Just Love Me

By Black_Ayes

5.7K 1.1K 390

Ini cerita tentang kisah obsesi seorang laki-laki keturunan Jepang, kepada seorang wanita yang udik, hanya ke... More

Prolog
Chap 1 - Meghan Farra Hawks
Chap 2 - Kennan Mackie Durand
Bukan Update!!!
Chap 4 - Kennan Mackie Durand
Chap 5 - Meghan Farra Hawks
Chap 6 - Kennan Mackie Durand
Chap 7 - Meghan Farra Hawks
Chap 8 - Kennan Mackie Durand
Story About Farra
Story About Kennan
fakta
Chap 9 - Meghan Farra Hawks
Chap 10 - Kennan Mackie Durand
Chap 11 - Meghan Farra Hwaks
Chap 12 - Kennan Mackie Durand
Chap 13 - Meghan Farra Hwaks
Chap 14 - Kennan Mackie Durand

Chap 3 - Meghan Farra Hawks

473 137 41
By Black_Ayes

Aku terbangun tiba-tiba, entah karena apa , aku bisa mengalami mimpi buruk. Mimpi yang bahkan menimbulkan rasa bersalahku kepada Ray. Ya , aku memimpikannya.

Setelah nyawaku terkumpul, segera kulirik jam di nakas. Waktu masih menunjukan pukul 6 pagi. Seharusnya ini masih jam tidurku, mengingat aku selalu tidur saat waktu sudah menunjukan dini hari.

"Apa yang harus kulakukan sekarang?" Aku bergumam sendiri sambil mengumpulkan semua nyawaku.

"Sepertinya ini mata tidak bisa diajak buat tidur lagi." Racauku sendiri.

Karena tidak bisa tidur lagi, akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke kebiasaan lamaku, yaitu nonton film kartun. Biasanya, jika aku sedang dirumah Mama, pada pagi hari dan di jam jam segini, aku pasti selalu menonton film kartun bersama si Pimpong alias Vivin, adik bungsu ku yang saat ini masih berusia 8 tahun.

Jangan pernah sekalipun katakan bahwa yang menonton film kartun itu masih kekanak-kanakakan. Itu semua salah besar. Karna menurut penelitiaan yang sempat ku lakukan dengan meriset semua para tetangga ku, hampir 70 % para ibu rumah tangga lebih menyukai film kartun dibandingkan film action.

Baru saja aku tergeletak di lantai depan tv rumahku, ponsel yang ada di meja dekat sofaku bergetar.

Trrrrrrt trrrrrrrt

Tanpa melihat siapa pemanggilnya, langsung saja ku angkat. Mengingat Mama lah selalu yang menelfonku di saat jam-jam segini untuk membangunkanku.

"Hallo Ma, aku udah bangun kok!" cerocosku, tanpa mengijinkan si penelfon berbicara mengucap salam.

"Hahahaha" si penelfon tiba-tiba saja tertawa.

Aku mengernyitkan kening. Tunggu dulu, sepertinya aku mengenal suara ini.

Segera kulirik Nama penelfon, mengingat aku sepertinya tidak merasa asing dengan suara sang penelfon.

Aryaaa

Nama itu tercantum jelas di layar ponselku.

Ha,, ada apa dengan si bujangan tua ini?

Tumben dia menelfon ku?

Ya, Arya adalah Menegerku saat aku magang alias PKL. Ya, mengingat Arya adalah satu-satu nya orang yang paling akrab dengan ku saat magang disana.

Segera kuangkat telfonnya, sebelum si Arya ini marah-marah dan ngedatangiku.

"Eh buset. Aryaa sialaan. Ada apa luu nelfon gua sepagi ini?" Cerocosku kesal.

"Hahaha" Arya kembali tertawa.

"Maaf, maaf. Ya ampun, gila luu. Sampai segede ini luu masih aja di bangunin?

Ckckckck anak gadis macam apa luu?

Hahaha" okey, fix ini sudah kelewatan.

"Udah yaa, gua mo tidur lagi" kesalku.

"Ckckck, cepat amat marahnya neng. Iye iye, abang minta maaf ya. Bentar dulu, jangan di putus telfonnya neng!" Perintahnya.

