mine

By dheapris

377K 6.4K 134

Perhatian cerita ini udah di privasi, jadi bagi yang mau baca silahkan follow Author, baru bisa baca cerita M... More

MEET
Curhat Dikit
TENTANG AUTHOR!!!!!
Curhat
perhatian
Tankyou For You
Reason
kembali
He Possesive
Stay With You
The End
PEGUMUMANNNNNNNN
Di antara Senja dan Fajar
Gak liat nyesel
PEMBERITAHUAN !
Eh mau nnya !

Epilog

11K 568 4
By dheapris

"Aku akan mengatur pernikahan kita besok."

Perkataan Jacob membuat Al terperanjat astaga.

"tapi."

"Tidak ada bantahan Al, aku akan menikahimu besok."

Al tau dia tidak akan bisa membantah apapun yang dikatakan Jacob. Al memeluk Jacob erat. Berbaring disamping Jacob dan memeluk Jacob adalah kesukaannya akhir-akhir ini.

"Aku bahagia Al" Al menyusut air mata harunya, seruan Jacob penuh dengan bahagia yang begitu besar.

"terima kasih sudah datang dihidupku, membayangkan masa tua ku bersama mu dan anak-anak kita adalah hal yang paling indah yang pernah ada Al" Al menagis tersedu-sedu.

Jacob mendongakkakn wajah Al, mengecup kedua mata indah Al, pipi, dan terakhir bibir manis itu.

"Aku mencintamu"

"Aku juga mencintaimu Jacob kayle Moon"

Saat itu keduanya tau, kebahagiaan akan datang dihadapan mereka, rasa syukur yang seolah tak ada habisnya mereka ucapkan. Al memeluk erat Jacob, merasakan rasa bahagia yang melimpah.

Rasa cinta yang melimpah, mengalir didarahnya. Kelak dimasa depan dia tau dia akan bahagia.

Tak membutuhkan apapun untuknya bahagia, Al hanya butuh Jacob untuk bahagia begitupun sebaliknya.

'Terima kasih Tuhan atas segala berkat yang kau berikan pada kami'

-------------------------------------------------------------

Pernikahan ini semuanya berjalan dengan lancar, penuh khidmat, dan cinta yang begitu terasa disetiap jengkalnya. Siapapun bisa menebak betapa besar cinta sang pengantin laki-laki yang menatap penuh cinta pada sang mempelai wanita. Dan tangan yang terus melingkar di pinggang sang mempelai wanita tak pernah terlepaskan. Jelas terlihat tanda kepemilikan disana.

"Kau cantik" Jacob berbisik pelan telinga Al, kini mereka sedang berada ditengah-tengah orang yang berdansa.

Jacob tak berbohong Al benar-benar cantik, dengan gaun indah yang melekat sempurna ditubuhnya yang mungil. Dan mungkin akan membesar karena mengandung. Dan tatanan rambut yang tak kalah cantik.

Jacob pun begitu tampan saat ini, membuat Al harus terus bersyukur kareana diberikan suami setampan Jacob. Jas hitam yang melekat sempurna ditubuh Jacob, jas itu tidak kebesaran tapi melekat ketat sehingga membuat otot-otot kekar Jacob tercetak dengan begitu jelas, di tambah dada bidangnya yang begitu tegap terpampang nyata dikhalayak. Membuat Al sedikit tidak rela karena keindahan tubuh Jacob terpampang dengan indah di mata semua orang.

'Apa ini pengaruh kehamilanku' Al berpikir dalam hati, dia jauh lebih cengeng dan posesesif pada Jacob.

"Apa saat perutku membuncit nanti kau masih akan mengatakan aku cantik?" Al bertanya, mukanya mendongak. Mengalungkan tangannya dileher Jacob dan mulai bergerak dengan pelan mengikuti irama lagu yang berkumandangan didalam ruangan.

"Aku bersumpah demi seluruh sel darahku bahwa aku akan mencintaimu Alaska Brokklyn Adams sampai kamatianku" JAwab Jacob dengan tegas.

