Moment

By BlueMoon22J

47.8K 3K 281

[Jung Yonghwa x Park Shinhye] Di usianya yang masih muda, Jung Yong hwa harus mengurus perusahaan besar yang... More

This Is
#1 Beginning
#3 Im Sorry, I Love You
#4 Your Memory
#5 I Think..
#6 I Really Love You
#7 Saengil Chukhae Oppa
#8 Listen To You
#9 I Want Tell You
#10 Our First Love
#11 Lie To Me
#12 Its Over
#13 Please, Stop It
#14 Can't Say The Truth
#15 Can We Love Again ?
#16 I Will Love Again
#17 You Have to Go
#18 Please
#19 Pregnant
#20 The Last
Epilog 1 of 2
Epilog 2 of 2
★New Story★
The Matches of Hope

#2 Meet Him

2.7K 162 15
By BlueMoon22J

Cinta kadang terasa sangat bahagia bagi beberapa orang

Cinta juga kadang mengirim luka untuk seseorang

Entah kebahagiaan ataukah kepedihan

Hasil akhir itu kau yang tentukan

Saat awal terasa sangat manis

Hingga kau tidak sadar isi di dalamnya yang terbungkus

Sedikit demi sedikit barulah terasa

Dalam indahnya cinta ada pahitnya rasa


Author POV

Flasback

_At Kyunghee Art School, 17 Maret 2010_

Seorang namja melewati kerumunan siswa dengan wajah tertunduk. Dari tampilannya jelas terlihat kalau namja itu termasuk dalam kategori nerd. Kacamata bulat yang bertengger di hidungnya, poni menutupi sebagian besar wajahnya, tas besar di punggung, semua yang digunakannya membuatnya terlihat sangat culun. Sekerumun siswa terlihat mendekatinya, memberikan salam selamat pagi menggunakan penghapus papan tulis yang mereka bubuhkan pada wajah namja culun itu. Dari name tag yang berada di bagian dada sebelah kiri si nerd dapat dilihat nama Kim Tae Hyung tertera di sana. Beberapa siswa yeoja yang melihat kejadian itu hanya diam dan berlalu dari tempat itu, mereka tidak mau ikut campur tentang apa yang di lakukan kelompok siswa yang di kenal dengan nama grup Blue. Grup itu terdiri dari siswa pintar, kaya, namun nakal yang beranggotakan tiga orang yaitu Cho Kyuhyun as the leader, Jung Taek Won, and last Byun Baekhyun.

Siswi perempuan menengahi kegiatan rutin grup blue dan menatap tajam Cho Kyuhyun seolah menantang. Park Shinhye memegang kerah Cho Kyuhyun dan menariknya mendekat.

"Bukankah aku sudah bilang untuk tidak lagi mengganggu orang lain Cho Kyuhyun !" bentak Shinhye dan menarik lengan Taehyung keluar dari kerumunan itu. Terlihat jelas tatapan mata lembut tercetak pada mata Taehyung. Ini kali ketiganya ia diselamatkan dari kerumunan itu oleh yeoja ini. Dan dia menyukainya. Bukan menyukai diselamatkan oleh yeoja bermarga Park ini, tapi dia menyukai pemilik tangan halus yang saat ini tengah memegang lengannya erat.

"Jadi, kau mau menerimaku atau tidak ?" Pertanyaan Yonghwa itu menyadarkan Shinhye dari lamunannya.

"Aisshh.. baiklah namja pemaksa !" terlihat Shinhye mulai menggembungkan pipinya.

Sedetik kemudian kembang api berwarna warni mulai menghiasi langit. Puluhan bunga berjatuhan dari langit mengenai kedua pasangan tersebut. Dari balik semak - semak mulai terdengar suara nyanyian, dan tak lama kemudian keluarlah beberapa orang dengan lentera ditangannya. Orang - orang itu adalah Cho Kyuhyun, Jung Taek Won, dan Byun Baekhyun. Paduan suara merdu mereka menambahkan point plus untuk lamaran romantis yang sudah Yonghwa siapkan. Jung Yong Hwa pun sudah bersiap dengan posisi berlututnya dengan sebuah cincin dalam genggamannya.

Raut wajah kaget Shinhye tak dapat lagi disembunyikan. Kejutan ini terlalu tiba - tiba untuk Shinhye, yeoja manis tersebut memandang wajah Yonghwa dengan tatapan tak percaya. Ini diluar dugaan mengingat sifat Yonghwa yang tidak suka hal berbau romantis. Cahaya lampu sorot tepat tertuju kearah pasangan kekasih yang saat ini sedang berbahagia.