Aku mengernyitkan dahi, tumben Aryaa menelfon. Setelah kontrak magang ku selesai, kami berdua bahkan tidak pernah bertemu lagi. Dan ini sudah 3 bulan berlalu.

"Ada apa? Tumben nelfon?" Tanyaku heran.

"Apanya yang tumben Pe'a. Elu macam orang sibuk aja. Setiap kali gua telfon, nomor luu selalu sibuk dan terkadang malah dialihkan ke kotak suara. Kemana aja luu? Sibuk yaa?" Tanyanya panjang lebar.

"Hahaha, elu kayak gak tau gua aja. Gua mah orang sibuk, lebih sibuk malah dari pada Presiden." Jawab ku enteng.

"Ck, sok iya luu. Oh, kan gua jadi lupa mau ngomong apa tadi nih, tanggung jawab luu."

"Haa, tanggung jawab? Gua juga belom ngapa-ngapain elu kali. Kalau pun iya, yang seharusnyaa minta tanggung jawab ya kan gua sih" becanda ku.

"Hahahaha, dasar lu. Oh gua baru ingat. Gua mau ngajak jalan nih. Elu mau kagak?"

Eits, tumben pak Meneger gua ngajakin jalan. Eh ralat, mantan Meneger ku maksudnya.

"Tumben!! Gajian yaa? Eh tapi kalau gajian, gua rasa, gua orang terakhir yang bakal elu traktir." tanyaku terheran-heran.

"Hahaha, ya iya lah. Secara kalau mau traktir luu tuh, serasa lagi traktir 5 orang. Makannya juga gak tanggung-tanggung, langsung pesan banyak. Lebih lancang dan gak canggung-canggung." Jawab Arya.

Hahaha, gua meringis sedikit. Namanya juga gratisan, mana ada yang nolak kali. apalagi yang statusnya kayak gua, anak kos yang punya uang bulanan.

"Hahaha, maap deh. Rezeki kan gak boleh di tolak sih Om." Jawab gua sekenaknya.

"Sialan loo. Gak usah panggil om lagi nape? umur beda cuma 10 tahun juga." Kesalnya.

"Hahaha, ya elah. Sadar umur kek. Elu tuh seumuran sama om gua. Kembali ke topik, tapi elu kenapa traktir gua?" Tanyaku.

"Oh ia, itu si Karina ma gua udah putus. ada info dia mau lunch bareng gebetannya. Gua mau buktiin, kalau setelah putus sama dia, gua bisa cari cewek lain juga" jelasnya.

"Ya ampun Om, umur udah sebanyak itu, malah bersikap kekanak-kanakan mau pancing-pancing. Iya dah, gua setuju. Sekalian makan gratisan"ucapku.

"Eh, tapi elu dandannya yang cantik ya. Gua gak mau di hina, jalan bareng cewek jadi-jadian kayak elu" perintahnya.

"Eh buset dah, udah minta tolong, pake maen printah lagi luu. Udah syukur gua mau!" Kesalku.

"hahaha maaf neng. Ayolah, gak apa-apa, dikit aja, cukup pake dress aja. Gak usah pake kemeja sama celana robek-robek, kayak anak pang, terserah deh kalau mau dandan, yang penting jangan pakai kemeja kedodoran luu" mohon Aryaa.

"Ya deh, demi makan gratis." Ucapku.

"Elu mau di jemput apa datang sendiri?" Tanya aryaa.

"eh, gua datang sendiri aja. Gua ada pertemuan siang ntar sama dosen PA ku" ucapku.

"Oke dah, makasih ya neng. Sampai jumpa ntar siang. bye" tutupnya.

Aku pun mematikan telfon ku, dan melanjutkan acara ku yang tertunda tadi, yaitu nonton film kartun.

