BTS Imagine

By chimyzrs

177K 15.1K 761

Cerita ini hanyalah khayalan seorang fangirl belaka. More

[Suga] Sorry
[Jin] Mine
[J-Hope] Shit!
[Jimin] An Idol
[Jungkook] Marry Me
[Rap Monster] Ego
[Suga] Malaikat Penyelamat
[Jin] Harusnya
[V] Ditilang Polisi
[JHope] Ketahuan
[Jimin] Berantem
[PUTUS] BTS Salah Gaul
[PUTUS PT 2] BTS Salah Gaul
[Jungkook] Sudah Punya
[Rap Monster] Tunggu Aku!
[Suga] Global Warming
[Jin] Too Late
[V] Choose One
[JHope] Husbandable
[Jimin] Dancing
[Jungkook] Dream
[Rap Monster] Meet
[BTS SPECIAL] I Choose U
[BTS SPECIAL] Please Comeback
[Suga] Lucky
[Jin] Waitress
[RAMADHAN] BTS SPECIAL
[RAMADHAN] BTS SPECIAL Pt 2
[RAMADHAN] BTS SPECIAL PT 3

[V] My Ex

8K 745 33
By chimyzrs

Kim Taehyung & Yn (Your name)

(Yn) PoV

Hari ini aku kembali menguntit pria berparas tampan tersebut. Sudah menjadi kebiasaanku setiap hari selalu memperhatikan apa yang ia lakukan.

Hari ini lagi-lagi dia terlihat bersama perempuan dan lagi-lagi perempuan yang berbeda dari sebelum-sebelumnya.

Selama 3 bulan aku memperhatikannya dan dia selalu berkencan dengan perempuan yang berbeda-beda. Dan perasaan yang aku rasakan bahkan lebih buruk dari sekedar patah hati.

Dulu aku pernah berada di posisi perempuan yang sekarang sedang menggandeng tangannya. Ya, dulu aku sempat menjadi kekasihnya.

Tapi kejadian 3 bulan yang lalu telah menghancurkan hubungan yang telah kami jaga selama 2 tahun. Dan sekarang keadaanku benar-benar mengenaskan. Aku hanya bisa melihat dan memperhatikannya dari jauh tanpa ia sadari.

Aku bahkan masih bisa mengingat saat dia bolos sekolah karena mendengar kabar aku sakit dan tidak masuk sekolah. Wajah paniknya masih benar-benar membekas di ingatanku.Aku rindu caranya menjaga dan merawatku.

Aku juga masih mengingat saat dia tengah malam membawa banyak makanan ke rumahku setelah aku bilang bahwa aku kelaparan.

Dulu aku juga pernah terjatuh di lapangan saat pelajaran olahraga, dan dia yang melihatku dari kelasnya langsung berlari dan menggendongku ke ruang kesehatan tanpa peduli dengan jeritan gurunya di kelas.

Dan lihatlah sekarang, dia bahkan tak pernah menoleh dan melihat ke arahku lagi. Aku rindu caranya menatapku, caranya menggenggam tanganku, caranya menyebut namaku.

Air mataku bahkan tak bisa menetes lagi sekarang.

**

Kenapa dia tidak datang ke sekolah hari ini? Apa dia sakit? Aku benar-benar mengkhawatirkannya. Aku akan ke rumahnya hari ini. Hanya untuk mencari tahu bagaimana keadaanya.

Sebelum ke rumahnya aku menyempatkan diri untuk datang ke tempat yang sering kami kunjungi dulu, taman di dekat rumah Taehyung. Dan tak kuduga Taehyung juga berada di taman ini.

Tapi tunggu!

Ada yang berbeda dengan Taehyung. Matanya bengkak, apa dia tadi menangis?

Ah, lagi-lagi kenangan di hari itu muncul. Aku masih ingat saat dia datang ke rumah baruku dengan menangis. Itu adalah hari pertamaku pindah dan pertama kalinya dia mengunjungi rumah baruku.

Aku juga masih ingat saat dia mengatakan bahwa dia tak bisa lagi menjagaku. Tapi air matanya bertambah deras saat dia mengatakan itu. Dan kalimat terahkir yang ia katakan saat pulang dari rumahku benar-benar membuatku bahagia juga sedih di saat yang bersamaan.

