Eomma? [COMPLETE]

By na2xkm_

215K 17K 1.2K

[private] Pelukan seorang eomma adalah hal yang wajar untuk anak usia 5 tahun namun tidak untuk Kim Taeoh. Ha... More

Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter6
Chapter7
Chapter8
Chapter 9 (Kaistal Wedding)
Chapter 10
Chapter11
Chapter12
Chapter 13 (end)
Sulli side (1/2)
Sulli side 2/2
EOMMA II

Chapter 1

26.5K 1.4K 43
By na2xkm_

Author POV

"Tolonglah kau bertahan sehari saja, aku akan membayarmu lebih untuk hari ini. Aku janji aku akan pulang cepat" seorang namja sedang mengacak rambutnya sendiri sambil berbicara lewat sambungan dari ponselnya. Ia bahkan mengabaikan pekerjaannya sejak 30 menit lalu demi orang yang sedang ia ajak bicara.

Knock knock

"Minjung-ssi, kumohon. Aku akan membayarmu 4x lipat jika kau menjaganya sampai aku pulang" ucap Kai lirih dan tak lama ia menutup ponselnya.

Pikirannya hanya berpusat pada Taeoh anaknya. Ia tak ingin meninggalkan Taeoh sendirian dirumahnya tanpa pengawasan seorang baby sitter. Baby sitter keenam dalam bulan ini sudah ingin mengundurkan diri di hari ketiga ia bekerja. Kai benar-benar tak tau kenapa semua baby sitter yang ia sewa untuk Taeoh tak pernah bertahan lebih dari satu minggu, Taeoh termasuk anak yang pendiam di sekolah menurut pemaparan guru-gurunya kepada Kai dan saat bersama Kai pun Taeoh adalah anak yang sangat penurut.

"Kim sajangnim.... sajangnim.... Kim Kai sajangnim" sebuah teriakan yeoja menyadarkan Kai dari lamunannya. Kai memandang tajam yeoja yang berdiri didepannya.

"Mianhamnida sajangnim, a..ku.. tak ber..mak..sud mem..." tangan yeoja itu mulai bergetar karna mendapatkan tatapan cukup tajam dari atasannya.

"Sejak kapan kau disitu? Siapa yang mengijinkanmu masuk? Dimana letak kesopananmu Krystal-ssi? Dan kenapa kau membentakku?!" Bentak Kai. Suaranya menggema di ruangan tersebut atau bahkan dapat didengar oleh orang-orang diluar ruangan tersebut.

Terlihat Krystal menarik nafasnya dalam dan ingin menyuarakan jawaban dari semua pertanyaan Kai. "Aku.." Baru saja ia ingin menjelaskan bahwa ia baru saja masuk ke ruangan itu karna sudah hampir 20 kali mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban dari orang dalam ruangan itu jadi ia berniat masuk dan ia mendapati atasannya sedang melamun maka ia berusaha menyadarkannya namun belum sempat ia menyuarakan jawabannya Kai sudah memotongnya.

"Sudahlah aku tak butuh penjelasan yang hanya membuang waktu, kenapa kau kesini?" Nada datar dari Kai yang terdengar sangat menjengkelkan di telinga Krystal.

'Membuang waktu? Dasar bodoh! Ia bahkan baru saja melamun dan itu lebih membuang waktu, beruang kutub hitam bodoh hahahaha' batin Krystal. Tanpa Krystal sadari ia sedang tersenyum dengan segala pikirannya membuat Kai menaikan alisnya sambil terus memandangnya.

"Aku tidak membayarmu untuk berdiri dihadapanku. Jika tak ada pekerjaan lebih baik kau urus berkas ini" Kai membanting map dimejanya membuat Krystal kembali kedunia nyata.

"Ne? Ah ini aku ingin mengantarkan berkas ini sajangnim, kamsahamnida" Krystal meletakkan sebuah map ke meja Kai. Ia berbalik berniat melanjutkan pekerjaannya.

"Yak!" Namun di langkah ketiganya suara bentakkan Kai membuat Krystal reflek membalikan tubuhnya kembali ke arah Kai.

"Apa kau tak dengar aku menyuruhmu mengerjakan berkas ini nona Jung Krystal" Kai menekankan suaranya di setiap kata namun ia sama sekali tak berminat menatap Krystal dan memfokuskan pandangannya ke layar komputernya.

