Moment

Por BlueMoon22J

47.8K 3K 281

[Jung Yonghwa x Park Shinhye] Di usianya yang masih muda, Jung Yong hwa harus mengurus perusahaan besar yang... Más

This Is
#1 Beginning
#2 Meet Him
#3 Im Sorry, I Love You
#5 I Think..
#6 I Really Love You
#7 Saengil Chukhae Oppa
#8 Listen To You
#9 I Want Tell You
#10 Our First Love
#11 Lie To Me
#12 Its Over
#13 Please, Stop It
#14 Can't Say The Truth
#15 Can We Love Again ?
#16 I Will Love Again
#17 You Have to Go
#18 Please
#19 Pregnant
#20 The Last
Epilog 1 of 2
Epilog 2 of 2
★New Story★
The Matches of Hope

#4 Your Memory

1.8K 135 12
Por BlueMoon22J

Dalam sepi kau terdiam

Dalam sepi kau mengingat

Kenangan kelam

Yang sangat tak ingin diingat

Bahkan jika ada sedikit kenangan indah

Tidak akan cukup bagimu

Karena hatimu.. Terselimuti dendam

Shinhye POV

        Tirai jendela menari pelan tertiup angin pagi yang menyegarkan. Kicauan burung- burung gereja dan gemersik dedaunan terlantunkan bagai nyanyian kecil yang mengantarkan tidurku dalam lelap. Dingin menerpa membuat tidur lelapku terganggu, kueratkan selimut biru muda milikku mencoba mencari kehangatan yang lebih. Aishh.. Aku sudah tidak bisa tidur lagi. Kududukan tubuhku perlahan, masih mencoba mengumpulkan nyawaku yang sepertinya masih berada di awang - awang. Derap kaki terdengar mendekat. Ada satu hal yang mengganjal pikiranku. Uhmm.. Sepertinya aku melupakan sesuatu, tapi apa.. ?. Lama terdiam dalam lamunanku, aku pun teringat satu hal penting yang terlupakan. AKU INI SEORANG ISTRI. Aishh.. Shinhye pabo ! Pabo ! Pabo ! Kenapa kau bisa melupakannya ?. Aku seharusnya bangun lebih pagi lagi untuk menyiapakan sarapan untuk suamiku. Tapi.. Dia ada dimana ?. Kuedarkan pandangan mencari keberadaannya. Kosong. Dia pasti sudah bangun lebih dulu, dan aku malah bangun terlambat ?. Aku turun dari ranjang hitam yang semalam kutempati, masih mencari keberadaan Jung Yong Hwa yang saat ini sudah menjadi suamiku. Saat tanganku bergerak ingin membuka pintu kamar kami, seseorang sudah lebih dulu membukanya dari luar.

      "Oppa.." orang yang kucari - cari sekarang tengah berada dihadapanku, dengan muka memerah dan tangan terkepal. Ada apa dengannya ?.

      "Ah.. Akhirnya kau bangun juga, tadi aku ingin membangunkanmu. Tapi tidak jadi kulakukan, karena wajah tidurmu jauh lebih menarik untuk diperhatikan." dia tersenyum paksa saat menjawab pertanyaanku. Kepalan tangannya mengendur tapi warna wajahnya masih merah.

      "Gwaenchana ? Kenapa dengan mukamu ?" tanyaku khawatir.

      "Nan gwaenchana. Memangnya apa yang terjadi dengan mukaku ?" tanyanya sambil tersenyum padaku.

       "Kau.. Tidak baik - baik saja bukan ? Apa yang terjadi ?" tanyaku penasaran.

       "Tidak ada apa - ap.."

       "Kumohon jangan berbohong !.." potongku "..aku mengenalmu. Sekarang kau tidak lagi sediri, aku ada disini.. Aku ada disampingmu, aku ada untukmu. Ceritakan semua masalahmu, seluruh keluh kesahmu dan kita akan mengatasinya bersama. Itulah alasanku berada disampingmu" pintaku tulus padanya.

        "Apa kau yakin ingin mendengarnya ? Meskipun itu akan menyakitimu ?" tanyanya meyakinkan.

        "Apa kau meragukanku ? Aku yakin aku bisa yeobo." jawabku yakin.

        "Kau barusan memanggilku dengan sebutan apa ? Tadi aku tidak mendengarnya."godanya.

        "Mian tidak ada siaran ulang."ketusku.

        "Jadi begitu, kalau begitu tidak ada cerita untukmu." ancamnya sambil tersenyum jahil.

        "Arra.. Arra.. Arra.. Yeobo apa kamu meragukanku ?"tanyaku sekali lagi.

        "Tidak, aku tidak ragu. Tapi.. Kurasa ini bukan saat yang tepat."

        "Jinja !? Memangnya ada apa ?"

