My Boy Was a Killer

By onyxnotavaible

278K 16.9K 887

[TAMAT] "Dia pembunuh yang manis..." [Baca 'Dead End' untuk cerita yang lebih baik] More

Chapter 00 - Prologue
Chapter 01 - New Student and New Murder
Chapter 002 - I Found You but, What the hell are you doing?!
Chapter 03 - Well, You're a Murderer, Right?
Chapter 04 - One Night with Cute Serial Killer? Why Not?
Chapter 05 - Something Weird
Chapter 06 - What a Group?!
Chapter 07 - Weird Killer Group? Again?
Chapter 08 - Hello my Victim!
Chapter 09 - What is this Feeling?
Chapter 10 - Care
Chapter 11 - Rival
Chapter 12 - Broken [Jason]
Chapter 13 - Fallin Love?
Chapter 14 - a Plan
Chapter 15 - Past [Zebel]
Chapter 16 - I love Him..to [Kina]
Chapter 17 - Beginning of the War(?)
Chapter 18 - Dear Sister
Chapter 19 - Im Sorry and Goodbye [Ken]
Chapter 20 - Inner Fight ~ Last Fight
Chapter 21 - Order ~ The Begining of The New Team!!
The Last Chapter - The Last ~ Happily Ever After
Epilog
PHP dan Promot
Promosi lagi
Sudah Publish!

Chapter 22 - What The?!

6.2K 443 32
By onyxnotavaible

Jason POV

Claire kini menyeringai. Matanya kini juga berubah menjadi merah menyala dibalik kacamata nya.

Aku memiliki firasat buruk tentang ini.

"Gawat..." gumam Ben. Aku melirik Ben yang kini tengah memperhatikan dengan serius Claire.

Dari tatapannya Ben, kurasa ini akan menjadi merepotkan.

"Dia akan menyerang kita secara habis-habisan.." ucap Ben sambil menggenggam erat pisaunya. Aku juga melakukan hal yang sama.

Persediaan pisauku sudah menipis. Dan tinggal dua serangan dariku lagi, pisau ku akan habis tak tersisa.

"Kalian pikir bisa dengan mudah mengalahkanku?!" Kata Claire sambil tersenyum bengis. Ia lalu mengeluarkan benang-benangnya lalu mengikatnya di jasad-jasad yang masih utuh yang tergeletak di tanah. Jasad-jasad yang terikat benang Claire langsung berdiri dan memasang ancang-ancang bertarung.

Sepertinya Claire menjadikan jasad-jasad itu menjadi 'Pupet' nya.

"Pesta baru saja dimulai..." ucap Claire sambil masih tersenyum bengis. Aku dan Ben mulai mengambil ancang-ancang bertarung kami.

.
.

Eyeless Jack POV

"GRAAAA!!!"  Lycan itu sama sekali tak memberi jeda pada serangnya. Ia terus menyerangku berturut-turut seakan ia punya dendam yang teramat sangat denganku.

Oke, mungkin ia memang dendam padaku karena membunuh Si Cosplay itu.

Menjadi makin menyenangkan.

Lycan ini masih menyerangku, ia mengarahkan cakar besarnya ke arah kepalaku namun dengan mudah ditangkis oleh Seedeater.

"Terimakasih lagi, Seedeater!"

"NGRAA!!" Dia berteriak sambil menegadahkan kepalanya keatas. Dan saat ia menunduk, ia membuka mulutnya dan mencoba menggigitku.

Sebelum mulutnya menggapaiku, aku sudah melempar pisau terbesarku ke dalam mulut nya dan sukses menancap ke tenggorokannya dan membuatnya mengatupkan mulutnya dan menunduk kesakitan.

"Seedeater! Sekarang!" Ucapku sedikit berteriak. Seedeater yang mengerti lalu berdiri dan menancapkan kuku besarnya tepat dikepala Lycan.

Lycan itu mati, pada akhirnya.

Bagus karena tugasku sudah selesai. Melelahkan juga.

Seedeater melepas kuku nya dari kepala Lycan, lalu ia duduk tepat disampingku.

"Nah..banyak juga korban hari ini...ayo kita ambil ginjalnya..." ucapku sambil berjalan ke salah satu mayat dari KSN.

