Open Your Eyes [END]

Galing kay starsixx

260K 11.3K 496

Author : Adniliem ⇨⇨⇨⇨⇨ Cerita seorang gadis Song Hanna yang memiliki semangat yang kuat untuk meluluhkan hat... Higit pa

part 1
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
part 12
Part 13
Part 14 [END]
INFO
INFO 2
SEKILAS INFO

Part 2

16.5K 854 23
Galing kay starsixx

-Author POV-

Matahari telah menampakkan diri dari persembunyiannya. Di pagi itu udara di Seoul sangat lah dingin namun hal itu tidak mempengaruhi seorang gadis yang telaten membersihkan setiap sudut rumah. Siapa lagi kalau bukan Hanna. Sekarang ini dia sedang memakai long dress tidurnya dengan rambut yang digulung keatas.

"Kau rajin sekali." Terdengar suara lembut dari belakang tubuh Hanna. Hanna pun menengok kebelakang dan menghentikan aktivitas mengepel lantai. Ia menemukan seorang wanita yang sedang hamil namun ditengah kehamilannya wanita itu masih sangat cantik.

"Iya, eonni. Apa eonni perlu sesuatu? Biar aku ambilkan." Tawar Hanna.

"Tidak... aku tidak memerlukan apapun." Wanita yang sering di sapa Noeul itu menghentikan perkataanya sejenak sembari menarik nafas dan menghembuskannya perlahan. "Aku dengar kau seorang dokter?" sambung Noeul sembari berjalan menuju sofa dan meletakkan pantatnya disana.

"Ya eonni aku memang seorang dokter. Tapi itu dulu, tidak untuk sekarang."

"Why? You famous in China and Japan as a beautiful doctor and nimble in working."

"Aku tau eonni. Tapi. Aku berhenti berkerja." Hanna menundukkan kepalanya, menggenggam erat tongkat pel yang ada ditangannya dan hatinya bergemuruh saat mengatakan itu. Dunia Dokter adalah dunia yang sangat ia cintai. Dari Junior School dia sudah bermimpi sebagai seorang dokter tapi setelah menikah.... ia harus melepasnya begitu saja.

"Ada yang menekanmu? Kau berhenti bekerja karena diperintah seseorangkan? Apa itu suami mu?"

"Ahhh... tidak eonni. Itu murni kemauanku sendiri." Jawab Hanna cepat.

"Kau berbohong! Aku seorang ahli pisikologi. Aku bisa membaca apa yang sedang terjadi padamu saat ini melalui gerak gerikmu." Noeul menatap Hanna dengan tajam namun dalam sekian menit kemudian tatapan itu kembali melembut. "Kau bisa cerita padaku." Sambung Noeul.

"Aku tidak bisa cerita eonni."

Hanna takut pada Kyuhyun. Itu lah yang membuat Hanna sering bungkam dan terlihat lebih pendiam sekarang ini. "Kau masih takut Hanna-yaa, kau bisa bercerita kapanpun kau mau."

"Iya, eonni. Terima kasih." Baru lah Hanna berani menatap wajah Noeul karena percakapan tentang hal mengerikan baginya itu telah berakhir. "Hanna selama disini bolehkah aku belajar memasak bersama mu?"

"Ahh.. tentu saja eonni, aku akan sangat senang bisa mengajarkan eonni." Jawab Hanna sembari melempar senyum pada Noeul istri dari salah satu sahabat Kyuhyun. "Eonni mandi lah, dan aku ingin menyelesaikan pekerjaan ku ini setelah itu baru kita memasak sarapan bersama. Apa eonni setuju?"

"Baiklah."

Dua wanita itu berpisah. Noeul menuju kamarnya dan Hanna menyelesaikan mempelnya disudut yang lain.

----- ----

Jam menunjukkan pukul 06.30 KST. Noeul dan Hanna masih berkutat pada panci dan kompor-kompornya didapur namun. Mereka membuat Veggie wraps, Roasted broccoli with sesame tofu and brown rice, dan Quinoa fried rice. Tentunya Hanna tidak lupa dengan susu hangat untuk Kyuhyun.

"Hanna panggilah mereka, aku akan menata makanannya di atas meja." Perintah Noeul pada Hanna.

