"Ran lepasin kek udahlah. Betah banget sih lo disakitin sama dia?!" Geram Ray sambil memakan baksonya lalu mengunyahnya dengan sebal.
"Gue masih belom siap Ray" Lirih Rania. Ray mengusap wajahnya kasar, "sampai kapan lo bakal kayak gini? Sampai kapan lo bakal biarin dia nyakitin lo? Kalo lo nunggu siap nya mah tahun depan kali baru kelar" Kesalnya.
"Ya gue harus gimana?! Di satu sisi gue sayang sama dia tapi gue juga benci! I hate this situation, even i hate him i still love him" Isak Rania mulai terdengar.
"Eh? Jangan nangis!!" Cegah Ray. "Buat apa lo nangisin cowok brengsek kayak dia? Sayang air mata lo. Terlalu berharga buat nangisin dia"
"I--i can't stop this. It's h-hurt." Ucap Rania terpenggal-penggal.
"Keep calm. Tarik nafas hembuskan" Perintah Ray dan Rania mengikutinya.
Setelah Ray merasa Rania sudah mulai membaik ia kembali menasehatinya,
"Ran, ada keadaan dimana mau lo berjuang kayak apapun,seberapa rasa sakit yang lo rasain karna dia ga akan cukup buat dia kembali. Ada saat nya lo harus ngelepasin dia, dia udah nemuin kebahagiaan yang lain. Lo mau nahan kebahagiaan dia? Itu lo egois Ran. Lebih baik lo lepasin dia. Percaya deh sama gue. Everything gonna be ok. Let him go" Nasehat Ray dengan lembut.
"It means, Iqbaal udah bahagia sama Zidny?" Tanya Rania hati-hati. Hatinya nyeri untuk menanyakan hal tersebut.
I wish no, batinnya.
Ray mengangguk dan menambah kesakitan di hati Rania. "Kalo dia setia,dia ga bakal suka sama cewek lain Ran. Let him go"
Kini hati Rania seperti tersayat beribu pisau, perih menerima kenyataan bahwa hubungannya dan Iqbaal akan segera berakhir.
Rania menarik nafasnya panjang, "gue ke kelas dulu Ray" Pamitnya lalu berlari meninggalkan Ray sendirian.
*****
Drrtt...drrttt....
"Aldi? Ngapain ngeline?" Gumamnya bingung.
14.00
Alvaro Maldini: raann semalem iqbaal salah kirim chat ya?
Alvaro Maldini: WAKAKAK GUE MAU NGAKAK SERIUS HAHA
"Salah ngirim chat? Semalem kan dia ga ada ngirim apa-apa"
You: ha? Maksud lo?
Alvaro Maldini: iyaa semalem dia ngirim chat ke gue gitu HAHAH
You: apaan sih,ga ngerti gue
Alvaro Maldini: dia ngirim chat 'hai sayangku'
You: whut?
Alvaro Maldini: lo punya wa kan?
You: nope
Alvaro Maldini: lah?
Read.
"Kok aneh? Iqbaal ngirim chat ke siapa?" Rania menggaruk kepalanya yang tak gatal karena bingung.
Rania memutuskan untuk membuka aplikasi ask.fm nya.
Ran semalem iqbaal salkir chat ke aldi ya? Duh so sweet dichat 'hai sayangku' diriku juga mau :333 -Dea
Ha?
Gausah malu2 deh ran. Cie yang dichat iqbaal kayak gituu -Rani
Chat apasihh gue ga ngerti sumpah
Itu loh ran,jadi semalem iqbaal salkir ke aldi dia chat 'hai sayangku' -Sarah
Gadanta, orang gue semalem gaada chat sm dia. Kok kalian bisa tau?
Semalem aldi ngirim ke twitter. Bisa liat di profil gue ran ada gue pap kok -Annisa
Okok thanks
Rania membuka profil Annisa,salah seorang yang mengasknya tadi. Setelah menemukannya ia mengcapturenya.
"Udah cukup baal" Geramnya sambil menahan tangis
Ia kembali pada questionnya.
Gimana ran? Itu dia beneran salkir trs mau ngirim ke kamu? -Caca
Bukannn dia ga ada ngirim begituan
Did u using a whats app? -Alda
Nope, i didn't use it
Alah boong. Pake ngibul segala lo. Ngaku aja kenapa sih? Najis pake disembunyiin segala. Kalo ngaku kita juga gapapa kok -Cabelala
*pap pict screenshoot folder socmed* adakah disitu aplikasi whatsapp? Gue sama sekali ga punya wa. Buat apa jg gue bohong.
Jadi dia ngirim ke siapa dong ran? -Najwa
Ya menurut kamuuu??
