Eomma? [COMPLETE]

By na2xkm_

215K 17K 1.2K

[private] Pelukan seorang eomma adalah hal yang wajar untuk anak usia 5 tahun namun tidak untuk Kim Taeoh. Ha... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter6
Chapter7
Chapter8
Chapter 9 (Kaistal Wedding)
Chapter 10
Chapter11
Chapter12
Chapter 13 (end)
Sulli side (1/2)
Sulli side 2/2
EOMMA II

Chapter 5

13K 1.1K 80
By na2xkm_

Krystal POV

Aku terbangun dari tidurku merasakan pening dikepalaku. Seluruh tubuhku merasakan sakit yang cukup menyiksa namun itu tak sebanding dengan rasa sakit dihatiku.

Disaat aku mulai membuka hati untuk seseorang, aku harus mengalami kejadian seperti itu.

Setelah pengalaman menyiksa percintaanku dengan Taemin sekarang aku harus menelan pil pahit membuka hati untuk orang yang salah.

Aku memang belum mencintai Sehun tapi jujur aku berharap dia bisa memenuhi permintaan eommaku agar aku cepat mendapatkan pasanganku.

Aku tak punya teman pria, Sehun memang bukan teman dekatku tapi setidaknya perhatiannya membuatku berfikir bahwa dia adalah satu-satunya teman priaku. Dan kemarin dia menyadarkanku bahwa semua perhatiannya hanya semu, dia bukan pria yang selama ini aku pikirkan.

Taemin menelfonku kemarin malam saat aku sudah berada dirumah. Kurasakan kekuatiran Taemin dari suaranya. Dia pun menceritakan semua tentang Sehun yang ia ketahui padaku dan terus memaksaku untuk menceraikan Sehun.

Taemin mengira bahwa aku telah menikah dengan Sehun dan Taeoh adalah anak dari Aku dengan Sehun. Aku tak menyangkal pemikirannya tersebut karna aku tak mungkin menceritakan semuanya kepada Taemin. Hubunganku dengannya sudah berakhir 5 tahun lalu dan aku tak ingin ia terlalu ikut campur dengan kehidupanku.

Dreet dreet dreet

Suara ponselku menyadarkanku dari lamunan-lamunan yang sesungguhnya membuat kepalaku semakin pening.

"Yeoboseyo"

"Kau tak usah kekantor hari ini" ucap seseorang yang sudah kupastikan adalah Kai.

"Aku memang tak berniat untuk kekantor hari ini karna aku sedang tak enak badan"

"Gwenchanayo? Ah sebenarnya aku ingin kau menjaga Taeoh pagi ini, sekolahnya libur hari ini" terdengar nada ragu dari suara Kai.

"Tapi aku benar-be..."

"Kumohon" lirih Kai.

"Baiklah" ucapku kemudian Kai segera menutup panggilannya.

"Sial! Tak bisakah dia memberikanku sehari saja untuk bernafas?! Teganya beruang kutub bodoh itu menyuruhku bekerja disaat aku sedang sakit" aku menyesali keputusanku untuk mengasuh Taeoh. Bukannya aku tak ingin mengasuh Taeoh tapi tubuhku sangat ingin beristirahat saat ini.

Aku benar-benar sedang dalam keadaan tak enak badan bahkan untuk berjalan pun aku tak kuat jadi kuputuskan untuk mengirim pesan kepada Kai untuk mengirim supir kerumahku walaupun itu tak sopan melihat posisiku adalah bawahannya tapi aku berani-beraninya menyuruh atasanku mengirim supir. Aku tak peduli sopan atau tidak yang terpenting aku kan bisa menuruti si tukang pesuruh itu.

****

Aku sampai dirumah Kai pukul setengah sembilan. Aku melihat Kai yang sedang memijat keningnya sedangkan Taeoh asyik dengan mainan-mainannya di sofa ruang keluarga.

Aku terdiam sejenak melihat kegiatan mereka berdua. Apakah Kai tidak bekerja? Apa mungkin dia menungguku sampai dan setelah itu dia akan pergi?

"Anyeonghaseyo" ucapku pelan, bukan karna aku berlaku sopan tapi karna tubuhku benar-benar sangat lemas. Mungkin jika saat ini tubuhku sedang baik-baik saja aku akan memeluk Taeoh mengagetkan bocah itu karna aku benar-benar merindukannya.

"Eomaaaa" Taeoh berlari kearahku dan segera memeluku.

Aku menguatkan diri untuk menggendongnya dan duduk diujung sofa tempat Kai duduk.

"Sudah sampai" ucapnya pelan. Kulihat wajahnya sedikit pucat dan tak seperti biasanya.

"Ne" aku mengalihkan wajahku kearah Taeoh yang sedang asyik memainkan mobil-mobilannya di pangkuanku.

