MORTAL ENEMY

By Rainny-j

82.9K 7.2K 465

Jeon Jungkook | Park Jimin [OOC] •boys love• JIKOOK/KOOKMIN More

ME 1 : [I Hate You]
ME 2 : Remember Back
ME 3 : Meet Again
ME 5 : Sorry ?
ME 6 : Ma Wonder Boy
ME 7 : Kissing Incident
Hi Dear
ME 8 : My Boyfriend
ME 9 : The Rain Leads My Feeling to You
ME 10 : I Need You

ME 4 : Why Always You

7.4K 714 45
By Rainny-j

Pulang sekolah hari ini Jungkook masih dapat mencium bau harum Jimin menempel di bajunya, hal itu membuatnya merasa jika hidupnya kembali nyata dan jauh lebih berharga dari sebelumnya. Ia merasa jauh lebih bersemangat begitu pula dengan perasaannya yang menghangat seketika.

Ia meringis ngeri mendapati dirinya yang tiba-tiba memikirkan musuh nya itu. Segera ditepisnya pikiran mengerikan itu dari otaknya. Bayangan Jimin yang sempat ia tolong tadi menjadi poin penting bagi dirinya untuk bertanya terhadap diri sendiri. Sebenarnya apa yang ia rasakan terhadap Jimin? Dan berbagai pertanyaan lainnya yang justru malah membuatnya merasa jauh lebih bodoh dan konyol.

Sepanjang perjalanan ia hanya menggerutu tak jelas. Merutuki tingkah yang menurutnya konyol tapi terasa nyaman jika itu berhubungan dengan Jimin.

Tepat di persimpangan antara jalan menuju rumahnya dan Yoongi tungkai jenjangnya menepi begitu saja. Antara terus melangkah lurus menuju rumahnya atau harus berbelok menuju rumah sepupunya. Sekarang ini tentang batin gilanya. Entah kenapa sekarang ia merasa sangsi pada batinnya yang rasanya sedang menyuruhnya untuk tidak pulang ke rumahnya, melainkan ke rumah sepupunya, Yoongi.

Padahal biasanya Jungkook selalu malas jika di suruh eommanya untuk berkunjung ke rumah Yoongi. Tapi entah kenapa sekarang Jungkook jadi bersemangat sekali berkunjung ke rumah sepupunya itu. Buktinya sekarang ini, tanpa di suruh pun dia sudah punya inisiatif, bahkan sekarang ia berniat untuk menginap lagi. Rumahnya dan Yoongi hanya berbeda blok saja. Hanya dengan berjalan kaki saja itu sudah cukup.
Jelas sudah jika akhirnya ia menerima permintaan batin kecilnya sehingga tungkainya melangkah dengan ringannya mengikuti keinginan si batin.

***

"Tumben kau ke sini?"
Pertanyaan itu terlontar dari mulut Yoongi saat mereka tengah menonton televisi di ruang tengah.

Interaksi antarsaudara ini memang selalu jauh dari kata menyenangkan. Keduanya sama-sama dingin seperti es. Yang lebih tua berbicara seperti orang baru bangun tidur dan yang lebih muda akan menyahut seperti orang yang tak pernah tidur.

Sejak dulu mereka memang tidak akrab. Baru sekarang ini mereka jadi bisa dibilang cukup dekat. Bahkan sejak Jungkook pindah ke Seoul pun mereka sama-sama saling acuh dan tak mau menyapa satu sama lain jika tidak ditegur orang tua masing-masing.

Benar-benar pasangan duo dingin.

"Memang tidak boleh sepupumu ini main ke sini?" ucap Jungkook datar.

"Bukan begitu, hanya saja, terasa aneh bagiku" jawab Yoongi standar masih fokus dengan televisi.

Jungkook mencomot kue kering yang di sediakan eomma Yoongi dan menggedikkan bahunya.

"Oh- aku lupa !" tiba-tiba Yoongi berdiri dan segera berlari ke dalam kamarnya.

Ada apa dengannya? Pikir jungkook.

Beberapa menit kemudian, Jungkook melihat Yoongi keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sangat rapi meskipun hanya memakai kaos putih dan Jean selutut di tambah snapback putih terbalik di kepalanya.

"Mau ke mana, hyung?" tanya Jungkook penasaran.