Al menatap Jacob terharu, matanya berkaca-kaca. Jacob balas menatap Al dengan pandangan lembut. Dan terkekeh pelan.

"Kau jauh lebih sensitive saat mengandung" Jacob berseru pelan, mengusap punggung telanjang Al dengan pelan. Sebenarnya dia tidak begitu rela kerena punggung Al dipertotonkan tapi Al mengatakan hanya sekali dan taakan terulang lagi.

Al mengangguk setuju. Reflek dia melepas pelukannya di leher Jacob dan berhenti bergerak. Lalu tangannya beralih mengelus perutnyanya yang masih belum membuncit. Jacob tersenyum bahagia melihat Al mengelus perutnya dengan begitu lembut dan penuh kasih sayang. Membuatnya bahagia.

'di dalam perut itu ada darah daging ku' Seru Jacob dalam hati.

Jacob juga ikut mengelus perut datar itu. Menatap Al dengan pandangan penuh cinta.

"Kini hidupku hanya akan untukmu dan dia" Jacob berkata dengan lembut.

Setelah Jacob mengatakan dengan begitu lugas, saat itu juga dia mencium Al. Mencium Al dengan penuh rasa bahagia. Mencium dengan penuh kasih sayang. Tak ada gairah diciuman itu, hanya ciuman itu begitu dalam, membuat siapa pun yang melihat tau, perlakuan itu adalah perlakuan yang manis.

Kedua insan itu bahagia

--------------------------------------------

Mereka bahagia

Eros tersenyum disudut ruangan, di tangan kanannya tergenggam wine merah yang begitu pekat. Itu senyum tulus tapi penuh dengan kesedihan. Jika saat ini Eros tak disudut ruangan yang gelap dan ada orang yang melihat senyum itu. Eros yakin 100% bahwa seorang itu akan menangis.

Melihat Al yang luar biasa cantik bagaikan bidadari di atas pelaminan, dan ditengah-tengah belroom yang sedang berdansa dengan Jacob membuatnya luar biasa bahagia. Tapi kebahagiaan itu menguap saat dia tau bahwa kebahagiaan itu bukan untuknya, lelaki yang berdiri disamping Al saat diatas pelaminan bukan dia. Lelaki yang berdansa dan mencium Al bukan dia.

'kau begitu bahagia Al'

Eros tersenyum pedih, meminum wine itu dan menyergit saat merasakan pekat dan kerasnya cairan itu mengalir ditubuhnya. Ada banyak wanita dari tadi yang mencoba untuk memikat hatinya, tetapi tak ada satupun yang mampu membuat Eros terpikat. Hanya Al yang untuk saat ini membuatnya terpikat.

Eros sadar bagaimanpun dia harus mencari kabehagiaannya sendiri. Eros kembali tersenyum saat melihat Al yang kini tengah merajuk, saat melihat ada wanita yang seksi dengan jelas-jelas mencoba menarik perhatian Jacob. Dan lihatlah sekarang Jacob sedang berusaha keras untuk membujuk Al.

'kau jauh lebih manja semenjak mengandung' Anggap dia orang gila yang dari tadi hanya bicara pada dirinya sendiri.

Eros menarik nafasnya kuat, mencoba mengosongkan sesak diseluruh paru-parunya. Dan tersenyum dengan tulus begitu tulus.

'berbahagialah untuk ku Al, aku mencintaimu tanpa syarat. Biarlah sekarang aku menyimpanmu direlung hatiku yang paling dalam. Mengingat suatu saat nanti bahwa aku pernah mencintaimu dan tak bisa memilikimu.'

----------------------------------

"Ayolah baby, ini hari pernikahan kita dan kau mendiamkan ku?"

Jacob hampir berteriak frustasi, pasalnya Al terus-terusan mendiamkannya. Karena ada perempuan yang terang-terangan menggodanya.

"Kau menggodanya"

Hampir saja rahang Jacob jatuh kebawah, hey apa-apaan ini jelas-jelas dia tidak ada merayu siapa pu, selain merayu istrinya.

