THE FOS ACADEMY

Autorstwa ikaak_ikaak

1M 88.9K 1.6K

(Cover baru) Semakin aku membaca lembar demi lembar, semakin aku masuk di dunia bangsa Electra - Jasmine Can... Więcej

salam kenal
Prolog
Chapter 1
Chapter 2
chapter 3
Chapter 4
chapter 5
Chapter 6
chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
☆INFO BUKU KE DUA☆

Chapter 25

23.9K 2.2K 64
Autorstwa ikaak_ikaak

Hai readers. Ini ceritanya aku lagi di kostan baru. Serem banget tempatnya. Tiba tiba ada yang ketuk pintu, terus pas di buka ada sesosok perempuan berdiri disana dan bilang.

"Kalo gak update chapter, liat aja!! Pokoknya hari ini harus sampai chapter 30!!"

Lalu sosok itu pergi. Dan aku cuman bisa nganga doang.

Yaudahlah. Baca aja.

Yang mau request foto silakan comment yaaa.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆

"Gamma" Jasmine membeku di tempatnya.

Gamma memergokinya tepat saat dia membukanya. Gamma melangkahka kakinya mendekati Jasmine. Jasmine semakin gugup tak karuan.

"Kau ingin mencurinya??" Tanya Gamma pelan.

"Eh... tidak Gamma... aku bisa menjelaskannya" ucap Jasmine terbata bata.

"Aku sudah memberi tahu mu bukan ?? Kembalikan buku itu" ucap Gamma tegas.

"Gamma..."

"Jasmine, kau tau ini pelanggaran bukan?"

"Oke aku mengaku. Aku hanya ingin melihat isi buku ini. Sekali sajaaa... ku mohon" ucap Jasine memelas.

Gamma menggelengkan kepalanya.
"Gamma.... Please.... aku ta akan mengulanginya lagi" ucap Jasmine pelan.

"Aku ta bisa melanggar peraturan ini Jasmine. Mengertilah...."

"Baiklah." Jasmine meninggalkan buku itu dengan kecewa.

Dia sudah memegang buku itu, melihatnya dengan sedekat itu dan kemudian dia harus merelakan buku itu tak dibacanya. Sayang sekali.

"Jasmine." Ucap Gamma kemudian.

"Eheeem" Jasmine tak bersemangat.

"Baiklah Aku akan memberimu kesempatan"

Jasmine membalikkan badannya, mengernyitkan matanya.

"Apa aku boleh melihatnya"

Gamma menghela napasnya.

"Cepatlah. Sebelum pikiranku berubah. Aku hanya ingin tau, apa yang sebenarnya kau cari di buku itu" papar Gamma.

Jasmine segera membuka buku itu. Tak di sia siakannya kesempatan dari Gamma. Tanpa membaca dari awal, Jasmine langsung membuka lembae demi lembar.

Dan mata Jasmine melonjak senang ketika melihat gambar pedang yang sangat besar, satu lembar penuh.

Jasmine segera membaca keterangan di baliknya.

"Pedang cahaya adalah pertahanan terkuat bangsa electra. Pedang yang mampu memilih pemiliknya sendiri. Pedang yang di khususkan untuk menjaga para keturunan sirius. Mereka yang dipilih adalah sang penjaga sejati. Penjaga terkuat dari yang kuat, penjaga yang terbaik dari yang baik" Jasmine mendongakkan kepalanya pada Gamma. Melihat ekspresi Gamma yang terlihat tertarik dengan apa yang dibaca Jasmine.

"Siapapun yang mempunyai simbol pedang Cahaya mereka adalah penjaga sejati yang terpilih dan takdir mereka telah tertulis. Tidak ada yang bisa mengalahkan kekuatan pedang cahaya kecuali prim alpha, keturunan sirius sejati." Jasmine membaca buku itu nanar.

Gamma semakin penasaran dengan isi buku itu. Pikiran Jasmine semakin kacau.

"Aku ingin melihat gambarnya" ucap Gamma. Jasmine mengangguk pelan.

"Ehmm... apa pedang yang ada di buju ramalanmu seperti ini??" Jasmine menunjuk gambar pedang di buku kuno itu.

Gama mengamati setiap detail gambar pedang itu.

"Sepertinya"

Jasmine membuka mulutnya takjub.

"Gamma. Pedang itu bukan simbol pewaris tahta. Tapi itu simbol penjaga sejati." Pekik Jasmine pelan.

"Penjaga sejati" Gamma membeo.

Samar samar suara langkah kaki mendekat ke arah mereka.