Ze POV

Aku masih dipelukan Kina. Tak memperdulikan Jeff yang memperhatikan sedari tadi. Aku bahkan bisa mendengar suara desahan napas malas dari Jeff.

Rasanya lega sekali sudah menyatakan perasaanku pada Kina. Dan..uhm... kurasa 'lega' itu termasuk juga mencuri ciuman pertama ._.

Baiklah.

"Ze, aku khawatir sama kak Jason..." ucap Kina. Aku menegakkan tubuhku lepas dari pelukan Kina. Aku menatap wajahnya yang kini berubah khawatir.

Aku tersenyum. Lalu menepuk pundak Kina. "Jason itu orang yang keras kepala dan kurasa ia juga pantang menyerah. Ia tak mungkin membiarkan dirinya kalah...ditambah, Ben sedang membantunya kan? Jadi jangan khawatir...."ucapku menenangkan. Kina tersenyum mendengar ucapanku. Ia lalu memelukku.

Aku juga, langsung memeluknya balik.

"Ehem! Kurasa aku harus membantu Ben juga..." ucap Jeff tiba-tiba sambil beranjak berdiri. Aku tahu itu hanya alasan, ia hanya tak kuat melihat kami.

"Eh?" Kina menatap heran Jeff. Aku hanya menggelengkan kepala tanda 'jangan-hiraukan-dia-ia-hanya-iri-' dan untungnya Kina mengerti. Ia pun tersenyum sweatdrop.

Aku merasakan badanku masih lemas. Energi entah kenapa tidak memenuhi tubuhku. Aku pun kembali membenamkam kepalaku di pundak Kina.

"Ze? Kau tak apa?" Tanya Kina. Aku menggeleng, berbohong.. "Aku tak apa...aku hanya perlu tidur...." ucapku sambil memeluk Kina.

"Uhm...Ze..sebaiknya kita kembali ke tempat kemah...kau bisa beristirahat disana..."ucap Kina lirih. Aku tersenyum miring.

"Boleh...tapi aku mau kau tidur disampingku..." ucapku genit. Aku menengadahkan wajahku untuk melihat wajah Kina yang kini cemberut dengan pipinya yang memerah.

"Hmmph...tidak.." ucap Kina sambil memalingkan wajahnya. Aku tesenyum jahil.

"Aku hanya bercanda.. baiklah..bantu aku berdiri dan berjalan.." ucapku sambil mengulurkan tanganku ke arah Kina yang kini sudah berdiri. Kina meraih tanganku lalu mengalungkannya di lehernya.

"Kau manja..." gumam Kina sambil berjalan. Aku tersenyum.

"Tapi kau suka kan?" Ucapku sambil tersenyum jahil yang langsung membuat Kina memerah. Ia tampaknya tak bisa mengatakan apa-apa lagi.

Kami berjalan cukup jauh menjauhi Mirror dan mendekati tenda. Kami hampir sampai ketika tiba-tiba tiga orang datang menghadang kami. Mereka mengenakan jubah hitam dan memakai topeng berwarna merah dengan dua lubang di daerah mata.

"Siapa kalian?" Baru aku mau mengatakan itu tapi Kina mengatakannya duluan. Raut wajah Kina tampak serius.

"Kami menginginkan anak itu..." ucap salah satu dari mereka sambil menunjukku.

"Percuma saja. Aku sudah tak memilikinya lagi." Ucapku dingin. Mereka menatap satu sama lain.

"Kalau begitu kami harus membunuhmu..." ucap salah satu dari mereka lagi sambil mengeluarkan senjata mereka.

Apa-apaan mereka ini?!

Aku berusaha berdiri sendiri dan melepas tanganku dari leher Kina tanpa bantuan Kina. Namun Kina tampaknya tak mengijinkanku karena ia merangkulku erat.

Lalu ia menurunkanku dan maju kedepan menghadapi orang-orang aneh itu.

Apa-apaan?

"Kina?! Apa yang kau--"

"Giliranku." Kata Kina memotong kata-kata ku. Membuatku terdiam.

