The Unexpected ; Baekhyun. B...

By deffdanielkk

101K 4.5K 501

[ PRIVATE ] Kejadian yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan akan terjadi, ternyata terjadi begitu saja. Saa... More

Part 1
Part 2
For readers
Part 3
Part 4
- 0 -
- 0 -
- 0 -
Part 9
- 0 -
Part 14
Part telah dihapus.
Di Baca Ya.
Part 15
Part 16
Part 18
Part 19 - Bad Day?
Part 20
↪ 50 fact
Sequel ↫
Not an update
Buka aja dulu

Part 17

2.4K 184 17
By deffdanielkk

Hay, sebelum kalian baca mampir yo, ke akun Cover Shop ku dkk/:v/, liat-liat aja dulu mungkin minat^^.

LoveEquations

“Oppa, kau di dalam?” panggil Irene, yang baru saja masuk ke dalam apartement.

Irene pun berjalan ke arah kamar dan tak sengaja menemukan sticky notes tertempel di depan pintu, “Maaf Irene, aku pergi tiba-tiba, aku ada urusan di China, jaga diri baik-baik^^ —Your beloved husband❤.”

“Eh?” ucap Irene dengan mengangkat satu alisnya. “Pede sekali.” ujarnya mengambil sticky notes itu, dan menaruhnya di laci dekat ranjangnya.

“Sepertinya, sekarang aku harus berendam.” batinnya. Kemudian ia langsung menuju kamar mandi, dan tidak lupa Irene membawa handphonennya masuk.

Pasti kalian bingung, kenapa Irene membawa handphonennya masuk.

Ya, karena jika dia tak membawa handphonennya, mungkin di dalam ia tidak tenang?, salah satu alasannya begitu.

Selang beberapa menit Irene berendam, handphonennya tiba-tiba berdering, dan alhasil Irene mendengus kesal, siapa yang menelfonnya malam-malam seperti ini, batin Irene. Irene pun mengambil handphonenya, dan melihat layar handphone tersebut, “What?!” teriak Irene, hampir saja ia melempar handphonennya itu. “Ya!, apa yang dipikirkan Byun Baekhyun kali ini, sedang apa dia menelfonku melalui video call segala, tsk.” dengus Irene kesal, dengan segera ia menyelesaikan mandinya dan keluar dari kamar mandi. Baru saja ia keluar, ada nada dering lagi di handphonennya, langsung saja Irene mengangkatnya.

“Ya!, kenapa kau tidak mengangkatnya, aku tau kau tadi melihat panggilan video call ku.“  keluh Baekhyun dari panggilan telfon itu.

“Hey!, Byun Baekhyun aku masih mandi, jangan menggangguku!”

Tit

“Tsk, menyebalkan.”

Irene langsung mengeklik ikon merah disana untuk mengakhiri panggilan telfon ini.

Tring~~Tring~~

“Sial.” umpat Irene, dan langsung mengangkat telfon tersebut.

“Ya!, sudah kubilang jangan menggangguku, kau--.”

“Irene, kau kenapa?”

Deg.

Irene melihat nama yang tertera di laya handphonenya, tsk, mati kau Irene.

“E-eh, maafkan aku eonnie, aku kira tadi Baekhyun Oppa, aku benar-benar minta maaf eonnie.” ucapnya memohon.

“Hm ya, tak apa.” ucap eonnie lembut, untung saja managernya ini baik, bayangkan saja jika tidak, mungkin Irene akan.., sudahlah tak usah dipikirkan.

“Oh ya eonnie, ada apa menelfonku malam-malam begini?, apa ada hal penting.” tanya Irene.

“Iya, ada yang harus eonnie bicarakan, lewat telfon saja ya.”

“Ah ya, baik eonnie.”

“Jadi..”

- The Unexpected -

Irene POV.

