Pacarku, Idolaku

By sivanazahla

13.1K 592 39

[COMPLETED] PS : DILARANG COPY-PASTE SEMBARANGAN!!! ... More

Prolog
1. Perkenalan
2. Pertemuan
Promosi-Iklan
3. Benalu
4. Lebay
5. Orang Ke-3
6. Resty Atau Aline?
7. Hari Bersamanya
8. Hari Bersamanya (2)
9. Cinta Butuh Pengorbanan
10. Kenyataan Pahit
INFORMASI

11. Pacarku Atau Idolaku?

1K 40 9
By sivanazahla

Haii readers!! Last part nih, agak panjang ya kali ini. karna part ini part spesial❤️

Maaf bila ada typo^^

HAPPY READING!

Hari-hari berikutnya hubungan Ari dan Resty memburuk, Resty terus menghindar dari Ari, mereka layaknya seperti main petak umpat, dimana ada Ari Resty selalu mengumpat, sedangkan Ari justru terus mengejar Resty yang terus saja menghindarinya.

Aline pun sekarang sadar, bahwa cinta memang tidak bisa dipaksa, cinta itu datang dengan sendirinya dan pergi dengan sendirinya. Tak ada yang tau kedepannya seperti apa, Aline punn sekarang justru mengerti yang dirasakan Ari. Aline tau bahwa Ari hanya menganggap Aline hanyalah sahabat dekatnya, tidak lebih. Hal itu membuat Aline mendukung hubungan Ari dan Resty.

Setelah kejadian ini berakhir semua, berkisar sebulan lebih terkahir ini Resty tidak terlihat, ini membuat Ari khawatir kepada Resty, ia menyangka telah terjadi sesuatu pada Resty. Dira dan Shinta pun ikut khwatir pada Resty, mereka terus menghubungi Resty, tetapi nomor handphone Resty tidak aktif, mereka juga mencoba mengunjungi rumah Resty tetapi nampaknya gagal, rumah Resty sepi seperti tidak ada tanda kehidupan.

Mereka juga menanyakan keberadaan Resty pada tetangga Resty, tetapi tetangga rumah Resty pun tidak tahu keberadaan Resty sekeluarga kemana.

Hal ini membuat Ari semakin hari semakin mengurung, setiap hari dia hanya memandang foto-foto bersama Resty, ia sudah mengirim e-mail hampir ratusan banyaknya, tetapi satu pun tidak dibalas oleh Resty. Sakit,resah,gelisah,hampa,sedih,kecewa dan marah ini lah yang dialami Ari sekarang.

Ari tak tahu harus bagaimana, hingga pada saat ia masih disekolah yang padahal jam sekolah telah usai, ia masih duduk ditaman sekolah merenung kepedihannya. Ia sekilas melihat kedua orangtua Resty menghampiri kepala sekolah.

"Itu kan mamanya Resty? Loh ada apa ini?" gumam Ari

Hingga membuat Ari penasaran, Ari pun mengintip dari jendela untuk mendengar pembicaraan kedua orangtua Resty dengan kepala sekolah.

"Jadi begini pak, saya selaku orangtua Resty ingin bilang bahwa Resty pindah sekolah, maaf saya bilang terlambat karna ini memang mendadak sekali. Maaf juga kalau Resty sebulan terakhir ini tidak ada kabar, karna kami sekeluarga pindah ke Sydney" Jelas mamah Resty

"Oh begitu bu.. Baiklah tidak apa, kami mengerti bu. Segera kami urus berkas-berkas perpindahan Resty" kata Pak Kepala Sekolah

"Baik pak, terima kasih banyak" ucap papah Resty sambil menjabat tangak pak kepala sekolah

"Apa? J-jadi Resty selama ini pergi ke Sydney? D-dan dia gak ngasih kabar satupun ke gue?" gumam Ari

Jegreg *suara pintu*

Mamah dan Papahnya Resty keluar dari ruang kepala sekolah. Dan Ari masih di depan jendela.

"Loh? Ari? Kamu ngapain disini?" tanya Mamah Resty

"Tante, aku mau tanya, apa benar Resty ke Sydney? Tante kenapa tante gak bilang sama aku? Kenapa tan?? Kenapa? Aku khawatir sama Resty tan, aku khawatir" tegas Ari

"Pah, mamah mau bicara sebentar sama Ari, papah duluan aja ke mobil ya" ujar Mamah Resty

"Iya mah" jawab Papah Resty

"Duduk dulu, tante jelasin, jadi sebenarnya ini adalah permitaan Resty sendiri, tadinya Resty pengennya di Singapore, tapi papahnya Resty bilang di Sydney aja yang kebetulan disana ada sepupunya Resty jadi Resty ngikutin apa kata papahnya" jelas mamah Resty

"Terus kenapa tan? Kenapa tante setujuin? Terus apa alasannya dia pindah tan?" tanya Ari

"Tante udah ngelarang dia untuk keluar negri, tapi kamu tau sendiri kalau Resty anaknya keras kepala, alasannya dia bilang sih mau sekolah disana sama dia bilang mau melupakan masa lalunya dan memulai kehidupan barunya di Sydney"

"Melupakan masa lalu?" gumam Ari

Mendengar kata-kata tersebut Ari langsung diam seribu bahasa.

