[BANG-CHIN] PROGRESS NOT PERF...

By girlsidious

100K 6.1K 355

[COMPLETED STORY] NO SILENT READERS PLEASE! Title : PROGRESS NOT PERFECTION Author : Yers Genre : Romance, Sc... More

Prolog
[1] What Happen?
[2] Tradition Bangtan
[4] Sushi Special? A Problem!
[5] Suicide
[6] True Friend's
[7] Psychopath
[8] Old Grugde
[9] Traitor
[10] Broken
[11] Closing
[12-END] The Winner's
Main Cast Love High School
Supporting Cast and Cameo
Sequel Love High School
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]

[3] New Leader

5.4K 347 10
By girlsidious

*Keesokkan harinya*

Kampanye pemilihan ketua kelas sudah dimulai.

Siswi Yeochin, tim sukses Yerin sudah mulai menyebarkan brosur Yerin kepada siswa Bangtan dan siswi Yeochin yg masuk ke sekolah.

Taehyung yang melihat itu menjadi heran sendiri "Apa yang sedang mereka lakukan ya?"

"Ya harus seperti itu Taehyung. Membagikan brosur terus melambaikan tangan" kata Jimin sambil menirukan gaya para gadis-gadis itu.

"Tidak mungkin kita melakukan hal seperti itu! Tidak ada kerennya sama sekali. Justru membuat harga diri kita jadi jatuh" tolak Taehyung.

"Terus apa yg akan kita lakukan??" Tanya Jimin penasaran dengan apa yang telah direncanakan Taehyung.

"Untuk saat ini kita harus buktikan ke mereka kalau kita lebih baik dari mereka" ucap Taehyung tersenyum penuh percaya diri.

"Eoh." Anggota BTS yang lain hanya mengangguk.

---

Yerin dan Eunha sedang makan siang di kantin sekolah. Mereka berbincang tentang cara memenangkan pemilihan itu.

Tiba-tiba Taehyung datang dengan tingkahnya yang aneh, membuat Yerin dan Eunha menjadi bingung melihatnya. Taehyung tiba-tiba duduk di meja sebelah kiri Yerin dan Eunha dengan membawa makanannya juga.

"Siap-siap mulai!" Teriak Taehyung seperti sedang ikut lomba makan.

Taehyung dengan secepatnya menghabiskan semangkuk mie miliknya. Setelah habis Taehyung langsung menatap Yerin tajam.

"Aku menang! Aku lebih cepat darimu!" Teriak Taehyung dan berlari ke pintu keluar.

"Hah?" Yerin dan Eunha hanya bengong tidak mengerti maksud Taehyung itu apa.

Mendengar teriakan Taehyung, geng BTS langsung ke kantin bertepuk tangan dan memberi yel-yel Taehyung dengan berteriak-teriak "Taehyung! Taehyung! Kim Taehyung! Kim Taehyung!"

"Yes!" Dengan bangganya Taehyung bertingkah seperti pemenang saja.

.
.

Lebih anehnya lagi saat Sungyeol ssaem meminta Yerin menghapus papan tulis.

"Sssttttthh" tiba-tiba Taehyung langsung berlari kedepan dan menghapus papan tulis dengan cepat sekali.

"Hah?" Sekali lagi Yerin dan teman-temannya hanya bengong melihatnya.

Selesai menghapus tulisan di papan tulis, Taehyung langsung berteriak "Yeay! Aku lebih duluan menghapus papan tulis!"

Geng BTS lainnya langsung menyemangati Taehyung "Taehyung! Kim Taehyung!'

"Apa ini? Apa dia menunjukkan kekuatannya dengan demostrasi seperti itu?" gumam Sowon.

.

Di markasnya BTS mereka berteriak "Menang! Menang! Menang!"

"Ck! Sangat norak sekali!" Jungkook hanya mencibir tingkah gila teman-temannya itu.

"Berhasil! Sekarang aku sudah menang 2 dari 2 pertandingan" teriak Taehyung.

"Haha.. Bodoh! Masa pemilihan ketua kelas seperti itu? Payah!" Batin Jungkook merasa malu melihat kelakuan teman-temannya.

"Kim Taehyung luar biasa!" Teriak Rapmon.

"Kalau dia terus seperti ini bukankah pemilihan tidak susah?" Ucap Jimin.

"Aku rasa itu akan seperti neraka" sahut Jungkook.

"Jika kita menang pemilihan, kita dapat mengembalikan meja kitakan?" Tanya Jin.

