SESAKIT INIKAH MENCINTAIMU (K...

By Rex_delmora

147K 14.5K 628

Kisah persahabatan dan cinta seorang taruna perkapalan hingga perjuangan cintanya yang sangat mengesankan. Ba... More

SAHABAT BAIK
PERSAHABATAN BAGAI KEPOMPONG
MALAIKAT PELINDUNG ILY
DIA KEMBALI
SESAKIT INIKAH MENCINTAIMU?
APA KABAR CINTA?
PERGI UNTUK KEMBALI
PELAYARAN PERDANA
TUNGGU AKU
AKU PULANG
KKM ALI
MISCONCEPTION
HATIKU TETAP UNTUKMU
KAMU BERHAK BAHAGIA
PENCERAHAN
RENCANA SUCI
KEJUTAN TAK TERDUGA
HARI SPESIAL
I FOUND YOU

PANGERAN PELINDUNG

22.6K 1.2K 44
By Rex_delmora

Suasana duka menyelimuti salah satu rumah keluarga pelaut Indonesia. Tenggelamnya kapal coal carrie di perairan Ube Jepang menyebabkan banyak korban berjatuhan. Kapal khusus pengangkut curah unpackaged itu dijalankan oleh nahkoda handal dan ternama di dunia pelayaran Indonesia. Namun apa daya jika Tuhan sudah berkehendak semua bisa terjadi.

Wanita berusia kurang lebih 40 tahun tersungkur menangisi jasad suaminya yang tertutup kain berwarna hijau dengan lafal Arab.

"Tante!" Lelaki bertubuh tegap, tinggi, berkulit putih menghampiri dan langsung memeluk tubuh wanita yang menangis menyayat hati.

"Om sudah tidak ada lagi, siapa yang akan melindungi kami," ujar wanita itu sesenggukan dalam pelukan pemuda berparas tampan.

"Aku yang akan melindungi kalian. Aku akan menjadi lelaki yang siap memasang badan dan berdiri di depan kalian," ucapnya latang, berani, dan tulus.

"Juwita!" seru wanita yang tak jauh berbeda usianya dengan wanita yang sedang berduka itu.

Dia berdiri di ambang pintu.

"Esty." Wanita yang dipanggil Juwita menegakan kepalanya dan meregangkan pelukan pemuda itu.

Esty berhamburan di pelukan sahabatnya. Dengan linangan air mata kedua wanita itu berpelukan saling memberi kekuatan. Pemuda itu mendekap erat kedua wanita yang sudah menyayanginya dengan tulus.

***

Kelulusan SMA Pelita dirayakan siswa-siswi dengan sukacita. Di pelataran sekolah terlihat gadis mungil nan cantik berlompat kegirangan di tengah kerumunan siswa-siswi yang sedang melakukan corat-coret seragam putih abu-abunya. Tak kalah dengan teman-temannya seragam gadis itu sudah penuh dengan tanda tangan dan coretan.

"Ily!" Panggilan itu mengusik kegiatannya yang sedang menandatangani baju temannya.

Kepalanya menoleh ke arah sumber suara. Bibirnya tersenyum lebar, suasana hatinya semakin bahagia. Lengkaplah sudah kebahagiaannya hari ini, lelaki pelindungnya sudah berdiri tegap bersandar di samping mobil BMW merah dengan jeans hitam, kaus pas bodi berwarna senada dan kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya.

"Al!" Ily berlari sambil merentangkan kedua tangannya lebar-lebar ke arah lelaki tampan itu.

Dengan senyum menawan, Al dengan senang hati merentangkan kedua tangan lebar untuk menyambut gadis yang selama ini ia lindungi segenap hati dan jiwanya. Ily berlari dan menabrak tubuh Al hingga tubuh tegap itu terdorong ke belakang. Jika tidak tertahan mobil mungkin saja mereka sudah terguling di tanah. Al mengangkat tubuh Ily dan berputar-putar bahagia. Ily engalungkan tangannya di leher Al. Ily bersorak bergembira di sela putaran tubuh mereka. Dirasa sudah cukup Al menurunkan Ily namun tangannya masih memeluk pinggang ramping dia, tangan Ily juga masih mengalung di leher Al.