Yoongi tersenyum penuh arti.
"Bertemu malaikat"

Jungkook terdiam sejenak mencoba mencerna kata-kata yang dilontarkan Yoongi.
"Eoh? Malaikat pencabut nyawa?" Jungkook tergelak, sedangkan Yoongi menaikkan alisnya bingung akan tingkah Jungkook. Namun akhirnya ia sadar betapa harusnya ia marah sekarang akan tawa menggelegar si kelinci bongsor itu.

"Sial kau! Aku akan berkunjung ke rumah Hoseok." Yoongi membenarkan letak snapback nya yang dirasa kurang pas.

"Uhuk"

Tiba-tiba Jungkook terbatuk, ia tersedak ketika memakan potongan terakhir kue keringnya. Ia dengan cepat menuangkan air dan meminumnya tak lupa menepuk-nepuk dadanya sendiri.

"Ada apa denganmu?" sergah Yoongi, ia merapikan poninya. Jelas sekali betapa Yoongi sangat mempedulikan penampilannya saat ini.

"Hahaha sejak kapan Hoseok hyung kau panggil malaikat?" Jungkook tertawa terpingkal-pingkal membuat Yoongi mendekatinya lalu seketika menjewer telinga sepupunya itu hingga memerah dan Jungkook meringis perih.

Eomma Yoongi tersenyum di dapur sana mendengar Jungkook yang tertawa begitu keras, rasanya dari sekian lama Jungkook berkunjung, baru kali ini ia mendengarnya, kini Jungkook dan Yoongi terdengar lebih akrab. Sejak setelah kemarin saat Jungkook tiba-tiba izin untuk menginap di rumahnya.

Dan yang paling membuatnya senang sekaligus terkejut karena kemarin pagi itu saat ia membuka pintu kamar Yoongi untuk membangunkan Yoongi dan Jungkook justru disuguhkan dengan keadaan dua namja yang saling memeluk dengan mata yang masih terpejam.

Sungguh menggemaskan.

Yoongi terbatuk dan membuka matanya perlahan, tidak biasanya kamarnya masih gelap. Biasanya tirai kamarnya sudah tak menghalangi cahaya masuk.

Masih mengumpulkan kesadaran ia mencoba bangun dari tidur nyamannya tapi serasa ada yang aneh. Saat menoleh ia mendapati wajah Jungkook yang masih terlelap. Dan menoleh pada keadaan mereka yang ternyata sedang saling memeluk.

"Yak!" Yoongi menendang Jungkook dengan sekuat tenaga hingga bocah itu terjatuh ke lantai kamar. Bukan apa-apa tapi bagi lelaki, keadaan seperti ini terasa sangat awkward.

"Akh, wae.." gumam Jungkook sambil mengucek matanya setelah terjatuh dengan sempurna dari kasur tinggi milik Yoongi. Saat matanya telah terbuka sempurna ia melihat Yoongi dengan wajah datarnya.

Ia tersadar mengapa Yoongi bersikap begitu "Uh~ mian hyung, semalam aku kedinginan dan sakit punggung karena tidur di lantai jadi aku tidur di kasur. Lagi pula kau kejam sekali membiarkanku tidur di lantai. Kau kira aku ini apa?"

"Hmm.. Sudahlah aku mandi dulu" Setelah Yoongi pergi Jungkook dengan senang hati kembali ke atas kasur untuk meneruskan tidurnya.

---

"Akh! Hyung" kesal Jungkook.

Yoongi melepaskan jewerannya, sehingga Jungkook sibuk mengusap-usap telinganya yang memerah akibat ulah Yoongi.

"Bukan dia, bodoh. Yang ku maksud malaikat itu sepupunya, Jimin"

"Apa?!" pekik Jungkook, ia tiba-tiba berdiri dan menganga. Nampaknya Jungkook semakin terkejut saat Yoongi menyebut nama Jimin.

"Isssh.. sudahlah, aku pergi" Yoongi melangkahkan kakinya untuk pergi tapi Jungkook sudah merentangkan tangannya di hadapan Yoongi untuk menghalanginya, tadi dengan cepat Jungkook berlari hingga sekarang ia sudah ada di depan Yoongi saja.

Tingkah konyol dan kekanakkan Jungkook muncul setelah mendengar nama Jimin.