"Terus sekarang Resty dimana tan?"

"Resty masih ada di Bogor, dirumah tantenya, besok pagi Resty akan berangkat ke Sydney" jawab Mamah Resty

"Di bogor? Jadi Resty belum ke Sydney?" tanya Ari

"Iya sebulan ini Resty masih di Bogor, dia mau cari udara segar dulu disana, setelah itu dia cus ke Sydney"

"Satu lagi, kalau kamu mau bertemu Resty, kamu pergi kebandara seota besok jam 11, mungkin itu akan menjadi pertemuan terakhir kalian berdua"

Ari pov

"Jadi selama ini lo ninggalin kita semua termasuk gue? Ha! Terus lo mau ngelupain masa lalu kita gitu? Ha lu cu tau gak sih! Lo pikir gue gak bisa hidup tanpa lo? Gue bisa ya sorry, gue kan artis ternama sibuk banget, gak penting ngurusin Resty si cewe lebay!" Gerutu Ari sambil memandangi foto Resty

Tiba-tiba handphone Ari berbunyi

"Nah, ini yang gue tunggu, pokonya gue harus dateng ke pemotretan ini. Gue gak perlu mikirin si cewe lebay itu. Gak guna" Ucap Ari

"Lo lupain gue? Gue juga bisa lupain lo!" gumam Ari

Author pov

7.00 AM

"Hari ini lo keliatan Ari yang sebenarnya, Ari yang sesungguhnya."

Seiring berjalannya pemotretan Ari, yang sudah sampai jam 9, tetapi tak ada satu pun hasil foto yang bagus.

"Ri, tolong lah... Muka lo plis dong, ini buat cover majalah, bukan buat DP BBM" ucap sang fotografer

"Ri lo kenapa sih? kita udah 2 jam foto, tapi hasilnya? Lo kenapa Ri? Ada masalah? Cerita sama gue Ri" ucap sang asisten

Handphone Ari berbunyi

"Resty? Siapa Resty?" tanya Asisten Ari

Tiba-tiba Ari langsung pergi dari studio pemotretan dan pergi ke Bandara seota untuk bertemu Resty.

Resty pov

10.10 AM

"Mah, pah, dikcy... Kaka pergi dulu ya" ucap Resty

"Kamu hati-hati ya disana, inget jangan lupa kabarin mama dan papa kalau sudah sampai Sydney" ucap Mamah Resty

"Iya mah tenang, yaudah mah pah dick, assalamualaikum" kata Resty lalu melambai tangan ke Mamah, Papah dan Dicky

(ps: Dicky adalah adiknya Resty)

Author pov

10.15 AM

"Tante? Om? Dicky? Resty nya mana?" Tanya Ari

"Resty baru saja pergi, 15 menit lagi lepas landas, buruan susul gih" ucap Mamah Resty

"Makasih tan" ucap Ari langsung berlari

"Sukses ya kak Ari!" teriak Dicky

"Pak, saya masuk ya sebentar saja, itu ada barang yang tertinggal didalam tas cewe itu" kata Ari lalu menunjuk Resty

"Maaf mas, pengantar hanya bisa sampai sini saja" ucap security

"Pak serius pak, disitu ada barang berharga pak, bapak mau menanggung semuanya? Jika saya masuk penjara saya mau bapak yang gantiin saya" ucap Ari

"Loh kok bawa penjara sih mas? Saya kan gak bersalah"

"Maka dari itu, perbolehin saya masuk mas, karna cewe itu 15 menit lagi lepas landas, plis pak itu dokumen berharga"

"Baiklah, jangan lama-lama!" ucap security

"RESTY!!" teriak Ari

"Kok kayak suara si cowo tengil" dalam hati Resty

"Aih apaan sih Re!! Lo kan udah gak mau bahas Ari lagi!! Ngapain juga ngingey si upil onta! Ew" gumam Resty

"RESTY!!! LEBAYYY TUNGGU GUA!" Teriak Ari yang menghebohkan para penumpang di bandara

"T-tunggu! Gue beneran denger suara si tengil" Ucap Resty yang sambil mencari-cari sumber suara itu

"Tapi gak mungkin! Gak mungkin Ari disini! Dia kan gak tau gue mau ke Sydney" gerutu Resty

"RESSSSTYYYYY" Teriak keras Ari

"What! Itu kan Ari?" kata Resty sambil membulatkan matanya dan mulutnya yang berbentuk seperti huruf o

"Eh lebay! Budek banget sih dipanggilin dari tadi!" kata Ari sambil menjitak kepala Resty

"Ngapain lo disini?"

