Oriana's Wedding Diary (Akan...

By AyanaKamila

4M 141K 4.3K

Warning: Sebagian cerita telah dihapus demi kepentingan penerbitan "Kamu boleh mencintai orang lain dan aku n... More

Blurb
Juli 2016
Juli 2015 - Pernikahan
Juli 2015 - Surat Perjanjian
Juli 2015 - Kesepakatan
Agustus 2015 - Satu hari di tanggal 31 Desember 2013
September 2015 - I kissed him
September 2015 - Pertengkaran pertama
September 2105 - Dia Ayesha
September 2015 - Her eyes
September 2015 - Cause I'm Yours
Oktober 2015 - Just Falling
Oktober 2015 - Kehilangan
Oktober 2015 - Happiness
November 2015 - Without You
November 2015 - Stay
November 2015 - Restart
November 2015 -She Will Be ...
November 2015 - Pudar
November 2015 - Kiss me!
Desember 2015 - Stay With Me
Desember 2015 - So Sick
Info penghapusan cerita
Voting cover Oriana's Wedding Diary
Info pemenang dan sekilas info PO OWD
Pre Order Oriana's Wedding Diary
Prolog Oriana's Wedding Diary
Special Interview with Oriana Jasmeen & Argani Hanan
Pernikahan
Agustus 2016
H-2 Pre Order dan Konfirmasi Pembayaran
Order novel Oriana's Wedding Diary
I'll never love again

Agustus 2015 - Menikah pura-pura

87K 5.5K 78
By AyanaKamila




Segalanya masih aman dan terkendali—dalam artian Oriana dan Arga tidak adu pendapat lagi seperti terakhir kalinya mereka bertemu. Oriana akhirnya sadar bahwa dia tidak bisa mengakhiri pernikahannya bersama Arga begitu saja.

Apa kata keluarga mereka nantinya? Pesta mewah yang baru saja terlaksana kandas dalam hitungan jam tanpa alasan yang jelas. Semua orang pasti akan membicarakan dirinya, dan yang paling penting adalah orang tuanya. Oriana tidak ingin membuat perasaan mama dan papanya kecewa.

Jadi Oriana sudah memutuskan akan berkompromi bersama Arga meski tak ingin...

Karena jauh di dasar hatinya, Oriana menginginkan pernikahan yang sesungguhnya bersama Arga. Tak mengapa pernikahan mereka berawal tanpa cinta, asalkan Arga mau memberi kesempatan untuk dirinya, Oriana yakin bisa memenangi hati Arga dan mereka akan jadi pasangan paling bahagia.

Sederhana saja kan maunya Oriana?

Tapi yang terjadi adalah semuanya bertepuk sebelah tangan. Hanya Oriana saja yang menginginkan pernikahan ini.

Sedangkan Arga sama sekali tidak tertarik padanya, juga pada pernikahan mereka.

***

Sesuai dengan yang mereka telah sepakati, Oriana dengan berat hati harus meninggalkan apartemennya yang nyaman dan pindah ke apartemen milik Arga yang suram, hampa dan dingin.

Meski dipenuhi barang-barang mewah, tetap saja, Oriana merasa tempat ini seperti neraka. Oriana harus tinggal seatap dengan orang yang dia cintai tapi sayangnya orang itu justru membenci Oriana. Satu musibah lagi yang harus dia hadapi, pikir Oriana dengan hati merana.

Oriana mengamati dengan seksama interior apartemen Arga, tempat ini menggambarkan sosok Arga yang sangat maskulin sekali. Lihat saja, warna hitam, putih dan abu-abu mendominasi pada dinding dan juga furniture yang menghiasi apartemennya.

Tempat ini sangat jauh dari kesan hangat yang terlihat dari sosok Arga pada saat mereka pertama kali bertemu. Kemana ya Arga yang dulu?  tanya Oriana dalam hatinya.

Diam-diam Oriana menertawai kebodohannya—karena ternyata dia tidak benar-benar mengenali sosok Arga yang selama ini dia kagumi dan dia cintai diam-diam.

Kadang, Oriana tidak habis pikir dengan orang-orang yang mengaku fans fanatiknya. Mereka—yang menamakan diri sebagai Oriana Lovers—hanya tahu  sisi luarnya Oriana saja, tapi mereka mati-matian mencintai Oriana.

Kita nggak pernah benar-benar memahami, sebelum merasakannya sendiri...

Sekarang Oriana mengerti. Dia mengakui karena sudah buta mencintai si Arga  sampai-sampai rela saja djodohkan. Padahal Oriana hanya mengetahui kehidupan Arga dari social media atau berita-berita yang membahas diri lelaki itu.