"Minggir!" Yoongi menggeser tubuh Jungkook tapi Jungkook malah memelas.

"Hyung, tunggu aku, aku ikut" pinta Jungkook. Sejak kapan Jungkook bisa merajuk?

Heol, apa lagi ini? Jungkook yang selalu malas bertemu orang lain, kini ingin ikut berkunjung ke rumah orang ? Padahal biasanya ia tak pernah seantusias ini.

"Tunggu aku hyung" Jungkook menepuk pundak Yoongi kemudian dirinya berlari tergesa ke dalam kamar Yoongi. Sedetik setelah ia masuk ke kamar Yoongi, ia kembali menyembulkan kepalanya ke luar pintu kamar Yoongi.

Bahkan sekarang Jungkook tidak seperti Jungkook yang dikenal Yoongi.

"Hyung, aku pinjam bajumu dulu ya"
Setelah mengucapkan hal itu, Jungkook kembali menutup pintunya. Lalu bisa dihitung detik Jungkook sudah keluar dengan pakaian santai milik Yoongi. Jungkook menghampiri Yoongi yang masih terpaku mendapati keanehan sepupunya itu. Lalu saat Jungkook menyampirkan lengannya di bahu Yoongi baru ia sadar kalau sepupunya ini sepertinya sedang terserang virus. Atau mungkin dia sudah sinting.

"Kajja, hyung" Jungkook menarik Yoongi, Yoongi sendiri hanya menggeleng pelan lalu ikut melangkah juga.

***

Hoseok sedang menonton dengan santai di ruang tengah bersama Jimin. Ia duduk di atas karpet bersandar pada sofa dengan Jimin yang berbaring menyimpan kepalanya di kaki Hoseok. Benar-benar persaudaraan yang manis.

Ting tong~

Bel rumahnya berbunyi, eomma Hoseok segera membuka pintunya lalu mempersilahkan sang tamu.

"Hoseokie, ada Yoongi dan sepupunya datang"

Hoseok dan Jimin menoleh pada eomma Hoseok lalu melihat Yoongi dengan Jungkook di sampingnya.

"Eoh? Jungkook?!" pekik Jimin. Ia terlonjak dari posisi berbaringnya ketika melihat Jungkook ada di sana. Sedangkan Jungkook hanya memutar matanya malas. Hoseok dengan Yoongi sama-sama terkejut.

"Kau kenal dengan Jungkook, Jiminie?" tanya Hoseok, ia menarik Jimin ke sampingnya lalu meletakkan lengannya di bahu Jimin. Membuat Jimin ikut bersandar di pinggiran bawah sofa.

"Tentu aku kenal dia hyung, dia orang yang sangat menyebalkan"

Yoongi tertawa lalu mendekat dan duduk di sofa yang dijadikan sandaran oleh Hoseok dan Jimin. Jungkook juga ikut duduk tapi di sofa single yang terletak di sampingnya sehingga ia dapat melihat Jimin dengan jelas dari tempatnya. Karena sofa ruang tengah milik Hoseok ini berbentuk later U.

"Untuk orang yang baru mengenalnya saja sudah dibilang menyebalkan. Karena Jungkook memang menyebalkan" ucap Yoongi, membuat Jimin dan Hoseok tertawa.

"Cih, hyung, kau yang menyebalkan" kesal Jungkook.

Tak berapa lama eomma Hoseok datang dengan beberapa cemilan dan minuman.

"Wah~ senang sekali sepertinya. Malam rabu nanti ajak eomma dan appamu ke sini ya Yoongi, Jungkook juga, kalau eomma dan appanya bisa datang, datang ke rumah ahjuma ya, ahjuma mau merayakan kedatangan Jimin. Ya hanya perayaan kecil bersama tetangga dekat saja. Hanya makan malam."

Yoongi tersenyum lebar, ia mengangguk.
"Tentu, ahjuma, pasti aku datang"

Di sisi lain Jungkook tersenyum samar. Ia merasa beruntung karena ikut datang ke rumah Hoseok. Jadi dia juga di undang.

"Jungkook juga datang ya" pinta ahjuma. Jungkook hanya tersenyum.

Jimin mendecih saat ahjuma kembali ke dapur.
"Sok manis sekali, aku tau kau tak akan datang kan?"
Ia menatap Jungkook remeh. Meski begitu terselip sedikit harapan dalam hatinya akan kedatangan Jungkook nanti.