Kapan putus? -Anon
Bentar lg kok, sans. Hbs ini iqbaal jd milik lo sepenuhnya. Tuh
Kenapa kok mutusin iqbaal?:( -Icha
Ada saat nya kita capek buat berjuang sendirian dan perjuangan kita ga dihargain. Ada kalanya kita harus ngelepasin seseorang,seseorang yg ga bakal sayang sama lo lagi. Mau seberapa keras lo berjuang kalo udh gabisa lg kayak dulu ya mau gmn lagi :) i was sick of forgive and give him chance so i will say goodbye to him :)
Kak katanya itu buat zidny ya? Yg salkirnya itu -Anon
Whops i dunno.
Zidny pho kalian ya? Dasar ga tau diri! -Soulmate
Nope. Disini gaada yg salah
Kok zidny jahat banget:( iqbaal juga. -Syukuran
Udh lah zidny ga salah iqbaal jg. Emang udh waktunya jg kok hehe
Rania menutup aplikasi ask.fm nya dan merebahkan badannya di kasur. "Gue ga ngira lo bakal sejah ini sama gue. Gue kira awalnya kita bakalan bisa sama-sama terus dan lo juga bisa gue percaya. Tapi perkiraan gue salah. Haha,lo ngeduain gue. Lo jahat baal" Ungkap Rania disertai tangisannya.
"Gue harus selesain ini secepatnya" lanjutnya lalu mencari kontak Iqbaal dan menelfonnya.
Tut...tutt...
"Angkat dong is!" Geram Rania
Kurang lebih Rania menelfon Iqbaal 10 kali dan Iqbaal tak mengangkatnya
"Iqbaal kemana sih? Ditelfon kok ga diangkat!" Kesalnya.
Rania menchat Iqbaal
15.30
You: angkat. Gue mau ngomong penting
You: bentar aja
You: hbs ini lo mau ga angkat ga bales terserah lo
You: baal!
Tling
15.45
Iqbaale: siapa ya?
Iqbaale: iqbaal lg di wc
Iqbaale: ini zidny
Read.
Runtuh sudah pertahanan Rania, ia menangis sesenggukan mendapat balasan dari Iqbaal. "Fuck you. I hate you, really hate you!"
*****
"Zid aku ke wc bentar ya. Titip hp aku" Pesan Iqbaal lalu ngacir ke wc.
Drrtt...drrtt...
Rania's's calling
"Ini siapa?" Gumam Zidny pelan lalu memilih untuk mengabaikannya. Namun beberapa menit kemudian chat masuk.
"Iqbaal lama banget, bales ga ya? Tapi ini kayaknya dia penting banget. Bales aja deh"
15.30
Rania's: angkat. Gue mau ngomong penting
Rania's: bentar aja
Rania's: hbs ini lo mau ga angkat ga bales terserah lo
15.45
You: siapa ya?
You: iqbaal lg di wc
You: ini zidny
Read.
"Lah diread doang"
Beberapa menit kemudian Iqbaal kembali, "baal tadi ada yang nelfon sama ngechat namanya Rania" Celoteh Zidny.
Iqbaal melotot sempurna, "terus chat nya lo bales?" Tanya Iqbaal. Zidny mengangguk, "mampus!" Ucapnya pelan
"Kenapa baal?" Tanya Zidny. "Emang dia siapa sih?" Sambungnya.
Iqbaal menggeleng, "gapapa. Yaudah gue duluan ya. Mang Ujang udah jemput" Pamit Iqbaal lalu meninggalkan Zidny.
"Mampus lo baal mampus!" Ucapnya berulang kali.
****
16.35
Iqbaale: raniaa?
Iqbaale: pls jangan salah faham dulu
Iqbaale: td itu zidny yg bales karena gue lg ke wc
Iqbaale: dan kita msh di sekolah
Iqbaale: rania balesss
Iqbaale: ran jangan marah
Read.
Iqbaale: jangan diread doang
You: we need to talk :)
Iqbaale: okay i'll call you
You: now
Read.
Beberapa saat kemudian, satu panggilan masuk
Iqbaale's calling
Rania memencet tombol hijau.
[Ps: yg italic Iqbaal ngomong]
[Pss: dengerin yg di mulmed]
"We're over" Ucap Rania to the point
"Ha? Maksud kamu?"
"Aku kira kamu cukup pinter bahasa inggris buat ngartiin kalimat aku tadi" Sindir Rania.
"Kita udahan. Kita putus" Ulang Rania.
"But why? Gara-gara zidny tadi?"
"No"
"Terus? Jangan bilang kita putus karena aku deket sama zidny"
"Nah tu tau"
"Kita cuman temen ran, i've to tell you for million times. We just friend" Kekeuh Iqbaal
"Ga,keputusan aku udah bulat. Kita putus" Rania menggigit bibir bawahnya menahan tangis.
