Moment

Galing kay BlueMoon22J

47.8K 3K 281

[Jung Yonghwa x Park Shinhye] Di usianya yang masih muda, Jung Yong hwa harus mengurus perusahaan besar yang... Higit pa

This Is
#1 Beginning
#2 Meet Him
#3 Im Sorry, I Love You
#4 Your Memory
#6 I Really Love You
#7 Saengil Chukhae Oppa
#8 Listen To You
#9 I Want Tell You
#10 Our First Love
#11 Lie To Me
#12 Its Over
#13 Please, Stop It
#14 Can't Say The Truth
#15 Can We Love Again ?
#16 I Will Love Again
#17 You Have to Go
#18 Please
#19 Pregnant
#20 The Last
Epilog 1 of 2
Epilog 2 of 2
★New Story★
The Matches of Hope

#5 I Think..

1.4K 123 11
Galing kay BlueMoon22J

Author POV

"Apa maksudmu ? Apa yang sudah dilakukan Ahjushi ?" tanya Taehyung khawatir.

"Appaku.. Dia sudah membunuh orang tua Yonghwa Oppa.. Eothokae Taehyung-ah ? Appa.. Appa... Appaku seorang pembunuh !" Shinhye mulai menangis, terdengar keputusasaan dalam nada bicaranya.

"Bisa kau tenangkan dirimu ? Bicaralah pelan - pelan dan ceritakan apa yang sudah Ahjushi lakukan sampai kau menyebut Appamu pembunuh ?" Taehyung masih tidak habis fikir, apa yang sebenarnya sudah terjadi ? Kenapa Shinhye menyebut Appanya sendiri sebagai pembunuh ? Terlebih dia berfikir Appanya sudah membunuh orang tua Jung Yong Hwa, Suami Shinhye.

"Sejak lahir aku tidak pernah bertemu Eomma.. Aku hanya pernah melihat foto Eomma di ruang kerja Appa. Dan sejak kecil aku sering bertanya pada Appaku.. Dimana Eomma ? Kenapa Eomma tidak kunjung mengunjungi kita ?..."

Flashback

Yeoja kecil terlihat sedang asik bermain bersama bonekanya di ruang tamu luas dengan sofa merah didekatnya. Di sofa merah itu ada seorang namja yang sedang serius membaca berita di koran ditemani kopi dan biskuit yang berada di meja kecil dekat sofa. Sesekali wajah namja itu menoleh sekilas kearah yeoja kecil yang sedang terlarut dalam permainan rumah - rumahannya. Namja itu tersenyum mendapati yeoja kecilnya yang terlihat bahagia dengan mainannya. Wajah yeoja kecil itu menoleh cepat kearah namja yang merupakan ayahnya.

"Appa.. Dimana Eomma ?" tanya polos yeoja manis itu.

"Eomma ? Bukankah Appa pernah bilang kalau Eomma selalu ada disini.. Di hati kita Shinhye-ah." jawab namja bernama Park Chan Yeol sambil menunjuk ke dadanya.

"Tapi.. Kenapa Eomma tidak pernah mengunjungi Shinhye ? Padahal Eomma berada dekat dengan Shinhye.. Eomma kan bisa keluar dulu dari hati Shinhye dan menyapa Shinhye." lagi - lagi kepolosan pertanyaan Shinhye membuat senyum Appanya mengembang, namun jika saja Shinhye bisa membaca raut wajah seseorang. Shinhye pasti tau jika Appanya tengah menyembunyikan sedih dalam hatinya.

"Shinhye-ah.. Kalau Eomma keluar dari hati Shinhye, Eomma tidak akan lagi berada di hati Shinhye. Eomma akan pergi ke lagit sayang.." jawab Chanyeol dengan senyum tulus.

"Kenapa Eomma harus pergi ke langit ? Apa Eomma tidak sayang pada Shinhye ? Harusnya setelah Eomma keluar dari hati Shinhye, Eomma tinggal disamping Shinhye dan menemani Shinhye tidur." Shinhye kecil yang tidak mengerti kembali bertanya dan bertanya.

"Eomma sangat menyayangi Shinhye.. Tapi ada orang jahat yang membuat Eomma harus pergi ke langit. Karena orang jahat itu, Eomma harus tinggal di hati kita agar Eomma tidak pergi ke langit." Chanyeol kembali menangis ketika mengingat istrinya. Tapi ia harus kuat, dia tidak boleh menangis. Shinhye membutuhkannya sebagai tempat berlindung, ia tidak boleh terlihat lemah.

"Kenapa orang jahat itu melakukannya Appa ? Kenapa orang jahat itu memisahkan Shinhye dengan Eomma ?. Huhuhuhu.. Huhuhuhu.. Apa Shinhye nakal ? Jadi orang jahat itu.. Orang jahat itu memisahkan Shinhye dengan Eomma ?" Shinhye kecil menangis. Yeoja kecil itu tidak tahu apa - apa. Ia bahkan tidak bisa memaksa air matanya untuk tidak keluar. Shinhye kecil tidak tahu apa salah Eommanya hingga orang jahat yang diceritakan Appanya memisahkannya dengan Eommanya.