"Bagaimana dengan ini ? apa ini sudah ada dalam bayangan indahmu tentang lamaran yang akan kau terima ?" suara itu menyadarkan Shinhye dari keterkejutannya. Senyum haru dan bahagia terkembang di bibirnya. Ini terlalu indah untuk sekedar menjawab, semua hal ini terlalu membahagiakan sampai - sampai tak ada sepatah kata pun terucap dari bibir Shinhye. Air mata bahagia mulai menetes dari ujung mata indah milik yeoja berambut panjang itu.

"Karena kau sudah menerimaku, akan kupasangkan cincin ini di jari manismu." Jung YongHwa meraih tangan Park Shin Hye memasangkan cincin di jari manisnya dan kemudian mencium tangan halus milik Shinhye.

Mereka terlihat bahagia. Sangat bahagia. Tapi ini hanya awal dari semua cerita, cerita yang masih semu bagaimana akhirnya. Hanya takdir yang akan menentukan, akhir dari cerita cinta yang mereka jalani.

Yonghwa POV

Hari ini aku akan bertemu dengan calon mertuaku. aku belum pernah bertemu dengannya sebelumnya karena kesibukan dan waktu singkat yang beliau miliki. Rasa gugup mengisi tubuhku, membuat keringatku tidak berhenti bercucuran dan jantungku berdetak dua kali lebih cepat. Daun pintu didepanku terbuka perlahan, semua rasa gugupku kini berada dalam puncaknya. Tanpa intruksi aku berdiri menunggu seseorang di balik pintu yang saat ini mulai terbuka. Perlahan namun pasti, terlihat setelan jas hitam yang digunakannya dengan sepasang sepatu pentopel kulit warna abu - abu yang tampak serasi dengan warna jasnya. Mataku menatap lurus menantikan wajah seperti apa yang akan muncul dari balik pintu itu. Jujur aku sedikit takut jika ternyata ayah Shinhye adalah orang tegas yang dingin dengan wajah yang uhmmm.. menakutkan (?). Terkejut. itulah ekspresiku saat melihat wajah dari ayah Park Shin Hye. Menurutku, dia terlalu muda mengingat berapa usia Shinhye saat ini. Dia terlihat seumuran denganku dengna rambut yang di tata keatas, dia terlihat berkharisma. Kubungkukkan badan memberi salam hormat kepadanya yang kemudian dibalasnya dengan membungkukan badannya.

"Aku Kim Tae Hyung, sahabat dari Park Shin Hye. Jadi jangan salah paham dan memasang wajah kaget seperti tadi." orang yang akhirnya kuketahui bernama Kim Tae Hyung itu mulai menjelaskan.

"Kalau kau bukan Appa dari Shinhye. Untuk apa kau datang kesini ?" Ucapku to the point.

"Shinhye cerita padaku kalau dia akan bertemu denganmu bersama Appanya disini untuk membicarakan masalah pernikahan kalian. Jadi aku datang untuk bertanya padamu dan memberitahukanmu satu hal."

"Apa yang ingin kau katakan ?"

"Apa kau benar - benar mencintai Shinhye ?" pertanyaan macam apa itu ? tentu saja jawabannya iya kan ? apa dia fikir aku sedang bermain - main ?.

"Ne, aku benar - benar mencintai Park Shin Hye." jawabku cepat.

"Kau berjanji tidak akan membuat Shinhye menangis ?"

"Tentu saja, aku sangat mencintainya. sebenarnya apa yang ingin kau ketahui ?" aku mulai merasa terganggu dengan pertanyaannya. memangnya apa urusannya ?.

"Aku juga sangat mencintainya. jadi kuharap kau tidak membuatnya sedih dan menangis. Jika suatu saat nanti aku melihatnya menangis karenamu, akan kupastikan dia tidak lagi berada disisimu karena aku yang akan melindunginya." wajahku memerah, rahangku mengeras, ini seperti dugaanku, aku sudah berfikir kalau dia sebenarnya menyimpan perasaan kepada Shinhye. Aku mencoba menahan emosiku.

Dia berdiri dan keluar dari ruangan ini. Apa yang sebenarnya dia lakukan ? apakah dia sadar saat ini dia sudah menghancurkan mood ku ?. Aku mencoba menenangkan diri mengingat hari ini aku harus menemui Appanya Shinhye. Waktu berjalan sangat cepat, terhitung sudah 10 menit sejak kepergian orang aneh tadi. Aku masih menunggu Appa Shinhye karena ku tahu dia orang yang sangat sibuk. Selang 20 menit waktu berlalu, pintu di depanku kembali terbuka. Menampakan wajah yeoja yang sebentar lagi akan menjadi istriku bersama seorang pria di sampingnya. Mataku membulat, nafasku tercekat, keterkejutan ini melebihi rasa terkejutku saat melihat sahabat Shinhye datang kemari. Sedetik kemudian aku mulai tersadar dari rasa terkejutku, emosi dan perasaan yang sudah lama tersimpan, kini mulai muncul kembali dan menguasai akal sehatku. Beribu pertanyaan hinggap dalam pikiranku tanpa dapat kukatakan. Kurasa ini hari tersialku.

