Rian(a) [COMPLETED]

Par Geminorum30

71.3K 3.5K 59

Setelah membaca apa isinya, aku langsung membuangnya ke tempat sampah dekat loker. "Pembalasan baru dimulai."... Plus

《1》Riana Alexandra
《2》Rian Alexander
《3》Luke
《4》School
《5》He and My Brother
《6》Home?
《7》He's My Brother
《8》Flashback
《9》Flashback 2 (Teror)
《10》The Real Riana
《11》Double Date
《13》Vengeance
《14》Broken
《15》Complicated
《16》Another Twin
《17》The Fact
《18》Father?
《19》Good Bye
Epilog
Just Author Note

《12》New Friends

2.9K 149 6
Par Geminorum30

Cukup jadi diri sendiri. Jangan pusing dengan penilaian orang lain. -Tere Liye-

--

Sial. Hari ini aku bangun kesiangan, Rian gak bangunin aku juga. Ralat, Rian juga bangun kesiangan. Ini gara-gara semalem sih. Udah tahu hari ini masih sekolah. Pulang makan malam—double date—Rian sama Luke masih ngajakin bergadang buat nonton film Star Wars. Akhirnya kami semua baru tidur jam 2 pagi di ruang tamu apartemen Rian. Saat bangun tadi, Luke sama Faye udah gak keliatan lagi.

Dan lebih sial lagi waktu dateng ke sekolah, pintu gerbangnya udah ditutup. Menyebalkan. Ingatkan aku nanti buat ngehajar Rian sama Luke yang punya ide buat nonton semalem.

“Lo sih Yan sama Luke pakek ngajak nonton segala. Telat nih.” Omelku setelah memohon pada satpam botak buat bukain gerbangnya. Dasar satpam botak emang, nyebelin banget gak mau bukain gerbang. Aku kan telatnya gak sampe 5 menit. Sekarang yang piket Pak Sultoni lagi, reputasiku sebagai murid baik yang biasa-biasa aja di sekolah bakal tercemar gara-gara catatan pelanggaranku hari ini.

Suara mobil lain yang sepertinya juga murid yang telat terdengar dari arah belakangku. Saat aku lihat ke belakang ternyata Faye sama Luke. Faye langsung menghampiriku dan menatap tajam ke arah Luke dan Rian. Biar tau rasa si Rian.

“Kalian yang telat ayo ikut ke lapangan sekarang.” Eh Itu kok suara Bu Vivi. Kenapa malah Bu Vivi? Bukannya hari ini guru piketnya Pak Sultoni. Bu Vivi itu lebih bencana dari pada Pak Sultoni. Kalo Pak Sultoni tinggal ngisi catatan pelanggaran, dapet poin, udah masuk kelas. Kalo sama Bu Vivi bakal lebih panjang urusannya.

Mau gak mau aku, Faye, Rian, Luke dan beberapa siswa yang telat mengikuti Bu Vivi ke arah lapangan.

Setelah kami semua berbaris rapi, Bu Vivi memulai ceramahnya dengan semangat. Sedangkan semua siswa yang telat sudah jengah mendengarkan ocehan guru yang gila hormat itu.

“Kalian dihukum membersihkan seluruh lapangan yang ada di sekolah ini sampe bersih. Kalau belum bersih kalian tidak boleh masuk kelas....”

Pak kepala sekolah berjalan di koridor sebelah lapangan basket dengan dua orang murid cowok dan cewek. Aku rasa mereka murid baru di sini. Dilihat dari badge-nya mereka berdua sepertinya satu angkatan denganku.

“...setelah kalian selesai, pergi ke ruang BK mengisi catatan pelanggaran dan pengantar untuk masuk kelas.” Setelah dibagi siapa-siapa aja yang ngebersihin lapangan mana aja, Bu Vivi langsung ngacir balik ke ruangannya.

