Eomma? [COMPLETE]

By na2xkm_

215K 17K 1.2K

[private] Pelukan seorang eomma adalah hal yang wajar untuk anak usia 5 tahun namun tidak untuk Kim Taeoh. Ha... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter6
Chapter7
Chapter8
Chapter 9 (Kaistal Wedding)
Chapter 10
Chapter12
Chapter 13 (end)
Sulli side (1/2)
Sulli side 2/2
EOMMA II

Chapter11

12K 1K 113
By na2xkm_

Author POV

"Apa itu hyung?" Kai menatap Do bingung.

"Taeoh terserang penyakit pneumonia yang disebabkan oleh virus" ucap Do sambil mengusap tangannya membuat Kai semakin menegang.

"Apa itu berbahaya?" Lirih Krystal.

"Ne, penyakit ini termasuk infeksi akut pada balita dan kematian yang diakibatkan penyakit ini lebih banyak dari malaria dan campak" jelas Do yang membuat Krystal menutup wajahnya menangis membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

"Kenapa Taeoh bisa terkena itu hah! Ini mustahil!" Bentak Kai. Wajah Kai memerah menahan amarahnya. Kai tak percaya ini semua dan ia berharap ini hanyalah mimpi buruknya saja.

"Faktor lingkungan sangat berpengaruh kemungkinan ia jarang mencuci tangan setelah ia bermain dengan hewan peliharaanmu atau sebelum makan dan kurasa kurangnya asupan ASI saat ia bayi dulu" Do memandang iba ke arah Kai, mengingat tentang masa-masa dimana Sulli meninggalkan Kai.

"Apakah bisa sembuh?" Krystal mengusap air matanya.

"Ne, pneumonia yang disebabkan oleh virus memang tergolong lebih ringan dibandingkan yang disebabkan oleh bakteri. Itu semua tergantung dari kekebalan tubuhnya" ucap Do.

"Bagaimana cara pengobatannya?" Kai menatap Do penuh tanya.

"Kau beruntung mengetahui ini diawal jadi virusnya belum menyebar diparu-parunya. Pengobatannya hanya beristirahat total serta mendapatkan nutrisi dan cairan yang cukup. Penyembuhan tergantung dari kekebalan tubuhnya dan aku hanya memberikan obat-obat untuk meredakan gejalanya" Do memberikan resep kepada Kai.

Kai POV

Aku dan Krystal sedang berada tepat didepan ruangan Taeoh. Sudah 5 menit kami hanya berdiri disana, Krystal belum ingin masuk dan masih mengusap air matanya yang terus mengalir.

"Ayo kita masuk Taeoh mungkin sudah bangun" aku merangkul bahu Krystal mencoba membuatnya melangkah namun ia menahannya.

"Kau duluan saja" lirihnya pelan.

"Baiklah" aku segera meninggalkannya dan masuk keruangan itu.

Aku melihat Taeoh yang sedang mencoba mendudukan dirinya setelah memandangku.

"Eomma dimana?" Ucapnya polos. Aku segera menghampirinya dan duduk dikursi dekat ranjangnya.

"Dia sedang diluar, apa ada yang sakit?" Aku memandang Taeoh dan menggenggam tangannya.

"Tidak appa, aku hanya demam dan sedikit flu uhuk uhuk" ia terbatuk diakhir kalimatnya. Aku mengambil segela air dan memberikan pada Taeoh.

Ceklek

Aku memandang kearah pintu yang menampakkan Krystal sedang tersenyum lebar kearah Taeoh.

"Eommaaaa" suara riang Taeoh menggema diruangan tersebut.

"Yak! Kau membuat eomma khawatir" ucap Krystal berjalan ke sisi lain ranjang Taeoh dan menggelitik pinggang Taeoh singkat. Ia sangat berbeda dengan Krystal 5 menit yang lalu, dia bahkan tertawa cukup riang.

"Yak eomma saja yang over! Uhuuk uhukk, Aku hanya flu uhuuk uhuuk" Aku kembali memberikan air pada Taeoh.

"Kau harus minum obat rutin agar tidak membuat eomma khawatir, arra?" Kini tangan Krystal mengusap rambut Taeoh perlahan.

"Aku tak akan membuat eomma Khawatir lagi" ucap Taeoh yang dibalas cubitan dipipinya oleh Krystal.

***

"Krys makanlah" aku baru saja membeli makanan diluar untuk makan malam.

