"Wahh banyak sekali makanan nya, apa kita bisa menghabiskannya?" Tanya Se Na.
"Sudah makan saja" ucap Kang Mo Yeon sembari menuangkan Sup ke mangkuk Se Na.
"Se Na kami ada kabar bahagia untukmu?"
"Kabar bahagia apa?" Tanya Se Na dengan mulut yang penuh makanan.
"Kau.."
Se Na mengunyah makanan nya sambil memperhatikan Yoo Shi Jin dengan baik.
"Kau... Yoo Se Na.. akan mempunyai seorang adik!!" teriak Yoo Shi Jin gembira.
Uhukk uhukk
Se Na tersedak, makanan yang dimulutnya keluar seperti air mancur.
"Ne?" Teriak Se Na terkejut.
"Wae? Reaksimu seperti itu?" Tanya Yoo Shin Jin.
"Shiroo(tidak mau)"
"Mwo?" Yoo Shin dan Kang Mo Yeong bersamaan.
"Shiroo" rengek Se Na.
"Apa maksudmu hah?" Tanya Kang Mo Yeon.
"Aku tidak mau punya adik, aku tidak mau" Se Na mengegeliat di kursi nya seperti cacing yang terkena air garam.
"Yaa! kenapa kau seperti.."
"Aku tidak mau, tidak mau, sudah cancel saja Appa" ucapnya sembari menyilangkan kedua tangannya dan membentuk X.
"Yaa! memangnya adik mu barang di cancel, sekalipun iya mau di kembalikan kemana?"
"Andwe(tidak mau) pokok nya Andwe.."
"Yoo Se Na!!" Teriak Kang Mo Yeon.
"Aku tetap tidak mau punya adik" Se Na menyimpan sumpitnya dan berlari menuju kamar.
Kang Mo Yeon sangat emosi, ia berdiri hendak mengejar Se Na namun tiba-tiba dia terjatuh.
"Yeobo Gwaenchana?"
"Eoh(ya), aku hanya pusing"
"Kita ke kamar saja ya"
Yoo Shi Jin dan Kang Mo Yeon pergi ke kamar nya.
***
Sung Jae sudah selesai mandi.
Ting
Ting
Handphone nya berbunyi dia menjatuhkan badan nya ke ranjang dan mengambil handphone nya.
LINE (2)
Jangminhoo
SungJae ini ID Line Yoo Se Na (@Senayoo)
Jangminhoo
Kau berhutang padaku, susah sekali mendapatkan nya.
Choisungjaee
gokjong hajima nanti aku transfer
Choisungjaee
gomaptta
Jangminhoo
your welcome :* (kiss)
Jangminhoo
kau benar-benar totalitas, balas dendam pada Se Na sampai minta ID Line nya
Jangminhoo
jangan-jangan kau memang menyukai Yoo Se Na?
Choisungjaee
tidak akan pernah!!
Choisungjaee
sudah pergi sana jangan Line lagi, aku sudah transfer ke rekening mu
Jangminhoo Gomaptta SungJae-a :* (kiss) read.
SungJae tersenyum licik.
"Aku akan mendapatkan mu Yoo Se Na"
"Dan saat itu juga aku akan menghancurkanmu"
Sung Jae yang kini berada di balkon apartemennya memandang langit hitam tak berbintang.
"Segera mungkin, kau akan jatuh Cinta padaku.."
Sung Jae tersenyum sinis, dan mengeluarkan handphone dari saku celananya.
***
Ting
Ting
Ting
LINE (1)
"Nugu?"
Se Na yang juga sedang di balkon apartemen nya membuka Line.
Prince J
"Prince J?" Tanya Se Na pada dirinya sendiri.
Dia menerima pertemanan dari Prince J. Se Na terkejut saat Prince J itu langsung melakukan video call. Karena penasaran Se Na mengangkatnya.
Se Na merasa aneh tidak ada seseorang yang terlihat, yang ada hanya langit yang hitam.
"Nuguseyo?"
Se Na terus memanggil-manggil orang yang sebrang sana.
"Jangan-jangan.." Se Na sudah berfikiran kalau yang melakukan video call dengan nya adalah hantu.
"BBAA...!!!" Teriak Sung Jae yang tiba-tiba muncul di layar Handphone Se Na.
Spontan Se Na berteriak kaget dan melempar handphone nya.
"Yaa! Yoo Se Na kau masih disana?" Tanya SungJae dari sebrang telpon.
Se Na yang mendengar suara Sung Jae berteriak kesal dan mengambil handphone yang di lempar nya.
"Yaa! kau mengagetkanku" Teriak Se Na.