"That right!" Sahut Suga atas pertanyaan Jin.

"Tidak hanya meja tapi papan nama Bangtan itu juga. Itu adalah lambang Bangtan" jawab Taehyung sambil memandang papan nama Bangtan yg mereka dirikan di atas lemari.

"Guys, thanks for today! Besok aku minta bantuan kalian lagi" tambah Taehyung.

"Siap. Serahkan kepada kami" sahut Jimin semangat.

"Aku harus memikirkan rencanaku lagi" kata Taehyung sambil memainkan dagunya.

.

"Yerin kau hebat! Meski kau pasti menang, kau masih mengerjakannya dengan sepenuh hatimu" puji Sowon yang kagum akan sikap rendah hatinya Yerin.

"Aku setuju. Yerin adalah orang yang selalu melakukan semuanya untuk menjadi nomor 1" ucap Umji senang.

"Yerin adalah kebanggaan Yeochin" kata Eunha.

"Gomawo" ucap Yerin tersenyum.

Tiba-tiba Yerin ingat kejadian waktu dulu.

*Flashback*

Yerin dan kedua orangtuanya duduk di meja makan.

"Yerin. Atas peringkat pertamamu, Appa dan Eomma ucapkan Chukkae Yerin-ah" ucap Ayahnya Yerin.

"Gomawo Appa" jawab Yerin.

"Mulai sekarang ini kau harus selalu jadi nomor 1 ne?" kata Ayah Yerin tegas.

"Iya benar. Karena kau adalah kebanggaan Appa dan Eomma" sahut ibu Yerin.

"Appa menunggu itu Yerin" ucap Ayah Yerin lembut.

Yerin menatap kedua orangtuanya dan menganggukkan kepalanya "Ne"

*Flashback end*

Melihat Yerin melamun, teman-temannya bertanya "Ada apa Yerin?"

"Ah gwenchana. Ayo kita pulang" jawab Yerin dan bersiap-siap membawa tasnya.

.

Esokannya Taehyung sudah mulai berkampanye juga. Ia memakai spanduk, papan nama dan brosur untuk mempromosikan dirinya.

"Hyaaa.. Ciaaatt ciaaatt! Tsaah!"

Ia bahkan memperagakan ilmu bela dirinya dengan memukul kayu-kayu sampai patah.

JHope berteriak "Lelaki terbaik, Taehyung! Kim Taehyung!"

"Betul! Satu-satunya terbaik!" Teriak Rapmon.

"Kalian sudah tahu keahliannyakan?" Sahut Suga.

Yel yel pun berkumandang "Taehyung! Kim Taehyung! Kim Taehyung!"

Siswi Yeochin yg tidak satu kelas dengan mereka menatap heran Taehyung.

"Siapa dia ya?"

"Biarkan saja mereka, ayok pergi"

Itu gumam dari para siswi Yeochin lainnya kepada mereka.

Saat kedua siswi Yeochin itu ingin melanjutkan langkahnya, tiba-tiba Jin mengacungkan brosur itu dengan kasar.

"Apa-apaan?" Kedua siswi itu tidak memperdulikan dan segera pergi.

"Ini?" Saat ditawari oleh Jimin. Mereka berdua juga tidak mau mengambil brosurnya.

Tapi saat mereka berdua lewat di depan Jungkook.

"Silakan ambil ini" ucap Jungkook kepada mereka.

Gadis-gadis itu langsung menatap Jungkook dengan terpesona dan mengambil brosur yang diacungkan oleh Jungkook.

Mereka berdua berjalan dan sambil berbisik-bisik.

"Dia terlihat berbeda dari yang lainnya"

"Benar. Dia terlihat begitu keren dan cool" kata mereka berdua dan berbalik menatap Jungkook lagi.

"Aku pikir yang dimiliki Jungkook itu tidak adil" gerutu Jimin yang iri pada Jungkook karena disukai oleh para wanita.

*Di markas BTS*

"Bagaimana kalau lain kali kita coba menyemburkan api?" Ide Taehyung yang sedikit konyol.

"Kelihatannya menakjubkan! Kau harus mencobanya terlebih dulu Jim apa itu bisa berhasil atau tidak" kata Suga yang sedikit mengejek Jimin yang bodoh itu.

"Aku?? Tidak mungkin! Kau saja yang melakukannya!" Tolak Jimin.

"Kau sajalah" sahut Suga lagi.

"Enak saja kau!!" Balas Jimin tidak terima.

Merekapun saling lempar siapa yg akan praktek lebih dulu.