'Aku mencintaimu, (Yn).' aku benar-benar ingat cara dia mengatakan kalimat itu padaku dengan menangis.

Tidak bisakah dia tetap berada di sisiku. Atau jika tidak aku yang tetap di sisinya. Apa yang aku pikirkan? Bukankah itu sama saja.

Aku baru menyadari bahwa Taehyung memegang sesuatu di tangannya. Itu sebuah foto. Foto apa itu?

Kenapa matanya terlihat kosong saat melihat foto itu? Taehyung meremas foto tersebut dan membuangnya ke semak-semak di dekatku. Untungnya tadi aku telah bersembunyi terlebih dahulu. Jadi, dia tidak akan menyadari keberadaanku.

Dan sekarang Taehyung telah berangkat dari posisinya yang tadi duduk di salah satu bangku taman. Dia berjalan dan mulai menjauh dari taman ini. Mungkin dia pulang ke rumahnya.

Aku mendekat ke arah remasan foto yang tadi dibuang Taehyung dan membukanya. Dan sudah pernah ku katakan bahwa air mataku tidak bisa menetes lagi.

Foto yang ku pegang sekarang adalah fotoku. Dia dulu sempat mengambil gambarku saat kencan pertama kami. Aku benar-benar terlihat bahagia di foto ini dengan ice cream di tangan dan cengiran lebar di wajahku.

Apakah Taehyung juga merindukanku? Tapi kenapa dia malah membuang fotoku? Dan juga kenapa dia berkencan dengan banyak gadis? Lalu kenapa dia tidak pernah mengunjungiku atau mengajakku berbicara?

Ah, maafkan keegoisanku. Aku lupa bahwa karena kesalahanku lah kami tidak bisa bersatu kembali.

**

Hari ini Teahyung kembali sekolah, dia bahkan kembali dengan cengiran khasnya. Tanpa aku sadari bibirku telah melukiskan senyuman. Aku bahagia jika dia bahagia.

Tapi lagi-lagi ada yang berbeda dengan Taehyung hari ini. Tidak! Bukan matanya, matanya sudah kembali normal hari ini.

Betapa bodohnya aku. Kenapa aku baru menyadari bahwa senyumnya berbeda? Apa mungkin karena senyuman itulah yang terus ku lihat selama 3 bulan ini? Hingga aku melupakan senyumannya padaku dulu. Senyumnya yang sekarang tidak setulus senyumnya yang dulu. Dan aku rindu senyumnya yang dulu.

Sekarang sudah jam istirahat, biasanya Taehyung akan ke kantin. Aku mengikutinya lagi. Tapi ini kan bukan arah menuju kantin. Mau kemana dia?

Aku terus mengikutinya dan di sinilah kami sekarang, rooftop. Setelah tiba di rooftop rasanya aku seperti di serang oleh ribuan kenangan. Banyak kenangan yang telah kami lewati di sini. Dan salah satunya yang paling berkesan adalah saat dia menyatakan cintanya padaku.

Kenapa Taehyung ke rooftop? Apa dia merindukanku? Aku terkekeh, seandainya jika dia memang merindukanku. Pasti aku sangat bahagia.

"Baiklah, aku sudah memutuskannya hari ini. Aku akan mengunjunginya sore nanti." aku mendengarnya berbicara sendiri.

Apa yang sudah dia putuskan? Siapa yang yang ingin dia kunjungi? Aku akan mengikutinya sore nanti.

**

Seharian ini aku selalu mengikuti Taehyung. Sekarang juga aku masih mengikutinya, mungkin ke tempat yang sudah ia putuskan untuk dikunjungi.

Aku merasa familiar dengan jalan ini. Bukankah ini jalan menuju rumahku? Jadi, akulah yang ingin Taehyung kunjungi hari ini. Lagi-lagi untuk kedua kalinya senyumku terlukis hari ini.

Taehyung memasuki sebuah gerbang, gerbang yang menghubungkan jalan ke rumahku. Kalau diingat-ingat ini adalah kali kedua Taehyung mengunjungi rumahku yang baru.

