Ansatsu Kyoushitsu X Reader O...

By Aka-niira

128K 9.8K 2.2K

Kumpulan cerita tentangmu dan pemuda yang telah memikat hatimu itu. {Request Closed.} Assassination Classroo... More

You're Mine Now (Karma Akabane x Reader)
Coffe Shop (Isogai Yuuma x Reader)
Kisses. {Reverse Harem Reader Insert}
It's Just You (Chiba x Reader)
Truth or Dare? (Gakushuu x Reader)
Lamunan (Karma x Reader x Gakushuu)
Tsundere? (Male!HayamixReader)
Sickness (Isogai x Reader)
PLEASE READ =)))
Double Touch (Maehara x Reader x Isogai)
Late Afternoon Coffee (Maehara x Reader)
Start=Over (Karma x Reader x Gakushuu)
Re- (Gakushuu x Reader)
Hari Ini Turun Hujan (Shinigami x Reader)
Sickness (2) (Isogai Yuuma x Reader)
Over the Night (Karasuma x Reader)
Got you. (Gakushuu X Reader)
Kafe di Tengah Musim Dingin ☆ -Prologue
││Szechuan Chicken Lettuce Wraps
││Lemon Blueberry Layer Cake
|| White Tea
|| Italian Sausage Soup
|| Red Velvet Cake
|| Nutella Ganache Covered Cheesecake
|| Okinawa Fried Meatballs

Bodyguard? Maybe~ (Protective!Nagisa x Sick!Reader)

5.4K 375 42
By Aka-niira

Ansatsu Kyoushitsu (c) Matsui Yūsei

Story (c) Aka-niira

Possible Warning(s): Typos, OOC, feels berantakan, ada bahasa kasar, etc.

Story note: Perhatian, ini cerita Protective!Nagisa, bukan Overprotective!Nagisa. Jadi, yaaa, Nagisanya tidak terlalu 'over' di sini huehehe

Important note: Author tidak mempublish cerita ini dimanapun selain di Wattpad. Tolong lapor jika kalian melihat cerita serupa.

Request dari Feby_Voc maaf lama dan semoga sukaa~ ^3^)/

-*-*-*-*-

Dua hari.



Dua hari sudah kau jalani sebagian besar waktumu di kasur.



Melelahkan.



Kakimu gatal ingin digerakkan, ingin berjalan atau berlari bahkan melompat kalau bisa. Tapi apa daya? Kau berdiri sebentar saja kadang sudah pusing sekali.



Matamu kembali menatap jam digital untuk entah ke berapa kalinya. Sudah jam tujuh lewat empat puluh tujuh menit. Dan itu berarti Nagisa akan datang tiga belas menit lagi.



Kau menghela napas panjang lalu menutup kedua mata dengan punggung tangan.



Haaah ... kenapa saat pacarmu itu luang, kau malah sakit begini?



Yah, untung saja keadaanmu hari ini tidak separah kemarin.



Tok, tok, tok.



"(Name)-chan, kau di dalam? Aku masuk ya."



Suara Nagisa yang ada di balik pintu kamar mengagetkanmu, dia lebih cepat sepuluh menit dari waktu yang ditentukan. Buru-buru kau berdiri agar bisa menyembunyikan kesan orang sakit, "Aku di sini, Nagisa. Masuk saja." Jawabmu pelan.



Dan pintu 'pun terbuka, menampilkan seorang lelaki berambut biru muda yang kini sedang tersenyum ke arahmu, "Ohayou." Sapanya.



Kau membalas sapaan dari kekasihmu itu, lalu mempersilahkannya untuk masuk lebih dalam ke kubikal kamarmu.



Kau sengaja membiarkan seluruh pintu di rumahmu tidak terkunci karena sudah tahu bahwa Nagisa akan datang, lagi pula orang tuamu sedang pergi, jadi tidak ada yang akan menceramahimu jika melihat rumah tanpa pengaman seperti sekarang.



Setelah kau selesai merapikan kasur, kau menghampiri Nagisa lalu memegang pundaknya sambil berkata, "Ayo!"



Hari ini kalian akan mengunjungi taman yang baru saja diresmikan. Taman yang udaranya masih sejuk dan banyak tersedia berbagai macam jajanan ringan memang menjadi tempat yang bagus untuk berkencan, ditambah adanya fasilitas wi-fi dengan kecepatan yang membuatmu tergoda.



Baru saja kau ingin keluar dari pintu, Nagisa sudah menarik pergelangan tanganmu terlebih dahulu. Kaget, kau hampir terjatuh, untung saja Nagisa masih menahanmu.



"Kau ... sakit?"



Ah.



