11. Pacarku Atau Idolaku?

1K 40 9
                                    

Haii readers!! Last part nih, agak panjang ya kali ini. karna part ini part spesial❤️

Maaf bila ada typo^^

HAPPY READING!

Hari-hari berikutnya hubungan Ari dan Resty memburuk, Resty terus menghindar dari Ari, mereka layaknya seperti main petak umpat, dimana ada Ari Resty selalu mengumpat, sedangkan Ari justru terus mengejar Resty yang terus saja menghindarinya.

Aline pun sekarang sadar, bahwa cinta memang tidak bisa dipaksa, cinta itu datang dengan sendirinya dan pergi dengan sendirinya. Tak ada yang tau kedepannya seperti apa, Aline punn sekarang justru mengerti yang dirasakan Ari. Aline tau bahwa Ari hanya menganggap Aline hanyalah sahabat dekatnya, tidak lebih. Hal itu membuat Aline mendukung hubungan Ari dan Resty.

Setelah kejadian ini berakhir semua, berkisar sebulan lebih terkahir ini Resty tidak terlihat, ini membuat Ari khawatir kepada Resty, ia menyangka telah terjadi sesuatu pada Resty. Dira dan Shinta pun ikut khwatir pada Resty, mereka terus menghubungi Resty, tetapi nomor handphone Resty tidak aktif, mereka juga mencoba mengunjungi rumah Resty tetapi nampaknya gagal, rumah Resty sepi seperti tidak ada tanda kehidupan.

Mereka juga menanyakan keberadaan Resty pada tetangga Resty, tetapi tetangga rumah Resty pun tidak tahu keberadaan Resty sekeluarga kemana.

Hal ini membuat Ari semakin hari semakin mengurung, setiap hari dia hanya memandang foto-foto bersama Resty, ia sudah mengirim e-mail hampir ratusan banyaknya, tetapi satu pun tidak dibalas oleh Resty. Sakit,resah,gelisah,hampa,sedih,kecewa dan marah ini lah yang dialami Ari sekarang.

Ari tak tahu harus bagaimana, hingga pada saat ia masih disekolah yang padahal jam sekolah telah usai, ia masih duduk ditaman sekolah merenung kepedihannya. Ia sekilas melihat kedua orangtua Resty menghampiri kepala sekolah.

"Itu kan mamanya Resty? Loh ada apa ini?" gumam Ari

Hingga membuat Ari penasaran, Ari pun mengintip dari jendela untuk mendengar pembicaraan kedua orangtua Resty dengan kepala sekolah.

"Jadi begini pak, saya selaku orangtua Resty ingin bilang bahwa Resty pindah sekolah, maaf saya bilang terlambat karna ini memang mendadak sekali. Maaf juga kalau Resty sebulan terakhir ini tidak ada kabar, karna kami sekeluarga pindah ke Sydney" Jelas mamah Resty

"Oh begitu bu.. Baiklah tidak apa, kami mengerti bu. Segera kami urus berkas-berkas perpindahan Resty" kata Pak Kepala Sekolah

"Baik pak, terima kasih banyak" ucap papah Resty sambil menjabat tangak pak kepala sekolah

"Apa? J-jadi Resty selama ini pergi ke Sydney? D-dan dia gak ngasih kabar satupun ke gue?" gumam Ari

Jegreg *suara pintu*

Mamah dan Papahnya Resty keluar dari ruang kepala sekolah. Dan Ari masih di depan jendela.

"Loh? Ari? Kamu ngapain disini?" tanya Mamah Resty

"Tante, aku mau tanya, apa benar Resty ke Sydney? Tante kenapa tante gak bilang sama aku? Kenapa tan?? Kenapa? Aku khawatir sama Resty tan, aku khawatir" tegas Ari

"Pah, mamah mau bicara sebentar sama Ari, papah duluan aja ke mobil ya" ujar Mamah Resty

"Iya mah" jawab Papah Resty

"Duduk dulu, tante jelasin, jadi sebenarnya ini adalah permitaan Resty sendiri, tadinya Resty pengennya di Singapore, tapi papahnya Resty bilang di Sydney aja yang kebetulan disana ada sepupunya Resty jadi Resty ngikutin apa kata papahnya" jelas mamah Resty

Pacarku, IdolakuTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon