca surat nya.

Makan semuanya sampai habis, jika kau tidak menghabiskannya kau akan tamat di tanganku..

Pulanglah lebih cepat aku punya sesuatu untukmu..

Ayahmu yang tampan

***

"Jadi kau akan ke Thailand?"

"Ne, jadi bantu aku mengurusnya oke?"

"Mwo-e, kau menyuruhku kesini untuk membantu mu mengurus liburan, buang-buang waktu saja, kau tau aku dan istriku akan pergi nonton hari ini dan kau merusaknya karena urusan pribadi, aisshh Jinjja" keluh Seo Dae Yeong.

"Yaa! jadi kau tidak mau membantuku oke, aku juga tidak akan membantu mu untuk penaikan jabatan" Yoo Shi Jin berdiri hendak pergi.

"Ahh kapten, kenapa buru-buru, apa yang harus aku lakukan"

Yoo Shi Jin tersenyum penuh kemenangan.

***

"Seo Ha Myung, pulanglah duluan"

"Wae? Apa kau mau ke suatu tempat? Biar aku antar"

"Any, hanya saja aku ingin sendiri dulu"

"Gwaenchana?"

"Ne, Gokjong Hajima, aku hanya perlu sendiri untuk menjernihkan otakku"

"Baiklah, aku pergi dulu jika ada sesuatu kau harus segera menelponku oke?"

"Oke"

Seo Ha Myung mengelus-ngelus lagi kepala Se Na.

"Aku pergi"

"Ne"

Se Na masih terdiam di tempat sampai Ha Myung masuk ke dalam Bus. Dia masih sempai melambaikan tangan nya pada Ha Myung setelah Bus itu pergi Se Na berjalan tanpa tujuan.

Se Na berjalan menyusuri jalanan kota Seoul. Ia benar-benar bingung harus kemana tapi ia tidak ingin pulang. Sampai perhatian nya tertuju pada ahjumma yang sedang hamil dan seorang Hakseng yang ia yakini putra nya, mereka terlihat seperti sedang bertengkar.

"Sudahlah jangan ikuti aku lagi.."

"Pulanglah nak, Jebal kau sudah pergi berbulan-bulan, jadi pulanglah" ahjumma itu mulai menangis.

"Aku bilang tidak mau" anak laki-laki itu melepaskan genggaman ibunya dengan paksa dan membuatnya terjatuh.

Tak lama ahjumma itu merintih kesakitan, dan anaknya terkejut saat melihat air ketuban keluar dari rok yang ibunya pakai. Se Na yang melihat pun ikut berlari menuju ahjumma itu.

"Gwaenchana?" Tanya Se Na.

"Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Anak itu pada Se Na.

Se Na segera menelpon ambulance. Beberapa menit kemudian ambulance datang, mereka pun naik ke dalam ambulance.

"Ke Rumah Sakit Haesung"

Se Na membawa ahjumma tadi ke rumah sakit ibunya. Se Na mengeluarkan peralatan medis dalam tas nya membuat petugas ambulance dan namja tadi heran Se Na memiliki peralatan itu di tas sekolahnya, dengan sigap Se Na memeriksa tekanan darah dan detak jantung ahjumma.

"Apa ibuku baik-baik saja?"

"Gokjong Hajima, ibumu dalam keadaan baik, tekanan darah dan detak jantung nya normal, nafas nya pun teratur, sebentar lagi kita akan sampai ke rumah sakit, tenanglah"

"Gamsahamnida Nonna"

"Jangan panggil Nonna, sepertinya kita seumuran" Se Na terseyum melihat seragam sekolah High School yang di pakai Namja di depan nya ini.

"Agassi(nona) apa kau seorang perawat?" Tanya petugas ambulance.

"Andwe aku hanya seorang pelajar, aku mempelajari ini dari uri eomma (ibuku) ia seorang dokter" jawab Se Na dengan senyuman manis nya.