Kamu menatapnya dengan wajah yang dibuat bingung, "Apa 'sih? Enggak 'kok!"



Namun raut wajah Nagisa masih terlihat khawatir. Ia menempelkan punggung tangannya di dahimu. Kau memberontak kecil, menghindari sentuhan dari tangannya itu, meskipun hasilnya nihil.



"... Panas." Ujar Nagisa, "Kau yakin tidak apa-apa? Kita bisa pergi nanti jika kau mau---"



"'Gak mau!"



Nagisa menghela napas. Dia sudah menyerah dengan sikapmu sepertinya. Yah, mungkin kau kebelet ingin pergi ke sana karena khusus untuk hari ini taman tersebut akan memberikan kupon gratis.



"Baiklah, tapi jangan memaksakan diri, ya? Kalau kau pusing, langsung bilang."



Kau memutar bola mata, "Iya, iyaa~"



Dan dengan begitu, kau 'pun keluar bersama Nagisa untuk kencan kalian yang pertama kalinya.



-*-*-*-*-



"Wah, ramai ..."



Benar.



Taman ini benar-benar ramai.



Uh, seluruh stan makanan sudah penuh oleh antrean, padahal kau sengaja tidak sarapan untuk makan gratis sepuasnya di sini.



"Ahaha ..." Nagisa tertawa garing, ia menunjuk salah satu bangku kayu yang ada di pojok, "Mau duduk di sana dulu?"



Kau mengangguk, "Um!"



Yah, meskipun banyak antrean taman ini lumayan sejuk dan ada wi-fi, jadii, dimaklumkan.



Kau menyenderkan tubuhmu di kursi kayu panjang tersebut, lalu mengusap matamu yang sedikit berair karena efek demam.



"Kau tunggu di sini, ya! Aku akan membelikan minum." Nagisa lalu pergi setelah kau mengangguk, menarik hoodie pada jaketnya agar menutup rambut biru kucir duanya.



Kau mengeluarkan handphone dari tas kecil yang kau bawa. Dengan cepat kau langsung menghubungkan perangkatmu itu dengan wi-fi taman.



Hebat sekali kecepatannya, meskipun kau ada di paling pojok taman. Hmm, mungkin kau harus download otome game android keluaran terbaru atau lagu dari penyanyi favoritmu? Yah, apa pun itu kau harus mendownload semuanya di sini karena free wi-fi!



Teehee~



"Hei, gadis kecil, kau sendiri?"



Tiga pemuda berbadan kekar menghampirimu. Menatapmu dengan tatapan menjijikkan yang membuatmu jelas-jelas ingin muntah.



Kau memalingkan wajah dari mereka lalu fokus kembali pada handphone.



Salah satu pria tersebut mendecih, namun kau tetap menghiraukannya.



Hingga saat tangan besar mereka mengambil handphone tersayangmu itu.



Tentu saja membuat amarahmu melonjak, "Hei! Kembalikan!"



Mereka bertiga tertawa, sama sekali tidak menganggapmu yang berusaha meraih handphonemu kembali dengan susah payah hingga menjinjit.



Mereka mengutak-atik benda tersayangmu itu, berhasil membobol locknya dengan mudah, "Hoo? Apa ini? Ternyata cewek ini otaku, ya?"



Mereka menyebalkan, fix maximal.



Kau mengernyit marah.



"Uwah, masih satu keluarga dengan anak yimyam?"



Kakimu sudah siap.



"Tapi, aku dengar cewek seperti itu manis-manis semua 'lho~"



Buk!



Amarahmu meluap, dengan berani kau mengarahkan kakimu ke arah salah satu preman parasit itu. Tapi, sayangnya, berhasil mereka tangkis. Kini, malah kakimu yang dicengkeram oleh mereka.



"Lepas!!"



Mereka tertawa, "Cewek jaman sekarang mudah digerakkan dengan smartphone, ya?"



Kakimu dilepaskan namun kini para pria itu menekan kedua pergelangan tanganmu pada sebuah pohon. Kau terapit. Tak bisa bergerak. Tak ada yang bisa melihatmu karena pojokkan taman yang terlalu terpencil.



"Tenang saja. Setelah kita selesai bermain, aku akan kembalikan handphone tersayangmu ini." Sang kapten membisikkan itu padamu. Napasnya bau, seperti mulutnya sudah berkarat karena tidak dirawat.



'Bangsat. Dasar sesepuh setan tak tahu diri.'



"Aku tak akan sudi!"



Mereka malah menyeringai makin lebar, "Hm, bagus. Memberontaklah seperti itu agar semakin asyik."



