Bodyguard

By azizah_jidat

2.5K 152 11

Bagimana jika bodyguard mencintai majikannya? Iya, itu yang terjadi pada seorang Min Yoongi, yang melindungi... More

Bag 1 - Apa?
Pesona
Susu? No!
Taehyung
Bunga Lilly Putih

Apa? (2)

389 24 0
By azizah_jidat

Tiba tiba deringan ponsel Yoonji memecahkan perdebatan diantara mereka. Dengan sigap tangan Yoonji meraih ponsel I-Phone 6 itu dan menjawab panggilan yang tertera di layar 'Appa'.

Yoonji POV

"Ne appa?"

"............"

"Ada apa? Terdengar sangat penting?"

"............"

"Baiklah aku akan pulang appa, dan Ahra akan tinggal lagi bersama kita"

"............"

"Iya appa, nado saranghae ..."

Sambungan panggilan terputus, sejenak aku mengernyit namun dengan segera aku meraih dompet dan meletakkan beberapa lembar uang. Ahra bingung sampai akhirnya ia angkat bicara.

"Ada apa?" ucap Ahra seraya bangkit.

"Appa menyuruhku pulang, entah dia tiba tiba ada dirumah sekarang padahal baru pagi tadi ia berangkat" ucapku seraya berjalan ke tempat tunggu supir bersama Ahra.

"Mungkin ada urusan penting, dimana supirmu?" ucap Ahra menebak-nebak.

"Mungkin, itu disana!" jawabku seadanya dan beranjak kearah mobil yang di kendarai supirku.

Mobilku melesat masuk ke jalanan kota indah ini, tak butuh waktu lama aku dan Ahra sudah bersiap turun dan masuk kerumah.

Author POV

"Anak appa telah sampai, bagaimana kabarmu Ahra?" ucap pria paruh baya itu sambil memeluk putrinya.

"Baik tuan Jae" ucap Ahra pada pria itu, ayah Yoonji, tuan Jae Ha.

"Ada apa appa menyuruh aku dan Ahra kerumah?" ucap Yoonji 'to the point'.

"Ada apa? Bukankah jadwal kuliahmu telah selesai" ucap appa.

"Iya aku tau, tapi tak biasanya" ucap Yoonji acuh sambil menyusul Ahra yang mulai duduk di sofa.

"Memang, sebenarnya ada hal yang ingin appa sampaikan padamu Yoon" ucap appa mulai serius.

"Mwo?" ucap Yoonji menatap appa nya.

"Besok, akan ada pria utusan appa yang datang, dia adalah bodyguard mu mulai besok" ucap appa tanpa basa basi.

"Mwo?! Appa aku tidak mau!!" ucap Yoonji mulai bangkit.

"Dengarkan appa sayang, kau tau resiko pekerjaan appa untukmu, dan appa tidak ingin kau jadi sasarannya" ucap appa sambil mengelus pundak Yoonji.

"Tapi aku bisa menjaga diriku sendiri appa, bahkan aku juara bertahan Taekwondo Nasional Korea" ucap Yoonji meyakinkan appa nya.

"Kau tidak tau siapa yang kau hadapi nak" ucap appa Yoonji menatap resah sikap keras kepala putrinya ini.

"Appa ku mohon! Aku tak suka!" ucap Yoonji berteriak.

"Yoonji! Dengarkan kata appa! Appa hanya tidak ingin kau terluka karena hanya kau yang appa punya! Terima saja keputusan appa!!" bentakan appa Yoonji menyeruak dirumah itu.

Sedetik kemudian appa Yoonji pergi meninggalkan Yoonji yang mematung dengan air matanya. Ahra hanya bungkam menatap perdebatan barusan antara anak dan ayah. Yoonji menjerit kencang lalu berlari ke kamarnya di lantai atas, terdengar suara isakan di setiap langkahnya. Ahra menatap nanar sahabatnya itu, lalau dia berusaha menyusul Yoonji di kamarnya namun saat akan masuk di mendengar jeritan pelan Yoonji.

"Eomma, appa membuatku terlalu terkekang hanya karena dia takut kehilangan diriku" Yoonji memekik pelan disela sela air matanya.

Ahra berusaha mengetuk pintu itu, lalu keluar Yoonji dengan air mata yang mengalir deras. Namun Yoonji, tetaplah Yoonji, dia tidak pernah ingin terlihat lemah dihadapan siapapun.