"Yak! Aku pergi dulu" kata JHope.

Belum sempat JHope keluar, tiba-tiba "tok tok tok~" ada yg mengetok pintu.

"Masuk saja" perintah Taehyung.

Eunha masuk ditemani oleh Sowon.

"Kalian?!" Teriak Taehyung tidak suka dengan kedatangan keduanya.

"Apa kalian datang untuk mengganggu kami?" Tanya JHope to the point.

"Itu tidak mungkin kami lakukan" jawab Eunha.

"Apa kalian tidak bisa bersih-bersih?" Kata Sowon heran melihat markas BTS yang berantakan itu.

"Apa maksud kedatangan kalian?" Tanya Jungkook.

"Aku datang kemari hanya untuk memberikan schedule untuk besok" jawab Eunha sambil menyerahkan jadwal itu kepada Taehyung.

"Aku harap kau dapat mengikuti jadwal itu" lanjut Eunha lalu meninggalkan markas BTS.

Taehyung membaca schedule itu ada pidato tertulis didalamnya.

Taehyung seperti orang kebingungan.

"Eh.. Pidato tertulis? Itu apa ya?" Tanyanya kepada teman-temannya.

"Ehhh?" Teman-temannya langsung berpikir.

"Itu kau berbicara di depan semua orang tentang apa rencanamu sebagai ketua yang akan datang" Jungkook pun menjelaskan.

"Hah? Serius?? Itu tidak mungkin! Aahh.. Kalian akan membantukukan?" Ucap Taehyung cemas.

"Heh?" Semua teman-temannya langsung pasang action pura-pura sibuk.

"Aku pergi dulu ya" JHope langsung pamit dengan alasan ada kencan.

"Aku juga!" Jimin pamit dengan alasan mau kerja part time.

Jin juga pamit karena ada acara keluarga.

Suga dan Rapmon pun sama ikut-ikutan pergi.

Hanya tinggal Jungkook.

"Ya Tuhaaann!"

Taehyung yang tadinya panik langsung senang melihat Jungkook yang masih tinggal bersamanya.

"Jungkook, kau akan--"

Belum selesai Taehyung melanjutkan kalimatnya. Jungkook sudah bangkit berdiri menepuk lengan Taehyung.

"Aku keluar sebentar ya" Jungkook langsung meninggalkan Taehyung sendirian.

Taehyung mencoba menulis pidatonya tapi dia tidak menemukan ide sama sekali. Sudah banyak kertas coretan di sekelilingnya.

"Benar-benar susah. Mending aku disuruh berkelahi melawan 10 orang daripada harus menulis pidato seperti ini" keluh Taehyung yg mulai menyerah.

.

*Di sebuah taman*

Ternyata JHope bener berkencan dengan seorang gadis di bawah bunga sakura yang bermekaran.

"Sangat cantik bukan?" Kata JHope menatap bunga-bunga sakura itu.

"Bunga-bunga ini agak terlambat mekar di tahun ini. Tapi akhirnya mekar juga ya" sahut gadis itu.

JHope tersenyum.

"Tapi hanya Joy lah satu-satunya yang tercantik" ucap JHope romantis.

"Hahaha.." Joy tertawa geli mendengarnya.

"Hmm.." Joy melihat ada yg aneh dgn JHope.

JHope nampak sedang memikirkan sesuatu, seperti tidak tenang sekali.

"Apa ada yang salah oppa?" Tanya Joy.

JHope berdiri dan menunduk.

"Mianhae! Maaf untuk hari ini. Maaf. Kita kencan lagi nanti secepatnya.. Annyeong!" Ucap JHope bersalah dan langsung meninggalkan Joy sendiri.

"Loh?" Kata Joy kaget karena ditinggalkan JHope.

Jimin ketika di tempat kerjanya sama seperti JHope, ia gelisah dan tidak tenang. Akhirnya ia minta ijin pada bosnya untuk melakukan kerjaannya nanti.

.

Di markas BTS, Taehyung masih bingung dengan apa yang akan ditulisnya.

Pintu markas terbuka dan Jungkook masuk membawa beberapa buku dan ditaruhnya di meja Taehyung.

"Apa ini?" Tanya Taehyung bingung.

"Ini bukan untukmu. Kau tidak akan mengerti meski kau membacanya. Aku akan membaca itu semua dan nanti aku akan mengajarimu" kata Jungkook.

"Kookie-ah" ucap Taehyung terharu dan tersenyum gembira mendengarnya.

Tiba-tiba pintu markas terbuka lagi dan JHope masuk.