"Cepat kembalikan buku itu sebelum semuanya tau!" ucap Gamma sembari membantu Jasmine menaruh buku di tempatnya.

"Gammaaa..... kau disini!!" ucap Mrs. Cassandra "aku kira kita tidak menerima pengunjung sampai penobatanmu terlaksana" lanjutnya.

Jasmine tersenyum paksa. Begitu juga Gamma.

"Kita hanya mengobrol disini" ucap Gamma mengalihkan.

"Eh... lagi pula kita sudah selesai
Bye Gamma" sahut Jasmine. Kemudian berlari menjauhi Gamma. Jasmine keluar dari ruangan itu dan menuju asramanya.

"Kau sudah mendapatkan infonya" seseorang mengagetkan Jasmine di depan pintu gerbang istana.

"Ya tuhan!! Lykaios!! Kau mengagetkan saja"

"Bagaimana??"

"Kau bahkan tak menolongku saat Gamma memergokiku" sahut Jasmine kesal sambil tetap berjalan cepat.

"Apa kau mau rencana kita berantakan?? Setidaknya Gamma membantumu bukan?"

Jasmine menghentikan langkahnya.

"Kau tau dia membantuku??" Jasmine membelokan matanya kesal.

"Ya aku melihatnya. Maafkan aku tak bisa membantumu tadi" Lykaios menatap mata Jasmine dalam.

"Lupakan!" Ucap Jasmine sambil mengalihkan pandangannya. Jantungnya berdegub kencang saat melihat mata Lykaios. "Ada satu yang dapat menghentikan kekuatan pedang itu"

"Apa?"

"Tapi aku tak yakin kau senang mendengarnya"

Lykaios menarik tangan Jasmine, hingga langkah Jasmine sontak berhenti. Lykaios menatap Jasmine tajam.

"Katakan saja"

"Yang bisa menghentikannya adalah prim alpha, keturunan sirius sejati" ucap Jasmine pelan, Lykaios refleks melepas tangan Jasmine.

"Harusnya aku menurut padamu, tak perlu mendengarkannya" Lykaios lalu pergi meninggalkan Jasmine.

Jasmine tau Lykaios kecewa dengan kenyataan yang dia terima.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Jasmine kembali ke akademy melewati taman yang sangaaat luas, tapi ekor matanya lagi lagi menangkap kejanggalan.

"Kenapa Thalia kesini"

Thalia terlihat berjalan dengan santai dan cepat. Jasmine segera bersembunyi di balik pohon. Mengamati gerak gerik Thalia. Jasmine mengikuti langkah Thalia.

Thalia sama sekali tak mengetahui kalau dia telah dibuntuti oleh Jasmine. Jasmine mengikutinya membelah hutan dan kemudian dia menyadari dirinya telah berada di belakang istana.

"Ya tuhaaan. dia melakukannya" gumam Jasmine pelan.

Thalia memanjat pohon yang sangat besar lalu masuk ke dalam istana dengan sangat mudah. Jasmine mengikutinya.

Berulang kali dirinya Jatuh, tak seperti yang dilakukan Thalia, nyaris sempurna. Akhirmya Jasmine bisa memanjat pohon iyu dengan susah payah. Masuk ke sisi istana yang tak terjamah, gelap.

Jasmine mengedarkan pandangan mencari Thalia, menemukan bayangan thalia disana lalu mengikutinya kembali.

Terlihat beberapa penjaga disana. Jasmine sudah berada di area penuh penjagaan.

Thalia dengan lihai mengelabuhi pandangan para penjaga dan ditiru oleh Jasmine. Sampai akhirnya Thalia menatap sebuah pintu dengan takjub. Thalia membuka pintu itu. Dan kemudian Tjalia menghilang dari pandangan jasmine.

Jasmine segera menghampirinya. Jasminemelihat sebuah pintu yang dimasuki Thalia. Pintu itu tertutup dan Jasmine takjub pada pintu itu. Pintu dengan ukiran gambar pedang yang mempesona.

Jasmine sempat terpana dengan ukiran itu dan kemudian dia ingat akan tujuannnya kemari, yah mengikuyi Thalia. Jasmine mendorong pintu itu kuat. Dan terlihat Thalia sedang mencari sesuatu.

Jasmine lagi lagi terpana dengan isi ruangan itu. Sebuah pedang menancap disana. Pedang itu dilapisi oleh cairan beku. Jelas sekali bahwa itu pedang cahaya.

Senyum Thalia terlihat mengembang, rupanya dia telah menemukan sesuatu.

"Thalia!" Seru Jasine keras membuat Thalia berdecak kaget.