"Maaf merepotkanmu. Mungkin seharusnya kau sedang istirahat, kau terlihat sangat pucat" ucapnya lagi.

Dia sok memperhatikanku huff lihatlah wajahnya tak jauh beda denganku walaupun dia tak sepucat diriku. Kini aku merasa aku dan Kai adalah 2 orang pasangan vampire.

"Kau juga terlihat sedang tak baik-baik saja Kai-ah" aku kembali memandangnya.

"Aku memang sedikit pusing, aku ingin istirahat. Aku akan menyuruh dokter untuk memeriksamu" ia mendekat kearahku, mungkin lebih tepatnya kearah Taeoh yang berada di pangkuanku.

"Jangan nakal dan jangan terlalu menyusahkan Krystal noona. Dan satu lagi jangan memanggil Krystal noona dengan panggilan eomma, kasihan Krystal noona. Krystal noona pasti risih" ucap Kai sambil mengelus kepala Taeoh kemudian meninggalkan kami berdua.

"Aish dasar beruang kutub hitam bodoh, seenaknya dia tidur manis di kasur yang empuk sedangkan aku harus menjaga Taeoh. Dia tak tau apa? Jika tubuhku ini juga butuh istirahat" gumamku pelan.

"Apa yang eomma katakan? Aku tak mendengarnya eomma" Taeoh mendangak kearahku.

"Ah maaf Taeoh, eomma tak sedang berbicara denganmu kok?"

***
Setelah beberapa jam bermain dengan Taeoh aku merasa tubuh dan kepalaku sudah tak seburuk pagi tadi. Kurasa dengan bermain dengan Taeoh, membuat aku melupakan kejadian malam kemarin, kepalaku menjadi lebih baik.

Ceklek

Aku melihat seorang masuk ke kamar Taeoh.

"Untuk apa Do samchon kemari" ucap Taeoh datar, anak ini benar-benar tak sopan.

"Taeoh tak boleh berbicara seperti itu" aku segera memandang Taeoh tajam berpura-pura marah padanya.

"Mianhe" ucapnya membuatku mencubit pipinya pelan.

"Aku Do Kyungsoo dokter keluarga Kim. Kau boleh memanggilku Do" ia sudah berada di depanku dan mengulurkan tangannya.

"Jung Krystal, panggil saja sesukamu" ucapku sambil menyambut uluran tangan Do uisa.

"Ayo aku akan memeriksamu"

Aku menidurkan tubuhku diranjang Taeoh. Taeoh duduk diranjangnya disampingku sambil melihat Do memeriksaku.

"Apa eomma sedang sakit?" Ucap Taeoh tiba-tiba.

"Eomma?" Do tersentak kaget saat mendengar kalimat Taeoh. Matanya yang bulat semakin membulat membuatku menahan tawa melihatnya, pertama kalinya aku melihat seorang namja dewasa seimut dia.

"Wae?!" Bentak Taeoh menatap sinis kearah Do.

"Taeoh!" Aku membulatkan mataku menatap Taeoh, Taeoh hanya tersenyum menunjukkan gigi-giginya kearahku.

"Dasar anak ini tak pernah berubah, aku seharusnya melaporkan ke appamu sejak dulu bahwa dia mempunyai putra kurang ajar sepertimu" gumam Do.

"Shireo! Kau mau ku laporkan ke Soohyun imo bahwa kau menyukainya?" Taeoh melipat tangannya di dadanya seakan menantang Do.

"Aish anak ini benar-benar" Do tak bisa menahan tangannya untuk menjitak kepala Taeoh. Taeoh menjulurkan lidahnya saat jitakan tangan Do tak mengenai kepalanya.

***

Aku mengantar Do ke kamar Kai setelah menyuapi Taeoh sambil bergurau bersama Do dan Taeoh.

Do berniat memeriksa kondisi Kai karna aku menyuruhnya.

Knock knock

"Masuk" ucap seseorang dari dalam.

Aku melihat Kai yang mendudukan dirinya di kasur sambil memfokuskan matanya kearah laptop.

Aku terenyuh melihat pemandangan ini. Kantung matanya kini menjadi menghitam dan wajahnya semakin pucat.

Aku mengutuk diriku sendiri yang telah berfikir buruk tentang Kai. Aku yakin sejak pagi ia tak istirahat, ia mengurung diri dikamar untuk menyelesaikan pekerjaannya. Entahlah kini aku benar-benar kagum pada sosok Kai, dia bahkan lebih mementingkan kantor disaat tubuhnya sedang tidak baik-baik saja.

"Yak! Kai!" Teriak Do. Do berlari kearah Kai dan memindahkan laptop itu dari pangkuan Kai ketempat lain.

"Hyung? Kau sudah sampai rupanya" ucap Kai pelan.