        "Karena uri Shinhye masih terlalu kecil. Hahahahahaha..." ejeknya sambil tertawa puas.

        "Yakk !! Aku bukan anak kecil !" teriakku seraya memukul dada bidangnya pelan. Dia memegang tanganku yang memukul dadanya.

        "Saranghae Park Shin Hye, nae yeobo. Sedikitpun aku tidak pernah meragukanmu, aku selalu mempercayaimu. Tapi aku tidak mau menyakitimu. Saat waktunya sudah tepat aku pasti akan menceritakannya." sedetik kemudian ia mengecup punggung tanganku. Sepertinya dia ingom menceritakan masa lalunya. Dan dia tidak tahu kalau aku sudah mengetahuinya. Mianhae.

       "Nado saranghae Jung Yong Hwa. My milk boy." ku balas kecupannya dengan sebuah kecupan kecil di pipinya. Setelah itu, mata kami berpandangan. Wajahnya mulai mendekat, sedikit demi sedikit hingga hanya berjarak beberapa centi meter saja. Aku mulai menutup mataku, menunggu. Terasa sebuah benda lembut menyentuh bibirku, Satu detik... Dua detik.. Tiga detik.. Ciuman ini lebih lama dari ciuman yang kami lakukan di altar saat upacara pernikahan kami.

☆☆☆☆☆☆☆

Author POV

        Seorang namja terduduk di sofa hitam dalam ruang kerjanya. Wajahnya menampakan kesedihan, ditangannya ada sebuah bingkai foto berwarna coklat tua dengan foto seorang yeoja yang tersenyum manis didalammya. Tetesan air mata jatuh begitu saja, terlihat dia menarik nafas panjang mencoba menghentikan tangisnya. Dia Park Chan Yeol, Presiden Direktur dari Alfa Corporation sedang menangisi sosok yeoja yang dicintainya. Sosok yeoja yang sudah ia impikan sejak di bangku sekolah menengah atas. Dan sosok yang harus pergi karena kesalahannya.

        "Yeobo.. Kau tahu ? Semakin aku merelakan putri kita bersama anak itu, semakin aku membencinya. Dari sekian banyak namja diluar sana, kenapa harus dia ? Apa dia datang untuk menghancurkan hidup putri kita ?. Sebenarnya aku ingin menolak pernikahan uri Shinhye dengan anak laki - laki itu, tapi rasa bersalahku membuatku mengalah. Apa aku salah ?..." ia terdiam, kemudian menarik nafas sekedar untuk mengurangi tangisnya. "...Nan.. Nan.. Jeongmal mianhae-yo yeobo. Nan jeongmal bogoshipo." sebuah tissu terulur menghapus jejak tangis di pipi sang namja, tangan halus dengan telaten menghapus jejak itu sedikit demi sedikit.

            "Sajangnim, setelah ini akan ada rapat petinggi perusahaan. Kau harusnya tidak menangis seperti ini." ucap yeoja yang berstatus ebagai sekertarisnya itu. Sejak sepuluh tahun yang lalu, yeoja itu sudah bekerja kepada Park Chan Yeol. Nama yeoja itu adalah Jessica Jung. Bagi Park Chan Yeol, Jessica hanyalah seseorang yang membantunya di masa lalu. Tapi bagi Jessica, Park Chan Yeol adalah cinta pertamanya, orang yang hingga saat ini mengisi hatinya, dan Park Chan Yeol lah alasan mengapa sampai sekarang, diusianya yang sudah mencapai 42 tahun Jessica masih sendiri. Walau usianya tak lagi dapat disebut muda, tapi penampilannya sangat muda. Hal itu didukung dengan teknologi yang makin canggih sehingga dapat mengubah wajah keriput menjadi wajah bersih dan cantik.

             "Jebal.. Tinggalkan aku sendiri." pinta Chanyeol pelan.

            "Aku tidak akan pernah pergi, kau tahu itu.. Sejak dulu aku selalu menungg.."

            "Hajima ! Aku ingin sendiri." potong Chanyeol.

            "Arraeso.. Aku akan menunggumu diluar. Jam 13.00 kita ada rapat. Jangan lupakan itu, Chanyeol-ah." jawab Jessica lemah. Ia sudah terlalu sering melihat Chanyeol seperti ini. Seorang Presiden Direktur bernama Park Chan Yeol adalah orang yang kuat dan tidak pernah menangis. Tapi setiap mengingat sosok yeoja yang pernah berada di hidupnya, tangis yang tak ada dapat hadir tanpa diundang. Sosok kuat itu selalu lemah saat mengingat Kim Hye Ri, sosok yang selalu dicintainya, sosok yang pernah ada dihidupnya sebagai istrinya.

          "Ahh.. Aku berharap kau lekas melupakannya." gumam Jessica yang hanya dapat didengar oleh dirinya sendiri.