"Tidak perlu eonni. Aku saja yang menatanya di atas meja lalu baru memanggil mereka." Sanggah Hanna. Ia tidak ingin membuat Noeul kelelahan pada kehamilan pertamanya ini.

"Aisshhh... turuti lah, menata makanan diatas meja tidak akan membuatku keguguran atau cacat pada bayiku."

"Baiklah eonni." Jawab Hanna lesu.

Hanna menaiki anak tangga yang menuju kelantai dua rumah megah milik keluarga CHO. Tujuan Hanna pertama kali adalah kamar Victoria. Ia mengetuk pintu kamar wanita cantik itu. "Eonni... sarapan sudah siap."

"Baiklah." Terdengar jawaban dari dalam kamar itu. Tak lama pintu terbuka saat Hanna menuju kamar selanjutnya tentu tak lupa Hanna tersenyum pada Victoria.

Kali ini kamar yang ditempati Heechul, Yesung, Eunhyuk dan Sungmin tapi saat Hanna ingin mengetuk pintu, pintu itu sudah terbuka terlebih dulu dan Yesung berjalan keluar dari kamar. "Oppa... sarapan sudah siap, tolong beri tahu yang lain juga Donghae oppa." Hanna tersenyum lagi.

"Baiklah Hanna-ya." Yesung mebalas senyuman dari Hanna.

Hanna melanjutkan langkahnya menuju kamar Kyuhyun. Ia Mengetuk pintu ivory tersebut sembari berteriak. "Oppa... sarapan sudah siap." Beberapa kali Hanna mengulang kalimat itu tapi tak ada jawaban dari sang empunya, ia pun memutuskan untuk mecek kedalam. Hanna membuka pintu kamar dengan hati-hati dan melangkah masuk dengan gerakan yang sangat pelan agar ia tidak mengganggu sang pemilik kamar yang ganas.

Hanna menemukan Kyuhyun yang sedang menatap kedalam lemari pakaiannya. Rupanya Kyuhyun menyadari bahwa Hanna masuk kedalam kamarnya. Mata elang Kyuhyun menusuk kedalam retina mata Hanna, tatapannya sangat tajam. "Pilihkan pakaian untukku hari ini!" perintah Kyuhyun. Hanna tidak menunggu perintah kedua lagi, ia langsung mendekat kearah lemari besar milik Kyuhyun yang dipenuhi dengan kemeja dan jas yang berbeda-beda warnanya. Hanna menjatuhkan pilihannya pada kemeja yang berwarna maroon, jas dan celana yang berwarna putih juga dasi yang berwarna hitam. Setelah memilih Hanna memberikan pilihannya tersebut pada Kyuhyun yang masih setia berdiri dibelakangnya.

Kyuhyun menaruh pakaian yang dipilihkan Hanna ke atas tempat tidurnya dan Kyuhyun membuka handuk yang berada di pinggulnya dengan spontan Hanna membalikkan tubuhnya. Ia merasa malu melihat milik Kyuhyun. Namun berbeda dengan Kyuhyun, ia tidak mempermasalahkan hal itu.

"Pasangkan dasiku." Suara bass Kyuhyun memecahkan keheningan dikamar megah itu. Hanna membalikkan tubuhnya dan meraih dasi yang masih terletak diatas kasur dan mulai memasangkan pada Kyuhyun.

"Oppa... ehmm.. boleh..kah aku membeli benang untukku merajut? Persediaan benangku sudah menipis." Entah keberanian dari manakah Hanna mengatakan hal itu padahal dia sudah tau apa yang akan dijawab oleh Kyuhyun.

'Tidak.'

"Tidak! Aku akan menyuruh paman Han untuk membelinya nanti! Jangan berani-berani kau melanggar perintahku!"

"Iya... oppa."

Keheningan kembali berhembus sebelum Hanna kembali memecahkan keheningan diantara mereka. "Sudah oppa." ucap Hanna sembari menjauh dari hadapan Kyuhyun dan berjalan mengambil keranjang kecil yang berisi barang-barang untuk merajut.