"Aku tak lapar, Kai" ia terduduk di kursi dekat ranjang memandangi Taeoh yang sedang tertidur pulas.

Aku mendekatinya dan melihat raut sedih terpancar dari wajahnya.

"Kau bahkan tak menyentuh makan siangmu, ayolah! Aku tak mau kau sakit" aku menarik tangannya untuk duduk disofa. Krystal menurut dan memakan makanannya walaupun terlihat terpaksa.

"Kenapa kau terlihat sedih Krys? Kau terlihat baik-baik saja sebelum aku pergi membeli makanan" ucapku.

"Aku hanya tak mau Taeoh melihatku bersedih karenanya dan itu akan membuatnya terbebani, aku ingin menjadi seorang eomma yang baik seperti janjiku pada eommaku" Krystal terdiam sejenak saat mengucapkan kata eommnya dan tak lama ia melanjutkan makanannya.

Deg

Kata-kata Krystal pun mengingatkanku detik-detik perginya eomma Krystal.

Flashbak

Aku berlari di koridor rumah sakit menuju ruang rawat eomma Krystal.

Aku melihat dokter dan beberapa perawat diruangan itu sedang menangani eommonim yang terus merintih kesakitan dan memegang kepalanya.

"Eomonim" aku segera menghampiri ranjangnya.

"Kai" rintihnya.

"Ne eomonim aku disini" membuatku menggegam tangannya erat untuk menguatkannya.

Aku melihat seorang suster menyuntikan sesuatu dan seketika eommonim berhenti merintih.

"Berjanjilah padaku untuk terus bersama Krystal dan mencintai sepenuh hatimu" ucapnya lemas.

"Ne" terdengar keraguan dalam kata yang baru saja aku ucapkan.

Seketika eomonim kembali merintih kesakitan dan terus meronta.

"Bisakah anda segera keluar tuan? Kami akan berusaha semampu kami" ucap seorang suster yang menuntunku menuju pintu namun telingaku mendengar suara datar dari alat pendeteksi detak jantung.

Aku segera menghampiri kembali eommonim yang segera dicegah seorang suster karna dokter mulai mengusahakan dengan pemacu jantung.

Flashback end

***

Aku menyuruh supir untuk mengantarkan pakaianku dan Krystal ke rumah sakit dan bergegas untuk ke kantorku yang jaraknya cukup dekat dari rumah sakit ini.

"Kapan aku pulang eomma?" "Eomma tak tau, bagaimana jika kita tanyakan pada Do oppa?" "Dia pasti akan menyuruhku lama-lama disini, dia selalu ingin membuatku menderita"

Itulah sekilas percakapan Taeoh dan Krystal saat aku sedang merapikan seragam kantorku.

"Appa berangkat kerja dulu, kau harus meminum obatmu rutin, arra?" Aku berjalan mendekati ranjang Taeoh dan mencium kening Taeoh singkat.

Aku melihat Krystal tersenyum kearah kami dan aku segera menghampirinya.

"Jangan lupakan makan siangmu" aku mencium keningnya singkat yang membuatnya menegang, kulihat pula rona merah di pipinya.

"Aku pergi dulu" aku tak tahan dengan rona merah itu dan mengelusnya pipi kanannya sebelum aku pergi.

Author POV

"Aku sangat merindukan tempat ini" ucap seseorang yeoja yang berpakaian cukup terbuka memamerkan kaki jenjangnya membuat setiap namja menatap kearahnya saat ia melewati namja-namja itu

Pesonanya membuat semua orang kagum bahkan tidak hanya namja tapi yeoja lain pun ikut mengagumi pesona wanita itu.

"Aku tak sabar menemui mereka" ucapnya riang.

***
Ceklek

Sehun memasuki ruang rawat Taeoh.

"Anyeonghaseyo Taeoh-ah, Krystal-ah" ucapnya dan memberikan kotak besar berisi replika mobil yang langsung disambut senang oleh Taeoh tapi Krystal malah membuang muka dari Sehun.

"Thank you thank you" logat inggris dan sombong dari Taeoh membuat Sehun menatapnya kesal.

"Itu adalah replika mobilku, kerenkan?" Sehun berucap bangga.

"Seleramu memang jelek ahjussi" Taeoh langsung melempar kotak itu ke lantai.

"Yaaaaak! Ini mahal" teriak Sehun dan segera mengambil kotak itu lalu mengusap-usapnya. Taeoh hanya tertawa melihat kelakuan Sehun."Anak kurang ajar!" Gumam Sehun tertahan.