"Apa yang telah kau lakukan pada tubuhmu hah?! Lihat kau sudah banyak kehilangan berat badan dan jangan bilang kau masih menggunakan kopi sebagai makan siangmu" Bentak Do.

Do tak berhenti mengoceh disaat ia memeriksa tubuh Kai. Aku hanya mematung memandang Kai yang sedang diperiksa Do.

"Hyung? Sehun baru saja mengundurkan diri dari perusahaanku, aku tak tau siapa lagi yang bisa kuandalkan dikantor. Dia satu-satunya orang yang aku percaya sejak aku mengurus perusahaan ini. Aku takut berdiri sendiri sendirian, aku takut semua akan kecewa mengetahui aku yang tak becus mengurus perusahaan" lirih Kai.

Deg

Mendengar nama Sehun membuat hatiku seperti tertusuk benda yang amat tajam. Tubuhku membeku, kejadian itu kembali membayangi pikiranku. Tanpa kusadari air mataku keluar begitu saja.

"Krystal-ah" suara lemah Kai membangunkanku dari lamunanku. Aku mengelap air mataku pelan.

"Kemana Do uisa?" Aku mengedarkan pandanganku menyadari bahwa tak ada Do disini.

"Dia baru saja pergi, kau tidak bersama Taeoh?" Kai kembali mengambil laptop.

"Dia sedang tidur, mau aku bantu" aku berjalan menghampiri Kai. Aku terkejut melihat Kai mengeluarkan airmatanya, aku tak tau apa yang ia dan Do bicarakan karna setelah mendengar nama Sehun seluruh inderaku tak berfungsi dengan benar.

"Kai? Apa kau baik-baik saja?" Ia semakin menundukan wajahnya mendengar kalimatku. Aku mendudukan diriku dipinggir ranjang, ingin rasanya memeluk dirinya. Dia benar-benar sangat rapuh, kini aku mulai mendengar isakannya.

Aku tak tahan, aku memeluknya, aku menepuk punggungnya. Dia menenggelamkan wajahnya di dadaku, tangisnya mulai mereda disana.

"Maafkan aku, aku terlalu sering terbawa suasana jika bersamamu" Kai menegakkan tubuhnya menjauh dari tubuhku.

Setelah cukup tenang ia menceritakan segala hal yang menjadi bebannya selama ini. Aku sedikit terkejut dengan semua yang telah ia alami, aku tak menyangka semua itu bisa terjadi dalam kehidupan Kai.

Kai dijodohkan oleh orang tuanya dengan satu-satunya pewaris Choi corp yaitu Choi Sulli saat ia baru saja lulus sekolah menengah atas.

Seperti kebanyakan cerita-cerita di novel, Kai dan Sulli membuat kesepakatan berbentuk kontrak pernikahan yang berakhir selama 1 tahun karna Sulli ingin tetap meraih impiannya sebagai model.

Walaupun mereka sempat berhubungan tubuh tepat setelah Kai dan Sulli melaksanakan pernikahan tapi mereka tetap menandatangani surat tersebut. Malam pertama mereka terjadi akibat dari pengaruh obat yang orang tua mereka berikan.

Kai juga mengatakan hubungannya dan Sulli layaknya seorang teman dekat, tak ada sedikit pun pertengkaran. Sulli adalah wanita yang sangat perhatian dan itu membuat Kai dengan mudah mencintainya.

Sampai saat mereka tau Sulli telah menggandung anak Kai pun Sulli terlihat senang. Mereka bahkan selalu menyempatkan diri untuk menyiapkan kelahiran bayi itu.

Kami sangat bahagia mendapatkan seorang anak laki-laki tapi setelah Taeoh berumur 2 bulan dan tepat 1 tahun pernikahan Kai dan Sulli, Sulli kembali mengungkit kontrak pernikahan kami. Sulli tak ingin semua rencana yang telah ia buat gagal karna Taeoh, saat itu juga ia meninggalkan aku dan Taeoh.

Entah kenapa hatiku terasa sakit ketika Kai mengatakan ia masih mencintai Sulli. Selama ini Kai tak pernah fokus pada pekerjaannya karena ia terlalu merindukan Sulli.

Selama ini Sehun lah yang selalu membantunya semua pekerjaannya dan menguatkannya agar selalu kuat demi Taeoh.

Dan aku tau seminggu ini Kai disibukkan dengan proyek besar bersama salah satu perusahaan Jerman. Inti dari semua masalah itu adalah Kai harus mengerjakan itu tanpa Sehun. Kai merasa tak mampu menopang semua beban perusahaan di pundaknya sendirian. Dia terlalu takut mengambil keputusan tanpa Sehun.

"Kurasa aku terlalu jauh menceritakan kisahku, mianhe" Kai menunjukkan tawanya yang kuyakini hanyalah senyuman palsu agar aku tak terlalu menguatirkannya.