Ah cinta, kalau nggak bikin gila namanya bukan cinta!

***

Suatu malam, ketika Oriana sedang menonton The Dark Places di HBO dan memang sengaja menunggu Arga pulang. Oriana berniat untuk menyampaikan unek-uneknya tentang apartemen Arga yang jauh dari kesan nyaman. Dia ingin memita izin untuk mengubah warna cat dinding Arga yang bewarna putih dan abu-abu dengan warna-warna yang lebih cerah.

Tahu jawaban apa yang diberikan Arga?

"Selama tempat ini bisa membuat saya tidur nyenyak, saya nggak masalah dengan warna cat apartemen ini."

Oh lelaki... keindahan itu salah satu hal yang bikin kita bahagia tanpa kita sadari. Lihat perempuan pake baju warna-warni aja bisa bikin hati senang, masa lihat cat rumah dengan warna gelap begini nggak masalah.

Ada yang salah pasti dengan si Argani Hanan!

"Jadi aku boleh nggak ngecat ulang apartemen ini?" tembak Oriana langsung.

"Penting ya kamu ngurus-ngurus hal kayak begini?" tatap Arga serius.

"Jelas penting... selama setahun aku akan tinggal di sini. Gimana aku mau betah kalau suasana apartemen kamu dingin dan mencekam!" Oriana tidak mau kalah.

Arga terlihat berpikir sesaat, sepertinya ada beberapa hal yang perlu ditambahkan dalam surat perjanjian mereka. Perjanjian yang kemarin memang hanya membahas hal-hal penting saja. Sejujurnya Arga tidak ingin ambil pusing, tapi dengan dia membiarkan Oriana mengubah cat di apartemennya, secara tidak langsung... dia sudah membiarkan Oriana masuk ke dalam kehidupannya.

"Saya pikir kamu akan jarang menghabiskan waktu di apartemen ini." Arga mengucapkan dengan tersirat.

Oriana terdiam sejenak, ini artinya Arga nggak setuju, iya kan? Ah, Oriana lupa... pernikahan mereka hanya pernikahan bisnis yang memiliki tanggal expired. Jadi Oriana sama sekali tidak memiliki hak apa-apa, apalagi untuk mengatur sesuatu yang berhubungan dengan Arga.

"Kamu benar, aku memang akan jarang ada di sini!" balas Oriana sambil tersenyum. Tanpa menunggu Arga berbicara lagi, Oriana meninggalkan Arga.

Berbicara dengan Arga sepertinya tidak akan mendapatkan apa yang dia inginkan. Besok-besok Oriana akan menghidari momen-momen seperti ini... lebih baik dia menyimpan segala unek-uneknya di dalam hatinya sendiri dan menelan semua yang dia rasakan sendiri.

***

Suara alarm tepat jam setengah enam pagi berbunyi di ponsel Oriana yang dia letakkan di bawah bantal. Padahal Oriana baru terjaga pukul satu, tapi bangun di pagi hari sudah menjadi ritual hariannya. Terkecuali di saat-saat memang dia terpaksa harus memejamkan matanya karena sedang dalam proses syuting yang memaksanya harus tetap fit.

Oriana mengambil matras yang dia bawa dari apartemennya. Lalu menggelarnya di teras balkon apartemen Arga dan melakukan stretching selama sepuluh menit, setelah itu memulai gerakan Yoga.

Pada saat Yoga seperi sekaranglah, Oriana mampu mengendalikan emosinya dan menetralkan perasaannya.

Sampai suara derit pintu balkon terdengar, Oriana yang ingin menahan untuk tidak membuka matanya, terpancing juga untuk melihat...

Mau apa Arga? Itu pertanyaan dalam hatinya yang muncul.

Mata mereka bertemu. Dan, jantung Oriana yang tadi terasa setenang air sungai yang mengalir, tiba-tiba seperti mendapat air kiriman.

Arga hanya mengenakan boxernya! Dan, demi Tuhan Oriana ingin melempar benda apa pun agar bisa menutupi tubuh sexy Arga yang hottttt... Rambut acak-acakan Arga dan muka bangun tidurnya itu sungguh menguggah iman. Tuhan, tolong!!!

"Kamu mau sarapan apa?" Arga bertanya lebih dulu.

Sarapan?

"Mau bubur ayam yang di resto bawah nggak? Semalam saya nggak makan malam, jadi sekarang lapar banget."

Oriana reflek mengangguk. "Boleh, tapi nggak pake bawang-bawangan!"

Arga berbalik lalu memencet-mencet nomor ponselnya. Pria itu tidak sadar sama sekali dengan reaksi yang ditimbulkan pada Oriana.