"Hei Krys kau seharusnya mengajari anak ini" ucap Sehun namun diabaikan oleh Krystal.

"Yaaak! Kenapa semua menyebalkan!" Teriakan Sehun membuat tawa Taeoh semakin meledak.

Ceklek

"Hy semuanya" ucap Baekhyun yang baru saja datang bersama Chanyeol.

"Perusuh datang" gumam Taeoh namun didengar oleh Baekhyun.

"Dasar anak ini" Baekhyun menjitak kepala Taeoh.

"Eommaaaa" pekik Taeoh.

"Baekhyun-ssi" Krystal menatap tajam Baekhyun dan membuat Baekhyun mempoutkan bibirnya.

"Ini untuk Taeoh yang tampan setampan aku" Chanyeol menyodorkan kotak replika mobil yang lebih besar dari yang Sehun berikan.

"Gomawo hyung" ucap Taeoh senang.

"Yaaaaak! Kenapa kau memanggilnya hyung sedangkan padaku ahjussi?!" Protes Sehun.

"Sudahlah wajahmu memang lebih cocok dipanggil ahjussi" Baekhyun menahan tawanya.

"Apa akan ada lagi yang datang?" Tanya Krystal.

"Hanya kami yang sedang ada di Korea jadi kurasa tak ada lagi. Memangnya ada apa Krys?" Ucap Chanyeol

"Baguslah, karna 3 saja sudah membuat telingaku sakit" ucap Krystal malas.

"Yaaaak!" Ucap mereka bertiga bersamaan dan Taeoh terus tertawa.

"Kurasa keluarga kalian sangat cocok karna berisi orang-orang menyebalkan" Baekhyun memandang Krystal dan Taeoh bergantian.

"Setidaknya kami mempunyai keluarga daripada kau yang hanya pria lajang" Krystal balik menatap kesal kearah Baekhyun.

"Dia bukan pria lajang Krys tapi dia pria kesepian" sahut Chanyeol yang diiringi tawa semua orang disana kecuali Baekhyun.

"Kau tepat sekali Chanyeol-ssi" ucap Krystal disela-sela tawanya.

"Bahkan diusianya yang setua itu dia belum mempunyai pacar" ucap Sehun yang membuat Chanyeol semakin melepas tawanya namun Krystal menghentikan tawanya serta menatap Sehun malas.

***

Sehun masih menemani Krystal dan Taeoh ketika Baekhyun dan Chanyeol pamit pulang.

"Kau marah padaku ya?" Bisik Sehun.

"Ne!" Krystal menatap kesal Sehun.

Taeoh sedang asik memainkan mobil dari Sehun dan Chanyeol.

"Waeyo?" Bisik Sehun lagi.

"Kau mempermalukaku didepan teman-temanmu saat pesta pernikahan" Krystal menarik nafasnya dalam menahan emosinya mengingat hal memalukan itu.

"Mianhe" Sehun menahan tawanya. "Aku pulang dulu ya, sampai jumpa Krystal-ah Taeoh-ah" Sehun segera berdiri berjalan kearah pintu namun tiba-tiba pintu /pintu model geser ya/ terbuka menampakan wajah Kai didepan Sehun.

"Omo!" Pekik mereka kaget membuatku dan Taeoh tertawa melihat ekspresi konyol mereka.

"Yak! Kau mengagetkanku Kai" Sehun memukul lengan Kai.

"Kau mau pulang?" Tanya Kai.

"Ne aku sibuk, sudah dulu ya" Sehun segera pergi meninggalkan ruangan itu.

Sehun tersentak kaget saat siluet Taemin muncul di koridor rumah sakit berjalan mendekatinya.

"Sedang menjenguk anakmu Sehun-ssi? Sayang sekali Kai sudah datang jadi kau tak bisa bermesraan lebih lama lagi dengan Krystal" ucap Taemin ketika sudah berada dihadapan Sehun.

"Apakah otakmu hanya berisi dugaan-dugaan tanpa melihat kenyataan? Kau salah paham!" Ucap Sehun geram namun masih menahan emosinya.

"Dugaanku selalu benar Sehun-ssi jadi kau tak perlu khawatir karna aku pintar membaca keadaan" Taemin menampakan smirknya dan menepuk bahu Sehun.

"Cafe DoubleK besok jam 2 siang. Aku akan menceritakan segalanya" Sehun segera menyingkirkan tangan Taemin dan meninggalkan laki-laki itu.