"Giliranku melindungimu. Lagipula kau sedang lemas, jadi aku melindungimu.." kata Kina sambil tersenyum kearahku. Ia lalu menghadap ke orang-orang aneh itu lalu memasang kuda-kuda karatenya.

Orang-orang itu lalu menyerang Kina dengan pisau yang dibawa mereka. Namun dengan mudah mereka ditendang dan dihajar oleh Kina.

"Ha!" Kina melakukan tendangan tinggi ke arah wajah orang yang berdiri terakhir, yang membuat orang itu terpental kebelakang.

Bahkan Kina tak mengalami sedikitpun goresan di tubuhnya, mungkin mereka pembunuh amatiran.

Tapi aku heran. Kenapa sejak pertama kali kita bertemu ia tak menghajarku seperti itu? ._.

Ah sudahlah.

Kina berjalan ke arahku dengan senyum diwajahnya. Aku juga memberinya senyum.

Tapi fokus pandanganku beralih pada salah satu pembunuh yang terkapar. Ia mengeluarkan pistol Revolver dan mengarahkannya ke arah Kina. Aku yang menyadarinya kaget lalu entah bagaimana berdiri dan memeluk Kina dan memutar arah sehingga aku dibelakang Kina.

DARR!!

Baik aku maupun Kina kaget. Kina kaget karena mendengar suara tembakan, tapi aku kaget karena aku tak merasakan sakit sedikit pun.

Aku menoleh dan melihat hal yang membuatku tertegun.

Ada bayangan hitam yang keluar dari tubuhku dan menghentikan laju peluru itu.

Bayangan itu lalu lenyap dan membuat peluru yang berhenti itu jatuh ke tanah.

"What the f--?!"

Kukira aku sudah tak memilikinya? Apa yang terjadi?!

"Kau masih memilikinya..." suara menggema datang dari arah pohon tinggi di arah Kiri. Aku melihat sosok tinggi berwajah rata yang menjadi ikon Creepypasta, The Slenderman.

"Kya!" Kina menutup matanya takut.

"Apa maksudmu? Bukannya aku sudah mengalahkannya?" Tanyaku tanpa menghiraukan Kina yang ketakutan.

"Aku akan menjelaskannya..."

Ben Drowned POV

Gadis kanibal ini membuat ku repot. Ia sedari tadi mengendalikan mayat-mayat itu untuk menyerang kami. Dasar pengecut!

"Hahaha!!" Dia tertawa puas melihat kami yang kewalahan. Jason juga sedari tadi sibuk memotong tali-tali yang entah sejak kapan mengikatnya.

Seingatku bukan hanya kami yang ada disini. Kayaknya ada satu orang lagi, tapi siapa ya?

Jangan pikir yang lainnya Ben! Fokus!!

Jason sudah terlepas dari ikatan Claire, lalu berlari kearahku.

"Ada ide?!" Tanya Jason. Aku sekarang memikirkan cara.

Aku memerhatikan Claire. Aku baru menyadari kalau ada sesuatu yang aneh dengan pinggangnya.

Ada sesuatu. Dan mungkin itu kelemahannya.

Tbc....








[\] : yo! Maaf lama lagi . .)/

Aku dah bingung banget mikirin nih cerita. Soalnya aku ngerasa feelnya gak ngena/?

Ditambah aku kehabisan ide . .)"

Dan ditambah kelas yang ributnnya kelas dewa ini bikin aku gak konsen . .) #Curhat? #apahubungannyakampret

Oke

Oke

V&C?

-FA ( CRL )-

Continue Reading

You'll Also Like

4.6M 404K 72
(Belum di revisi) Apa yang kalian pikirkan tentang Rumah sakit jiwa mungkin kalian pikir itu adalah tempat penampungan orang gila? Iya itu benar aku...
2.6M 192K 200
Suka cerita horror? Suka cerita menegangkan? Suka cerita misterius penuh teka-teki? Penasaran? Silahkan baca. Kalo suka, klik tombol vote-nya. Udah b...
633K 66.5K 200
Cerita-cerita yang dibagikan disini merupakan cerita horor yang berasal dari seluruh penjuru dunia. Namun, apakah kau cukup berani untuk membacanya? ...