"Ya Kim Taehyung! Aku datang kesini secepat yang aku mampu" ucap JHope kepada Taehyung.

"JHope! Jung Hoseok!" Teriak Taehyung senang.

"Asal kau tahu, aku meninggalkan seorang gadis yang terlihat seperti ingin menangis tadi. Jika kau tidak berhasil, ini semua salahmu!" Ancam JHope.

"Kalian juga sudah disini?" Jimin datang dengan tiba-tiba.

"Park Jimin!" Sapa Taehyung gembira.

Tidak lama, Jin, Suga, dan Rapmon pun bergabung.

"Kami khawatir padamu Kim Taehyung" kata Jin.

"Jika kita kerjakan bersama hasilnya akan lebih baik" kata Rapmon lagi.

"Membantu teman adalah jiwa Bangtan bukan?" Tambah Suga sambil membenarkan topinya.

Taehyung tersenyum senang karena akan dibantu oleh teman-temannya.

.

Tibalah hari pemilihan.

Taehyung berjalan ke sekolah dengan menghafalkan kata-kata pidatonya.

Taehyung segera berlari. Tapi ia terhenti saat mendengar ada teriakkan anak kecil yg diperas oleh anak-anak yang lebih besar.

Taehyung ingat kalau dia sampai membantu anak kecil itu ia pasti akan terlambat.

Saat ia akan pergi, ia melihat anak kecil itu akan dipukuli. Langsung saja Taehyung menolong anak kecil itu. Taehyung pun berkelahi mengalahkan 2 pemeras itu. Namun sial! Teman-teman pemeras itu berdatangan mengeroyoknya.

Di sekolah jam pidatonya sudah mulai tapi Taehyung tidak kunjung muncul.

"Ini buruk sekali. Taehyung ini sudah waktunya.." Gumam Jimin.

"Kemana dia?" Gumam JHope.

Eunha mendekati Jungkook yang terdiam.

"Jika dia tidak datang sampai jam 10, kami akan anggap dia mengundurkan diri. Itu tidak masalahkan buat kalian?" Tanya Eunha kepada Jungkook.

Geng BTS menatap jam dinding sudah jam 9:37.

"Baiklah" jawab Jungkook setuju.

"Apa mungkin dia melarikan diri? Karena apapun yang dilakukannya tidak akan berhasil!" Ucap Eunha seperti meremehkan.

Jungkook menjadi emosi mendengarnya.

"Yaaa! Taehyung bukan orang seperti itu. Aku sudah lama mengenalnya. Dia bukan orang seperti itu yang akan melarikan diri dari kompetensi" ucap Jungkook membela Taehyung.

Sungyeol ssaem menyalakan speaker sekolahan.

"Sekarang kita akan mendengarkan pidato peserta pemilihan. Dimulai dari Jung Yerin" sambut Sungyeol ssaem semangat.

"Ne" kata Yerin mendekati microphone sekolahan.

Yerin pun mulai membacakan pidatonya.

Geng BTS sudah gelisah melirik jam yang terus menerus berjalan mendekati pukul 10.

Taehyung yang berhasil bisa mengalahkan musuhnya bertanya kepada anak kecil yang ditolongnya tadi "sekarang pukul berapa?"

"9:50" jawab anak itu.

"Masih ada waktu" gumam Taehyung segera berlari dan ia melupakan kertas pidatonya yang tergeletak di tanah.

Pidato Yerin:

"Selamat pagi. Saya Jung Yerin salah satu peserta pemilihan ini. Saya akan membawa Yeochin ke 2 ini lebih maju lagi. Untuk produktivitas, kebaikan dan keindahan. Dalam penggabungan sekolah Yeochin dengan sekolah Bangtan, kita akan bekerjasama dan mengubah moral kita. Saya mendengar suara-suara yang menetang penggabungan sekolah ini. Untuk penggabungan ini, kita akan mengalami yang disebut 'hidup berdampingan' saya harap kita akan dapat membuat perubahan ini berhasil. Kegiatan yang baru ini mungkin tidak akan mudah, tapi sebagai calon ketua, saya akan memikirkan satu langkah kedepan. Mari kita ambil satu langkah kedepan bersama-sama! Kami sudah mengatur perlengkapan di Sekolah Bangtan dan saya sudah siap menerima kritik demi kemajuan sekolah. Sekali lagi ini bukan hanya masalah perpecahan. Murid-murid akan melakukan aktivitas bersama-sama sebagai satu kesatuan. Yeochin percaya kepada Tuhan dan saya rasa altar-Nya adalah murid-murid ini. Jika aku terpilih sebagai ketua osis, usahaku untuk menjaga tradisi sekolah, aku akan mendirikan pelayanan pagi (doa pagi). Dan aku berjanji tidak akan mengkhianati siapapun. Demikian pidato dari saya. Terimakasih sudah memilihku"

Yerin akhirnya selesai membacakan pidatonya tepat jam 10:00.