12.40

            Park Chan Yeol keluar dari ruang kantornya dan pergi menuju Jessica. Di wajahnya tidak ada lagi jejak tangis, yang ada hanya raut wajah serius yang setiap hari terpatri di wajahnya. Dia sudah kembali, menjadi Park Chan Yeol yang serius, bijaksana, dan memesona. Persona itu membuat Jessica yang sedang melihat kearahnya diam terpaku, hanya melihat tanpa mampu berucap. Untuk kesejuta kalinya Jessica kembali jatuh cinta kepada namja dengan ribuan persona  yang saat ini sedang berjalan kearahnya.

            "Kajja.. Aku tidak mau terlambat." ucap Chanyeol to the point.

       "Aku masih mengingat hari itu, dimana pandangan kita pertama kali bertemu. Aku bahkan tertarik padamu sejak saat itu." tanpa sadar Jessica mengucapkan kata kata itu.

       "Mworago ?" tanya Chanyeol bingung mendengar ucapan Jessica.

       "Ah.. Ne ? Tidak ada apa apa sajangnim. Mari kita pergi." Jessica baru saja tersadar dari kekagumannya. Sejak dulu ia sudah menunggunya, tapi sedikitpun Chanyeol tidak pernah menganggapnya sebagai seorang yeoja, meskipun Chanyeol mengetahui perasaan Jessica.

☆☆☆☆☆☆☆

Taehyung  POV

        Arloji di tangan kiriku menunjukan pukul 14 lewat 45 menit. Sudah 15 menit aku menunggunya. Park Shin Hye. Dia memintaku untuk bertemu dengannya, karena ada satu hal penting yang ingin diceritakannya. Saat ini aku berada di Maggo cafe, tempat yang terkenal dan cukup banyak pengunjungnya. Kembali kulirik arlojiku,kenapa dia belum datang juga ?. Biasanya dia datang sebelum waktu janjian, tapi sekarang dia bahkan belum menampakan batang hidungnya. Kalian mungkin berfikir aku bodoh karena tetap menunggunya walau tahu dia sudah memiliki suami, dan itu artinya sudah tidak ada lagi tempat bagiku untuk masuk kedalam hatinya. Tapi bagiku, cukup melihat wajah bahagianya sudah dapat membuatku lega dan ikut berbahagia. Cinta kadang begitu sulit untuk dimengerti, dan kadang terlihat bodoh untuk sekedar dipahami. Tapi meskipun cintamu terasa sakit, kau tetap bahagia memilikinya. Jangan salahkan kepolosan kalian, karena perasaan yang kalian miliki itu tulus. Sepuluh menit kemudian yeoja yang kutunggu akhirnya datang. Dengan senyum ceria yang dapat mengubah atmosfer didekatnya menjadi ikut bahagia.  

        "Mianhae Taehyung-ah, tadi aku terjebak macet. Apa kau sudah menunggu lama ?" ucapnya dengan wajah bersalah.

        "Aniya, aku juga terlambat. Aku baru datang beberapa menit yang lalu." ucapku berbohong. Mungkin ini dapat mengurangi rasa bersalahnya.

        "Jinja ! thanks Godness i think i will late." jawab Shinhye lega. Ia kembali menampakan senyum manisnya yang membuatku makin menyukainya.

       "Tapi.. Karena aku datang lebih dulu, kau harus mentraktirku americano. Kudengar cafe ini memiliki americano terenak di Korea."

         "Aish jinja ! Sampai kapan aku harus terus mentraktirmu huh ?" kulihat ia mengembungkan pipinya membuat wajahnya semakin lucu.

        "Sampai kau mau menikah denganku Park Shin Hye." ucapku dengan wajah serius. Andai aku mengucapkannya lebih cepat, andai dulu aku berani mengungkapkan perasaanku. Mungkin saat ini Shinhye tidak lagi hanya menganggapku sebagai seorang teman.

       "Bermimpi saja kau, suamiku bahkan jauh lebih tampan darimu." balasnya dengan senyum candaan.

      "Arraseo.. Kalau kau ingin begitu, aku akan memimpikan tentang pernikahan kita. Kau mau punya berapa anak ? Laki - laki atau perempuan ?" tanyaku lagi masih dengan nada bicara yang sama.

       "Aigoo.. Uri Taehyung-gie sepertinya sangat kesepian. Tapi sayangnya aku sudah menikah. Ahhh.. Eotokhae ? Kita tidak bisa menikah walaupun dalam mimpi Taehyung-ah. Karena sampai kapanpun aku akan terus bersama dengannya." jawabnya dengan senyum mengembang diakhir kalimat

        "Aku bahkan mencintaimu lebih dulu,  tidak bisakah kau meninggalkannya dan datang kepadaku ?"

