My Boy Was a Killer

By onyxnotavaible

278K 16.9K 887

[TAMAT] "Dia pembunuh yang manis..." [Baca 'Dead End' untuk cerita yang lebih baik] More

Chapter 00 - Prologue
Chapter 01 - New Student and New Murder
Chapter 002 - I Found You but, What the hell are you doing?!
Chapter 03 - Well, You're a Murderer, Right?
Chapter 04 - One Night with Cute Serial Killer? Why Not?
Chapter 05 - Something Weird
Chapter 06 - What a Group?!
Chapter 07 - Weird Killer Group? Again?
Chapter 08 - Hello my Victim!
Chapter 09 - What is this Feeling?
Chapter 10 - Care
Chapter 11 - Rival
Chapter 12 - Broken [Jason]
Chapter 13 - Fallin Love?
Chapter 14 - a Plan
Chapter 15 - Past [Zebel]
Chapter 16 - I love Him..to [Kina]
Chapter 17 - Beginning of the War(?)
Chapter 18 - Dear Sister
Chapter 19 - Im Sorry and Goodbye [Ken]
Chapter 20 - Inner Fight ~ Last Fight
Chapter 21 - Order ~ The Begining of The New Team!!
Chapter 22 - What The?!
The Last Chapter - The Last ~ Happily Ever After
PHP dan Promot
Promosi lagi
Sudah Publish!

Epilog

9.6K 553 83
By onyxnotavaible

"Jadi dengan demikian, saya ucapkan terimakasih."

Bersamaan dengan selesainya pidato kepala sekolah, suara tepuk tangan terdengar dari deretan bangku di aula.

Salah satunya adalah dua deretan bangku paling tengah di baris paling depan. Zebel dan Kina dengan pakaian seragam nan sopan dan raut wajah gembira. Di belakang panggung terdapat panggung yang bertuliskan "Pelepasan Siswa dan Siswi Kelas XII".

Ya, mereka sedang merayakan hari kelulusan.

Tak terasa, tahun berlalu begitu cepat bagi Kina. Ia merasa seperti baru kemarin bersekolah di sekolah ini. Kina melirik orang disebelahnya, Zebel, yang ekspresinya juga terlihat senang.

Dan wajah Kina memerah ketika Zebel juga melirik ke arahnya.

Zebel hanya tersenyum melihat ekspresi gadisnya itu. Lalu ia mendekati Kina dan mengelus kepalanya.

"Kinaa~" seorang gadis berambut coklat yang diikat twintail yang familiar, Natae menghampiri Kina dan Zebel sambil membawa beberapa buku komik.

"Ada apa Natae?" Tanya Kina yang tampaknya semangat melihat komik yang di pegang Natae.

"Ini! Sebagai kenang-kenangan! Aku memberimu komik yaoi keluaran terbaru!" Kata Natae sambil menyodorkan komiknya. Kina dengan raut wajah gembira menerima komik itu.

"Makasih!! Ah! Aku ada nih, buat kamu!" Kina merogoh kantung rok-nya lalu mengeluarkan gantungan kunci dengan boneka mini dari kain flanel berbentuk salah satu tokoh di anime yaoi.

"Waa! Bagus!! Beneran buat aku?!" Tanya Natae meyakinkan. Kina mengangguk.

Dan mereka gak sadar kalau ada sosok yang memperhatikan mereka dengan wajah dongkol.

"Nah, Kina, kalau kamu mau komik yaoi yang extreme, kamu bilang aja ke aku? O--" kata-kata Natae terpotong ketika Ze membekap mulut Natae dengan tangan kirinya yang terulur, sedangkan tangan kanannya memeluk dan menjauhkan Kina dari Natae. Dari wajah Ze, ia terlihat kesal.

"Cukup. Jangan mempengaruhi otak gadisku dengan komik terkutuk seperti itu." Kata Ze dingin. Sedangkan Natae tampaknya ingin melepas bekapan Ze yang lebih terasa seperti cekikan, bedanya ini dimulut.

"Bweaskwan wakwu!!" Kata Natae.

"Ha?" Tanya Ze tak mengerti ucapan Natae. Natae yang tak tahan, mencubit punggung tangan Ze dengan kukunya yang sedikit panjang.

"Aduh!" Ze langsung melepas bekapan di mulut Natae.

Natae tampak sedang menguji urat di mulutnya, karena sedari tadi ia mangap-mangap sambil memegangi mulut dan pipinya.

"Laki-laki memang gak tahu yang cewek suka!!" Kata Natae di sela-sela kegiatannya. Yang mengundang tatapan dongkol dari Ze.

"Oke, Kina, ayo pergi!" Kata Ze sambil menggandeng Kina pergi keluar ruang aula. Kina hanya mengikuti sambil menoleh kebelakang dan memasang raut wajah minta maaf pada Natae. Yang di balas oleh senyum dan ancungan jempol tanda tak apa oleh Natae.