*****

Tepat pukul 12.30 aku sampai didepan Cafe yang sudah Arya janjikan. Dan dengan menggunakan Dress warna biru tua, dengan bagian bawahnya agak sedikit mengembang. Ini merupakan salah satu dress ku dari sekian banyak dress ku yang saat ini masih tersimpan rapi di dalam lemariku. Kalian jangan mengira bahwa dengan sifatku yang tomboy, aku tidak memiliki sifat feminim. Dirumah, aku cukup feminim. Jika saat dirumah Mama, aku wajib menggunakan dress maupun rok. Ya begitulah, jika punya Mama yang punya sifat feminimnya minta ampun.

Kuedarkan pandanganku, berusaha mencari keberadaan Aryaa. Ku lihat dia sedang berbicara dengan salah satu pelayan disitu.

"Aryaa,,,!" Teriakku, berusaha memulai sandiwara.

Aryaa yang merasa nama nya dipanggil segera mencari sumber suara tersebut, dan mengedarkan pandanganya kearah pintu masuk. Kulihat dia tersenyum.

"Sepertinya sandiwaranya sudah di mulai".

Aku mengahampiri mejanya, memberikan senyum paling manisku, mengingat ini demi makan gratis. Hahaha.

"Udah lama Yang?" Ku mulai sandiwaranya.

Kulihat dia bengong dan sedikit terkejut. Namun hanya sebentar, karena dia langsung tersenyum dan memulai sandiwaranya.

"Gak, baru aja nih Yang. Ini mo pesan makanan, biar begitu kamu nyampe, kamu bisa langsung makan" jelasnya.

Ya iya lah dia langsung pesan makanan, secara dia takut kalau aku yang pesan, bisa bangkrut tiba-tiba dia. Ini mah curang namanya.

"Yang mana yang namanya Karina Om?" Bisikku.

"Noh, cewek yang duduk di meja paling pinggir nomer 3. Yang dari tadi ngelirik kesini" jawabnya dengan berbisik juga.

"Ooh, mayan lah buat tampang luu. Eh elu harus traktir gua lagi. Gara-gara luu, gua kekampus jadi pakai dress. Udah susahnya naek motor lagi pake dress beginian. Hitam paha gua men" kesalku.

"Luu seriusan pakai motor gede luu. Gimana naiknya? Tapi elu cantik kok sekarang" jawabnya.

"Eh dasar, elu tuh buat gua malu tau. Hilang dah image gua yang keren dan tomboy di kampus"

"Hahaha," Aryaa malah tertawa ngangkat sambil megangin perutnya.

Ih dasar, orang tua yang satu ini, gak tau apa dia udah buat malu aku di cafe.

Lihatlah, kini semua mata penghuni cafe ini jadi melihat kearah kami.

"Eh, Farra bukan?" tanya seseorang.

Aku mendongkakan kepalaku, mencari sumber suara yang menyapa aku.

"Loh, bang Nada!! Ngapain disini?" Tanyaku heran dengan pertemuan mendadak kami.

Bang Nada ini adalah anak pemilik kos tempat aku ngekos kemarin, saat aku masih baru memulai perkuliahan di semester 1. Bang Nada ini sebenarnya adalah anak orang kaya, hanya saja dia tidak ingin menyia-nyiakan rumah besarnya.

Dia mengubah rumah itu menjadi memiliki beberapa kamar yang akan dijadikan tempat kos, karena rumah itu berada di kawasan kampus. Bang Nada juga lebih memilih rumah itu dikoskan untuk putri dari pada untuk putra. Alasannya gampang, kalau cowok itu orangnya pengjorok, jadi sudah dapat diprediksikan bahwa rumahnya itu pasti akan kacau balau dan kotor.

"Ooh itu. Lagi ngumpul bareng teman. Kemarin kenapa gak datang kerumah waktu syukuran bang Wisuda dek?" Tanyanya.

"Eh maaf bang. Soalnya kemarin males banget pergi kemana-mana. Tapi selamat ya bang, gak apalah ucapannya terlambat dikit". Jawabku merasa bersalah.

"Iya, gak apa2. Ini siapa dek? Pacar kamu?" Tanya bang Nada penasaran.

"Oh bang, ini Aryaa bang, mantan Meneger aku waktu magang. Yaa, ini Nada, salah satu abang yang ku angkat sendiri" kenalku kepada mereka berduaa. Terlihat mereka tertawa lepas karena perkataan ku.