Kyuhyun sudah lebih dulu keluar dari kamar menuju ke ruang makan sedangkan Hanna tertinggal beberapa jengkal dari Kyuhyun. Terlihat dari jauh semua orang sudah duduk rapi dikursi dan siap menyantap sarapan pagi mereka. Kyuhyun juga ikut duduk dikursi yang biasa ia duduki. Sedangkan Hanna berjalan kesofa ruang tengah yang berdekatan dengan ruang makan. Ia kembali melanjutkan rutinitasnya, yaitu merajut.

"Oppa... kau tau siapa yang memasak sarapan hari ini?" tanya Noeul pada Donghae suaminya.

"Tentu saja Hanna." Jawab Donghae sembari mengambil makanan.

"Tidak! Aku juga ikut memasak. Kau tau istrimu ini sedang belajar memasak pada dokter cantik!" jawab Noeul dengan bibir yang mengerucut. Sangat lucu.

"Benarkah? Pantas saja makanan hari ini sehat sekali menunya." Timpal Victoria.

"Hanna selalu membuat daftar makanan untuk setiap harinya, dia melakukan itu agar Kyuhyun tidak bosan makan dirumah." Jawab Noeul dengan polosnya. Semua orang yang ada di meja makan tidak menyadari keadaan Hanna sekarang. Ia sedang tersipu malu dengan pipi yang memerah. Sedangkan Kyuhyun hanya diam mendengar perkataan Noeul.

"Ahhh... Hanna memang istri idaman!" kali ini Eunhyuk bersuara.

"Sudah lah... ayo makan! Kita hari ini harus mengecek prusahaan kita masing-masing." Kata Kyuhyun sedikit gusar.

-----

Kyuhyun, Eunhyuk, Donghae, Victoria, Sungmin, Yesung, dan Heechul sudah berangkat tepat pukul 07.05 dini hari. Mereka mengurus pekerjaan mereka masing-masing. Ya. Mereka semua adalah pengusaha yang sudah berumur cukup matang untuk melebarkan sayap prusahaan mereka sendiri.

Tinggal lah Noeul dan Hanna dirumah besar milik keluarga Cho itu. Noeul sedang membaca sebuah berita di handphonenya dan Hanna sedang merawat beberapa koleksi bunganya.

"Hanna-ya.." panggil Noeul dari tempat dia duduk.

"Ya, eonni?" mendengar namanya dipanggil Hanna pun mendekat kearah Noeul yang sedang duduk dibawah pohon mapel yang rindang.

"Aku masih penasaran dengan dirimu dan apa yang terjadi padamu Hanna-ya."

"Apa? Aku...hmm... aku tidak apa-apa eonni."

"Apa kau tidak percaya padaku? Apa kau tau? Aku sudah mengenal karaktermu saat pertama kali aku melihatmu. Kau wanita yang baik, lembut, kuat, dan ceria. Kau bisa percaya padaku, lagi pula aku sudah menganggapmu sebagai adikku Hanna." Hanna hanya diam, ia tidak tau harus menjawab apa pada Noeul dan apakah ia harus meceritakan semuanya atau tidak.

'Tok Tok Tok'

"Tunggu sebentar eonni, sepertinya ada tamu aku ingin mebuka pintu dulu dan eonni tetap disini aku akan kembali." Jawab Hanna. Sekali lagi ia berhasil kabur dari paksaan Noeul untuk menceritakan tentang masalahnya. Tapi dalam benak Hanna 'siapa yang bertamu hari ini?'

Hanna mebuka pintu dan menemukan seorang wanita cantik, dan berkulit putih ada didepan pintu sembari memegang dorongan kopernya. "Hanna...." sapa wanita itu ceria sembari memeluk Hanna.

"Ahra Eonni..." Balas Hanna tak kalah ceria. "aahhh..sakit.." ringis Hanna saat tak sengaja Ahra menyentuh bahu sebelah kanan Hanna.

Ya. Yang bertamu kali ini adalah Ahra. Cho Ahra kakak Kyuhyun. Ia baru kembali dari USA. Ia menjadi dokter disana, satu profesi dengan Hanna. Ahra memiliki sifat yang berbeda dari pada Kyuhyun. Ahra adalah wanita yang ceria, sopan, dan lembut. Ahra sudah memiliki suami juga dan seorang putri bernama Nara Stefan.

"Ada apa? Apa kau sakit?"

"Ahh tidak apa-apa eonni.."

