EL MÍO ✔️ SUDAH TERBIT

Від MelQueeeeeen

488K 23.3K 289

[CERITA DIHAPUS SEBAGIAN UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN] Judul Awal : You Are Mine DARK ROMANCE Ini tentang Wil... Більше

Prolog
Satu
Dua
Empat
Lima
Enam
Delapan
Sembilan
Sebelas
Dua belas
Tiga belas
Enam belas
Delapan belas
Sembilan belas
Dua puluh
Dua puluh satu
Dua puluh dua
Dua puluh empat
Dua puluh delapan
Dua puluh sembilan
Info & Promote
PENTING!
New Story
Open PO
PENGUMUMAN
El Mío ada di PlayStore!

Tiga

27.3K 1.4K 11
Від MelQueeeeeen

Klik Vote & Komen! :)

Chandra POV

Namaku Chandra Victor. Aku anak satu-satunya dikeluarga Victor.

Nama belakang yang kusandang membuktikan jika aku dari keluarga Victor yang terkenal dengan kekayaannya.

Perusahaan Ayah yang memiliki banyak cabang membuat keluarga kami begitu terkenal.

Karena itupula lah yang membuat Ayah serta Ibu sering keluar kota bahkan ke luar negeri untuk menjalankan bisnis dan meninggalkanku berada di dalam rumah yang terlalu besar, menurutku ini, sendirian.

Aku tidak mau pamer kekayaan atau apa, tapi itulah kenyataannya. Ayah menyuruhku untuk meneruskan perusahaannya. Dan sekarang aku menjadi seorang CEO di perusahaan itu. Tapi aku begitu malas ketika Ayah menyuruhku untuk bekerja,bekerja, dan bekerja!

Menurutku itu membosankan, karena pekerjaanku cuma menandatangani berkas-berkas penting yang selalu menumpuk.

Sebenarnya aku tidak terlalu menikmati kehidupan mewahku yang sekarang.
Aku ingin hidup biasa-biasa saja. Dengan sederhana, namun selalu berkumpul bersama Ayah dan Ibu.

Putra dari kalangan atas serta memiliki wajah yang tampan membuatku menjadi populer bahkan di kantor tempatku kerja. Para karyawan-karyawan wanita selalu melirikku centil di saat aku sedang lewat dihadapan mereka.

Karena bawaan dari lahir aku anak yang ceria serta asyik., maka aku adalah tipe orang yang murah senyum yang membuat wanita-wanita, centil terhadapku. Tapi terkadang aku juga suka menggoda wanita-wanita itu dengan mengajaknya berkencan.

Sungguh brengsek bukan?

Tidak

itu tak bisa disebut brengsek, aku hanya meladeni mereka yang menggodaku dengan mengajaknya berkencan, bukan mengajaknya tidur.

Umurku sudah menginjak dua puluh dua tahun sekarang.
Aku belum memiliki pacar. Dulu ada, namun sudah putus gara-gara perbedaan usia yang terlampau jauh.

Umurnya dua puluh enam tahun, lebih tua dariku. Padahal aku tak keberatan dengan perbedaan usia kami, tapi dia yang memutuskan hubungan kami dan mau tak mau kami harus mengakhirinya.

Oh ya, tadi aku bertemu dengan seorang wanita yang sedang memakan buah ceriku.

Aku sedang berjalan-jalan mencari udara segar, namun ada seseorang yang membuatku penasaran. Makanya aku menemuinya. Aku tak pernah melihatnya sebelumnya, padahal dia tinggal di sebelah rumahku, rumah yang kuketahui sejak dulu milik William Austin.

Namanya Aleah Audriyana.

Wajahnya cantik dengan tubuh yang agak tinggi untuk seukuran wanita.

Dia bilang jika, ia tinggal bersama anak teman Ayahnya, yang sudah kutebak pasti si William Austin itu.

Menurutku dia sangat lucu dengan segala tingkahnya. Dia juga sangat menyukai buah ceri, sama sepertiku. Itulah sebabnya kenapa ada pohon ceri di halaman rumahku. Aku sendiri yang menanam pohon ceri itu waktu kecil, dan aku merawatnya hingga ia tumbuh besar dengan berbuah lebat.

Besok sore aku mengajak Aleah bertemu lagi dan mampir ke rumahku untuk sekedar minum teh bersama.
Aku ingin mengetahui lebih lanjut tentang dirinya~

Chandra POV END

******************************

Aku melangkahkan kakiku dengan cepat menuju ke kamar.

Cklek

Segera kubuka pintu dan mendapati jam menunjukkan pukul enam lewat empat puluh menit.
Aku menghela napas lega. 'Dua puluh menit lagi William pulang.' Batinku.

Aku pun segera membaringkan tubuhku di atas ranjang.

"Besok pukul lima sore? Apa bisa? bagaimana jika William tak mengijinkanku? Apa tidak usah bilang saja padanya?"
Gumamku pelan. Pikiranku kalut memikirkan ajakan Chandra, orang yang baru kutemui tadi.

"Tapi sepertinya ia memang orang baik kok, dan.. tampan."

Blush!