"Gue ga mau ran"
"Are you stupid? You hurt me for many times! It's enough for me to hang on. I'm tired!" Kesal Rania.
"Gue bilang gue ga mau. Gue ga mau kehilangan lo"
Rania mengepalkan tangannya, "lo tuh bodoh atau gimana sih? Gue udah ngelepasin lo buat ngejar kebahagiaan lo. Gue ga nahan lo lagi baal! Tapi kenapa lo malah nahan gue buat pergi?!!"
"Karna gue ga mau lo pergi"
"Lo tuh egois! Lo ga mau gue pergi tapi dengan seenak jidat lo,lo nunjukin sikap yang buat gue ga tahan dan pergi!"
"Kejar dia baal"
"Dia? Siapa?"
"Zidny" menyebut namanya aja udah bikin gue sakit, batin Rania.
Iqbaal diam, "for the last times. Lo milih gue atau zidny?"
"Ran-- gue---"
"Gue atau zidny?" Ulang Rania.
"Gue gabisa ran. Lo berdua sangat berarti buat gue"
Rania menarik nafasnya panjang, "lo lepasin gue dan kejar Zidny"
"Tapi ran?"
"No baal no. Lo lebih bahagia sama Zidny. Kejar dia baal kejar. Sebelum dia sama orang lain" Suara Rania kini mulai berubah.
"Ran lo nangis?" Tanya Iqbaal di seberang sana.
Rania mengusap air matanya yang turun, "gak. Gue ga nangis. Udah kita putus aja"
"Tapi gimana sama lo?"
"Gue baik-baik aja kok. Lo kejar Zidny,buktiin kalo lo emang serius sama dia"
"Ran,jangan nyuruh gue kayak gitu. Gue tau lo sakit"
"Ga baal. Gue gapapa. Kejar dia,jangan peduliin gue"
"Lo ga bakal kemana-mana kan?"
"Ga,gue bakal tetep disini"
"You don't love me again?"
"I love you and i still do. But gue ga bisa nahan kebahagiaan orang yang gue sayang. Makanya gue ngelepasin lo"
"We still friends right?"
Rania mengusap air matanya, "yeah we still friends"
"Can i see ur face now? I miss you"
Belum Rania menjawabnya Iqbaal langsung menghubungkan ke video call.
"You're lying. You crying Rania" Tampak disana wajah Iqbaal khawatir
"No i'm not" Bantah Rania.
"Kenapa lo pengen banget kita putus? Padahal gue masih sayang lo" Ungkap Iqbaal dengan wajah sendunya
"Gue juga masih sayang. Tapi sekeras apapun gue berjuang buat hubungan kita, itu ga bakal bikin semua kayak dulu lagi. Everything has changed and everyone has choices. Kita ga bakal bisa kayak dulu lagi baal. Semua berubah, sekarang udah ada Zidny di kehidupan lo yang bikin lo lebih bahagia. She can do more than i do. She loves you and you loves her. Right?" Jelas Rania panjang lebar.
Iqbaal hanya diam menatap Rania di layar hpnya yang tengah berbicara. Gue emang cowok brengsek. Dan gue udah buat Rania nangis. I'm sorry, batin Iqbaal.
"Kadang cinta ga harus memiliki. Ya kan?" Rania menatap Iqbaal sejenak dengan pandangan yang masih terhalang oleh air mata. Bahkan dia masih sama seperti dulu, batin Rania.
"Because i love you, i do this for you. Gue akan ngelepasin lo bersama orang yang mampu buat lo bahagia. Gue rela. Lo gausah tanya gue gapapa atau gimana,gue gapapa. Lo kejar Zidny sekarang. Take care of her. Jangan sia-siain dia. Jangan duain dia,karna lo gatau betapa sakitnya lo dikhianatin seseorang"
"Rania i'm sorry. Gue tau mungkin permintaan maaf gue udah ratusan kali. But i swear i really really sorry. Gue emang cowok brengsek,gue udah bohongin lo dan gue juga udah buat lo nangis. Gue terima keputusan ini. Kalo ini buat lo bahagia gue terima. Semoga lo nemuin seseorang yang lebih baik dari gue" Ucap Iqbaal.
Ga baal ga, lo masih yang terbaik di hati gue, batin Rania.
"Hey don't cry! Gue ga suka liat lo nangis. Gue ga pantes lo tangisin. Terlalu berharga air mata lo buat nangisin cowok kayak gue"
"Btw happy almost 7 months! Hehe, semoga lo juga bahagia ya sama Zidny. Inget! Jangan sakitin dia! Cukup gue aja! Gue mah gapapa,gue kan strong" Ucap Rania berusaha senang.