"Ne? Tapi sajangnim aku masih ba..." ucapan Krystal terhenti saat mata Kai menatap tajam mata Krystal. Krystal segera mengambil map yang disodorkan Kai padanya dan segera meninggalkan ruangan itu.

"Dimarahi lagi?" ucap Sehun yang tak sengaja berpapasan dengan Krystal di depan pintu ruangan Kim sajangnim.

"Apa yang bisa beruang kutub hitam bodoh itu lakukan selain marah-marah" ucap Krystal yang masih menekuk wajahnya sambil terus berjalan kearah mejanya.

Terdengar tawa kecil dari Sehun sebelum ia masuk ke ruangan Kim Kai.

***

Jam sudah menunjukan pukul 3 namun Krystal belum bisa menikmati makan siang berkat berkas sialan yang diberikan oleh Kai.

"Makanlah" Sehun meletakkan kotak berisi kimbab dan sekotak jus strawberry di meja Krystal. Tak lupa senyuman indahnya yang tak pernah luntur menyapa Krystal.

"Gomawo" terdengar nada lemas dari Krystal namun ia sangat semangat melahap makanan dari Sehun. Sehun memandang Krystal sejenak, ia menahan tawanya melihat cara makan Krystal dan segera berbalik ke mejanya.

"Kau harus menghargai waktu, kurasa kau terlalu membuang waktu hanya untuk makan. Apa ada pertemuan sore ini?" Nada datar yang membuat kuping seorang Jung Krystal rasanya sakit dan dapat menghentikan aktifitasnya.

"Ne? Ah ne sajangnim, sore nanti kau tidak ada pertemuan" ucap Krystal. Krystal segera merapikan kotak makan yang diberikan Sehun dan memberekan sedikit penampilannya. Ia menatap bosnya yang masih setia berdiri di depan mejanya sambil fokus ke arah tabnya.

"Aku ada urusan penting di rumah dan ubah semua pertemuan besok karna aku tak bisa datang ke kantor" masih dengan nada datarnya dan gaya akuhnya ia menatap Krystal yang sedang tersenyum senang.

'Yeaaaah aku bebas! Pulang sana dan aku berharap besok kau benar-benar tak datang ke kantor' batin Krystal.

"Semua berkas yang harus kau kerjakan sudah aku kirimkan ke emailmu, ada beberapa berkas yang harus selesai malam ini kuserahkan pekerjaanku padamu karna aku sibuk sore ini dan besok" Kai segera meninggalkan Krystal. Bahkan setelah 1 menit Kai pergi Krystal masih mempertahankan ekspresi wajah shocknya.

"Dia benar-benar gila! Seharusnya dia memanggilku Krystal sajangnim! Toh lebih sering aku yang mengerjakan pekerjaannya, beruang kutub hitam bodoh itu harusnya dipecat saja huff menyusahkan dasar" Krystal terus bergumam sambil mengerjakan pekerjaannya.

Kai POV

Aku segera melaju secepat mungkin ke arah rumah. Ketua pelayan dirumah baru saja memberi kabar bahwa baby sitter minjung sudah meninggalkan rumah sejak jam 12 siang tadi. Aku terus mengutuknya yang telah menelantarkan anakku.

"Taeoh-ah, appa pulang" aku berteriak saat baru saja berada melewati pintu utama rumah ini. Tak butuh lama aku melihat Taeoh berlari kearahku. Aku merentangkan tanganku yang kemudian disambut pelukan oleh Taeoh.

"Pulang cepat?" Ucap Taeoh disela pelukanku. Aku melepaskan pelukanku dan menatap Taeoh, dia adalah anak yang manis bahkan ia tak selincah anak-anak diusianya tapi kenapa semua baby sitter menyerah menghadapinya. Taeoh termasuk anak yang pendiam dan hanya sedikit kata yang ia ucapkan. Bahkan terkadang aku harus memancingnya agar ia berbicara padaku.

"Ne, bogoshippoyo" aku mencubit pipinya, kulihat ia tersenyum yang membuat matanya menyipit seakan mengalahkan senyum dibibirnya.

"Apa kau sudah makan?" Aku menggendongnya dan terus memberi berbagai pertanyaan.

***

Aku mengecek beberapa berkas yang telah dikirim Krystal, dia mengerjakan semuanya dengan sangat baik. Krystal adalah satu-satunya karyawan yang dapat mengerti apa yang aku mau dalam setiap berkas-berkas di kantor bahkan Sehun yang merupakan sahabatku sejak sekolah menengah saja harus berkali-kali revisi disetiap pekerjaaannya tapi Krystal hanya butuh satu atau dua kali revisi.