"baby aku tidak merayu siapapun" Jacob berkata dengan nada dramatis, berharap mendapat permohonan maaf istrinya. Tapi Al hanya menganggap angin lalu. Dan mulai berjalan saat pandangannya melihat Eros.

"Eros" Al berseru girang dan mulai berlari, sekejap itu terdengar teriakkan Jacob yang cukup kuat.

"Astaga BABY jangan berlari-lari!!" Jacob jalan dengan tergesa mengikuti Al dari belakang dan langsung menangkap pergelangan tangan Al. Al cemberut berat bibirnya maju beberapa centi.

"kau menyebalkan"

Cup

Dan akhirnya kecupan itu mendarat mulus dibibir Al, membuat Jacob tersenyum kemenangan. Pasalanya dari tadi dia sudah lelah menahan dirinya. Al memerah dan memukul bahu Jacob pelan.

"kau ini banyak orang yang melihat" Al berseru pelan, pipinya merona. Jacob yang melihat itu benar-benar geram ingin membawa Al ke kamar sekarang-eh

"biarkan saja mereka melihat, kau kan istriku"

Jacob menjawab dengan santai, dan mulai merangkul Al. Eros datang ketempat 2 insan itu.

"Kau membuatku iri" Eros berseru pelan, tapi wajahnya menandakan bahwa dia sedang bercanda

"carilah perempuanmu sendiri kalau begitu" Jacob menyeletuk pelan, bibirnya mencoba-coba untuk mendapatkan ciuman dari Al, tapi selalu terhalang karena Al menangkisnya.

"Hey!" Al berteriak, dan cemberut. Jacob terdiam.

Eros yang melihat kelakuan 2 insan yang berada di depannya ini hanya bisa tertawa.

"Kau membangkitkan singa yang mengamuk" Eros bergumam pelan, dan sedikit meringis saat melihat sepertinya Al yang sedang merajuk.

"Baby maafkan aku" Jacob tidak tau kenapa dia harus meminta maaf sebenarnya. Tapi yasudahlah, mengingat Al yang sedang mengandung membuat Jacob sadar bahwa Al sedang dalam keadaan sensitive.

Al tidak menanggapi Jacob, dia berjalan kearah Eros dan langsung memeluk laki-laki tegap itu. Jacob yang melihatnya menggeram pelan. Hey itu istrinya'

"Kenapa kau tak membalas pelukanku" Al kembali merajuk, Eros terkekeh.

"maafkan aku kau tak melihat wajah suamimu itu. Benar-benar mengerikan"

Eros benar Jacob kini menatapnya seakan dia adalah musuh besar. Raut wajah itu seolah-olah menyatakan ' jika kau berani menyentuh istriku, aku tak segan-segan membunuhmu'

"Biarkan saja dia tak usah pedulikan" Al menjawab enteng dan kembali memeluk Eros sedikit erat. Eros tertawa dia mulai memeluk tubuh Al, tapi tak sampai 8 detik pelukan itu tangan kekar Jacob sudah memisahkannya.

"Sudah pelukannya, setidaknya kan kalian sudah berpelukan"

Al menganga tidak percaya, dia hendak membantah tetapi Jacob mengalihkan pembicaraan

"Apa rencana mu setelah ini?" Jacob bertanya pada Eros, Al mulai diam dia tau Jacob sedang serius

"Aku mungkin akan pergi ke Las Vegas untuk mengembangkan perusahaan ku" Jacob mengangguk mengerti.

"Hey kau tak bilang padaku akan pergi ke Las Vegas?" Al bertanya dengan tatapan sedikit menuduh, Eros terkekeh pelan dia menganggkat tangannya seakan-akan kalah pada suatu pertandingan.

"Maafkan aku Al, aku berencana untuk memberitahu mu nanti" Eros menjawab enteng, Al sepertinya masih tak meneriman jawaban Eros.

"Kenapa harus Las Vegas" Eros kembali tertawa

"Karena aku pernah mendengar ada banyak perempuan perempuan seksi dan cantik disana"

Al menatap Eros dengan pandangan tak peraya, yang sedang mengedip kearahnya.