Hahh, kenapa aku baru mengingatnya, pantas saja setiap aku bertemu Oppa, seperti ada yang mengiang di pikiranku, entahlah apa itu, dan aku baru menyadarinya tadi malam. Ya tuhan, kenapa aku ini, apa yang waktu itu, yang ingin Oppa bicarakan mengenai hal ini? Mungkinkah?

Tring~~Tring~~

Handphoneku berbunyi, aku segera mengambilnya di atas laci.

Oppa?

“Halo?”

“Irene, aku pulang hari ini.”

“Lalu?” jawabku malas, dan setelah itu, aku mendengar helaan nafas dari ujung sana.

“Tak apa.” ucapnya.

“Ah, baiklah, aku akan pergi dulu Oppa, kumatikan ya.”

Tit.

Kumatikan sambungan telfon Baekhyun Oppa, aku segera mengambil mantelku, dan keluar.

Cklek.

Omo!” ya tuhan, hampir saja aku jatuh kalau saja seseorang di depan ku ini tak membantuku.

“Kalau jalan hati-hati Irene.” ucapnya.

“Ya, Oppa!, kenapa kau sudah berada disini?, kau bilang tadi 'aku akan pulang'.” ucapku menekan kata akan.

“Aku kan betul Irene, ya sudah, aku masuk, hati-hati.” ucap Baekhyun Oppa masuk, setelah mengecup keningku, dengan wajah polosnya.

Aku terpaku di luar, a-apa yang dia lakukan?, batinku seraya memegang keningku yang baru saja ia kecupnyam

Tsk, sudahlah, aku harus berangkat.

Irene POV END.

- The Unexpected -

“Ya, ya, dimana dompetku, ah, bagaimana bi--.” keluh Irene, dan kalimatnya terputus,“Auw.”

Ia menabrak seseorang, Irene segera mendongakkan kepalanya ke atas, “K-Kai?” ucap Irene seraya membelalakkan matanya terkejut.

“Noona.” ucap Kai yang tak kalah gugup.

“Apa yang kau lakukan disini?“

“A-aku.” ujar Kai gugup, dan tiba-tiba ponselnya berdering, “Hyung?”

“A-ah maaf noona, aku harus pergi.” ujar Kai, lalu menghilang dari hadapan Irene.

“Apa yang dia lakukan disini?” gumam Irene, lalu berjalan kembali ke arah ruangan dance pratice Red Velvet.

- The Unexpected -

“Hyung, tinggal berapa hari lagi?”

“Hm, mungkin seminggu.” jelas sang manager, dan Baekhyun hanya menghela nafasnya. “Apa harus hyung, aku sudah--”

“Ya, hyung tau, maafkan managermu ini, yang sudah membuatmu terjebak dalam kasus yang tak terduga ini Baekhyun, seharusnya hyung tidak menerima pendapatnya saat itu, melainkan menolaknya, maafkan hyung, Baekhyun.” ucap sang manager, panjang lebar.

“Iya hyung tak apa, aku tidak akan menyalahkan hyung, mungkin ini sudah menjadi takdirku saja.” ujar Baekhyun. “Oh ya hyung, aku pergi dulu ya, Suho hyung sudah merindukanku.” ucap Baekhyun, dengan cengiran khasnya, “Tsk, kau ini, baiklah, hati-hati.”

At SM Entertainment.

“Hyunggg...” panggil Baekhyun yang baru datang pada Suho, dan tiba-tiba memeluknya dari belakang. “Hey!, ya!, lepaskan Baekhyun, apa yang kau lakukan, ish.”

“Hyung, belikan aku ini.” ucap Baekhyun dari belakang, memberikan handphonennya pada Suho.

“Ya!, aku sudah membelikanmu saat itu, dan sekarang kau memintanya lagi?” Suho langsung memutar badannya, dan menjitak kepala Baekhyun. “Jangan main game terus Baekhyun, ingat kita harus memperbanyak latihan Baekhyun.” jelas Suho.

