Ketika mimpi indahmu diwujudkan oleh orang yang tak kau harapkan
Ketika mimpi indahmu dihancurkan oleh orang yang sangat kau percaya
...
** Sweet Dream**
Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Dua manusia dengan latar belakang yang bertolak belakang
Dua sifat yang sangat bertentangan
Menjadi satu dalam sebuah harmoni
Karena sebuah ikatan yang dinamakan
Cinta
Namikaze Naruto :
Putra tunggal dari keluarga sederhana pemilik kedai ramen yang sangat terkenal di distrik Shibuya. Orang tuanya Namikaze Minato dan Namikaze Kushina, bekerja keras mengelola kedai ramen mereka agar bisa menyekolahkan putra satu-satu mereka.
Inspektur Namikaze Naruto,
Usia 30 tahun,
Komandan Divisi Anti Narkoba, Markas Besar Kepolisian Jepang.
Polisi dengan segudang penghargaan dari pemerintah dan kekaisaran Jepang atas prestasinya memberantas para gembong narkoba di negeri matahari terbit ini. Bukan hanya Jepang, Inspektur berambut pirang ini bahkan menjadi duta anti narkoba dalam kancah internasional.
Bekerja, bekerja, dan bekerja, menuntut kasus sampai tuntas adalah prinsip hidupnya. Selama karir kepolisiannya Naruto sama sekali tidak pernah gagal dalam kasus yang di usutnya. Bekerja keras demi membuat bangga kedua orang tuanya, membuatnya belum menikah di usianya yang tergolong matang.
Lulusan terbaik akademi kepolisian Jepang ini bahkan belum pernah memiliki kekasih, walaupun tabiatnya bisa di katakan mesum. Walau sangat profesional dalam pekerjaannya, pria pirang ini sangat ceroboh dalam kehidupan sehari-harinya.
Sahabat :
Uchiha Sasuke, 30 tahun.
Putra bungsu pemilik pabrik kertas Uchiha Corp.
Jaksa muda andalan pengadilan tinggi Jepang yang tidak akan pernah melepaskan terpidananya dengan mudah. Semua tuntutannya terhadap narapidana selalu dikabulkan oleh Hakim. Perfecsionist, selalu menuntut kesempurnaan dalam segala hal, membuatnya sampai sekarang belum menikah bahkan memiliki kekasih.
Shimura Sai, 30 tahun.
Putra tunggal Shimura Danzo, pemilik showroom mobil terkenal di Jepang.
Notaris terkenal di Jepang, yang telah di percaya melegalkan ratusan akta, dan surat-surat berharga milik perusahaan-perusahaan besar di negeri macan asia ini. Terlalu mencintai pekerjaannya sampai-sampai lupa untuk menikah di usianya yang mencapai kepala tiga.
Naruto, Sang Polisi
"DUA RATUS SATU, DUA RATUS DUA, DUA RATUS TIGA..." Tubuh tan itu bercucur keringat, melatih kekuatan otot-ototnya dengan latihan gerakan push-up.
Bangkit sejenak untuk beristirahat sambil meminum campuran telur setengah matang dengan madu.
Minuman sehat itu ditegaknya dalam sekali tegukan. Keringatnya menetes ke pipi dari celah-celah surainya yang sewarna kelopak bunga matahari.
Biru shapirenya menatap lekat jendela di kamarnya yang terbuka lebar, menikmati hembusan angin pagi hari yang menyejarkan.
Tak butuh waktu lama untuk beristirahat. Inspektur muda ini kembali melanjutkan latihan fisiknya.
Baru beberapa set latihan fisik ia jalani, tiba-tiba suara menggema dari lantai satu kediaman sederhananya, terdengar memekakkan telinga.
"NARUTO!"
Jeritan sang ibu, membuat sang polisi menghentikan latihan fisiknya, dengan lincah Namikaze Naruto, segera berdiri, demi memenuhi panggilan sang ibu.
...
"Ohayo, Kaa-chan...," dengan cengiran lima jarinya, Inspektur Namikaze Naruto, menyapa sang ibu yang menunggu di depan tangga yang menghubungkan lantai satu, dengan lantai dua rumah keluarga Namikaze ini.
"Cepat turun dan bawa barang-barang ini ke mobil!" Perintah satu-satunya wanita tercantik di rumah ini.
Pria berkulit tan itu menggaruk pipinya yang dihiasi tiga guratan, sambil tersenyum lebar, dengan semangat dia mengangkat box es besar berisi daging dan seafood beku yang menjadi toping ramen, yang di jual kedai milik keluarganya.
Ya, kedai ramen yang menjadi sumber penghidupan keluarga Namikaze, kedai ramen yang menghasilkan uang ber Yen Yen, sehingga dirinya dapat menjadi Polisi Kebanggaan Jepang seperti sekarang ini.
...
"Ohayo.., Tou-chan..." Menyapa pria yang sekarang duduk di kursi kemudi mini pick-up yang akan mengangkut semua bahan-bahan makanan yang akan diangkut dari kediaman sederhana mereka menuju kedai ramen tempat mereka mencari nafkah.
Pria berambut pirang yang menyerupai dirinya itu melambai sambil tersenyum.
Pluk.
Tepukan di bahunya, membuat Naruto menoleh.
"Cepat letakan boxnya di belakang, saat akan berangkat bekerja jangan lupa periksa kompor dan listrik, jangan lupa kunci jendela dan pintu, dan titipkan kunci di rumah Nara-san." Pesan Kushina, sambil melangkah masuk ke mini pick-up dan duduk di sebelah suaminya.
"Oh iya, jangan lupa cari pakaian yang spesial untuk acara besok malam Naruto!" Teriak Minato.
Naruto mengalihkan pandangannya dari pintu bagasi mini pick-up yang baru dia tutup. "Kaa-chan saja yang pilihkan, nanti aku transfer uangnya, aku sangat sibuk, ttebayo!"
"Yosh, serahkan saja pada Kaa-chan mu, ttebane!" Kushina menjawab dengan semangat sambil mengepalkan tinju ke udara.
Minato tersenyum simpul memperhatikan tingkah laku istri dan anaknya ini, sebelum melajukan mini pick-upnya.
"Ja... ne..." Pekik Naruto sambil melambaikan tangan.
...
Sambil mengeringkan rambut pirang cepaknya yang baru saja di cuci, tangan tan Naruto yang lain, mengutak-atik ponsel pintarnya. Menjawab obrolan di group chat yang beranggotakan sahabatnya.
This Charming Man
Teme : Dobe, kau jadi melakukan razia di tempat karaoke malam ini.
Zombie : Kau tidak lupakan janji mu pada kami, untuk mentraktir karaoke malam ini, sebelum kau melakukan razia
Me : Malam ini pukul sembilan di Shidax Karaoke.
Naruto beralih memeriksa e-mail masuk yang tertera di layar ponselnya.
Sebuah e-mail dari sang komandan yang menginformasikan tentang keberadaan buronan kelas kakap, sang pengedar narkoba berkelas internasional yang sangat pintar lepas dari jeratan hukum.
Seringai puas tampak dari bibirnya, setelah membaca e-mail itu.
Dengan kemeja putih, yang bagian lengannya tertera lambang kepolisian Jepang, dan rompi navy, serta celana bahan seragam kepolisian Jepang, Naruto mengendarai motor sportnya. Sebelum menutup helm sportnya ia sempat menyeringai, mengingat buronannya yang akan segera tertangkap.
"Kali ini kau tidak bisa lepas lagi, Ootsutsuki Toneri."
...
つづく
Tsudzuku
...