Senyum di wajahku memudar. Kenapa Taehyung berbalik? Apa dia tidak jadi mengunjungi rumahku?

Taehyung berlari ke suatu tempat. Dia membeli bunga. Jadi, apakah Taehyung ingin memberikanku bunga? Dia benar-benar romantis. Tapi, dia pasti kaget jika mengetahui aku telah mengikutinya.

Sekarang Taehyung sudah berada di rumahku. Rumah yang baru aku tempati selama 3 bulan. Tidak ada keluarga, tidak ada teman, aku sendirian di rumah ini. Aku kesepian. Itulah sebabnya aku memilih membuntuti Taehyung kemana pun dia pergi.

"(Yn)." panggilnya. Akhirnya aku bisa mendengar suaranya menyebut namaku lagi.

"(Yn)." panggilnya lagi. Bahunya bergetar. Apa dia menangis?

Aku benar-benar ingin memeluknya. 'Aku di sini Taehyung, di belakangmu.' Aku igin mengatakan itu tapi rasanya lidahku benar-benar kelu.

"Aku merindukanmu, (Yn)." ucapnya masih dengan bahu yang bergetar. Andai kau tahu Teahyung, aku bahkan lebih lebih dan lebih merindukanmu.

Taehyung sekarang berjongkok dan memegang sesuatu yang bertuliskan namaku. Lalu dia membersihkan rumahku, sungguh mantan kekasih yang baik hati. Tak lupa juga dia menaburkan bunga yang tadi ia beli di rumahku. Ia juga meletakkan seikat bunga di dekat sesuatu yang bertuliskan namaku tadi.

Aku bisa melihatnya dengan jelas dan dekat sekarang. Sangat disayangkan dia tidak bisa melihatku yang sekarang juga sedang berjongkok di sampingnya.

Air mata Taehyung terus menetes. Tolong jangan menangis Taehyung. Aku tidak bisa melihatmu seperti ini.

"Aku merindukanmu, (Yn). Apakah kau mendengarku? Tolong jawab aku." suara paraunya lagi-lagi terdengar.

Dia mengusap air matanya kasar, "Maafkan aku yang baru mengunjungimu lagi sekarang. Sudah 3 bulan kita tidak bertemu, apa kau tidak merindukanku?"

"Dan juga tolong maafkan aku yang telah mencoba mencari penggantimu. Tapi sungguh, tak ada yang bisa menggantikanmu di hatiku, (Yn)." Dia menatap kosong batu yang bertuliskan namaku. Lagi-lagi Teahyung mengusap batu tersebut. Tak hanya diusap, Taehyung juga menciumnya.

"Tunggulah aku, (Yn). Kita akan kembali bersama." ucapnya lagi dan tersenyum. Senyum itu adalah senyum yang sudah 3 bulan ini menghilang. Aku merindukan senyum itu.

"Dan sekali lagi, aku minta maaf padamu, (Yn). Aku harus pulang sekarang." ucapnya dengan wajah bersalah.

"Oh aku tau, kau pasti sedang cemberut sekarang. Tolong jangan cemberut seperti itu, kau membuatku ingin menciummu." Taehyung berkata seolah-olah dia dapat melihatku. Tapi Taehyung benar, aku memang sedang cemberut sekarang.

"Kau tenang saja. Besok aku akan mengunjungimu lagi, (Yn). Dan besoknya lagi lalu besoknya lagi lagi dan lagi sampai aku bisa bertemu denganmu kembali." Dia mengedipkan sebelah matanya lalu memberikan cengiran kotak khasnya. Sangat aneh melihatnya seperti itu dengan air mata yang mengalir di pipinya.

"Ah, aku benar-benar harus pulang sekarang. Sampai jumpa, sayang." Dia berdiri dan mulai menjauh dari pemakamanku. Aku menatap punggungnya dengan senyum yang tak menghilang di wajahku.

"Ya, aku akan menunggu saat dimana kita akan bertemu dan bersama lagi, Taehyung."

Continue Reading

You'll Also Like

458K 46.2K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
95.4K 13.4K 29
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
301K 22.9K 104
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
121K 8.7K 55
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote