Kesedihanku

By Prizilly

118K 5.2K 57

Mengapa takdir memisahkan kita? More

Kesedihanku 1 (Prilly part)
Kesedihanku 2 (Aliando Part)
Kesedihanku 3
Kesedihanku 4
Kesedihanku 5
Kesedihanku 6
Kesedihanku 6
Kesedihanku 7
Kesedihanku 8
Kesedihanku 9
Kesedihanku 10
Kesedihanku 11
Kesedihanku 12
Kesedihanku 13
Kesedihanku 14
Kesedihanku 15
Kesedihanku 17
Kesedihanku 18
Kesedihanku 19
Kesedihanku 20 (Last chapter)

Kesedihanku 16

4.4K 204 4
By Prizilly

"Aku gak mau kamu pergi Prilly. Apakah kamu tega liat bunda kamu, ayah, Teresa, dan Aku, menderita juga melihat kamu yang terbaring kaku pril?"

Prilly merebahkan tubuhnya ke tempat tidurnya yang bermotif doraemon itu. Kalimat Ali tadi sore masih tergiang giang ditelinga dan otaknya. Setelah Ali mengucapkan kalimat itu, Ali langsung menatap Prilly dalam, namun setelah itu pergi meninggalkan Prilly yang masih mematung. Sepertinya Ali benar benar marah karna ucapannya yang Prilly sendiri berfikir itu sangat konyol.

* * *

Pagi ini, Prilly mengoleskan selai kacang pada roti dan memberikannya pada ayah. Sarapan pagi ini hanya roti dan teh hangat. Prilly kemudian mengambil selembar roti dan mengolesnya dengan selai coklat. Tampak Ali yang baru saja datang dengan kaos biru tua polosnya dan celana jeans. Tak seperti biasanya, Ali langsung duduk tanpa menyapa pada Prilly. Menoleh pun tidak. Prilly melirik Ali yang tengah melahap rotinya.

"Pril, ayah langsung ke kebun dulu ya" ucap Ayah dibalas anggukan dari Prilly. Prilly masih tetap pada posisi berdirinya dengan mengoleskan selai coklat itu ke dasar roti. Entah sudah berapa banyak selai yang ia oleskan. Pikirannya sedang bercabang cabang. Akankah Ali benar2 mencintainya? Atau bahkan karna wajahnya yang sangat mirip dengan Vanessa? Sebagai pelampiasan?

"Prilly!" panggil bunda membuat Prilly sontak terkejut dan sadar dari lamunannya.

Pranggg

Prilly tanpa sadar menjatuhkan pisau makan yang sedang ia pegang. Semua mata tertuju pada Prilly.

"Kamu kenapa sih nak?" tanya bunda lembut sambil menghampiri puterinya.

"Eng..gakpapa kok bun hehe cuman kaget aja" Bunda menyipitkan matanya. Tumben sekali Prilly melamun seperti ini.

"Ada yang kamu pikirkan?"

"Bun prilly ke luar dulu yaa. Mau ke rumah Darin. Asslamualaikum" ucap Prilly kemudian melirik Ali sekilas dan berlalu pergi. Bunda ully melihat Prilly heran dan menggeleng gelengkan kepalanya.

* * *

"Ali! Li, aku mau ngomong sama kamu" Prilly yang sedang berdiri diambang pintu seketika menahan lengan Ali yang lewat. Ali hanya memasang wajah datarnya.

"Apa?" begitukah jika ali sedang marah? Dingin? Tak biasa, ali menjawabnya dengan sangat singkat.

"Aku mau minta maaf sama kamu. Omongan aku kemarin ja-"

"Aku udah maafin kamu kok" potong Ali cepat. Prilly menggeleng tak percaya.

"Bohong! Buktinya kamu masih diemin aku kayak gini. Kamu dingin sama aku" ucap Prilly membuat Ali tertawa kecil. Ali langsung mendekap Prilly ke pelukannya.

"Aku gak pernah bisa marah sama kamu lama lama"

"Jadi kamu udah maafin aku?"

"Kan aku bilang aku udah maafin kamu" Ali menempelkan keningnya di kening PrillyPrilly tersenyum mendengarnya.

* * *

Prilly mencium tangan bunda dan Ayah, begitupun juga Ali. Siang ini mereka akan balik ke Jakarta.

"Ily sayang bunda doakan semoga kamu jadi sukses di sana yaa. Jangan lupa sering sering kesini, temuin bunda sama ayah" ucap Bunda Mengusap rambut Prilly penuh kasih sayang. Prilly menganggukan kepalanya mengerti.

"Ali salam ya buat orang tua kamu" ucap Ayah.

"Iya yah"

Prilly dan Ali membawa koper mereka ke dalam mobil Setelah itu mereka melambaikan tangan pada Bunda dan Ayah saat Ali Prilly masuk ke dalam mobil.

* * *

Decitan pintu yang terbuka terdengar. Seorang pria mendorong pintu itu pelan saat derap langkah kaki seseorang terdengar sedang menuruni anak tangga di dalam rumah besar yang terlihat sepi. Pria itu melangkahkan kakinya masuk dengan pakaian formalnya dan 2 koper ditangannya. Perempuan yang tengah melintas, seketika terlonjak kaget melihat sosok Pria didepannya ini. Matanya tak berkedip kemudian seulas senyum sumringah menghiasi bibirnya.