        "Hei.. Taehyung-ah. Bercandamu sudah tidak lucu lagi.. Sebaiknya kita memesan minuman saja." ucapnya dan langsung pergi ke kasir untuk memesan. Harusnya kau tahu jika aku, tidak sedang bercanda.
       
         "Tadaa.. satu americano dan waffel coklat favoritmu. Aku memberimu bonus waffel sebagai ucapan terima kasih karena sudah mau datang menemuiku.",dia kembali bersikap ceria dengan senyum diwajahnya. Aku.. Sangat menyukai senyum itu. Aku.. Sangat menyukai pemilik senyum itu. Aku.. Sangat menyukaimu.

          "Jadi.. Hal penting apa yang mau kau ceritakan ?" tanyaku to the point.

           "Tidak bisakah kita makan dulu ? Aku.. Sangat gugup." ucapnya jujur dengan wajah tertuduk. Akhirnya aku mengiyakan tawarannya dan memakan habis waffelku. Juga meminum Americano yang dipesannya tadi. Mungkin aku terlalu gugup dengan apa yang ingin dia bicarakan, hingga rasa Americano yang menurut orang - orang sangat enak terasa hambar di lidahku. Aku menunggunya selesai makan, wajahnya masih tertuduk. Apa hal yang ingin diceritakannya adalah masalah besar ? Aku baru melihatnya segugup seperti sekarang ini. Sebenarnya apa yang terjadi padamu Shinhye ?. Dia melirik mataku sekejap kemudian kembali menundukan kepalanya. Ommelet di piringnya hanya tersisa satu suap lagi, rasanya aku ingin menyuapkan ommelet itu kemulutnya dan mendengar ceritanya. Kenapa aku jadi ikut gugup sepertinya ?. Dia menyuapkan suapan terakhir kemulutnya. Setelah itu dia melihat tepat kemanik mataku. Tatapannya terlihat sendu, seperti memohon pertolongan yang bahkan aku sendiripun belum tahu tentang apa, dan bagaimana ceritanya.

          "Apa menurutmu aku orang yang egois Taehyung-ah ?" tanyanya pelan. Sangat pelan. Jika saja aku tidak menajamkan pendengaranku, mungkin suaranya tidak akan terdengar.

          "Apa yang kau maksud ? Kapan kau pernah egois Shinhye-ah ? Kau bahkan sering mengalah padaku tentang banyak hal. Bagian mana dari dirimu yang egois ?" tanyaku pelan, tidak ingin membuatnya merasa bersalah.

          "Kau tidak tahu Taehyung, kau tidak tahu aku.. Aku sangat egois." dia menaikan nada suaranya. Pada kelopak matanya sudah ada genangan air mata yang bisa jatuh kapansaja.

          "Tenangkan dirimu Shinhye, bicaralah pelan - pelan. Aku akan mendengarkanmu." ucapku mencoba menenangkannya.

           "Apa aku salah Taehyung-ah ? Apa aku salah menikah dengan Yonghwa oppa ?" tanyanya yang membuatku bingung. Apa Yonghwa telah menyakitinya ?.

          "Kenapa itu jadi salahmu ? Bukankah kau mencintainya ? Jadi kau tidak salah jika kau menikah dengannya." Entah kenapa, kata - kata itu keluar dari mulutku. Hatiku bahkan tidak rela mengucapkannya.

          "Tentu saja aku salah.. Appa.. Telah membunuh orang tua Yonghwa." Apa yang dia maksud ? Appa ? Apa mungkin Appa Shinhye membunuh seseorang ?. Tidak mungkin... Itu tidak mungkin terjadi. Shinhye, apa yang kau maksud ?

☆☆☆☆☆☆☆

To be continue..

Apa yang Shinhye maksud ? Hoy Shinhye, Taehyung nanya noh.. Abangnya author gak ngerti, soalnya otaknya lagi dipinjem J-Hope buat ulangan *Lol* kkkk.. Just Kidding reader. Gak kerasa udah chapter 4 lagi ya.. Jangan lupa buat vote dan comment. Biar updatenya cepet + nambah semangat authornya. Jangan mau jadi sider.. itu artinya kalian gak berpartisipasi memajukan kualitas dari cerita ff ini biar lebih baik lagi. Saran dan kritik diterima dengan lapang dada. So.. Sekali lagi jangan lupa Voment ya.. See you ^^

Seguir leyendo

También te gustarán

1.6K 174 8
aku tak mengerti apa yang terjadi padaku, sepertinya aku melupakan sesuatu tapi apa? 11/11/2020
19.2K 228 21
🚀completed story 🔒Have 3 Couples in here 🎡All Character is Fictions and From Glee. 🔮 Maybe this time our love not longer forever but in other tim...
458K 46.1K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
8.4M 519K 33
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...