"A-apa sih yang kupikirkan?! Jika William mengetahui hal ini, pasti ia akan membunuhku."  Ujarku pelan sambil menutup wajahku yang memerah samar.

"Tidak. William takkan tergantikan dihatiku."
Bisikku pelan sembari tersenyum merona.

Tiin Tiin

'Ah.. itu suara mobil William.'
Lalu aku pun bersiap-siap.

-
-
-
"Hei." Aku menyambut William pulang di depan pintu lalu memajukan langkahku untuk mengecup bibirnya.
Ini bagian dari perintahnya.

"Kau mandi ya. Lalu makan malam." Ucapku lembut lalu mengemasi jas, sepatu, serta dasinya.

"Tidak mau." Jawabnya pelan lalu beranjak duduk di sofa yang ada di dalam kamar.

"Ada apa?"  Aku mengernyitkan dahi lalu meliriknya.

"Aku lelah." Kini ia  menyandarkan kepalanya.

"Ah.. baiklah. Tapi setelah itu segera mandi ya."

"Aleah..."

"Iya. Ada apa?"

"Buka bajumu!"

"Apa?! Apa maksudmu?"

"Kubilang buka bajumu! Dan hanya menyisakan bra dan cd!"

"Ta-tapi-.."

"Tak ada tapi tapian. Cepat lakukan saja."

"Untuk apa aku membuka bajuku-.."

"Ini perintah!"

Maka, aku pun mau tak mau membuka seluruh pakaianku dan hanya menyisakan bra serta cd sesuai permintaannya tepat dihadapannya.
Wajahku sudah benar-benar seperti kepiting rebus sekarang.

Merah sekali!

Setelah menuruti apa kemauannya aku pun menatapnya dengan wajah yang semakin memerah.
Kulihat dia tersenyum puas menatapku.

'Apa lagi yang akan dia lakukan?' Batinku bertanya-tanya.

"Kita mandi sekarang." Ujarnya santai lalu menarik tanganku pelan menuju kamar mandi.

"Ta-tapi aku sudah man-.." Segera saja aku singkirkan tangannya yang menarikku.

"Kau berani sekarang,heh?" Dia tersenyum iblis lalu menggendongku dengan cepat menuju ke kamar mandi.

"William..apa-apaan"

"Diamlah!" Tukasnya dengan nada tinggi yang berhasil membungkam mulutku.

Maka, kami pun memasuki kamar mandi berdua.
Perlu dipertegas!

BERDUA!!!

*
*
*

"Hmmph.." Lidah kami saling bertautan dari tadi mengecapi mulut masing-masing.
William terus mendorongku untuk memperdalam ciuman kami.

Suara air yang keluar dari shower daritadi kami abaikan.
Ciuman William semakin ganas membuatku mau tak mau mengikuti aksinya.

'Aku sudah menduga alasan William mengajakku untuk mandi berdua. Dia pasti akan melakukan hal yang macam-macam.'

Wajahku daritadi masih terus memerah.
Bayangkan saja..
William hanya memakai cd dan sekarang posisinya sedang menghimpitku, mencumbuku.

Meskipun aku sudah pernah melakukan 'itu' bersamanya. Tapi aku tetap saja malu. Secara, dia adalah orang yang kusuka selama ini.

Kami menghentikan ciuman kami karena sama-sama kehabisan pasokan oksigen.

"S-sudah ya. Sekarang kau mandi sendiri. A-aku sudah selesai."
Ujarku memandangnya takut.

"Sudah apanya? Memangnya mau kemana kau? Kita belum 'ke-bagian intinya'."
Ujarnya datar lalu membaringkan tubuhku di dalam bathtub yang berisi air sedikit.

"A-apa kita akan melakukannya disini? kau yakin?" Aku menatapnya tak percaya.

Dia tak menggubris pertanyaanku dan melanjutkan apa yang ingin ia lakukan terhadapku.

Yang benar saja, kita akan melakukannya di kamar mandi?!

Ini gila!

Aku pun hanya bisa pasrah dengan apa yang ingin dilakukannya.

Kau hanya milikku
dan Aku hanya milikmu,

jangan menyiksaku dengan menolaknya
karena kau tau aku tak suka ditolak.

Hahahahahahahahahahaha :D
Ada apa? :'v *Plak*
Kalian gak boleh mikir macem-macem ya..
Untuk hiburan aja :''v
Oh ya, tetap ikuti terus ceritanya sampai selesai ya.!
Oke! ;)
Dan jangan lupa Vote! ^^
Dan beri komentar donk! :)
Biar komentarnya gak kosong :D
Thank you Readerss :* :* :*

_Don't copy my story!_

Продовжити читання

Вам також сподобається

337K 11.2K 16
Saat Aderaldo Cetta Early menginginkan sesuatu atau seseorang, tidak boleh ada yang menghalanginya. Baginya Naara Kiva memenuhi semua syarat yang ia...
2.6M 39.5K 51
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
709K 8.5K 9
Cover by beibebxr Aku memang devil sayang aku memang di kenal kejam tak berbelas kasih kepada siapapun. Itu dulu saat kau belum memasuki duniaku,tapi...
3.6M 27.5K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...