"Happy almost 7 months too and i love you. Jangan sungkan buat cerita gue ya"
"Siap!"
"Jangan nangis lagi gara-gara gue. Gue ga suka liat lo nangis apalagi gara-gara gue. Kita tetep temenan kan ran?" tampak raut Iqbaal seperti takut-takut.
"Iya iqbaal. Kita temenan" Balas Rania.
"I miss you. I miss your face"
"Haha don't say like that!"
"So,why don't you say if you miss me to?!" Protes Iqbaal.
"Because i don't miss you!" Balas Rania lalu menjulurkan lidahnya.
"Oh gitu ya! Oke fine ran!" Ucap Iqbaal ngambek.
"Dih emang zidny mau sama cowok ngambekan kek lo?" Ledek Rania
"Ya mau lah!" Balas Iqbaal PD.
Ya mau lah.
Mau lah.
Lah.
Ok.
"Haha okeoke up to you. Btw i miss you too aleale!"
Bentar lagi gabakal ada yang manggil gue ale-ale, batin Iqbaal sedih.
"Heh bengong!" Teriak Rania di layar hp nya.
"Eh? Gue mikir, gue pasti bakalan kangen banget sama lo"
Gue juga baal, batin Rania.
"Haha apasih lebay. Kan kita masih bisa chat-an. Ya kalo kecuali lo block gue di line"
"Ya engga lah ran!"
"Haha canda baal canda. Btw lo semalem salkir ke aldi ya? Di wa"
Raut wajah Iqbaal berubah, "haha santaii. Gapapa kali" Ucap Rania berusaha tampak senang.
Iqbaal hanya menggaruk tengkuknya, "jangan sedih lagi ya?" Pesan Iqbaal.
"Ga janji tapi bakal gue usahain!" Tegas Rania.
"Lo cewek kuat,sabar juga,pasti ntar beruntung cowok yang dapetin lo. Maaf ya kalo gue nyakitin lo"
Dan gue beruntung sempat milikin lo, Batin Rania
"You've say it for many times Iqbaal. Permintaan maaf diterima" Balas Rania.
"Ya bunda? Bentaar. Ale lagi nelfon. Mmm kayak gue dipanggil bunda deh. See you later!" Ucap Iqbaal disertai senyum manisnya.
Ganteng, batin Rania lagi.
"Okaayy! See you!" Balas Rania sambil melambaikan tangannya di layar hp.
Iqbaal tersenyum mendapati Rania seperti itu, "love you Rania Emeralda" ucap Iqbaal.
Butiran air mata kembali turun dari pipinya namun buru-buru ia tepis, "love you too Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan" Balas Rania. Dan sambungan video call terputus.
"For the last time" Lanjutnya lalu kembali terisak.
"Sekarang kita cuman temen,dan lo juga bebas buat ngejar kebahagiaan lo. Gue ga bakal ngekang lo lagi. Semoga ini yang terbaik buat kita dan buat lo. I love you, Dhiafakhri"
Rania membuka twitternya sebentar dan mentweet
@raniaemrld: i still here and i'm not leaving you :) Ps: almost ... months :p
250replies | 465retweets | 125favorites
@nurulnisa: @raniaemrld @iqbaale kalian putus?!
@IqRanShippers: @raniaemrld kenapa kalian putus?:((((( gara-gara zidny ya?
@alealerania: @raniaemrld @iqbaale yah putus;'(
And 15others....
@iqbaale: @raniaemrld thank you xx. And sorry. Happy almost 7 months!:p ly :)
Rania membalasnya
@raniaemrld: @iqbaale HAHAH i say stop saying like that aleale:p too :)
Setelah membalas tweet Iqbaal ia men-sign out kan twitternya.
"Gue ngelakuin yang terbaik"
*****
A/n: hayoloooo udah putus. Akhirnya mereka putus. Lega gue. Yea sudah tidak ada lagi IqRanShippers adanya IqRinShippers HAHAH gadeng.
Ini diketik dari jam 2 sampai sekarang, masih anget. Blm diapa-apain. Maaf kalo menurut kalian late update bgt.
Kemarin beneran capek bgt soalnya pergi mayan jauh naik motor dr pulang sekolah sampe kam 4 lanjut les sampe jam 6.
#curcollagi
[Ps: jangan pada baper]
[Pss: gue sedih masa pas nulisnya]
[Psss: gue gatau kenapa backsoundnya jd lagu ini. Padahal backsoundnya mau lagu Yovie and Nuno yg Sempat memiliki. Tapi susah nyarinya bye]
[Pssss: maaf kalo ga ngefeel]
- vote&comment -
-erin yg lagi kesel sama doi