"Huh aku jadi tak ada teman bermain" Al menjawab dengan lesuh, Jacob menyelak dengan nada pasti

"Kau tau Baby kau tak perlu Eros untuk menemanimu bermain, aku akan menemanimu bermain. Aku ada beberapa list permainan yang dapat kita lakukan, dan seuanya hanya di satu tempat yaitu. Kamar kita berdua" Jacob menyeletuk enteng.

Al dengan kesal memutar matanya kesal. Dia mencubit pingang suaminya. Yang sbenaranya perlakuan yang sia-sia mengingat betapa seksinya suaminya.

"Kau ini" AL memberengut pelan.

"Aku tak tahan melihat kalian berdua lebih baik aku pergi" Eros bergumam pelan, sambil mengangguk pelan seakan akan dia memberitahukan pada dirinya itu adalah usul yang bagus.

"Kapan kau akan pergi?" Al bertanya

"Mungkin besok atau lusa" Eros menjawab pasti.

"hey kenapa cepat sekali" Al menjawab dengan nada tidak suka

"Itu bagus Baby semakin cepat Eros pergi semakin ceta bisa membangun suasana romantis anatara kita"

Eros memutar matanya kesal, Al menggeram, Jacob terkekeh.

"Kau benar-benar Jacob Kayle Moon" Geraman itu berasal dari kedua manusia yang sedang menatap Jacob dengan pandangan tidak suka.

-------------------------------------------

Masing-masing tamu mulai pergi, sudah lewat dari jam 10.00 malam. Al sudah benar-benar lelah. Pasalnya begitu banyak tamu yang datang. Dan mengingat tiada manusia yang datang itu cukup membuatnya sedikit tidak nyaman juga.

Kini Al dan Jacob sedang dalam perjalanan menuju rumah mereka. Rumah Eros sebenarnya. Kepala Al bersandar dengan nyamandi pundak Jacob

"Kau terlihat lelah, kau tak apa Baby?" Jacob bertanya dengan cemas mengingat Al yang sedang mengandung cukup membutanya khawatir akan terjadi sesuatu yang buruk. Harusnya dia batasi saja tamu yang hadir.

"Hmm aku sedikit lelah" Al bergumam, Jacob mengelus rambut indah Al.

"Sayang sekali kau lelah padahal ini malam pertama kita" Jacob sedikit bercanda, tapi di nada suaranya jelas bahwa lelaki itu masih khawatir. Al tergelak tangannya bergerak cepat mencubit pinggang Jacob. Dan melirik supir yang ada di depan mereka

"Kau ini" Al berseru jengkel, Jacob terkekeh. Tangannya bergerak untuk memeluk Al dari samping. Al tertawa kecil dan membalas pelukan itu.

selanjutnya hanya diisi dengan keheningan, tetapi arus pekat cinta begitu terasa di sekitar mobil ini. Penuh dengan rasa haru. Mobil Jacob bergerak, memasuki perkarangan rumah mereka. Dan setelah sampai Jacob membantu Al turun.

"Apa kau lelah aku bisa mengendongmu jika kau mau?" jelas itu bukan pertanyaan karena setelah mengatakan itu Jacob langsung mengambil ahli tubuh Al. Al terpekik pelan dan memukul pelan bahu Jacob

"Kau membuatku kaget"

"Aku hanya tak ingin Istri dan Anakku kelelahan" Jacob berseru pelan, wajah tampannya tersneyum pada Al.

Al membalas senyum jacob, dia tertawa pelan.
Jacob membawa tubuh Al dengan pelan kearah kamar mereka, yang telah disulap menjadi kamar pengantin yang begitu mewah.

"Kau suka"

Jacob bergerak memeluk Al dari belakang, dan mencium punggung telanjang Al. Dia sudah menurunkan Al dari gendongannya.

"Ini indah" Al berseru bahagia, kamar yang dulunya memang indah ini disulap menjadi kamar pengantin yang indah juga. Bayangkan kamar yang sudah indah di perindah menjadi kamar yang jauh lebih indah lagi.