“Hyung, kumohon, tapi kenapa hyung membiarkan mereka berdua main?” keluh Baekhyun, menunjuk Kai dan Sehun yang sedang bermain di pojok sana.

Dan setelah itu Suho menatap tajam keduanya disana, “Kai, Sehun taruh itu, kalian harus latihan.” ucap Suho, dan mendapat cengiran Baekhyun, dari belakang.

“Ya! Hyung, kami sudah bisa.” ucap Kai, “Ya betul, kami sudah hafal hyung.” dan dilanjutkan oleh Sehun.

“Mentang-mentang kalian ini dance machine, dan seenaknya bersantai-santai seperti itu, kalian tidak akan tahu apa yang akan terjadi nanti, dan untuk Kai, kau ingatkan?” jelas Suho panjang lebar. “Ya, hyung maafkan aku.” ujar Kai, dan mendapat tatapan bingung dari Sehun.

Di belakang, Baekhyun hanya menahan tawanya, Suho memutar badannya, “Baekhyun kau juga, sana latihan.” tegas Suho, “Baik hyungg..”

- The Unexpected -

“Irene, kau mau ikut?” tawar Baekhyun yang tengah mengoleskan mentega ke rotinya.

“Kemana?” tanya Irene.

“Hm, mungkin ke tempat yang dulu pernah ku ajak, ingat?”

“Hm, aku ingat, boleh saja, tapi ap--”

“Aku boleh, sudahlah tak apa, hanya refreshing saja, ayo.” ucap Baekhyun menarik tangan Irene yang belum siap.

“Ya Oppa, aku belum ganti baju.”

“Sudahlah tak apa, aku pun.”

Mereka sudah keluar dari apartement mereka, dan menuju lift.

“Tapi kau kan..” ucap Irene, lalu ia berhenti tiba-tiba di tempat, tepat di depan pintu lift.

“Apa?” tanya Baekhyun, “Handphoneku.“ ucapnya sedikit keras, lalu ia menutup mulutnya. “Sudahlah tak usah, sekali-kali hidup tanpa handphone bisakan?” ujar Baekhyun dengan cengirannya, dan mendapat tatapan tajam dari Irene.

Setelah setengah jam perjalanan, mereka sampai. Tadi mereka sempat mampir di supermarket untuk membeli beberapa camilan, dan hampir saja kepergok fans, akibat kecerobohan Baekhyun sendiri.

“Kau bawa camilannya kan?” tanya Baekhyun, seraya mendudukkan dirinya di rerumputan hijau disana.

“Sudah, ini.” ucap Irene, menunjukkan sekantong plastik camilan, dan Irene pun ikut duduk, berhadapan dengan Baekhyun.

Baekhyun membuka satu camilannya, dan sekotak susu, “Sepertinya, saat ini cuaca kurang bersahabat.” ujar Irene, mengangkat tangannya keudara, dan mendapat rintikan hujan.

“Kalau begitu ayo masuk.” ucap Baekhyun mengajak Irene masuk, dan sekali lagi Baekhyun menarik tangan Irene tanpa izin.

Dan saat ini mereka berdua sudah berada di dalam caravan, hm memang tempatnya sedikit sempit untuk dua orang, tapi bagaimana lagi?.

“Ini sempit, ayo kembali ke mobil.” ujar Irene, dan tiba-tiba saja ada petir yang menyambar dengan sangat kerasnya.

“Masih mau kembali ke mobil?” ujar Baekhyun dengan mengeluarkan smirknya.

Irene hanya bisa mengerucutkan bibirnya, “Membosankan, tidak ada handphone sama sekali, kau tidak membawanya Oppa?”

“Bawa.” jawab Baekhyun, setelah meminum susunya. Wajah Irene sudah terlihat ceria,

“Di mobil.” dan tiba-tiba saja ia kembali cemberut, karena kalimat yang baru saja Baekhyun keluarkan.

“Sama saja.”ucap Irene, lalu merampas kotak susu Baekhyun yang berada di tangannya tadi, yang sekarang sudah berpindah berada di tangan Irene.