"Masuklah Ahra, aku ingin menenangkan diriku di tempat latihanku" ucap Yoonji datar lalu pergi berlalu ke tempat latihan taekwondonya.

:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Pria itu tengah bersembunyi di balik kotak kotak besar. Suara tawa 'pria-pria bajingan' itu menggema di tempat rahasia itu. Tatapan mematikan jatuh pada 2 lelaki yang tengah tertawa puas dengan soju yang ada di tangan mereka. Lalu pria itu keluar daru persembunyian mencari dimana, ya, dimana para wanita itu disandra oleh mereka. Suara langkah pria itu hampir tak terdengar, itu mempermudah pekerjaannya agar tidak diketahui anak buah dan 2 pria tadi. Sampai akhirnya pria ini berhasil mendengar teriakan gadis gadis yang ia cari. Didalam kotak besar, hanya ada lubang udara disana. Mencoba mendekati kotak itu, namun sial pria itu mengunci nya dengan rantai besar dan gembok perak. Pria ini tersenyum smirk, rantai dan gembok ini bukan tandingannya. Dengan sekali hentakan, rantai itu putus menyisakan pecahan rantainya dan gembok rapat itu. Pintu besar kotak itu mulai dibukanya, dan nampaklah lebih dari 50 orang gadis berparas cantik itu disana dengan wajah ketakutan. Miris lagi, salah satu dari mereka adalah 'adik angkat' pria ini. Gadis di dalam sana kaget, namun persekian detik gadis gadis itu berhambur keluar melarikan diri. Hingga teriakan menggema itu, membuat pria ini mengedarkan pandangannya. Matanya menangkap 2 pria tadi dengan wajah terkejut.

"Pria brengsek! Rasakan akibatnya! Serang dia anak buah bodoh!" jerit salah satu pria itu pada anak buah di belakangnya.

Berhamburlah anak buah itu menyerang pria ini. Dia kembali memberikan senyuman mematikannya, dan kejadian setelahnya adalah banyak kaki tangan pria itu yang kalah. Ada yang mati dalam keadaan kepalanya patah, juga meringis kesakitan akibat kekuatan pria ini. Gadis di belakang pria ini ketakutan sangat, ia tidak ingin meninggalkan pria itu sendirian.

"Oppa, aku tak ingin meninggalkanmu sendirian disini" ucap gadis itu disela tangisan pilunya.

"Semua sudah berakhir Oh Sunny" ucap pria ini memeluk adik angkatnya itu.

"Gomawo, Min Yoongi" ucap Sunny memeluk erat kakaknya itu.

Min Yoongi pria ini yang sedari tadi melawan anak buat pria pria bajingan disana. Mereka adalah komplotan mafia penjual gadis untuk dijadikan pelayan hasrat laki laki hidung belang. Yoongi berniat membawa Sunny keluar dari sana, namun langkahnya terhenti karena dua pria itu menghalangi Yoongi dan Sunny.

"Berhenti bodyguard tak berguna!! Lawan aku" ucap salah satu pria itu sambil memberi senyum pada pria yang lainnya.

"Dengan senang hati tuan tuan bajingan!" ucap Yoongi seraya menyingkirkan Sunny dari dirinya.

Pergulatan kuat dimulai, pria pertama menyerang Yoongi namun berhasil ditepis. Tendangan kuat siap melayang di wajah Yoongi, namun tangan cekatan Yoongi menangkap dan memelintirnya juga mematahkan kaki kanan nya itu. Menjambak kepala pria itu lalu membenturkan ke salah satu tiang kokoh disana. Darah segar mengalir dari kepala pria itu, dan akhirnya pria itu tak sadarkan diri entah mati atau pingsan. Tinggal pria satu lagi, dia menerjang tubuh Yoongi dengan besi panjang dan tepat mengenai perut Yoongi. Yoongi meringis, namun setelah itu Yoongi menyelengkat kedua kaki pria itu hingga jatuh bersujud di kaki Yoongi. Yoongi tersenyum kemenangan saat pria itu mengangkat kepalanya. Di jepit kepala pria itu, lalu mematahkan tulang kepalanya. Pria inipun tak sadarkan diri, lalu Yoongi bangkit berdiri dan bergumam.

"Cih, kau hanya sampah!" ucap Yoongi seraya meludah kesembarang tempat.