Sekarang aku berada di lapangan basket bersama Rian, Faye, Luke dan beberapa murid telat yang kebagian membersihkan lapangan bagian tengah gedung. Lapangan tengah gedung ini ada 3 lapangan, lapangan basket, lapangan voli, dan lapangan bulu tangkis yang biasanya juga digunakan untuk upacara bendera.

Aku baru sadar ada Vania dan sidekick-nya yang juga telat. Vania menatapku dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan. Risih, benci, dan ... takut? Mungkin dia takut kalau aku bilang kelakuannya selama ini pada Rian.

Sekarang aku harus menyapu lapangan basket ini. Karena aku ceritanya lagi marah sama Rian dan Luke, akhirnya aku dan Faye menyapu bagian lapangan basket dari tengah ke sisi kanan, sedangkan Rian dan Luke dari tengah ke sisi kiri. Lapangan lain sudah ada bagian yang membersihkan termasuk Vania cabe-cabean.

Aku cepat-cepat menyelesaikan pekerjaanku dan hendak ke ruang BK bersama Faye, tapi Luke dan Rian malah menghadang jalan kami.

“Bantuin dong.” Kata mereka kompak.

“Bagian kita berdua udah selesai.” Jawab Faye sedikit ketus lalu menarik tanganku untuk pergi dari hadapan mereka berdua.

“Ingetin gue buat ngebunuh lo berdua nanti.” Kataku sebelum benar-benar meninggalkan mereka.

Di ruang BK, lagi capek habis bersihin lapangan ditambah harus dapet ceramah lagi dari Bu Vivi. Tadikan dia udah ngoceh panjang-kali-lebar-kali-tinggi, gak cukup apa? Suara seseorang di pintu ruang BK menghentikan ocehan Bu Vivi. Ternyata Rian sama Luke, cepet juga mereka ngebersihin lapangannya.

Saat Luke dan Rian masuk, aku mengajak Faye untuk pamit ke kelas agar terbebas dari ocehan Bu Vivi lagi. Kami naik tangga di sebelah ruang guru agar lebih cepat sampe kelas.  Faye sampe kelas lebih dulu, sedangkan kelasku ada di ujung koridor.

Nambah lagi kesialanku hari ini. Kenapa sekarang kelasku waktunya Bu Priska? Bisa nambah nih omelannya, mau gak mau aku langsung masuk ke dalam kelas.

“Riana... Kenapa telat?” tanya Bu Priska.

“Kesiangan, Bu.” Jawabku jujur.

“Rambut kamu ganti warna yaa? Itu namanya gak bersyukur sama warna rambut kamu yang asli.” Haduh, ini guru jadi sok tahu banget sih. Ini warna rambutku yang asli keles.

“Kamu pakek softlens ya?” tanyanya lagi. Aku lakban lama-lama mulut Bu Priska. Ini warna asli iris mataku Ibu Priska yang cantik.

“Ya sudah kamu duduk.” Akhirnya, dari tadi kek. Udah pegel nih abis bersihin lapangan.

Di belakang tempat dudukku, ada seorang cewek yang belum aku kenal. Dia murid baru ya? Wajahnya kok kayak pernah liat? Tapi dimana coba? Ah ingatanku tentang wajah seseorang memang sangat buruk. Tapi bukannya itu tempat duduk Luke dan Leo?

Ya Bu Martha menata ulang susunan tempat duduk kelas XII IPA-4. Luke dan Leo duduk di belakangku dan Vina. Nah sekarang Leo kok pindah tempat duduk dan diganti sama cewek cantik sih? Baru aja aku duduk di bangkuku, suara Luke terdengar dari depan kelas. Kalo Luke aja langsung disuru duduk tanpa ditanya-tanya sama Bu Priska.

“Loh Bu? Leo kok pindah tempat duduk?” tanya Luke.