"Cup.. Cupp.. Cuuppp.. Putri Appa tidak boleh menangis, putri Appa kan anak yang hebat. Shinhye sama sekali tidak nakal sayang. Shinhye tidak perlu bersedih, Karena Appa sudah menghukum orang - orang jahat itu." hibur Chanyeol kepada putri kecilnya.

"...awalnya aku tidak mengerti dengan perkataan Appa yang berkata bahwa dia sudah menghukum orang - orang jahat itu. Aku juga cenderung tidak peduli, karena sebenarnya aku bahagia mendengar orang jahat itu sudah di hukum." lanjut Shinhye.

"Aku tidak pernah berfikir tentang hukuman apa yang telah Appaku berikan. Hingga saat usiaku beranjak 18 tahun aku mengetahuinya. Appa sedang berbicara dengan Jessica.."

Flashback

"Jeffect corporation masih berjalan ? Dan mulai berkembang ? Bukankah perusahaan itu sudah bangkrut !?" Park Chan Yeol berteriak setelah mengetahui berita yang dibawa Jessica.

"Perusahaan itu sekarang dipimpin oleh seorang anak kecil yang entah datang darimana. Menurut informasi yang aku dengar, usia anak itu baru menginjak 19 tahun. Sepertinya para investor sudah tidak waras karena mempercayakan kedudukan itu kepada anak kecil." jelas Jessica.

"Bukankah keluarga Jung Yun Ho sudah meninggal dalam kecelakaan !? Lalu bagaimana bisa ini terjadi ?"

"Aku juga tidak tahu, tapi sepertinya anak itu bukan anggota keluarga Jung."

"Baguslah.. Kufikir aku harus memberikan hukuman lagi pada orang jahat itu. Tapi sepertinya hukumanku sudah cukup. Istriku pasti senang jika dia melihat orang brengsek itu telah aku hukum." ucap Chanyeol jahat.

Tanpa mereka sadari, seorang yeoja tengah berdiri didepan pintu ruangan itu. Tangan kanannya membekap mulutnya, dan tangan kirinya terlepas dari kenop pintu. Ini terlalu mengejutkan untuk yeoja muda itu. Dia masih tidak menyangka dengan apa yang didengarnya.

"....Appa.. Appa.. Dia telah membunuh orang tua Jung YongHwa. Appa.. Ia telah membunuh mereka.. Hiks.. Hiks.. Appa.. Appa.. Hiks hiks.." Shinhye terisak menceritakan kejadian itu. Dia sudah tidak tahan, Shinhye membutuhkan seseorang untuk menanggung bebannya bersama. Yeoja manis itu merasa makin bersalah setelah melihat suaminya yang masih belum siap menceritakan masa lalunya. Pasti itu sangat berat untuknya, berapa banyak luka yang harus ia buka untuk menceritakan masa lalunya. Berapa banyak tangis yang harus dikeluarkannya hanya untuk bercerita. Dan namja itu bahkan tidak tahu kalau istrinya sudah mengetahuinya. Istrinya mengetahui masa lalunya. Entah apa respon yang diberikannya jika tahu Shinhye berbohong kepadanya. Shinhye yang tetap diam setelah mengetahuinya. Shinhye yang menikahinya seolah tidak tahu dengan masa lalunya. Betapa egoisnya Shinhye yang tidak memperdulikan perasaan Yonghwa.

Taehyung hanya diam mematung mendengar cerita Shinhye. Bagaimana mungkin orang yang dia percaya telah membunuh seseorang ?. Apa ini masuk akal ? Chanyeol orang yang sangat baik, untuk membunuh seekor lalat saja tidak mungkin baginya. Tapi apa yang Shinhye ceritakan barusan ? Membunuh orang tua Jung Yong Hwa ? Itu tidak mungkin.

"Taehyung-ah.. Hiks.. Hiks.. Eotheoke? Nan.. Nan.. Nan jeongmal shiltha. Aku membenci diriku sendiri." tangisnya tak kunjung berhenti. Hati Shinhye sakit karena tidak dapat membenci Appanya. Hatinya sakit karena membuat namja yang dicintainya terluka.

"Shinhye-ah.. Itu bukan salahmu.. Itu bukan kesalahanmu. Jangan membenci dirimu sendiri." Taehyung menghampiri tubuh Shinhye dan merengkuhnya dalam pelukan hangat.

"Taehyung-ah.. Hiks hiks.. Jeongmal apheuda... gaseumsoge.. Appa.. Appa.. Hiks hiks kenapa dia harus membunuh orang tua Yonghwa.. Wae !?" ucap Shinhye memukul dadanya.

"Appamu pasti memiliki alasan Shinhye-ah." Taehyung masih berusaha menenangkannya.