"Ahra..." terdengar suara wanita dari belakang Hanna.

"Noeul.. kau disini?"

'Apa mereka saling mengenal?' di dalam benak Hanna.

"Ahra eonni.. masuk lah dulu biar kita bicara didalam saja." Ajak Hanna yang tidak enak harus berbicara didepan pintu.

Hanna mebimbing Ahra dan Noeul untuk duduk disalah satu sudut rumah besar itu. Dan Hanna juga mengambil beberapa cemilan dan green tea untuk Ahra. Sekarang tiga wanita itu duduk bersama di ruangan yang enak sekali untuk bersantai.

"Ahra eonni apa kau mengenal Noeul eonni?" tanya Hanna yang masih terlihat bingung.

"Tentu. Noeul adalah teman satu universitasku di USA aku sudah cukup lama tidak bertemu dengannya dan ternyata kami bisa bertemu dirumah ini." Jawab Ahra antusias sembari menepuk-nepuk paha Hanna. Hanna meringis kesakitan karena hal itu pasalnya di paha Hanna ada memar yang masih belum sembuh.

"Ada apa Hanna, setiap kali aku memegangmu, kau pasti meringis kesakitan seperti itu." Hanna hanya menggelengkan kepalanya. Ia tidak berani berbohong pada kakaknya Kyuhyun yang satu ini tapi disisi lain ia tidak ingin membuat Kyuhyun dalam masalah karena memberi tahu kebenaran tentang perlakuannya pada istrinya sendiri.

"Biar aku cek dan jangan melarangku kali ini Hanna!" nada tegas terdengar disuaranya. Kali ini Hanna tidak bisa lagi berkutik dan tidak tau harus berbuat apa.

Ahra menggulung kain baju Hanna sebelah kanan. Ia menemukan dua memar ditangan Hanna, di dekat siku dan dibahunya. Lalu ia kembali menggulung celana pendek sebelah kiri yang dikenakan Hanna dan kali ini ia menemukan satu memar lagi. Ahra menatap Hanna dengan tatapan tajam. Tatapan itu sangat menakutkan bagi Hanna saat ini. Lebih menakutkan daripada tatapan Kyuhyun. Hanna hanya bisa menundukkan kepalanya kali ini.

"Kenapa ada memar?" tanya Ahra dingin.

"Aku...terjatuh saat ingin mejemur pakaian."

"Kau berbohong Hanna, kau seorang dokter yang perfesional bahkan keahlianmu sudah diakui di AS dan kau tidak mungkin seceroboh itu."

"Jangan berbohong Hanna. Kami bisa kau percaya." Noeul menimpali.

Hanna menarik nafas kesar dan mengeluarkan secara perlahan berharap agar pilihannya kali ini tidak salah untuk menceritakan pada Noeul dan Ahra.

"Setiap malam aku sering dipukul oleh Kyuhyun." Hanna menatap Ahra. Ia ingin melihat reaksi Ahra saat mengetahui kelakuan adiknya.

-Song Hanna POV-

Aku melanjutkan kembali ceritaku. "Noeul eonni... kau pasti berpikir kami adalah pasangan romantis dengan sikapku yang selalu memperhatikan Kyuhyun. Tapi semua itu tidaklah benar." Aku kembali melihat kearah mereka berdua untuk melihat reaksi mereka dan kembali melanjutkan ceritaku. "Aku sering dipukul, dicubit, ditambar, dilempari dengan buku-buku tebalnya. Itu terjadi setiap aku melakukan kesalahan kecil, seperti membereskan berkas-berkasnya, membersihkan kamarnya, tidak bersih menyemir sepatunya, air susu yang tidak hangat saat pagi dan lain-lainnya. Aku tidak berani melawannya....."

"Kenapa kau tidak memberi tahuku?" potong Ahra.

"Aku takut eonni... banyak ancaman yang dikeluarkan oleh bibir berbisa Kyuhyun. Aku juga dilarang untuk keluar rumah dan bekerja." Aku menghembuskan nafas beratku.

"Jadi.. Kyuhyun yang menyuruhmu untuk berhenti berkerja dan melepas karir gemilangmu di dunia kedokteran?" kali ini Noeul kembali berkomentar.