"Nemuin lo lah kunyuk, masa jadi satpam" jelas Ari

Hening tiba-tiba antara keduanya

"beberapa menit lagi gue lepas, mau ngomong apa?" Tanya Resty

"Jangan pergi" kata Ari

"Gila ya lo"

"Plis jangan pergi"

"Ini kemauan gue sendiri jadi jangan ngalangin gue! Bawel banget sih" tegas Resty

"Percuma! Percuma Re, lo pergi ke Sydney tapi lo masih naruh hati lo di Indonesia. Lagi pula lo harus mikir lo pergi seenak jidat lo gak mikirin perasaan gue yang sebulan terakhir ini lo gak ada kabar, sahabat-sahabat lo nyariin lo, Aline juga nanyain lo, kita semua khawatir sama lo bloon! Lo ngerti gak sih?"

"Satu lagi, lo bilang pergi ke Sydney untuk melupakan semua masa lalu, lo pikir dengan lo pergi ke Sydney masalah yang terjadi di masa lalu bakal kelar? Lo itu mikir harus bener-bener Re, gua gak mau kalau lo nantinya nyesel"

"Udah pidatonya?" tanya Resty

"Lo berubah Re, lo berubah" ucap Ari

"Gak nyangka ya, Resty yang dulu sama yang sekarang berubah 180 derajat. Nyesel gue dateng rela-relain kesini ninggalin pemotretan dan gue malah? Haha ngerelain semuanya cuma buat cewe lebay kayak lo? Hahaha bego banget ya gue" kata Ari

"Lo tau gak? Sejak lo pergi, gue gak bisa tidur tenang, gak bisa makan banyak, belajar aja gue gak fokus, karir gue berantakan, dan cuma mikirin lo ada dimana? Coba lo bayangin.. Betapa tololnya gua, ya kan?" tegas Ari

"Ri.."

"Udahlah paling lo nanti mau bilang "maafin gue ya, gue gak maksud gitu" iya kan?" ucap Ari

"BASI" jelas Ari

"Sekarang terserah lo! Mau pergi mau engga, bukan urusan gue lagi!" Ucap Ari lalu langsung meninggalkan Resty

Setetes demi setetes pun keluar dari mata Resty.

"ARIIIIIIIII" Teriak Resty

"Apa? Udah sana pergi"

"Jadi lo mau beneran gue pergi?"

"Menurut lo?" tanya Ari

"Ri.. M-maafin gue"

"Udah dari dulu"

"Gue tau lo marah sama gue"

"Udah dari dulu"

"Gue tau lo kesel sama gue"

"Udah dari dulu"

"Ari ih!!"

"Apaansih"

"GUE CINTA SAMA LO!" ucap Resty

"Apa? Lo lagi gak bercanda kan?"

"Gak!"

"Lo lagi gak sakit kan?"

"Gak!"

"Demi?"

"Demi..kian sekilas info :D" ledek Resty

"Tuhkan bercanda" ucap Ari

"Ih serius"

"Lo nganggep gue pacar atau idola lo?"

"Dua-duanya dong yaa, Lo cinta juga gak sama gue?" tanya Resty

"Menurut lo?" jawab Ari

"Cinta lah"

"Tuh tau, jadi sekarang kita jadian gitu?"

"Yaiyalah dongo, yakali kita langsung nikah" kata Resty

"Terah lu dah nyet, terus sekarang lo gak jadi ke Sydney gitu?" kata Ari

"Nyet? Anjir lu bi, siapa yang ke Sydney sih?"tanya Resty

"Maaf gua gagal vaham"

"Ini tuh cuma sandiwara doang"

"Jadi semuanya ide lo?"

"Tepat! Gue cuma mau ngetes seberapa besar cinta lo ke gue, dan terbukti lo emang bener-bener cinta sama gue" Ucap Resty

"Et anjir lu kecebong. Terus yang sebulan lo ngilang juga ide lo?" kata Ari

"Kalo itu engga, gue emang lagi pengen sendiri aja"

"Pacar atau idola nih??" tanya Ari

"Musuh aja yak" ucap Resty

"Ndasmu" kata Ari

Akhirnya Ari dan Resty berpacaran, yeayyyy Happy Ending^^

-END-

Yosh! Makasih yaa Readers setia, yang tetap stay membaca

Makasih juga yang sudah memvote part demi part, pokonya dari FF ini kalian ambil positifnya aja ya

Maaf kalau kata-katanya kurang berkenan, biasalah anak jaman karang kan pakenya bahasa yang begitu deh

Pokonya makasih banyak buat kalian, tanpa readers author bukan siapa-siapa. asekkk

SEE U NEXT TIME. BYE❤️

Continue Reading

You'll Also Like

9.8M 183K 41
[15+] Making Dirty Scandal Vanesa seorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-tiba diterpa berita tentang skandalnya yang f...
1.4M 81.3K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
7.4M 227K 46
Beberapa kali #1 in horror #1 in thriller #1 in mystery Novelnya sudah terbit dan sudah difilmkan. Sebagian cerita sudah dihapus. Sinopsis : Siena...
194K 9.5K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...