Aku segera meraih ponselku berniat mengirim pesan.

KK : Jam berapa dia pulang? Apa dia sempat makan malam dikantor?
OS : kau tega sekali Kai! Kau tau ini jam berapa? Ini jam 9 malam dan ia baru saja pulang huff dan aku tak melihatny makan malam-_-
KK : yak! Bodoh! Kenapa kau tak memberikan makanan?! Aku menyuruhmu menjaganya bukan hanya melihatnya saja!
OS : SAJANGNIM YANG TERHORMAT, kau bahkan tak menyuruhku memberikannya makan malam saat kau menyuruhku memantau pekerjaan JUNG KRYSTAL.

Aku menarik nafas dalam menghadapi anak buah yang super bodoh seperti Sehun. Sudah lebih dari 6 bulan aku menyuruhnya perhatian pada Krystal yang selalu memberikan makanan saar ia lupa dengan jam makan siang dan tak jarang aku menyuruhnya ikut menemani Krystal lembur serta membeli makan malam untuk mereka berdua tapi bodohnya ia hanya melakukannya dengan suruhanku. Seharusnya sebagai seorang pria dia harus memperhatikan wanita disekelilingnya walau sekedar memberi sebuah makanan.

Setelah menyelesaikan sedikit perkerjaan yang sebenarnya sudah diselesaikan oleh Krystal aku segera merenggangkan otot-ototku.

Knock knock

"Masuk"

"Appa belum tidur? Aku ingin tidur bersama" aku melihat Taeoh berjalan kearah meja kerjaku sambil mengusap matanya. Kurasa ia baru saja terbangun setelah mengalami mimpi buruknya. Aku segera menggendongnya serta membawanya ke kamar tidurku.

Krystal POV

Apakah dia benar-benar manusia? Kurasa Kim Kai bukan dari jenis manusia. Beruang itu saat ini menyuruhku untuk sesegera mungkin pergi kerumahnya setelah pagi-pagi buta ia menyuruhku ke kantor untuk menyiapkan berkas meetingnya bersama salah satu collega bisnisnya dari china. Dia benar-benar gila, menyuruhku seenaknya saja memangnya dia eommaku. Bahkan eommaku masih bisa manusiawi saat menyuruh anak-anaknya.

Aku mengendarai mobil menuju kerumah beruang itu dengan sengaja aku melambatkan laju mobilku agar aku terlambat kerumahnya.

"Mengomellah sepuasnya Kim Kai biar kau puas, setelah kupikir-pikir lebih baik melakukan semua hal sesukaku saja karna walaupun aku berusaha jadi seperti yang dia mau pun akhirnya tetap dia trus menceramahiku. Umurnya masih 25 tapi mukanya benar-benar akan terlihat seperti haraboji jika setiap hari selalu marah-marah" aku tak bisa menahan tawaku membayangkan Kim sajangnim mengomel dan wajahnya menjadi tua.

"Yah sudah sampai" aku sudah berada di depan gerbang rumahnya, sebenarnya aku tak yakin karna di dalam gerbang tak tampak bangunan rumah. Hanya ada rumput, pohon dan taman-taman bunga dan jalanan mobil yang aku tak tau kemana arahnya. Aku melirik jam di tangan kiriku yang menunjukan pukul 7.16. Sial, aku hanya telat 16 menit.

Seseorang mengetuk kaca mobilku dengan cepat aku membuka kaca tersebut.

"Ada yang bisa saya bantu?" Ucap seseorang yang kuyakini adalah securiti disini dan dibelakangnya ada sekitar 10 atau lebih orang-orang yang berpakaian sama dengannya.

"Apakah ini kediaman Kim Kai dari Kim Corp?" Kulihat ia berbicara lewat sesuatu yang ada ditelinganya entah apa itu aku tak tau namanya.

"Boleh saya liat kartu identitas anda noona?" Ia menyodorkan tangannya dan aku segera memberikan kartu identitasku.

"Anda sudah ditunggu oleh tuan Kim, silahkan masuk noona" aku meraih kartu identitasku yang ia berikan. Kulihat pintu gerbang itu terbuka otomatis, aku benar-benar takjub. Ini keren seperti rumah-rumah orang yang sangat kaya raya. Aku tak sangka Kim Kai sekaya ini, walaupun dia pemilik perusahaan tapi kurasa hasil dari KIM CORP tidak mungkin bisa mendapatkan ini.