Cara Arga memegang ponsel, bukan sesuatu yang istimewa karena setiap orang pun memegang dengan cara yang sama... tapi kenapa kalau Arga yang melakukannya, terlihat sangat menarik??

Oriana menggigit bibir dalamnya. Dia tidak pernah gugup beradu akting dengan aktor yang dinobatkan paling ganteng sejagad raya. Tapi kenapa melihat Arga begitu, jantungnya seperti jatuh ke lantai... Damn, she's really in love with this guy!

Argani Hanan, aku mau kamu...

***

Sarapan pertama Argani Hanan dan Oriana Jasmeen.

Selesai menikmati adegan 'Arga memegang ponsel' Oriana kembali lagi pada realita. Kenyataan itu memang menyakitkan. Stop dreaming!!! Ingat Oriana pada dirinya sendiri. Dia buru-buru menggulung matrasnya.

Sesuatu terbersit dalam hatinya! Kalau pernikahan mereka cuma pernikahan pura-pura, apa salahnya kalau menjalani peran sebagai istri pura-pura?

Minimal, Oriana pernah merasakan menjadi istri Arga. Mari mulai berakting, ucapnya dalam hati.

"Kamu mau kopi atau teh?" tanya Oriana saat membuka pintu kulkas.

Kalimat tanya itu Oriana ucapkan dengan nada sedatar mungkin dan tanpa pengharapan apa-apa. Mau tahu apa maksudnya? Kalaupun Arga tidak menjawab, Oriana tidak akan terlalu sakit hati. Di-php-in itu sakit, Jendral!

Arga meliriknya, "Kopi tanpa gula."

Oriana buru-buru memanaskan air di panci kecil, lalu mengambil cangkir di kitchenset dan mengambil kaleng yang bertuliskan 'coffee'. Tapi kopinya habis...

Gagal deh bikin kopi pertama untuk suami.

"Ar, sorry. Kopinya habis. Mau teh aja?"

"Air putih aja. Saya yang minta maaf, dari kemarin mau nyuruh si bibi belanja bulanan lupa terus."

"Bibi? Bibi siapa?"

"Dia pembantu di rumah Mama. Nanti sianglah saya telepon dia."

Belanja bulanan itu tugas istri kan ya? "Kalau aku aja yang belanja gimana? Hmm, aku sekalian mau belanja keperluanku juga..."

"Kamu?" dengan sorot seolah-seolah, 'emang kamu bisa?'

"Belanja bulanan kayak begini sih, udah jadi jadwal rutinku."

"Okay." Arga masuk ke dalam kamarnya. Tiba-tiba tanganya meletakkan sesuatu di sebelah cangkir teh milik Oriana. "Nanti saya messages pin-nya."

Unlimited credit card. Hanya sekali lihat, Oriana tahu apa kartu itu. Oriana meraihnya dan ingin mengembalikan pada Arga. "Nggak perlu..."

"Ada yang kelewat dari perjanjian kita. Selama kamu menjadi istri saya, maka segala keperluan kamu, saya yang akan menaggungnya! Kamu pegang kartu ini dan serahkan kalau nanti kita berpisah."

Oriana duduk termangu dengan perasaan sedih. Dia hanya diam ketika menatap punggung Arga yang berbalik untuk membuka pintu apartemen mengambil bubur ayam yang tadi dipesan lelaki itu.

Kenapa selalu ada kata-kata berpisah, bercerai atau apalah itu dalam setiap pembicaraan mereka?

Seolah Arga ingin menyadarkan Oriana untuk jangan pernah bermimpi tentang kehidupan pernikahan mereka.

***

Enjoy...

AyanaKamila

Continue Reading

You'll Also Like

9.8M 1.1M 60
🔥 belum sempat revisi dan cerita ini termasuk cerita pertama saya. Mohon dimaklumi kalau ada banyak kesalahan dalam penulisan. Air mata terus menga...
13.8M 1M 74
Dijodohkan dengan Most Wanted yang notabenenya ketua geng motor disekolah? - Jadilah pembaca yang bijak. Hargai karya penulis dengan Follow semua sos...
5.8M 337K 17
"Ayang pelukkk" "Yang kenceng meluknya" "Ayang mau makannn" "Ayangg ciummm" "Ayanggg ikutt" "Ayanggggg" Pertamanya sok-sok an nolak.. Ujung-ujun...
NARENDRA By been

Teen Fiction

8.9M 824K 64
[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Menjadi tawanan seorang ketua geng motor karena kesalahan mantan pacarnya? Itu adalah hal yang tidak pernah di bayangka...