"Alasan apa ! Apa membunuh seseorang bisa dibenarkan !? Walau dia memiliki alasan, tindakannya tidak dapat diterima !" Shinhye meronta dari pelukan Taehyung. Ia sangat kesal, ia kesal dan merutuki tindakan Appanya. Tapi, disatu sisi hatinya, ia ingin mengerti tentang apa yang telah Park Chan Yeol lakukan.

"Meskipun ia memiliki alasan.. Tapi.. Tapi.. Namja itu terluka.. Jung Yong Hwa terluka karena ulahnya !.." Shinhye melepas pelukan dari Taehyung. Yeoja itu menatap manik mata namja yang selalu menjadi sahabatnya. "..Wae.. Wae.. !? Kenapa harus namja yang aku cintai ? Aku sangat mencintainya. Aku tidak tahan melihatnya terluka.. Aku.. Kehadiranku.. Dan rasa cintaku menambah luka dihatinya... Hiks.. Hiks.. Taehyung, tolong aku.." tatapan mata Shinhye membuat Taehyung membeku. Ini pertama kalinya ia melihat yeoja ceria itu menangis terisak seperti saat ini, tatapan pedih, terluka dan putus asa terlihat jelas di kedua mata indahnya. Taehyung membawa tangannya menghapus tangis Shinhye. Terus menggenggam wajah halus itu dalam tangannya, memberi kehangatan lebih dan melipur luka di hati Shinhye.

"Kehadiranmu, bukanlah luka untuknya. Kau memberinya senyuman Shinhye-ah, kau memberikan kehangatan dalam hatinya. Dia sangat membutuhkanmu, maka dari itu jangan pernah menganggap dirimu pembuat luka dalam hidupnya." setelah mengucapkan kata - kata itu, Taehyung tersenyum cerah menghibur hati Park Shin Hye, dan juga mencoba menghibur hatinya. Ia sudah mencoba melupakan yeoja manis bermata bulat itu.. Tapi hasilnya, ia makin.. Dan semakin mencintainya. Dan hatinya ikut terluka melihat tangis pedih dari bibir Shinhye.

"Tapi.." perkataan Shinhye dipotong oleh Taehyung.

"Ssstttt.. Sttt.. Ssststtttt.. Jangan menangis lagi, kau selalu menjadi pembawa kebahagiaan untuk semua orang. Untuknya, untuk Appamu, untuk kakakmu, dan juga untukku.. Kalau si pembawa kebahagiaan bersedih dan menangis terisak, maka kami.. Akan ikut bersedih, jadi berbahagialah. Dan tersenyumlah. Karena itu akan membuat kami ikut bahagia." Taehyung menggenggam erat kedua tangan Shinhye. Membuat Shinhye lebih tenang. Tangisnya mulai mereda, dan hembusan nafasnya kembali normal. Kini mereka baru sadar, sedari tadi pengunjung cafe terus memperhatikan mereka berdua dengan tatapan prihatin kepada si yeoja, dan tatapan sinis kepada si namja. Taehyung yang sadar keadaannya sedang tersudut segera menggelengkan kepala dan menjelaskan.

"Bu... Bukan aku.. Bukan aku yang membuatnya menangis." dengan gelagapan Taehyung menjelaskan semuanya.
"Itu bukan karenanya.. Penyebabku menangis bukan dia.." Shinhye bantu menjelaskan situasi yang terjadi saat ini. Dengan menyeka air matanya, ia mulai kembali tersenyum dan menjelaskan kembali "..dia terlalu baik untuk membuatku menangis." setelah mendengar penjelasan dari Shinhye, para pengunjung mengangguk mengerti. Wajah Taehyung kembali tenang setelah tadi wajahnya berubah panik, gugup dan ketakutan.

"Kufikir mereka tadi mau memakanku.." bisik Taehyung pada telinga kanan Shinhye. Shinhye yang mendengar itu terkekeh geli.

"Akhirnya kau kembali.. Saat melihatmu menangis seperti tadi, aku seperti melihat orang yang berbeda. " ucap Taehyung tersenyum.

"Dan kau yang membuatku kembali tersenyum. Gumawo Taehyung-ah. " ucap Shinhye kembali tersenyum.

Tanpa mereka sadari, disudut cafe, ada sesosok bayangan hitam yang memperhatikannya sedari tadi. Wajahnya terlihat kaget, dan dapat dipastikan ia sudah mendengar percakapan kedua insan itu sejak awal.

To Be Continue..

HOLAAAAAA... Author udah update lagi nih.. siapa yang nunggu ff ini ? Gak ada ya ? Ya syudahlah.. Author menghilang saja dari muka bumi ini *ceritanyapundung* Makanya sebagai reader kalian banyakin vomentnya.. biar author tidak menghilang kelamaan.. biar author semangat lanjut cerita.. 15 vote buat lanjut next chap.. oke ^^

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

442K 44.9K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
1.6K 174 8
aku tak mengerti apa yang terjadi padaku, sepertinya aku melupakan sesuatu tapi apa? 11/11/2020
291K 22.5K 103
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
5M 921K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...