"Maaf saya ingin bertanya, rumahnya dimana ya?" Kulihat dia sedikit terkejut dengan perkataanku.

"Kurasa anak buahku akan menggantar mu kesana"

Aku segera pindah ke kursi belakang dan membiarkan security itu mengendarai mobilku masuk ke pelataran rumah Kai.

Aku tak tau berapa hektar tanah ini karna kami cukup jauh melakukan perjalanan dari gerbang utama. Aku melihat air mancur yang cukup besar dan banyak sekali taman bunga, aku melihat beberapa yeoja yang sedang menyirami tanaman.

"Sudah sampai noona dan ini alat untuk memanggil kami jika anda ingin mengambil mobil ini, aku harap anda dapat bersabar menunggu nanti karna garasi tuan Kim berada 200 meter dari sini, kamsahamnida" ucap security itu aambil memberikan sebuah alat yang menurutku bentuknya seperti remote AC.

Aku tak dapat berkata-kata melihat bangunan serba putih di depan mataku. Apakah aku sedang berada di negeri dongeng? Oh my god, benarkah aku masih berada di Korea? Aku tak percaya, ini bahkan lebih indah dari istana pangeran dalam dongeng cinderella.

"Noona, tuan Kim sudah menunggu anda" ucap salah satu maid yang baru saja menghampiri Krystal.

Pintu besar itu terbuka secara otomatis, aku benar-benar tak habis pikir dengan rumah ini. Atau mungkin aku saja yang terlalu norak, jelas saja aku hanya berasal dari keluarga sederhana yang hanya hidup bersama eommaku karna appaku sudah lama meninggal dan eonniku sudah 5 tahun menikah jadi tak tinggal bersamaku lagi.

"Terlambat 30 menit dan kau masih sempat untuk tersenyum hah" seketika suara bentakan menggema diruangan ini. Aku tak sadar aku sudah berada di sebuah ruangan denga segala interior kayu dan lebih terlihat seperti perpustakaan kampusku di USA dulu, bahkan aku tak sadar jika maid yang mengantarku sudah tak ada dan meninggalkanku berdua dengan Kim Kai. Aku segera menunduk, menyudahi kekaguman setiap sisi rumah ini.

"Kemana saja kau? Kau ini bodoh atau bodoh? Aku kehilangan jutaan dolar setiap karyawan yang telat seperti kau ini" Volume suara Kai semakin meninggi.

Heol! Sayang sekali istana sebagus ini malah ditinggali iblis bernama Kim Kai.

"Mianhe"

Author POV

"Kau mau ak..." Kai segera menarik nafasnya meredakan amarahnya setelah melihat siluet tubuh anaknya.

"Appa? Gwenchana?" Taeoh berjalan perlahan kearah Kai melewati Krystal.

"Mwo?" Pekik Krystal saat menyadari seorang anak memanggil Kai dengan sebutan Appa. Namun, sangat langka moment dimana Krystal berteriak namun Kai tidak memarahinya. Kai sibuk menggendong Taeoh dan menjelaskan kenapa ia berteriak kepada Krystal.

"Aku akan rapat dengan dewan direksi perusahaan dari china dirumah ini jam 8, kuharap kau bisa mengajaknya berjalan-jalan diluar rumah karna kurasa ia butuh jalan-jalan" Kai menurunkan Taeoh dan mengajaknya mendekat kearah Krystal yang masih mematung.

"Taeoh-ah kau tak boleh nakal bersama teman appa ya, jika kau ingin sesuatu sebutkanlah dan jika teman appa tak memberikannya kau telfon appa arraso?" Ucap Kai diakhiri usapan lembut di kepala Taeoh.

'Apa dia sudah menikah? Apakah benar ini anak kandungnya atau anak asuh? Yampun apakah ini Kai? Aku tak percaya dia bisa selembut itu' batin Krystal.

"Krys aku memohon sebagai teman, tolong jaga anakku baik-baik dan kuharap kau tak mengecewakanku" ucap Kai lembut.

Deg

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

Mom? [ch2] By yls

Fanfiction

110K 11.4K 33
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
226K 20.2K 33
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
1.6M 142K 72
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...
20.8K 1K 10
Baekhyun and Taeyeon love journey from year to year.