Yoongi menghampiri adiknya Sunny, lalu mengalungkan jaket yang ia kenakan untuk menutupi tubuh Sunny seraya merangkulnya. Menyalurkan kehangatan tubuh Yoongi dan berusaha menghilangkan aura ketakutan yang dirasakan Sunny. Berjalan keluar melewati banyak polisi yang siap menyergap anak buah dan komplotan lainnya. Naik ke mobil Honda Jazz keluaran terbaru, lalu mengendarainya menuju rumah Sunny. Melesat masuk diantara ribuan manusia yang ada di jalanan. Dan berhenti tepat di depan pekarangan rumah bercat biru cerah itu. Membuka pintu penumpang dan menampakkan Sunny yang sudah mulai tenang.

"Mianhae ... aku hanya bisa mengantarmu sampai disini, aku harus pergi ke markas ku" ucap Yoongi datar.

"Tak apa, Gomawo Yoongi oppa" ucap Sunny dengan senyum yang mengembang.

"Titipkan salamku pada eomma appa mu, Sunny" ucap Yoongi seraya melesat pergi.

Sebuah senyuman terukir disana, di wajah gadis kecil bernama Sunny itu. Mungkin Yoongi menganggapnya sebagai 'adikny yang manis' tapi tidak bagi Sunny, ada rasa lain yang membuncah di dalam hatinya.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

"Utusanmu kapan akan datang, aku takut jika mereka semakin menggila" ucap pria berusia setengah abad itu.

"Besok dia akan datang dan langsung menjalani tugasnya, dia agent terbaik disini" ucap pria disebrang sana.

"Baiklah, aku tidak ingin kecewa untuk ini" ucap pria itu mengakhir perbincangan mereka.

Tut ... Tut ... Tut ...

Sambungan telepon diputuskan oleh pria itu, dan itu adalah perbincangan appa Yoonji dengan agent penyewa jasa bodyguard. Dia tersenyum lega, putri kesayangannya akan aman. Dari para bajingan diluar sana, yang ingin menghancurkan dan merebut kekuasaan appa Yoonji.

"Perlahan tapi pasti, kalian yang akan hancur" gumam appa Yoonji.

<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

Yoonji gadis itu terus memukuli alat latihan taekwondonya. Bersamaan ribuan air mata mengalir, dia merasa terkekang akibat ulah appa tersayang nya itu. Yoonji tau apa yang dilakukan appanya itu semata mata untuknya tapi apa appanya itu lupa bahwa putrinya seorang juara bertahan taekwondo. Dia mau tidak mau harus menerima keputusan appanya.

"Akan kubuat bodyguard itu menyerah" gumam Yoonji disela sela kemarahan dan air matanya.

|||||||||||||||¦¦¦¦¦||||||||||||||||

Hari ini Yoonji dan Ahra berniat akan pergi berbelanja, karena mereka tidak ada jadwal kuliah hari ini. Dosen yang mengajar hari ini harus terbang ke Singapore karena istrinya akan berobat, jadi jadwal nya dilaksanakan besok. Yoonji sudah siap dengan baju crop tee bergambar anjing kecil dengan setelah rok kotak kotak biru putih. Sling bag mengalung di bahu kirinya dan kaki jenjangnya di balut flatshoes bunga bungan berwarna hitam putih. Rambutnya digerai dan make up yang natural memberi kesan cantik dan ceria, tapi siapa sangka gadis secantik dia adalah pemegang mendali kemenangan tingkat nasional dalam cabang olahraga bela diri taekwondo. Ahra pun tengah bersiap dengan setelan celana jeans biru dan kaos panjang berwarna senada. Kaki terbalut sepatu converse high berwarna biru muda, sling bag berwarna juga telah menggantung di bahu kanannya. Rambutnya di biarkan tergerai dengan lurus, kacamata bertengger tenang di pangkal hidungnya memberi kesan lembut dan terpelajar untuk Ahra. Namun wajahnya belum teriasi dengan make up, ya, gadis ini tidak terbiasa bermake up. Alhasil Yoonji geram melihat sikap sahabatnya itu.

"Ayolah, bahkan kau tidak bermake up ketika akan bepergian, sedikit saja" ucap Yoonji yang sedang merayu Ahra untuk make up.

"Tapi aku tidak terbiasa Yoonji, kau taukan" ucap Ahra memalingkan wajahnya kesembarang tempat agar make up itu tak jatuh tepat diwajahnya.

"Aku tidak menerima penolakan Ahra, atau aku akan marah kepadamu! Bagaimana bisa mahasiswi terpelajar sepertimu tidak suka bermake up, tidak akan ada pria diluar sana yang akan tertarik padamu" celoteh Yoonji sembari tangannya lihai meriasi wajah Ahra.