“Hey itu punyaku.”

“Ambil saja yang baru.” ucap Irene, dan langsung meneguk sekotak susu, dan menaruh di sampingnya.

“Kenapa ini dingin sekali?” ujar Irene, seraya menutup tubuh mungilnya itu dengan tangannya sendiri. Mendengar itu Baekhyun langsung mengambilkan selimut di dekatnya, dan memakaikannya pada Irene. “Terima kasih.” ujar Irene, dan Baekhyun hanya mengangguk.

Dan kini mereka berdua diselimuti oleh keheningan, agar suasana tidak terlihat canggung seperti ini, Irene membuka suara, “Oppa, kenapa tidak pergi di malam hari saja, menurutku suasana dan cuaca akan lebih nyaman jika di malam hari.” jelas Irene.

“Menurutku sama saja, apa kau ingin kita pergi malam-malam berdua begitu?” goda Baekhyun, “Ya!, tidak bukan itu, tsk, lupakan.”

Irene menelungkupkan kepalanya di tengah kedua kakinya yang ia tekuk, dan tiba-tiba saja Irene merasakan suasana disekitarnya terasa lebih hangat. Ternyata yang membuatnya terasa hangat, saat ini Baekhyun tepat berada di sebelahnya dengan kepala yang menyender di bahu Irene,

“O--” “ssst, diamlah, sebentar saja, biarkan tetap dalam posisi ini.” jelas Baekhyun, dan Irene hanya bisa menurut dan diam.

“Oppa, sebentar lagi kita akan--.”

“Irene!, tolong jangan bicarakan hal itu.” bentak Baekhyun tiba-tiba, yang membuat Irene terkejut setengah mati, dan hampir saja membuat butiran kristal itu lolos dari tempatnya.

Baekhyun menyadari itu, “Ma-Maaf, aku hanya terbawa suasana, maafkan aku.” ujar Baekhyun, “Aku mengajakmu kemari, agar kita bisa melupakan hal itu, dan menjalani aktifitas seperti biasa, maafkan aku, aku tak sengaja.” jelas Baekhyun mengangkat dagu Irene yang tadinya menunduk, sekarang sudah tegak, tepat di depan wajah Baekhyun.

Tak tau angin dari mana, Baekhyun mendekatkan dirinya pada Irene, dan Irene hanya diam, entah apa yang dipikirkan Irene, dia hanya diam sekarang, dan menutup matanya, seiring mendekatnya Baekhyun. Sudah tinggal sedikit lagi, bibir mereka bertemu, dan..

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Hai, kembali lagi dengan Chacha disini, cie yang baru tau namaku/plak/

Aku mo ngomong masalah private fanfict, sebenernya aku dulu cuma nyoba satu chapter ku, buat aku private, nah pas ada berita/si/, katanya ada FF mirror, nah kan gmn gtu:v, meskipun jelas² gk ada yg mau mirror FF GJ kaya gini:v.

Nah, tadi aku coba buat unprivate, dan aku baru tau klo FF yg udh di private ga bisa di unprivate, kaget la aku, kan ak gak enak sama readers, ngefollow aku cuma gara² FF ini 😅😂, jadi maaf ya buat kalian yang nambah following, cuma buat baca FF ini./hihi/

Oke gitu aja sekian, dan jangan lupa ya ending nya mungkin, tinggal beberapa part lagi^^.

Ditunggu Vommentnya^^

사랑해요💞

Continue Reading

You'll Also Like

3.5K 365 10
Kamu tidak harus tahu perasaanku (Junho) Aku merasakannya tapi semua terlambat (Yoona)
794 86 4
Terserah mau dikatain bucin atau yang dibilang budak cinta. Yang penting cintaku pada Nyai, tulus apa adanya. -Sagara Prajadinata Dikatain tukang pel...
66.8K 6K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
154K 15.4K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...