"Ya eonni.. Ahra eonni tolong jangan beritahu Kyuhyun bahwa aku menceritakan kelakuannya aku..aku tidak ingin ditamparnya atau menerima kelakuan kerasnya lagi.. itu...itu..sangat sakit.. aku iri dengan kehidupan rumah tangga Ahra eonni yang begitu harmonis dan bahagia bahkan sekarang sudah menjadi keluarga yang sempurna setelah kelahiran Nara Stefan. Aku juga iri dengan rumah tangga Noeul eonni yang memiliki suami yang selalu siaga, penuh perhatian dan akan menjadi keluarga yang lengkap juga. Diusia appa-ku yang sudah tua aku ingin memberikannya cucu, tidak apa-apa jika aku tidak mendapat perhatian dari Kyuhyun setidaknya berlakuan baik dari Kyuhyun pun sudah membuatku senang." Aku menarik nafas frustasi dan kembali melanjutkan ceritaku. "Aku belajar untuk mencintai Kyuhyun....."

"Astagaaa.... Kyuhyun." Geram Ahra sembari menghembus nafas beratnya. Dia kembali duduk dan memelukku dengan sayang. Aku memang sudah menganggap Ahra sebagai kakakku sendiri, dia begitu baik padaku.

"Kenapa kau tidak minta cerai saja pada Kyuhyun?" tanya Noeul padaku.

"Noeul.... appa Hanna memerlukan suntikan biaya untuk prusahaannya. Kyuhyun akan menghentikan pemasukan biaya yang diperlukan prusahaan appa Hanna." Jelas Ahra pada Noeul.

Ya. Aku sempat berpikir untuk cerai tapi aku memikirkan keadaan appa. Prusahaan yang sedang appa selamatkan itu adalah impiannya. Aku tidak boleh egois karena appa juga membebaskanku untuk memilih profesi yang ku mau dan ia tidak memaksakan kehendaknya agar aku juga penjadi seorang pengusaha.

"Aku akan bicara pada Kyuhyun, kau tenang saja Hanna!" ucap Ahra.

"Jangan eonni... apa eonni ingin melihatku disiksa lagi?" jawabku. Aku memang tidak siap menerima siksaannya lagi karena aku merasa senang dengan dua hari ini, Kyuhyun tidak memarahiku sama sekali.

"Arrghhh.... baiklah...baiklah... tapi jika dia sampai melukaimu jangan sungkan untuk bilang padaku!"

"Iya, Ahra eonni. Chaa... aku tunjukkan tempat istirahat untuk eonni." Ajakku tapi Ahra eonni tidak mau.

"Tidak perlu.. aku tumbuh besar di rumah ini, aku tau dimana aku beristirahat nantinya, lanjutkan saja pekerjaanmu dulu aku ingin mengobrol dulu pada Noeul."

"Iya eonni."

-Author POV-

Hanna berjalan menjauh dari Ahra dan Noeul yang sudah mengobrol dengan asyiknya. Ia melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda dihalaman belakang tadi, bergulat dengan pupuk, tanah-tanah, rumput-rumput, dan tumbuhan-tumbuhan yang ia koleksi.

Disisi lain Ahra dan Noeul sedang membicarakan tentang Hanna dan Kyuhyun. Tiba-tiba Noeul mengusulkan sebuah ide pada Ahra. Ide yang akan membuat Kyuhyun dekat dengan Hanna...

"Aku punya ide untuk mendekatkan mereka berdua."

"Ide apa?"

Ide apa kah itu?

Dan

Apakah ide itu berhasil?

-TBC

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

1.2M 2.9K 18
🔞 Bluesy area, mengandung 21+ 🔞 - oneshoot ! ranked; #1 Karina 24/6/2023 #1 Bluesy 25/6/2023 #1 Karinajeno 7/9/2023
473K 43.2K 95
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.
84.5K 5.3K 47
⛔ WARNING‼️ ini bxb, jangan salah lapak. Semua berawal dari kakek Win yang ingin Tali persahabatan dengan teman baik nya tak terputus hingga membuat...
2.2M 108K 45
•Obsession Series• Dave tidak bisa lepas dari Kana-nya Dave tidak bisa tanpa Kanara Dave bisa gila tanpa Kanara Dave tidak suka jika Kana-nya pergi ...