"Apa? iri sekali kalau aku tersenyum?" balas Jungkook, ia mengambil segelas jus kemudian meminumnya. Yoongi dan Hoseok terkekeh melihat tingkah sepupu mereka.

"Memang Jungkook tidak akan datang?" tanya Hoseok, ia mengambil toples camilan lalu menyuapkan camilannya padanya. Lalu mengambil satu camilan lagi dari toples yang ada di pangkuannya menyerahkannya pada Jimin. Tepatnya menyuapi Jimin.

"Dia tidak mungkin datang, dia selalu malas jika bertemu banyak orang. Dia tak suka acara seperti itu" Jungkook hanya diam mendengar jawaban Yoongi.
'Sok tau sekali' Pikir Jungkook.
Matanya berulang kali mencuri pandang pada Jimin yang entah kenapa wajahnya terlihat murung.

Hoseok terkekeh.
"Bukannya kau juga begitu hyung? Tapi kali ini kau antusias sekali?"

Yoongi serasa tertohok mendengar ucapan Hoseok.
"Aku tidak seperti itu" ucap Yoongi. Jungkook dan Jimin tertawa.

"Lihat kan hyung, kau juga begitu" Jungkook menimpali ucapan Hoseok sebelumnya.

Jimin akan mengambil jus di meja tapi Yoongi sudah mengambilnya lebih dulu lalu menyerahkannya pada Jimin.

"Gomawo hyung"

Ia tersenyum pada Yoongi. Menerima jus tersebut lalu meminumnya. Sejenak Yoongi turun dari sofa dan duduk di samping Jimin, ia juga mengambil toples camilan lain di atas meja lalu menyimpan di pangkuannya.

Jungkook mendelik, menatap kedua namja yang kini duduk di samping Jimin. Hoseok dan Yoongi. Siapa lagi?

Jungkook merasa di acuhkan. Atau memang benar di acuhkan? Bukan hanya itu sebenarnya, ia lebih tidak suka lagi melihat kedekatan kedua mahasiswa itu dengan Jimin. Tiba-tiba hatinya terasa terusik dan terasa panas.

Kini Yoongi menyuapi Jimin stik camilan yang tadi ia pangku. Jimin sendiri hanya menerima suapan itu, dan Hoseok tiba-tiba menarik tubuh Jimin untuk lebih dekat dengannya, karena sejak tadi lengan Hoseok tersampir di bahu Jimin. Ia juga menyuapi Jimin. Sampai-sampai Jimin bingung harus menerima suapan yang mana dulu karena sering kali Hoseok dan Yoongi memberinya bersamaan.

Jungkook di atas sofa semakin gerah.
"Hyung, bisa tidak aku tidak di acuhkan eoh?"

Ketiga namja lainnya menoleh.
"Kau pantas di acuhkan bocah" ini Jimin.

"Apa katamu? Kau yang bocah" balas Jungkook tak terima, ia menyambar apel yang ada di piring di atas meja.

"Kau sendiri yang mau ikut ke sini, ya terima akibatnya" ucap Yoongi. Tentu membuat Jungkook semakin kesal.

Hoseok tertawa.
"Jangan kesal begitu, kau mau di suapi Juga?" goda Hoseok.

Jungkook mengernyit.
"Enak saja, aku masih bisa makan sendiri hyung, aku bukan tipe anak manja jelek seperti yang ada di tengah-tengah kalian itu"

Jimin mendelik kemudian menatap Jungkook geram.
"Enak saja kau bilang aku manja, aku juga bisa makan sendiri, hanya saja kebetulan ada yang menyuapiku jadi ya aku terima. Lagian aku tidak jelek. Kau bahkan lebih jelek dariku"
Hoseok terkekeh.
"Sudahlah, jangan bertengkar"

Yoongi menoleh pada Jimin, lalu menatapnya lekat, Jimin tak menyadari itu karena ia dengan Jungkook tengah saling menatap sinis.

"Kau cantik kok"

Tiba-tiba suasana menjadi hening.
Hanya suara televisi yang terdengar.
Suasana menjadi sangat canggung dan sepi setelah Yoongi mengucapkan tiga kata itu, kata yang semua orang tau bahwa itu ditujukan untuk Jimin.