18 Juni 2015

Ratusan pasang mata tengah melihat kearahku, mereka terlihat bahagia dengan senyum lebar di bibir mereka. Di depanku ada beberapa fotografer yang siap mengabadikan moment penting yang akan segera berlangsung sesaat lagi. Langit yang cerah dengan bunga - bunga bermekaran semakin menambah suasana indah di taman ini. Kicauan burung saut menyaut memberikan alunan lagu pada acara sakral hari ini. Seorang yeoja dengan gaun berwarna putih dan hiasan bunga - bunga kecil membentuk mahkota di kepalanya sedang berjalan perlahan kearahku, mengapit lengan namja yang kuketahui adalah ayahnya dengan senyum di wajahnya. Semua orang terlihat sangat gembira. Tapi, bagaimana denganku ?.

Aku bahkan tidak tahu apakah aku harus bahagia disaat akhirnya aku dapat menikahi wanita yang sangat kucintai sekaligus salah satu orang yang aku benci. Disatu sisi aku sangat bahagia dengan pernikahanku ini, tapi disisi lain aku berharap bukan Shinhye yang akan menikah denganku. Yeoja itu, tidak seharusnya dia bersamaku. Aku membencinya, tapi aku mencintainya. Aku membenci semua hal yang membuatku menjadi seperti ini termasuk dirinya. Harusnya bukan dia, seharusnya dia tidak pernah datang membawa namja itu dan membuatku membencinya. Sekarang aku mengerti kenapa orang - orang sering berkata kalau cinta dan benci itu seperti dua permukaan pada mata koin. Mereka terletak sangat tipis sehingga bisa terjadi sebuah kekeliruan. Saat kau sangat mencintai seseorang, kau akan menjadi sangat membenci orang itu dikemudian hari.

Kuraih tangannya dan membawanya menuju altar. Beberapa orang terlihat bersorak gembira akan hal itu. Sungguh, rasa sesak memenuhi relung hatiku. Aku ingin bahagia, tapi saat melihat wajahnya aku akan kembali mengingat bagaimana Appa dan Eommaku meninggal karena orang itu. Kenapa Park Chan Yeol yang harus menjadi appamu ? apakah kau tahu hal keji yang sudah dia lakukan ?. Pastur memulai acara pernikahan kami dengan mengucapkan ikrar suci.

"Apa kau Jung Yong Hwa bersedia menjadi pendamping hidup Park Shin Hye dalam suka maupun duka ?" Apa yang harus ku jawab ?.

"Ne, aku bersedia." mulutku berbeda pendapat dengan akal sehatku. Kalimat itu meluncur begitu saja tanpa aku sadari sepenuhnya.

"Apa kau Park Shin Hye bersedia menjadi pendamping hidup Jung Yong Hwa dalam suka maupun duka ?"

"Ne, tentu saja aku bersedia" yeoja ini tersenyum. Dia tersenyum lebar terlihat sangat bahagia. Aku menyesal, dadaku sakit melihatnya seperti saat ini. Dia terlihat bahagia. Padahal sedikitpun aku tidak merasakan apa - apa. Aku bingung, seperti tong kosong hampa dan sunyi. Entah harus bahagia atau menyesal.

"Baiklah, sekarang kalian sudah resmi menjadi pasangan suami istri." Lamunanku terpecahkan oleh ucapan pastur tadi.

Shinhye POV

Bahagia. itulah yang aku rasakan. Tapi, bukan ini yang aku inginkan. Apa aku mencintainya ? Tentu saja, aku sangat mencintai namja baik dihadapanku ini. Sekarang kami sedang berada di apartemenku. Sudah menjadi tradisi di Korea Selatan untuk datang ke rumah mempelai wanita untuk memberi salam penghormatan. Yonghwa tidak pernah mengetahui keluargaku sebelumnya. Ketakutan memenuhi hatiku saat mengingat kesalahan yang dilakukan oleh ayahku. Betapa mungkinnya dia menyadari atau bahkan mengenali pembunuh orang tuanya sendiri. Luka itu akan kembali terbuka dan kembali menyakitinya. Keegoisanku yang sudah melebihi batas tidak mampu menyadarkanku akan rasa sakit yang dia peroleh. Bukannya aku menutup mata akan kejadian ini, dan bukan juga tidak peduli akan hal ini. Aku membenci ayahku, namun berkali - kali aku mencoba untuk tidak mempedulikannya, Appa selalu menjadi orang yang paling aku sayangi. Darah lebih kental dari air, meski kau sudah berusaha memutuskan hubungan dengan mereka, tapi rasa cinta itu tak akan pernah hilang walau hanya sekejap.