"Om Bramastaa!!?" pekik Kaia langsung memeluk pria tegap seperti papanya sendiri. Bramasta tersenyum namun senyum itu tampak pudar seketika melihat keadaan rumah yang sepi. Kemana alisa? Juga Ali?

"Kok rumah sepi. Kamu sendirian dirumah kai? Alisa kemana? Juga Ali yang biasanya kalau libur jam segini main PS di ruang tamu. Sampai om datang gak ada yang bukain pintu?" ucap Bramasta. Kaia menyeringai, ia tak mendengar suara bel sedari tadi. Pantas saja, telinganya selalu disumpel dengan Handset Mendengarkan lagu lagu dari para penyanyi terkenal. Contohnya Taylor Swift dan Justin Bieber .

"Hehee maaf om tadi kaia gak denger, soalnya lagi dengerin lagu di handset. Tante lagi beli bahan makanan di supermarket, kalo Ali lagi nginep dirumah temennya di ambon.. Sekalian refreshing katanya"

"Loh? Emang bibik kemana?"

"Bik siti lagi pulang kampung, anaknya sakit"

"Oh yaudah om ke kamar dulu yaa" ucap Bramasta kemudian berlalu pergi setelah mendapat anggukan kecil dari kaia.

Kaia berfikir sejenak, kalo diem di rumah lama lama boring juga. Kaia yang memakai baju kodok pun itu memutuskan untuk menonton TV di ruang tamu.

* * *

Ketukan pintu sedari tadi membuat Aldo terbangun dari tidur siang nya. Ia berdecak, siapa yang dateng tengah hari bolong begini? Terpaksa Aldo turun dari ranjang kingsize nya dan melangkah kan kakinya menuju Pintu. Aldo membuka pintu namun seketika matanya sontak melebar. Viola. Dengan pakaian minimnya wanita itu langsung menerobos masuk ke dalam rumah Aldo. Aldo mengendus, dasar tidak tau sopan santun!

"Ngapain lo dateng kerumah gue? Tanpa salam apapun" ucap Aldo. Viola yang memakai dress diatas lututnya, duduk disofa kecil ruang tamu Aldo hingga pahanya yang mulus terekspor jelas membuat Aldo menelan ludahnya. Sial!.

"Menurut lo?"

"Ck, udah deh gausah berbelit belit. Langsung aja ketujuan lo datang kesini. Tumben tumbenan banget lo, setelah gak ada kabar sama sekali selama dua bulan!"

"Yaaa gue mau ketemu my baby Ali lah. Gue abis shopping di Paris, dan gue beliin jam tangan buat dia yang harganya cukup fantastis" ujar Viola sambil menunjukkan paper bag berwarna hitam dengan senyun bangganya. Dalam hati, Aldo mem Bodo Amat kan Viola. Pamer.

"Ali gak ada disini" Singkat Aldo.

"Yaudah, sekarang lo kasih tau alamat rumahnya Ali aja sama gue! Selama pacaran kan gue belom tau tuh rumah Ali kayak gimana" ucap Viola sambil menadahkan tangannya ke Aldo. Memang selama berpacaran, Ali tak pernah memberitahu alamat rumahnya. Bahkan Viola tak pernah melihat Rumah Ali sebesar apa. Pernah Viola membuntuti Ali dengan mobil jezz merahnya setelah Ali mengantarkannya pulang. Namun Ali dengan motornya malah melaju kearah pegunungan karna Ali ingin ke rumah Bik Lilah. Hal itu membuat Viola kesal setengah mati.

"Ali lagi dirumah mertuanya, jadi lo gak perlu tau" ucap Aldo, namun bukannya Viola terkejut malah Viola tertawa remeh.

"Lah? Ngigo apa lo semalem? Jelas jelas pacarnya Ali itu ya gue. Mana ada camer dia selain orang tua gue"

"Setelah lo gak ada kabar, Ali dekat sama perempuan yang akhirnya membuat mereka sama sama merasakan getaran cinta. Lo gak perlu lagi ngerjar ngejar Ali, kan lo udah ada gantinya.. Cowok yang lebih kaya dari Ali. Karna gue tau lo cuman manfaatin hartanya Ali doang!!" ucap Aldo yang sudah terlambat kesal karna melihat Viola yang jalan bergandengan tangan mesra dengan cowo lain di mall.

"Paling perempuan itu cuma pelarian Ali doang karna kangen sama gue"

"Haha pede gila. Yang ada elo yang jadi pelarian ali setelah Vanessa cinta pertama Ali itu meninggal dunia. Bahkan ali gak pernah bilang kalo dia Cinta sama lo. Dia bilang cuma Suka aja sama lo, suka bukan berarti cinta. Dan perempuan yang sedang bersama Ali sekarang ini, tentu lebih baik dari lo vi!" ucap Aldo dengan senyum sinisnya kemudian pergi melangkahkan kakinya ke dapur meninggalkan Viola yang masih berdiri mematung. Akhirnya yang selama ini Aldo pendam dalam dalam, tumpah didepan Viola sendiri. Viola mengendus kesal.

# # #

Ehiyyyy ;)

Sorry aku orangnya susah untuk buat Feel yang kuat :'D jadi begini kan, makin ngelantur ceritanya. Semoga kalian gak bosen yaa sama ceritakuu... :*

Please Vomments for my story

Continue Reading

You'll Also Like

738K 86.7K 11
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...
808K 61.3K 30
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.4M 78.2K 53
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
430K 47K 21
( On Going + Revisi ) ________________ Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum lay...