Kabar buruk bahwa ahjumma itu mengalami pendarahan, membuat Se Na dan lainnya panik. Mereka pun sampai di rumah sakit dan segera membawa ahjumma itu ke IGD.

***

"Dr. Kang!!" teriak Dr. Chi Hoon.

"Ada apa?"

"Yoo Se Na.."

"Mwo?"

"Tadi aku mendengar dari suster bagian IGD dan ia melihat Yoo Se Na berlarian di IGD"

Tanpa bertanya lagi Kang Mo Yeon segera berlari dengan panik.

***

Se Na menemani namja tadi di tempat tunggu.

"Tenanglah, ibumu pasti baik-baik saja"

"Ne, sepertinya kita belum berkenalan, naneun(aku) Lee Sung Yeol, aku dari Kirin High School"

"Ahh, naneun Yoo Se Na, dari Sekang High School"

"Yoo Se Na, gomaptta sudah membantuku"

"Ne"

"Aku takut terjadi sesuatu pada eomma, sebelum nya aku berteriak padanya untuk pergi, ini semua salahku.."

Se Na menepuk-nepuk pundak Sung Yeol.

"Aku sudah kabur dari rumah selama berbulan-bulan karena aku mendengar ibuku hamil"

Se Na terkejut, karena apa yang di alami Sung Yeol sama seperti dengannya.

"Aku tidak mau punya adik, karena aku takut kehilangan perhatian kedua orang tuaku yang sama-sama sibuk, tapi kali ini aku menyesal aku takut kehilangan eomma dan adikku"

Sung Yeol menangis tersedu membuat Se Na menangis juga, ia jadi teringat ibunya.

Seorang dokter keluar dengan ekspresi yang tidak mereka harapkan.

"Keluarga Nyonya Han"

"Ne, saya Putra nya"

"Ahh apa ayahmu ada?"

"Ayahku sedang di luar negeri, apa yang terjadi"

Dokter itu menghela nafas.

"Mianhae, aku tidak bisa menyelamatkan Nyonya Han dan bayinya"

"Tidak mungkin"

"Kenapa, tadi ahjumma baik-baik saja" tanya Yoo Se Na.

"Kejadian seperti ini tidak dapat di duga pendarahan nya cukup parah, di tambah kehamilan Nyonya Han baru menginjak bulan ke 7"

"Andwe! andwe! ibuku tidak mungkin meninggal" Sung Yeol berlari menuju Ruangan dimana ibunya berada.

Yoo Se Na menutup mulutnya tidak percaya, ia menangis mendengar Sung Yeol berteriak histeris.

"Yoo Se Na.."

Se Na melihat seseorang memanggilnya. Air matanya semakin mengalir saat melihat Kang Mo Yeon di depannya.

"Eomma.." rintih Se Na dan berlari menuju Kang Mo Yeon.

Se Na memeluk Kang Mo Yeon dengan erat.

"Mianhae eomma, mianhae"

Se Na menangis di pelukan Kang Mo Yeon.

***
To be Continued..




B I A Y I C

Continue Reading

You'll Also Like

94.1K 4.3K 19
Terinspirasi dari film The Last : Naruto the Movie Mengisahkan tentang kisah cinta Boruto Uzumaki dan Sarada Uchiha. Ia yang selalu memperhatikannya...
40.6K 3.8K 60
Pair:sasusaku, saiino, naruhina, shikatema Title: š…š¢š§š š“š«š®šž š‹šØšÆšž Additional pairs: nejiten, itaizu, fugamiko, shiyuga Genre:romance, dram...
18.4K 1.7K 39
Shikamaru dan Temari harus menikah untuk kepentingan politik kerajaan mereka. apakah akan berakhir bahagia ? " aku melakukan ini hanya untuk kerajaan...
8.2K 558 45
SETELAH ORGANISASI KARA HANCUR BORUTO PERGI DARI DESA UNTUK MELATIH KARMA MILIKNYA SELAMA 3 TAHUN DIBULAN BERSAMA TONERI , LALU SETELAH 3 TAHUN BERLA...