Pipi chubby Jimin merona seenaknya. Sedangkan Hoseok dan Jungkook tiba-tiba merasa sesak nafas.

Jimin terkekeh canggung lalu menepuk pelan dada Yoongi.
"Hyung jangan bercanda seperti itu, kau tau aku ini namja"

Jimin tertegun ketika Yoongi justru menahan tangan Jimin yang tadi menepuk dadanya, masih sambil menatap Jimin dan menggenggam tangan namja manis itu dengan erat. Jimin merasa semakin kacau dan malu. Ia tak tau harus berbuat apa.

"Ekhem" Hoseok berdehem cukup keras sementara Jungkook tanpa ia sadari tengah mengepalkan tangannya. Entah ia geram karena apa, yang pasti matanya melihat tangan Jimin yang sedang di genggam Yoongi.

Yoongi melepaskan genggamannya ketika mendengar dehaman Hoseok yang disengaja. Jimin jadi terlihat kikuk. Dan membeku di tengah kedua namja yang ada di sampingnya.

***

Jungkook melangkahkan kakinya untuk pulang ke rumahnya, ia tidak jadi menginap di rumah Yoongi karena mood nya menjadi ambruk, merasa marah serta kesal pada sepupunya. Yoongi. Sesekali ia menendang kerikil di jalan yang di lewatinya. Membayangkan betapa meronanya Jimin tadi saat Yoongi mengatakan kalau dia cantik. Seketika tubuh Jungkook terasa gerah dan sesak nafas lagi.

Jungkook's pov

Apa yang dilakukan Yoongi hyung tadi, Hoseok hyung juga, sedari awal dia menempel dengan Jimin. Menjijikan. apa yang bagus dari Jimin? Sampai banyak sekali yang menyukai dia?

Aku tau, Yoongi hyung dan Hoseok hyung sepertinya menyukai Jimin. Apa otak mereka terganggu? Memangnya tidak ada orang lain yang lebih pantas untuk di sukai? Selain si pendek itu?

Seketika wajah Jimin yang menatapku di gudang sekolah saat ia terjatuh di atas tubuhku melintas di kepalaku. Entah kenapa dadaku kembali berdesir. Memangnya wajah Jimin cantik? Kenapa Yoongi hyung bisa berpikir begitu?

"Park Jimin". Tanpa sadar aku menggumamkan namanya.

Sial. Kenapa pikiranku malah di penuhi Jimin ?

Oke stop! Apa aku sudah gila , sedari tadi memikirkan namja pendek itu? Apa peduliku. Dia hanya Jimin. Manusia bodoh, pendek, ceroboh dan menyebalkan. Apa yang bagus dari dia?

Aku menggelengkan kepalaku keras keras berusaha menghilangkan Jimin dari pikiranku yang menjadi kacau setelah bertemu dia lagi.

Tbc

Haduh kesel deh, setiap publish malah error mulu. Maafin yaa 🙏🙏🙏, padahal di draft udah di edit, eh yang kepublish malah yang belum di edit. Kan rainny gereget jadinya.. rainny kan udah capek-capek ngedit.

Maaf juga untuk cerita ME 1,2&3 aku perbaiki lagi, karena pas baca part 1 ternyata ceritanya banyak yang kepotong jadi aku publish ulang setelah di perbaharui.

Maaf sekali lagi untuk ketidaknyamanan saat membaca cerita ini.. dan terima kasih banyak buat yang masih setia nunggu.
Luv u *mmuach

Voment juseyoo ^^

Continue Reading

You'll Also Like

108K 10.8K 23
Xiao Zhan, seorang single parent yang baru saja kehilangan putra tercinta karena penyakit bawaan dari sang istri, bertemu dengan anak kecil yang dise...
165K 8.9K 48
Noa baru saja di pecat dari perusahaannya, karena kesulitan mencari pekerjaan ia terpaksa menerima pekerjaan merawat pria dewasa yang tengah berjuang...
130K 9.9K 17
"aku tidak perduli jika Presdir tidak mencintaiku. Tapi, jadikan aku milikmu malam ini" Na Jaemin inspired by : - One of The Girls (song) - The Worl...
199K 4.7K 19
Warn: boypussy frontal words 18+ "Mau kuajari caranya masturbasi?"