"Aku akan berusaha selalu menjadi pendengar yang baik untukmu jadi kau tak usah sungkan" aku menatap manik mata Kai.

Aku merasa aku ikut andil dalam penderitaan Kai. Sehun pergi karna ku. Aku bahkan malu mengingat kebodohanku kemaren. Sekarang aku sadar, Sehun tak bersalah. Ia lepas kendali karna alkohol dan karna aku terlalu mendesaknya.

Ceklek

"Eommaaaaa" Taeoh berlari kearahku memelukku cukup erat.

"Sudah appa bilang jangan panggil Krystal seperti itu" ucap Kai.

"Eomma aku mencarimu sejak tadi. Kukira eomma sudah pulang tapi ternyata eomma berada dikamar appa" Taeoh mengabaikan Kai tak berniat untuk membalas kalimat appanya itu.

"Taeoh! Appa bilang ta..." bentak Kai namun kalimatnya sudah terpotong dengan kalimat anaknya.

"Appa seharusnya segera menikah dengan Krystal noona!" Bentak Taeoh tak kalah kencang dari appanya. Suasana dikamar ini menjadi sangat hening setelah Taeoh bertaka seperti itu.

Aku cukup terkejut dengan kalimat Taeoh namun aku segera mencoba mencairkan suasana.

"Kau tak boleh membentak appamu, anak pintar tak melakukan itu" aku meraih wajah Taeoh menatapku.

"Tapi kan noona dengar sendiri dari mulut Rinnie bahwa jika aku menginginkan eomma baru, appaku harus menikah dengan eomma baruku dan aku sangat menginginkan noona menjadi eomma baruku" lirih Taeoh. Aku melihat matanya mulai berair bersiap untuk menumpahkan cairan itu.

"Bagaimana kalau kita jalan-jalan membeli es krim? Appamu sedang sibuk jadi kita tak boleh mengganggunya" aku berusaha mengalihkan pembicaraan dan menggendong Taeoh keluar dari kamar Kai.

***

Aku meninggalkan Taeoh yang masih asik memainkan pspnya di sudut cafe. Aku berjalan kearah kasir untuk memesan 2 cangkir es krim coklat.

"Krystal-ah" sapa orang dibelakangku.

"Taemin oppa" aku tersentak kaget melihat Taemin didepanku. Dapat kulihat jelas Taemin melirik Taeoh yang berada di sudut cafe sekilas.

"Aku mencarimu selama 5 tahun belakangan Krys, orang tuaku pun selalu menunggumu kembali" lirih Taemin.

"Apa maksudmu?" Kurasakan genggaman dari tangan Taemin di tanganku.

"Mereka ingin meminta maaf padamu tentang perlakuan mereka kepadamu, mereka menyesal" Taemin mempererat genggamannya.

"Setelah menghina eommaku dan menjelek-jelekan appaku yang bahkan sudah meninggal, beraninya mereka menungguku kembali" ucapku datar menahan emosiku.

Aku memang sangat mencintai Taemin tapi itu dulu. Terlalu pedih mengingat saat orang tuanya merendahkan keluargaku, melontarkan cacian kepadaku. Mereka bahkan melempar uang 1 juta won pada eommaku di depan kedua mataku.

"Kemana Naeun yang selalu mereka puji-puji? Ah bagaimana pernikahan yang mewah dengan kedua pengantin dari keluarga chaebol? Sayang sekali aku tak diundang saat itu" aku menatap sinis kearah Taemin. Aku bertekat untuk melupakan masa lalu dan kembali berteman dengan Taemin tapi kenapa ia kembali membuatku mengingat masa-masa itu.

"Dia bunuh diri Krys dan kau tau? Ia bunuh diri karna Sehun tak ingin bertanggung jawab atas bayi yang dikandung Naeun" aku menghempaskan genggaman Taemin saat pendengaranku menangkap nama Sehun.

"Se...hun?" Aku menutup mulutku dengan kedua tanganku.

"Ceraikan dia dan menikahlah denganku. Bawa Taeoh bersama kita, aku akan berusaha membahagiakan kalian berdua sepenuh jiwaku"

Deg




Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

23.4K 1.2K 9
⚠️ SEDANG DALAM TAHAP DI REVISI. "lah masa kita dijodohin?" "najis amat gue kalo dijodohin sama musuh sendiri" ...
266K 25.8K 116
bahasa campur aduk, ada baku ada kagak ?? 2Jae MarkJin YuBam Jackson?? tenang dia udah ada kapel haha ?? Dengan di selingi ff oneshoot dan twoshoot h...
108K 11.3K 43
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
172K 16.9K 30
Chanyeol yang sakit hati ditolak seorang gadis bernama Wendy berniat membalaskan dendamnya. WenYeol