"Jinjja? Wahh mianhae"
"Apa yang kau lakukan tadi huh? untung saja handphone ku tidak jatuh ke bawah"
"Gokjong Hajima, jika handphone mu jatuh, aku bisa menggantinya"
"Ck dari mana kau tau ID Line ku? Dan kau.. Prince?" Se Na tidak menyangka kalau Prince J itu adalah Sung Jae, ia mem pout-kan bibirnya kesal.
Tanpa Se Na sadari, Sung Jae yang juga sepertinya tidak menyadari dirinya sendiri terpana saat Se Na mem pout-kan bibirnya.
"Keyoppta (lucu)" tiba-tiba ucapan itu lolos dari mulut Sung Jae.
"Mwo?" Tanya Se Na.
"Aniyoo, ahh iya hanya mencari ID Line mu itu sangat mudah, dan aku sengaja menamai Prince J supaya kau bisa menerimanya secara langsung, aku yakin jika aku masih memakai nama asli ku, sampai kuda bertelur pun kau tidak akan menerimanya"
"Hah tenang saja setelah ini aku akan blok Line mu"
"Ommo, sebegitukah kau membenciku? Jebal, jangan blok Line ku oke" Sung Jae memasang wajah puppy nya dan memberi wink pada Sena.
Se Na sempat terkejut karena sifat Sung Jae, ini benar-benar jauh dari sifatnya yang sebelumnya.
"Apa kepalanya terbentur? Dia jadi semakin gila dengan tingkahnya" guman Se Na dalam hati.
"Ternyata kalau di lihat-lihat, kau cantik ya saat malam begini"
"Jangan menggodaku itu tidak akan mempan.."
"Yoo Se Na, kau sudah tidur?" Yoo Shi Jin langsung masuk ke kamar Se Na tanpa mengetuk pintu, membuat Se Na terkejut, ia segera menggenggam handphone nya dan tidak memutuskan sambungan video call mereka.
Kali ini yang dilihat Sung Jae dilayarnya adalah tangan Se Na yang menggenggam handphone. Sung Jae sengaja tidak mematikannya karena ia mendengar suara Namja.
"Kau belum tidur? Kenapa diluar disini sangat dingin"
"Gwaenchana aku sedang kepanasan, ada apa?"
"Appa ingin bicara denganmu"
Di sebrang sana Sung Jae hanya mendengarkan pembicaraan Se Na dan Yoo Shi Jin dalam diam.
"Kenapa kau tidak mau punya adik? Bukan kah kau pernah bilang kalau kau kesepian"
Se Na hanya diam tidak menjawab pertanyaan Yoo Shi Jin.
"Apa kau tau betapa bahagianya kami setelah mendengar ibumu hamil lagi, aku pikir kami hanya akan memiliki satu anak, dan sekarang kami akan memilikinya lagi.."
"Itulah yang aku tidak mau.." Se Na mulai berbicara.
"Aku tidak suka Cinta Eomma dan Appa terbagi, sekarang pun aku masih menjadi yang kedua untuk kalian, kalian selalu sibuk dengan pekerjaan kalian masing-masing, bagaimana nanti jika aku punya adik, Cinta kalian untuk ku akan semakin terbagi.." teriak Se Na.
"Yoo Se Na" panggil Yoo Shi Jin lembut.
"Andwe, aku sudah bilang aku tidak mau punya adik Appa aku tidak mau punya adik!!!"
"Yoo Se Na!!"
Sung Jae terkejut dengan apa yang dia dengar.
"Kau ini sudah besar, bersikap lah dewasa, aku dan ibumu tidak akan pernah membagi Cinta kami padamu untuk hal yang lain, bisa kah kau mengerti kami bekerja seperti ini untuk dirimu juga"
"Appa tidak mengerti.."
"Kalau begitu jelaskan padaku, apa kau tega membuat ibumu bersedih dengan sikapmu yang sekarang? mungkin kemarin aku masih bisa membelamu, tapi untuk kali ini kau sudah keterlaluan, sekarang pikirkan baik-baik apa yang aku katakan tadi" Yoo Shi Jin yang emosi keluar dari kamar Se Na.
Se Na hanya terdiam. Tanganya bergetar untuk pertama kalinya Yoo Shi Jin marah padanya.
"Ahhhkkk" teriak Yoo Se Na.
Ia duduk di balkon kamarnya. Se Na memeluk kedua lututnya dan membenamkan wajahnya. Se Na tidak bisa menahan tangisan nya lagi.
"Appa Jahat.. Eomma Jahat.."
Se Na terus menangis tanpa sadar kalau dia masih terhubung dengan Sung Jae.
Di layar handphone nya yang terlihat Se Na sedang membenam kan kepalanya.
Sung Jae menatap serius layar handphone nya, entah apa yang ia sedang dia pikirkan.
***
To Be Continued..
B I A Y I C