***

Ze menyalakan motornya. Lalu memberikan Kina helm. Kina terlihat sedikit heran karena tumben-tumbenan Ze membawa helm.

Ze yang tampaknya menyadari apa yang dipikirkan Kina, hanya tersenyum. "Kita akan jalan-jalan." Kata Ze sambil menyodorkan jaket ke Kina. Kina mengankat bahu lalu mengenakan jaket dan Helm pemberian Ze.

***

Ze seperti biasa, ngebut ketika mengendarai motor ninja nya. Dan seperti biasa, Kina merasa hidupnya akan berakhir hingga ia melantunkan do'a dalam hati.

Kina tak tahu ia dimana sekarang. Tapi jika melihat penanda arah yang ada di disetiap jalan, ia tahu kalau mereka akan pergi ke gunung yang terkenal dengan kawahnya yang indah.

Semakin lama, suhu di sekitar makin menurun dan membuat Kina menggigil. Ia mengeratkan pelukan di tubuh Ze. Kina sedikit heran dengan kekasihnya itu. Ia hanya mengenakan seragam yang tadi dan tak mengenakan jaket. Namun ia tak kedinginan. Bahkan Kina tak mendeteksi adanya tanda-tanda Ze menggigil.

Ada dua kemungkinan di benak Kina. Pertama karena Ze terbiasa dengan suhu dingin ( meski ia juga sering terserang flu akibat udara dingin ), kedua karena kekuatannya yang membuatnya tetap hangat.

Kina merasakan tangannya di sentuh oleh tangan lain, tangan Ze. Sembari menjalankan motornya. Tak perlu melihat spion untuk mengetahui kalau Ze sedang tersenyum hangat.

***

30 menit sudah berlalu, mereka kini telah sampai di tempat parkiran kendaraan. Suhu masih tak berubah, masih dingin. Di sekitar tempat parkir, terdapat beberapa warung untuk menghangatkan diri.

Kina mendongak ke atas untuk melihat puncak gunung yang jaraknya beberapa kilometer lagi. Sangat indah dengan sinar matahari dan hijaunya pepohonan. Suara khas hutan juga terdengar seperti suara jangkrik dan sejenisnya, dan suara burung.

Ze menepuk pundak Kina yang tengah menikmati pemandangan.

"Kita akan mendaki ke atas. Untuk melihat pemandangan kawah. Tenang saja, jalan ke atas tidak rumit. Ada jalan setapak yang memudahkan kita." Kata Ze sambil tersenyum ke arah Kina.

Kina mengangguk. Lalu sambil memeluk lengan Ze, Kina berjalan mengiringi langkah Ze.

***

Di sepanjang pendakian, Kina melihat banyak pekerja pencari belerang yang turun gunung. Tapi bukan pekerja itu yang menarik perhatian Kina, tapi belerang yang dibentuk sangat lucu. Ada yang bentuk kura-kura, wajah kucing dan panda. Ada pula yang dibentuk seperti pohon cemara.

Kina membeli satu dari beberapa belerang imut itu. Harganya cukup terjangkau, hanya 10.000 rupiah. Bahkan ada yang kelewat murah, 1000 rupiah.

Semakin lama, Kina merasakan kalau suhu berangsur-angsur hangat. Hingga pada akhirnya, Kina melepas jaketnya.

Kina menyukai pemandangan disini. Sangat hijau dan Kina melihat banyaknya bunga - bunga warna-warni. Kina terlihat sangat senang dengan mata bebinar-binar.

Ze hanya tersenyum melihat tingkah laku gadisnya itu. Ia lalu melihat ke arah puncak gunung yang sudah hampir dekat, lalu tersenyum lebar ketika melihat sesuatu.

Ze lalu menepuk pundak Kina dan memberikannya kain berwarna merah. Kina yang tak mengerti maksud Ze, hanya menatap kain merah itu dengan polos.

Ze menghela napas. Lalu melingkarkan kain merah itu di mata Kina dan mengikatnya tidak terlalu erat. Setelah mengecek apakah Kina tidak bisa melihat apa-apa, Ze menuntun Kina ke arah puncak gunung.

"Ze ken--"

"Sshht! Ikut saja!" Kata Ze memotong kata-kata Kina. Yang membuat Kina mengerucutkan bibirnya.

Mereka sampai di puncak gunung dan disambut dengan kawah yang indah dengan warna hijau tosca. Banyak orang-orang melihat Ze dan Kina bingung. Ada pula yang tampaknya mengetahui maksud Ze. Dan beberapa diantara nya adalah Jason, Jeff, dan Ben yang memasang wujud human mereka dan tampaknya sudah lebih dulu datang dan menyiapkan kebutuhan Ze.

Ze mendudukkan Kina di bangku yang sudah disiapkan. Lalu menyuruh Kina untuk tetap duduk dan jangan membuka penutup matanya. Kina mengangguk meski dalam hati ia bingung kuadrat.

Ze berjalan meninggalkan Kina dan berjalan menuju Jason yang membawa gitar dan kotak kecil berwarna merah. Yang tampaknya Ze menitipkan padanya.