Kai POV

Aku sedikit khawatir mengingat Krystal mengabariku bahwa Taeoh sudah memaksa untuk pulang dan kini mereka sudah dirumah.

Saat aku menelpon Do, Do hyung mengatakan itu akan baik-baik saja jika Taeoh menuruti semua aturannya namun aku masih khawatir karna ia belum seutuhnya sembuh.

Pekerjaanku menjadi berantakan karna pikiranku terus memikirkan Taeoh.

Dreet

Aku melihat ponselku dan terdapat satu pesan dari Krystal.

Krystal
> aku tau kau pasti gelisah karna mengawatirkan Taeoh. 11.45
> aku mempunyai cara ampuh agar rasa gelisahmu menghilang. 11.45
> vid send. 11.46

Aku menekan tombol play pada video itu.

"Anyeong appa" ucap Taeoh riang menatap kamera sambil terduduk diantara koleksi mobilannya.

"Apa yang aku harus bicarakan lagi" ucap Taeoh tak bersuara kearah lain yang kuyakini kearah Krystal yang sedang memegang kamera. Aku tertawa melihat kepolosan putraku.

"Ah aku bingung harus bicara apalagi, eomma yang memaksa membuat video jadi aku bingung mau ngomong apalagi" ucap Taeoh datar.

"Yaaak! Kau ini" suara pekikan Krystal tiba-tiba saja membuatku tertawa.

"Arrasso arraso" ucapnya malas yang kuyakini untuk Krystal.

"Appa saranghae, fighting!" Raut wajah Taeoh berubah menjadi semangat ketika mengucapkan kalimat itu membuatku sedikit terharu.

Krystal
> maafkan aku tapi aku hanya bisa mengirim itu karna Taeoh tak mau mengulangi pengambilan gambar dan susah diajak untuk kompromi huff. 11.49
Kai
> itu lebih dari cukup Krys, kau memang yang terbaik. Saranghae. 11.50

Aku tersenyum membayangkan Krystal yang mungkin kini sedang asik bermain dengan Taeoh.

Aku sangat bangga mempunyai istri yang mengerti ke khawatiranku dan membuat moodku kembali.

Dreet

Aku melihat kembali ponselku dan terdapat pesan dari Krystal.

Krystal
> nado saranghae. 11.57

Aku menahan tawaku karna pasti sekarang Krystal sedang tersipu dan menimbulkan rona merah diwajahnya.

Knock Knock

"Masuk" ucapku dan kembali mengontrol ekspresiku menjadi seperti biasa.

"Ada seseorang yeoja memaksa bertemu dengan sajangnim" ucap Irene sopan setelah ia membungkukan badannya.

"Suruh dia masuk" aku kembali menatap layar komputerku.

"Apa kabar Kai?" ucap seseorang yang baru saja masuk.

"Ada urusan apa kau kesini" aku masih fokus pada layar komputerku menyelesaikan tugasku yang tadi tertunda karna memikirkan Taeoh.

"Yak!!!!! Kau lupa dengan suaraku!" Pekiknya membuatku menatapnya.

Deg

"Sulli?" Gumamku. Seperti mimpi disiang hari melihatnya kini berada dihadapanku.

"Apa kabar Kai? Ah bagaiman kabar Taeoh? Anak itu pasti sudah besar sekarang, aku tak sabar untuk menemuinya" ucap Sulli riang membuatku terpaku tak percaya bahwa kini Sulli benar-benar ada dihadapanku.

"Aku sangat yakin dia pasti sangat tampan dan pintar, oh iya aku sudah menyiapkan banyak oleh-oleh untuknya" ucapnya lagi.

"Kenapa kau kembali?" Sulli terlihat terkejut mendengar kalimat datar yang keluar dari bibirku.

Tbc
.
.
.
.

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 298K 41
[Completed] (sebagian chapters diprivat untuk followers, follow untuk membaca) Untukmu, yang berani singgah namun tak pernah sungguh. T...
3.6M 38.7K 27
Tak lama kemudian obat perangsang itu bekerja, zua mulai resah, keringan bercucuran padhl ruangan ber ac "hmm kaii, gerahhh bangett" sambil ngibasin...
620K 20.1K 19
(Cerita Jungkook Uke/Bottom) 🔞 Dengan Taehyung serta Jimin yg menjadi Seme/Top 8 in Oneshoot 28/09/2020 34 in BTS 02/10/2020 37 in Short story 01/10...