“Katanya murid baru yang cantik itu mengenalmu, Luke. Jadi dia duduk denganmu dan bantu dia untuk beradaptasi.” Luke sepertinya kaget waktu liat cewek yang sekarang duduk di bangku yang dulu Leo tempati. Tapi setelah itu dia menurut dan berjalan ke arah bangkunya. Kayaknya dia emang kenal sama cewek baru itu. Dia menatapku dengan tatapan... em.. khawatir —kelihatannya— sebelum duduk di bangkunya. Aku hanya memalingkan wajah mengingat aku masih marah padanya dan Rian juga.

***

Istirahat, aku dan Vina langsung pergi ke kantin. Perjalanan ke kantin terasa sangat lama, semua siswa masih saja menatapku. Mungkin dari mereka emang banyak yang belum tahu perubahanku karena emang kemaren aku gak keluar kelas. Hari ini juga aku terpaksa ke kantin gara-gara tadi pagi gak sempet sarapan. Aku gak suka ke kantin kalo lagi jam istirahat, pasti bangkunya penuh semua.

Masuk ke dalam kantin, aku melihat masih ada satu bangku yang kosong. “Vin, lo yang pesen ya? Gue yang booking tempat.”

“Ya deh. Lo mau makan apa?”

“Nasi Goreng sama Jus Alpukat ya?”

Vina mengacungkan jempolnya ke atas sebelum pergi memesan makanan. Aku langsung duduk di meja kantin yang tersisa. Tak lama, Vina datang dengan makanan kami.

Aku langsung makan nasi gorengku dengan lahap, tidak memperdulikan tatapan Vina. “Lo gak makan berapa tahun sih, Neng?”

Aku tak menjawab pertanyaan Vina dan tetap serius dengan nasi goreng di depanku. Faye yang baru datang langsung duduk di hadapanku dan meminum jus alpukat milikku sampai habis.

“Woi, itu minum gue. Uhuk.” Vina memberikan es jeruknya saat aku tersedak nasi goreng yang masih banyak di mulutku.

“Lo ganti minuman gue, Faye.” Aku menatap Faye dan berhenti makan nasi goreng.

“Kenapa lo Faye?” tanya Vina.

“Lo berdua inget Aldo?” Faye malah tak menggubrisku.

“Aldo yang dulu satu SMP sama kita?” kata Vina memastikan. Faye hanya mengangguk, sekarang es jeruk Vina yang menjadi sasaran Faye.

“Aldo yang dulu ngejar-ngejar lo?” tanyaku, dan dibalas anggukan lagi oleh Faye.

Dia berhenti minum es jeruk milik Vina yang udah tinggal sedikit, “dia sekelas sama gue. Rian jadi ngoceh-ngoceh gak jelas, makin sebel gue sama Rian.” Aku langsung tertawa mendengar penuturan Faye. Iyalah Rian ngoceh-ngoceh, justru aku akan heran kalo Rian gak mencak-mencak. Secara dulu Aldo saingannya Rian dalam hal apapun. Dalam hal basket, ketenaran, dan dalam hal merebut hati Faye juga.

“Eh di kelas kita juga ada anak pindahan, Faye. Cantik.” Kata Vina memberi tahu hal yang menurutku gak penting.

Rian yang baru dateng langsung duduk di sebelah Faye sedangkan Luke udah langsung nyempil di antara aku dan Vina.

"Ngapain sih lo nyempil-nyempil?" Omelku gak suka.

“Nah, nih Luke katanya kenal sama cewek cantik yang di kelas.” Kata Vina tak menghiraukan ketidaksukaan ku pada Luke. Aku lihat ekspresi Luke, kayaknya dia gak suka deh kalau Vina ngebahas cewek baru itu.

Faye langsung berdiri dan meninggalkan kami berempat di kantin, Rian hanya mendesah pasrah melihat Faye meninggalkan kantin.

“Yan, ganti minuman gue. Dihabisin Faye tuh.” Rengekku.

“Dih beli aja lagi sendiri.”

“Beliin gak?” ancamku.

“Gak.”