"Buat hari ini menjadi hari yang dikenang indah oleh Kina." Kata Jason memberi nasehat. Dan ditanggapi dengan anggukan mantab oleh Ze.

"Semangat bung!"

"Jangan grogi!"

Kata Jeff dan Ben menyemangati. Ze mengangguk. Lalu memanggil beberapa orang yang tampaknya tahu juga rencana Ze, lalu meletakkan bunga mawar warna merah di sepanjang jalan yang akan dilalui Ze.

Ze berjalan kembali ke arah Kina. Ia memainkan gitarnya beberapa meter dari tempat Kina berada, namun cukup dekat agar Kina bisa mendengar lagu apa yang ia dengar dan siapa yang menyanyikannya. Kina entah dapat inisiatif dari mana, ia membuka penutup matanya dan melihat Ze yang tengah memainkan gitar.

Ze mulai bernyanyi.

"I wanna dance... like no one's watching me..
I wanna love...like its the only thing i know..
I wanna laugh...from the bottom of my heart...
I wanna sing...like every single notes and word its all for you..

This is enough?

I want to tell you and this is the only way i know...
And hope one day you'll learn the words and say...
That you finally see, what i see...

Another song for you, about your love..
'Cause you love the me, thats full of faults
I wish you could see it from this view 'cause everything around you is a little bit brighter from your love..."

Kina hanya bisa terdiam melihat Ze. Ia menutup mulutnya terharu dan matanya tampak berkaca-kaca. Wajahnya juga memerah. Ia tak bisa menahan rasa bahagianya.

"Berawal dari ketidak sengajaan, dan pertemanan biasa, suatu rasa mulai tumbuh... perasaan itu semakin kuat ketika aku menghabiskan waktu berdua denganmu. Perasaan itu juga yang membuatku kuat. Dan cintamu juga membuat duniaku bercahaya...,"

"Cintamu menerangi lembah gelap dalam hatiku dan menghangatkan kembali perasaanku. Kau mencintaiku, orang yang penuh dengan kesalahan. Dan karena itu, aku mencintaimu..."

Ze meletakkan gitarnya di tanah, lalu berlutut sambil mengeluarkan kotak kecil berwarna merah yang tadi ia minta di Jason. Lalu membukanya dan menampakkan cincin perak polos yang indah.

Kina menangis terharu. Wajahnya memerah dan senyuman menghiasi wajahnya. Rasanya jantungnya ingin berhenti berdetak.

Dengan wajah yang merah, Ze berkata.

"Kina..., will you marry me?"

Terjadi keheningan yang cukup lama antara Ze dan Kina. Hingga membuat beberapa orang berseru "Terima! Terima!"

Kina menatap Ze dengan senyum. Begitu juga dengan Ze.

Hingga pada akhirnya Kina menjawab.

"Ya, aku mau...Zebel Redflake...!"

♡♥♡

-The End-






A/N : Okay! Epilogue sudah di publish! ^0^
Jujur, aku sedikit bingung mau bikin epilog kaya gimana, tapi berkat kakak sepupu ku yang udah pengalaman ngelamar(?) Dan dia juga suka nulis cerita yang ada epilognya(?), jadi aku tahu mau bikin epilog kaya gimana :D

Dan tahu gak? Pas aku baca bagian ini, aku malah fangirlan sendiri. Plus ngerasa aku ada di posisi Kina. 0///0

Oh ya, soal lokasi Ze ngelamarnya, itu di gunung di daerah asalku, Kawah Ijen, Banyuwangi. Untuk pic-nya cari aja di google :v dan soal lagunya, itu lagunya One Ok Rock - Notes'n'Words.

Oke, dengan begini, saya akhiri cerita dan author note ini.

Makasih banyak sama readers yang membuat semangat sepanjang jalan pembuatan cerita absurd dari otak seorang gadis 15 tahun yang punya pemikiran absurd juga.

Jaa~

:')

Continue Reading

You'll Also Like

560K 85.2K 74
Cocok untuk kamu peminat cerita dengan genre #misteri dan penuh #tekateki, juga berbalut #action serta #scifi yang dilatarbelakangi #balasdendam. Kas...
83.5K 56 12
(SEDANG DI REVISI TOTAL) Tentang Aura Jovanka si gadis yang menjadi incaran kaum Vampire berkat darahnya yang murni. scrlyrrnz (EXO FANFICTION) Updat...
PSYCHOPATH By Nurul Maliq

Mystery / Thriller

127K 8.4K 15
Selama ini kehidupan Riana berjalan baik-baik saja. Dia kuliah dan berteman baik dengan seorang juniornya yang juga sahabat baiknya,Luna. Riana tak p...
21.1K 2.5K 17
Kisah Chaeyoung dan Limario yang saling musuhan dan berakhir dengan keduanya terpaksa menikah gara gara perjodohan. Kira kira bagaimana kisah pernika...