"Apa yang kau lakukan disini!!" Sahut Thalia marah.

"Aku mengikutimu! Apa yang kau lakukan Thalia !! Kau ingin mengambilnya??!"

"Itu bukan urusanmu!!" Bentak Thalia keras.

"Kau tau ini kriminal bukan?? Pelanggaran. Ayo kita pergi dari sini Thalia, sebelum kita tertangkap"

"Kita?? Aku kesini sendirian. Kalau kau mau pergi. Silahkan!"

"Thalia. Kau tau kan ini berbahaya!"
"Kau juga tau bukan ?? Lalu kenaoa kau mengikutiku? Sudah ku bilang ka kau tak akan bisa menghentikanku!!"

"Kau tak berhak atas pedang ini ! Gamma yang berhak atas pedang ini!"

"Aku berhak memilikinya, pedang ini milik Ibuku! Dan seharusnya aku adalah pemilik pedang ini!"

"Thalia, stop ! Ayo kita pergi dari sini!"

"Pergi saja. Aku akan pergi setelah mencairkannya" ucap Thalia santai lalu membuka sebuah lemari kecil disamping pedang itu.

Jasmine tau bahwa itu adalah lemari pengendali. Thalia akan mencairkan cairan pembeku itu. Thalia memencet angka angka di laci itu.

Jasmine dengan cepat memegang tangan Thalia kuat menghentikan Thalia. Dan Thalia tak mau kalah, Thalia juga memegang tanga Jasmine. Mereka veradu kekuatan disana sampai akhirnya mereka sama sama terlempar karena kekuatan mereka.

Thalia melihat Jasmine penuh dengan amarah. Thalia mencoba memencet angka angka itu kembali, namun Jasmine dengan sigap meninju Thalia.

Thalia tau kalau Jasmine disini benar benar merepotkannya. Dia harus menyingkirkan Jasmine terlebih dahulu.

Thalia mengepalkan tangannya keras, mengeluarkan kekuatannya lalu meninju Jasmine tepat di wajahnya.

"Awww!!" Pekik Jasmine pelan.

Jasmine lantas membalas pukulan Thalia. Dia mencoba menjadi lawan yang sebanding bagi Thalia, walaupun kenyataannya Jasmine terombang ambinh dengan serangan serangan Thalia.

Jasmine menggunakan kekuatannya, dia kemudian menyikut wajah Thalia sehingga Thalia merintih kesakitan.

thalia juga tak kalah, dia menendang kaki Jasmine hingga tersungkur ke lantai. Tanpa sadar tangan Jasmine menekan tombol alarm.

"Sial!!" Pekik Thalia.
Alarm berbunyi di semua ruangan istana. Membuat penjaga penjaga bersiap mencari penyusup.

Jasmine tersungkur lemas. Thalia buru buru memencet kode sandi pencair cairan itu. Tapi Jasmine memegang kaki Thalia kuat. Lalu berdiri memukul Thalia.

Thalia yang merasa was was karena waktunya semakin sempit, sebentar lagi penjaga akan menangkapnya kalau dia tidak buru buru kabur dari sini. Dengan cepat mengangkat tubuh Jasmine dan membantingnya. Jasmine terhempas keras ke lantai.

Pengelihatannya terlihat tak jelas. Samar samar terlihat Thalia berhasil mencairkan cairan yang memebekukan pedang itu. Jasmine mencoba berdiri dan menghentikan Thalia, berulang kali dia terjatuh karenatak kuat mengangkat badannya, lemas.

Jasmine melihat sebuah tongkat baseball di keranjang pojok ruangan. Dengan merangkak lemah Jaamine mengambil tongkat itu. Jasmine mencoba berdiri dan menghampiri Thalia.

Thalia yang membelakangi Jasmine tak tau bahwa Jasmine berada dibelakangnya. Kemudian Jasmine mengayunkan tongkat keras.

"Aaahhh!!!!"


Czytaj Dalej

To Też Polubisz

213K 12.1K 23
Lord Vampire Academy, sekolah khusus para putra putri pejabat vampire dan sekolah unggulan untuk para vampire serta terkenal akan muridnya yang elit...
2.9M 280K 81
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya.
2.4M 238K 81
Yiu Jiefang, gadis berusia 27 tahun, menjabat sebagai Komandan Pasukan Elite Angkatan Darat China yang terkenal akan kejeniusannya dalam bidang milit...
3.6M 235K 76
Selama 28 tahun hidup, Rene sama sekali tidak memiliki pikiran untuk menikah apalagi sampai memiliki anak. Dia terlalu larut dengan kehidupannya yang...