"Aku senang kau menyukainya" Jacob bergumam pelan, bibir penuhnya tak berhenti mencium punggung telanjang Al.

"Ja-jacob" Al berseru pelan, dia membalikkan badannya. Menatap Jacob dengan sorot mata lelah.

"Aku tau" Jacob tersenyum manis.

"KIta tak akan melakukan apapun malam ini, aku tak ingin terjadi sesuatu pada buah hati kita. Tapi jika kau ingin aku melakukan sesuatu padamu, kau bisa membangunkan ku, dan kita akan bercinta sampai pagi menjelang pagi"

"Jacob Kayle Moon" Al berseru jengkel

Jacob tertawa dia kembali menggendong Al, dan mulai membawa Al ke kamar mandi.

"Bagaimana kalau mandi"

"Kau benar-benar.."

---------------------------------------------

"Baby"

"Hmmm"

Al menjawab dengan gumamman, mereka sekarang sedang berbaring di ranjang yang besar. dengan jendela yang sengaja tak di tutup Jacob agar mereka dapat melihat bulan yang sedang bersinar begitu indahnya saat ini.

"Aku mencintaimu"

Al tersenyum, mengeratkan pelukannya pada Jacob

"Aku juga mencintai buah hati kita"

Al semakin mengeratkan pelukannya, matanya mulai berlinang air mata. Air mata bahagia

"Berjanjilah kau tak akan pergi kemanapun dari hidupku"

Al mengangguk air mata kini sudah mulai terjatuh dari pipinya. Jacob bisa merasakan basah pada dada bidangnya yang tak tertutup baju.
Dia melonggarkan pelukannya.

"Kenapa menangis hmm?" Jacob bertanya pelan, mengusap pipi al yang basah karena air mata.

"Aku mencintaimu" Al menjawab dengan terisak. Jacob tersenyum bahagia. Kembali memeluk Al dengan perasaan yang membuncah.

"Aku mencintaimu, aku mencintaimu" Al terus mengatakan itu. Jacob tertawa pelan.

"Aku juga sangat mencintaimu. Alaska Brooklyn Adams"

----------------------------------------------------------------------

Dibalik awan yang indah namamu akan selalu ku cantumkan

Di setiap doaku pada Tuhan namamu tak henti-hentinya ku ucapkan

Dibalik detak jantung yang berdetak

Ada detak tersendiri untukmu agar kau tetap hidup

Dibalik nafas yang berhembus di diriku, ada sedikit nafas untuk membantumu hidup

Agar kita dapat bersama selamanya

Sampai tuhan mengatakan kata Cukup.

Dhea Prisky Nadimisia

Dheaprisky

10-maret-2016 Kamis

-----------------------------------------------

AKHIRNYAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

siap jugaaaaa ini cerita. Alasan kenapa Author lama update akan dijelaskan.

next chapter..........................

Continue Reading

You'll Also Like

13.5M 1.1M 81
β™  𝘼 π™ˆπ˜Όπ™π™„π˜Ό π™π™Šπ™ˆπ˜Όπ™‰π˜Ύπ™€ β™  "You have two options. 'Be mine', or 'I'll be yours'." Ace Javarius Dieter, bos mafia yang abusive, manipulative, ps...
61.7K 10.7K 27
🚫 𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐩π₯𝐚𝐠𝐒𝐚𝐫𝐒𝐳𝐞 𝐭𝐑𝐒𝐬 𝐰𝐨𝐫𝐀𝐬. | Sungjake | ABO | Demon | Kebangkitan sosok momok masa lalu setelah lama tertidur jauh dibawa...
977K 12.8K 25
Sebuah Cincin bermata biru yang merupakan warisan dari Pakde suamiku membuat rumah tanggaku hancur. Mampukah aku lepas dari makhluk penunggu cincin...
3.7M 169K 69
"Jilat aku, aku menginginkannya! Bagian bawahku juga! Aku ingin merasakan mulutmu di sana, cantik." ------------- Sejak mempunyai kekuatan membaca pi...