Benakmu sudah mengeluarkan sumpah serapah entah berapa banyak kepada mereka. Menjijikkan. Geli. Dasar om-om tidak tahu diri. Calon penghuni neraka. Semoga istrimu nanti seorang jalang.



Salah satu dari pria itu memandangmu heran namun tetap angkuh, "Hoo? Kau berani sekali memperlihatkan ekspresi seperti itu kepada kami."



Dan itu malah membuatmu semakin memprovokasi, tatapanmu semakin diperjelas, dagumu naik. Mungkin sebuah jari tengah imajiner telah kau suguhkan kepada mereka.



"Cih, tatapanmu itu menyebalkan. Tapi untungnya, nanti akan kami buat tatapanmu itu seperti makhluk hina yang haus akan nikmat dunia. Dan--"



SRET!



"UAGH!"




Kau menyeringai, melihat pemandangan kekasihmu yang baru saja memberi pelajaran kepada para preman dengan sebuah kertas pembungkus crepe.



Pembungkus crepe---

--yang sukses membuat mereka terkena paper cut sempurna di pipi.



Entahlah cara melakukan itu bagaimana, yang jelas Nagisa memang hebat.



Kini Nagisa tengah mengunci leher salah satu dari manusia sialan itu, tangannya sudah siap membidik area rawan dengan senjata minimalisnya tadi.



Kau yang kini sudah lepas, langsung terduduk lega di hamparan rumput taman. Dari sini kau bisa melihatnya;



Mata Nagisa yang mengilat biru terang. Menatap penjahat tadi dengan tatapan pembunuh. Sepatah kata keluar dari mulutnya;



"Kalau kalian berani menyentuh (Name), mungkin kalian tak bisa melihat pemandangan yang sama." Dia lalu mendengus, "Ah ... mungkin kalian bahkan tak bisa melihat sama sekali."



Kalimat itu sukses membuat mereka berlari menjauh. Ketakutan, sepertinya. Kau tertawa puas. Sedangkan Nagisa menghela napas lalu melihatmu dengan khawatir.



Dia berjongkok agar bisa mengecek keadaanmu yang masih terduduk dengan lebih dekat.



Kau menenggelamkan kepalamu ke dalam balutan baju di bagian dada Nagisa, merasakan kehangatan di sana.



"Kau tidak apa-apa?" Dia mengelus rambut (h/c)mu dengan lembut.



Kau tertawa kecil di dalam dekapan badan kecil Nagisa, "Tidak apa-apa. Hanya ... sedikit pusing."



Nagisa kembali menghela napas, "Mau pulang saja? Dari pada kau diganggu seperti tadi dalam keadaan lemah begini ..."



Tersenyum, kau menggenggam kumpulan kain baju milik Nagisa dengan erat, "Tak apa kok. Soalnya aku yakin, Nagisa akan menyelamatkanku ... kan?"



Gerakan jemari Nagisa pada benang rambutmu terhenti. Kekasihmu itu berdiri, satu tangan ia gunakan untuk membantumu ke posisi yang sama seperti dia.



"Tentu. Aku akan melindungimu." Dia tersenyum lembut ke arahmu. Sungguh, wajahnya sangat manis---mungkin lebih manis dari pada wajahmu sepertinya---sebelum melanjutkan perkataan, "Karena itu, (Name)-chan, hari ini terus 'lah berada di sampingku. Aku tidak mau kejadian seperti tadi terulang lagi. Dan, bagaimana kalau kita pindah kursi saja? Di sini terlalu terpencil-"



Kau memutarkan bola mata lalu menarik pergelangan tangan Nagisa, "Iyaa~"



Menjadi pacar Nagisa itu sudah sepaket dengan bodyguard.

Itulah mengapa kau selalu merasa aman meskipun kondisinu sedang lemah



Ehehe~


-FIN-

Okaay! Double-update! Semoga bisa menembus kesalahan saia karena udah lama gak update :""V

Oh, iya. Mulai hari ini saya akan hiatus sampai ukk selesai (awal bulan Juni).

Yang request terpaksa saya pending dulu /.\ Doa 'kan semoga lancar, ya! //plak

Regards,

Waifunya Isogai,
--Aka-niira--

Continue Reading

You'll Also Like

59.1K 9.1K 61
Rahasia dibalik semuanya
94.3K 6.4K 26
"MOMMY?!!" "HEH! COWOK TULEN GINI DIPANGGIL MOMMY! ENAK AJA!" "MOMMY!" "OM!! INI ANAKNYA TOLONG DIBAWA BALIK 1YAA! MERESAHKAN BANGET!" Lapak BxB ⚠️ M...
201K 9.9K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
53.8K 3.9K 53
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...