"Yerin pidato yang bagus"

"Yerin memang luar biasa"

Teman-temannya Yerin memujinya.

"Gomawo" ucap Yerin.

Eunha mendekati geng BTS "Sudah waktunya, tapi maaf. Peraturan adalah peraturan"

Geng BTS hanya tertunduk menerima kenyataan itu.

Sungyeol ssaem mendekati microphone lagi dan menyatakan "bahwa ketua osis Sekolah Yeochin nomor 2 sudah diputuskan adalah JUNG YERIN!

Siswi Yeochin bertepuk tangan.
Sementara siswa Bangtan tampak kecewa sekali.

"Yerin! Chukkae!" Seru sahabat-sahabatnya.

Yerin tersenyum senang.

Tiba-tiba Taehyung datang "Maaf.. Maaf aku terlambat"

Jimin "kemana saja kau?!"

Suga "Ada apa dengan bajumu?"

"Maaf aku akan jelaskan setelah pidato" kata Taehyung mendekati microphone sekolah.

Tapi JHope langsung mencegahnya dengan wajah marahnya "Sudah selesai!"

Rapmon "Karena kau terlambat maka ketua osisnya sudah diputuskan!"

"Benarkah? Sungguh maafkan aku" sesal Taehyung.

Jin "Sebenarnya apa yang sudah kau lakukan?"

"Sesuatu telah terjadi--" Taehyung ingin menjelaskan.

"Sesuatu apa?!" tanya Jimin.

Jungkook hanya menghela nafas panjangnya menyadari kekecewaan sahabatnya.

"Kalian harus bisa tahu apa yang telah terjadi dengan melihat keadaannyakan? Dia baru bertempur! Dia bukan tipe yang akan pergi bertarung tanpa sebab. Pasti selalu ada alasan untuk itu" jelas Jungkook.

Mereka akhirnya sadar.

"Aku rasa begitu" JHope mengakui ucapan Jungkook.

"Iya benar!" Kata Jimin tertawa.

"Apa kau menang?" Lanjut Jimin.

"Ya! Tentu saja! Memang aku pernah kalah??" Seru Taehyung tertawa.

JHope tertawa geli melihat tingkah Taehyung yang masih saja sok percaya diri itu "Arghh.. Benar-benar. Coba kau lihat dirimu yg kacau itu"

"Luka adalah medalinya laki-laki" sahut Taehyung.

Yerin mendekati Taehyung dan menatap tajam mata Taehyung.

"Aku sungguh kecewa" ucap Yerin.

Yerin kemudian menoleh ke teman-temannya "Ayo kita pergi!"

Yerin dan Eunha keluar sekolah menuju halaman sekolah.

Ada anak laki-laki yang ditolong Taehyung mendekati Yerin berlari-lari.

"Tolong bantu aku berikan ini pada kandidat ketua osis" kata anak itu.

"Heihh?" Yerin menatap kertas pidato yang disodorkan anak itu padanya.

"Dia menjatuhkan ini" kata anak itu lagi.

"Dia menjatuhkannya? Dimana?" Tanya Eunha penasaran.

"Dia menolongku saat aku diperas oleh anak sekolah lain" jawab anak itu.

Yerin terkejut mendengarnya dan terus menatap pidato Taehyung.

"Noona, aku serahkan ini padamu" kata anak itu memberi hormat dan pergi dari sekolah Yerin.

"Jadi itu alasannya kenapa dia terlambat?" Kata Eunha.

"Eoh." Angguk Yerin.

Yerin melihat ada rombongan geng BTS yang sedang melewati halaman sekolah.

"Maaf. Serius maafkan aku!" Kata Taehyung kepada teman-temannya dan berjalan pulang bersama.

"Harusnya dia menjelaskan pada kita" ucap Eunha menyesal.

Yerin hanya menatap para pria-pria yang berlalu itu dengan senyum.
Ia mulai mengerti karakter Taehyung dan teman-temannya.

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 135K 70
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...
62.3K 3.2K 7
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++
6.1M 479K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
211K 19.2K 32
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...