Cinta kepada kedua orang tua dan cinta kepada pasanganmu adalah dua hal yang sangat berbeda. Keduanya merupakan wujud luapan kasih sayang yang kita miliki terhadap orang - orang tertentu. Tapi cinta pada orang tua tidak akan pernah bisa kau hilangkan, kasih sayang mereka terlalu tulus bagai sebuah intan yang tidak mudah untuk kau buang dan lupakan. Sedangkan kasih sayang kepada pasanganmu bisa hilang kapan saja, tapi itu bukan alasan untuk menghancurkan hubungan kalian. Walau hanya dua tiga memori indah yang aku ingat darinya, tapi dia tetaplah Appaku. Mianhae oppa, aku egois, aku memaafkan kesalahan ayahku tanpa mengingat luka di hatimu, aku berharap kelak kau dapat memaafkannya. Jadi, kau tidak akan lagi terluka merasakan sakit.

"Kau lapar oppa ?"

"Anni"hanya jawaban singkat yanng ia lontarkan. Sungguh sejak upacara pernikahan tadi ia sama sekali tidak mau menatap wajahku. Aku mulai berandai - andai jika saja dia tahu apa yang sudah dilakukan oleh Appaku. Mungkin dia membenciku megingat hal kejam yang telah dilakukan oleh Appaku. Aku mendekat padanya, melangkah pasti dengan gerakan perlahan dan mulai memeluk tubuhnya dari belakang. Kucoba menyalurkan semua kehangatan yang kumiliki, barang kali hal itu dapat menutupi luka yang dia miliki. Lengannya bergerak melepaskan tanganku, namun aku tetap bersikeras untuk memeluk tubuhnya. Menangis, hal itu kini terjadi padaku. Aku sangat membutuhkan pelepasan atas rasa tertekan yang aku dapati.

Tubuhnya mulai relax, terdengar dari deru nafasnya yang menenang. Tapi, sedetik kemudian tubuhnya bergetar, setetes air mata jatuh dilenganku yang masih setia dalam posisi memeluk tubuhnya.

"Mianhae.. mianhae.. oppa mianhae" tangisku mengeras, aku semakin terisak. Betapa egoisnya aku tetap mengiginkannya di sampingku dengan luka di hatinya yang akan semakin membesar karena kehadiranku.

Ia membalikan tubuhnya lalu membalas pelukanku, pelukan panjang tanpa ada niatan untuk melepaskannya. Aku kembali merasakan kehadirannya, kehadiran Jung Yong Hwa yang dulu kukenal.

"Aku tidak mengerti, untuk apa kau meminta maaf ?" Tanyanya padaku. Aku meminta maaf untuk semua luka yang telah ditorehkan oleh ayahku, lalu untuk keegoisanku yang tetap ingin memilikimu, dan yang terakhir aku minta maaf karena sudah mencintaimu, batinku. Hanya ungkapan dalam hati tanpa mampu mengucapkan. Pengecut.

"Aku minta maaf untuk semuanya, mianhae." Pada akhirnya hanya kata - kata itu yang dapat kuucapkan.

"Kau sama sekali tidak memiliki salah padaku. Justru aku yang meminta maaf karena tadi sudah mendiamimu selama acara resepsi kita." Senyum menghiasi wajahnya, memperlihatkan gingsul menawan pada gigi rapinya. Aku selalu mencintai senyum indahnya.

"Aku memaafkanmu oppa." aku membalas senyumnya, memberi tatapan 'percayalah padaku' kepadanya.

Kami kembali berpelukan hingga aku sudah berada di sofa tanpa aku sadari. Aku pun tertidur dalam pelukan hangat Jung Yong Hwa, suamiku.

☆☆☆☆☆☆☆

Author POV

"Kau sudah mencari informasi mengenai Jung Yong Hwa ?" Ucap seorang namja yang berada di ruang kantor yang terkesan casual dengan luas yang melebihi ruang kantor biasanya.

"............"

To Be Continue...

Continue Reading

You'll Also Like

302K 22.9K 104
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
9.7M 183K 41
[15+] Making Dirty Scandal Vanesa seorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-tiba diterpa berita tentang skandalnya yang f...
15.4K 1.9K 13
"Mungkin aku terlalu menyukaimu?"
229K 34.3K 62
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...