Tak membutuhkan waktu lama tangan lihai Yoonji menyulap wajah Ahra yang memang sudah memiliki basic yang bagus itu menjadi lebih memukau. Sungguh bahkan Ahra tidak percaya melihat pantulan dirinya didalam cermin, apakah gadis itu benar dirinya. Ahra tersenyum bahagia, dan tak menyangka jika wajahnya akan berubah menjadi lebih anggun.

"Sudah ku bilang make up tidak akan membuatmu terlihat tua jika kau tidak berlebihan menggunakannya" Yoonji tersenyum bangga dengan hasil riasannya di wajah Ahra.

"Iya nona Yoonji, aku akan memintamu terus mengajarkan ku dalam hal fashion" ucap Ahra sambil tertawa.

Setelah dirasa mereka siap pergi, maka mereka menuruni anak tangga untuk segera berangkat. Duduk di sofa sebentar untuk menunggu appa nya keluar dari ruangan kerjanya. Berniat meminta izin kepada appa nya untuk pergi berbelanja sebentar.

"Appa, aku dan Ahra akan pergi berbelanja sebentar" ucap Yoonji saat appa nya keluar dari ruang kerjanya.

"Tunggu sebentar sayang, bodyguard mu sebentar lagi akan datang" ucap appanya.

"Sudahlah appa, aku bahkan tidak perduli dengannya!" ucap Yoonji acuh.

"Terserahlah nak, tetap dia akan menjagamu" ucap tuan Jae lebib acuh dan keras kepala.

Menunggu beberapa menit memang tak masalah, Namun Yoonji sangat tidak suka menunggu, dia memilih membuka sling bag nya berniat mencari ponselnya. Merogohnya, namun tak kunjung ditemukan. Sampai akhirnya ia teringat bahwa ponselnya masih berada di atas nakas didalam kamar. Dia bangkit berniat mengambil ponselnya.

"Ahra aku ingin ke kamar sebentar, ponselku tertinggal" ucap Yoonji seraya menaiki tangga.

Yoonji POV

Hari ini aku dan Ahra akan pergi berbelanja. Setelah bersiap aku dan Ahra memutuskan turun untuk meminta izin pada appa. Agak lama aku bersiap siap karena meriasi Ahra agar terlihat lebih sempurna dengan wajahnya itu, tapi saat aku turun bersama Ahra aku tak kunjung menemukan appa. Aku yakin appa di ruang kerjanya dan aku lebih memilih menunggu dan tak lama appa keluar. Langsung saja ku katakan maksudku dan Ahra bersiap siap.

"Appa, aku dan Ahra akan pergi berbelanja sebentar" ucapku saat appa keluar dari ruang kerjanya.

"Tunggu sebentar sayang, bodyguard mu sebentar lagi akan datang" ucap appaku.

"Sudahlah appa, aku bahkan tidak perduli dengannya!" ucapku acuh.

"Terserahlah nak, tetap dia akan menjagamu" ucap tuan Jae itu atau appaku.

Menunggu beberapa menit memang tak masalah bagiku, namun aku sangat tidak suka menunggu, aku memilih membuka sling bagku berniat mencari ponselku. Merogohnya, namun tak kunjungku temukan. Sampai akhirnya aku teringat bahwa ponselku masih berada di atas nakas didalam kamar. Aku bangkit berniat mengambil ponselku.

"Ahra aku ingin ke kamar sebentar, ponselku tertinggal" ucapku seraya menaiki tangga.

Saat aku sampai didepan kamar, berniat masuk untuk mengambil ponselku.
Masuk 2 langkah kedalam kamar ada seseorang yang manarik ku lalu membekap mulutku untuk tidak bersuara.

"Aaaapppp....."

====================================

Next again bersama ff ini, aduh maaf ya kalo gak jelas gitu
Maklumin aja aku baru masuk kedunia penulisan gini wkwk 😂😂😂😂
Kebawa suasana kalo jadi Yoonji deh, panik pasti tuh apalagi Yoonji asli yang bawelnya gak ketulungan 😄😄
Tinggalkan jejak kalian seperti biasa readers, hargailah karya orang lain maka orang lain akan menghargai karyamu 😘😘😘

Continue Reading

You'll Also Like

154K 15.4K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
1M 84.9K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
499K 37.2K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
15.5M 875K 28
- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru ju...