Setelah tertawanya redah, bang Nada melanjutkan omongannya. "Oh, mantan bos toh. Abang kirain pacarnya dek. Soalnya kayak mesra gimana gitu" jawab bang Nada.

"Ya udah, abang balik kesana dulu yaa. Kayaknya mereka penasaran bangat" ucap bang Nada.

Aku melihat sekilas kearah meja yang ditunjuk bang Nada. Kulihat sepasang mata sipit tampak melihatku serius. Tampan sih, tapi buat apa kalau punya mata kayak elang, kayak mau matok anak orang.

Kuedarkan lagi mataku ke kursi sisi lainnya. Wah, tampan tampan. Bisa nih nambah koleksi. Aku hanya bisa bergumam dalam hati dan menikmati ciptaan Tuhan yang luar biasa tampannya.

"Bang itu siapa? Tampan!! Kenalin dong!" Ucapku sambil menarik tangannya saat dia hendak kembali ke meja nya.

"Kenalan aja sendiri dek. Dia itu salah satu guru di High School Internasional dek."jelasnya.

"Kalau mau kenalan, ayo kesana" lanjutnya lagi.

"Hahaha, gak jadi deh bang. Lanjut aja bang" ku persilahkan kembali bang Nada ke meja nya.

"Tumben nolak cogan luu?" Tanya Aryaa bingung.

Ya, Aryaa ini adalah orang pertama yang tau semua tentang sifatku. Dia juga tau, kalau aku sering balapan, padahal orang tuaku saja tidak mengetahui hal itu.

Mengingat keakraban kami, sewaktu aku masih magang, maka tak heran jika dia tau semua seluk beluk dalam diriku. Kecuali bagaian dalam yaa, itu khusus suami yang tahu. hehe

"Gak deh. Ilfil aja. Masa cuma guru doang, tapi style nya kayak model. Itu beneran guru apa gak coba?" Tanyaku bingung.

"Mungkin aja dia berprofesi jadi guru di sekolah ayahnya. ya kan kita gak tau, mungkin aja dia penerus sekolah itu nantinya"jelas Aryaa.

"Udahlah, lupakan aja. Ribet bergaul sama orang-orang macam mereka."

"Emang mereka orang-orang macam apa?" Tanya Aryaa bingung.

"Lihat deh, style mereka semua, cara duduk dan cara mereka berinteraksi, hal itu udah menunjukan kalau mereka tuh golongan cowok-cowok metroseksual" jelasku.

"Apa itu?" Tanya Aryaa makin bingung.

"Hahaha, serius amat. Cari tau aja sendiri. Gua, gini-gini suka sama cogan, tapi gua paling ngejauhi cowok-cowok macam mereka" perjelasku.

Buat bab ini sampai sini dulu, soalnya ngumpulin keseluruhan cerita ini begitu sulit. Ngerjain buat bab ini itu aja bisa jika hanya ada waktu luang.

Suer, buat bulan ini memang bulan tersibuk buat aku pribadi, why?

Karna entah karna virus apa, seluruh dosenku memberikan tugas yang betul-betul segunung banyaknya, n gara-gara tuh tugas, aku bisa sampai lupa makan.

Udah, segitu aja ceritanya.

Thanks, jangan lupa votment yoi!!

31 Mei 2016

Continue Reading

You'll Also Like

4.7M 481K 30
Setiap orang pasti pernah melakukan satu kesalahan besar. Kesalahan yang membuatnya menyesal bahkan sampai bertahun-tahun kemudian. Bagi Gadis, kesal...
415K 687 4
Kumpulan Cerita Pendek, penuh gairah yang akan menemani kalian semua. 🔥🔥🔥
200K 37.5K 40
Bagi Padaka Upih Maheswari, jatuh cinta pada pandangan pertama sangat mungkin terjadi termasuk ke pria kewarganegaraan Daher Reu yang sering wara-wir...
1.3M 95.5K 34
Keisari, 27 tahun, jomlo, dan pengangguran. Wow! Akhirnya dia tiba pada fase paling mengerikan bagi seorang perempuan. Ketika relasi, percintaan, k...