“Beliin.”

“Gak.”

“Permisi.” Suara cewek yang lembut banget mengehentikan perdebatanku dengan Rian. Saat aku lihat, ternyata dia cewek baru di kelasku itu.

“Boleh aku duduk di sini? Kalian satu kelas denganku kan?” cewek itu menoleh ke arahku, Luke, dan Vina yang duduk di satu bangku yang sama. Kuperhatikan, Luke menatap tidak suka pada cewek di depan kami itu, tapi cewek itu kelihatannya gak risih sama tatapan Luke.

“Adel.” Cewek tadi mengulurkan tangannya ke arahku. Mau tidak mau, aku juga membalas uluran tangannya. “Riana.” Jawabku singkat. Dia juga memperkenalkan dirinya pada Vina. Setelah selesai basa-basi aku langsung berdiri.

“Gue duluan ya. Kalo lo mau duduk, boleh kok Del.” Ucapku pada Adelia. Aku keluar kantin bersama Vina meninggalkan Rian dan Luke bersama Adel.

“Kenapa lo tiba-tiba cabut? Bukannya tadi lo lagi minta ganti rugi minuman lo?” tanya Vina yang berjalan agak di belakangku.

“Auk ah. Pusing gue.” jawabku asal.

“Aha.” Vina sekarang ada di depanku dan berjalan mundur. “Lo cemburu ya sama Adel gara-gara dia tadi di kelas kenal sama Luke.”

Cemburu? Gak ah! “Ngarang lo.” Jawabku singkat. Aku berjalan sambil menunduk dengan Vina yang terus menggodaku, sampai tak sadar kalo Vina menabrak seseorang. Aku langsung membantu Vina berdiri.

“Maaf.” Kata Vina sambil membersihkan roknya yang banyak debu. Aku juga membantunya membersihkan bagian belakang roknya. Saat melihat siapa yang udah ditabrak Vina, kami berdua cukup kaget.

“Aldo?” kata kami bersamaan.

“Hai.” Sapa Aldo dengan senyum menawannya.

“Sorry ya, Do. Tadi gue jalan mundur soalnya. Jadi nabrak lo deh.” Kata Vina sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

“It’s oke. Gue duluan ya.” Aldo langsung pergi meninggalkanku bersama dengan Vina yang masih bengong gak percaya bisa ngeliat Aldo. Dulu itu Vina suka banget merhatiin Aldo, Yup, Vina itu salah satu fans-nya Aldo. Sampai suatu hari Aldo ngejar-ngejar Faye, saat itu juga Vina mencoba berhenti suka sama Aldo.

Back to earth, Vin.” Kataku sambil mengguncang bahunya. Akhirnya Vina sadar juga, aku langsung menyeretnya buat balik ke kelas.

***

Bel masuk sudah berbunyi, namun masih ada dua orang yang duduk-duduk di taman. Kelihatannya mereka sedang serius.

“Akting lo selama ini udah bagus banget, mereka juga kayaknya gak inget sama lo.” Kata sang cowok.

“Kita mulai semuanya besok.” Balas si cewek.

---

A/n

Nah loh? Gantung lagi?
Part depan jangan keburu minta update ya. Karena author sedang memikirkan jalan ceritanya di part depan. Jadi sabar ya my beloved readers..

Btw, selama tahun baru yaa :*
Jangan lupa vote and comment-nya..

Regards,
girlmini_II ♡

30 Desember 2015

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

KANAYA (REVISI) Par liaa0415

Roman pour Adolescents

2M 118K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
1.3M 35.4K 8
Di balik dunia yang serba normal, ada hal-hal yang tidak bisa disangkut pautkan dengan kelogisan. Tak selamanya dunia ini masuk akal. Pasti, ada saat...
763K 36.5K 41
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...
30.3M 1.6M 58
SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA - (Penerbitan oleh Grasindo)- DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 2 SUDAH TAYANG di VIDIO! https:...