"Aku seneng banget. Aku udah lulus dan aku mau kuliah di tempat kamu," ujarnya girang terdengar tak sabar.

"Iya-iya. Sekarang kita pulang dulu dan aku mau kasih hadiah buat kamu. Mau nggak?" Al mencolek hidung mancung Ily hingga gadis itu nyengir.

"Mauuuuuu...," jawab Ily bersemangat dengan bibir dimonyongkan ke depan hingga membuat Al gemas dan ingin rasanya menghabisi bibir itu dengan pagutan penuh kasih sayang.

"Ayo!" ajak Al merangkul bahunya.

"Eeehh..., tunggu! Kamu belum tanda tangan di baju aku," rajuk Ily saat Al ingin mengajaknya masuk ke dalam mobil.

Al memerhatikan seragam Ily dari atas hingga bawah.

"Nggak ada yang kosong. Udah full. Mana ada lagi tempat untuk tanda tanganku?" ujar Al.

"Ada kok, buat kamu aku selalu menyediakan tempat khusus." Ily membalikkan badan menyampingkan rambutnya ke depan dan membuka kerahnya. "Ini! Aku selalu punya tempat paling spesial dan selalu ada ruang tersendiri buat kamu," imbuhnya.

Al tersenyum mendengar ucapan Ily, entah mengapa hatinya menghangat dan tenang saat Ily mengatakan hal itu. Lalu Al mencoret tanda tangannya di kerahnya. Ily membalikan badan lantas mencium kedua pipi Al.

"Makasih ya Al," ucapnya manja.

"Sama-sama, everything for you." Al tersenyum sangat manis dan mengecup keningnya penuh kasih sayang.

***

Gunung Rinjani yang terletak di pulau Lombok seolah tak ada habisnya untuk dibahas. Keindahan panorama alamnya selalu memikat para pendaki. Satu hal yang paling diingat wisatawan yang sudah mendaki gunung itu adalah hamparan bunga edelweis yang sungguh elok dilihat. Edelweis adalah satu di antara keindahan yang akan ditemui di Gunung Rinjani. Bunga yang mendapat julukan bunga abadi itu dan bernama latin Anaphalis Javanica yang merupakan tanaman khas ketinggian tumbuh di atas gunung ribuan meter di atas permukan laut. Bunganya kecil memiliki banyak warna diantaranya putih, kuning, ungu, dan masih banyak lagi. Sedangkan bunga keringnya dapat bertahan lama dan
melambangkan keabadian.

Kado kelulusan untuk Ily, Al mengajaknya mendaki gunung Rinjani. Ily yang pada dasarnya wanita kuat dan tangguh, mendaki adalah salah satu hobinya. Ini memang bukan pertama kalinya bagi mereka mendaki gunung. Ily sangat menyukai pendakian apalagi di Gunung Rinjani. Karena Ily sangat menyukai bunga yang hanya tumbuh di puncak gunung yaitu edelweis, bunga keabadian.

Al duduk di batuan besar di tepi jurang yang curam. Sedangkan Ily duduk di depannya bersandar di dada bidang Al. Dia memeluk sayang Ily dari belakang memberikannya kehangatan. Setelah menempuh waktu kurang lebih satu hari mereka pun akhirnya dapat menikmati puncak Gunung Rinjani. Hamparan luas awan putih terlihat di depan mata. Sungguh indah ciptaan Tuhan itu.

"Ily," panggil Al pelan sambil meletakkan dagunya tepat di atas kepala Ily.

"Hmmm," jawab Ily hanya bergumam karena ia sedang menikmati mentari yang sedikit demi sedikit muncul dari peraduan dan memancarkan cahayanya.

"Aku pengin kamu menjadi seperti edelwais yang sulit untuk dipetik dan ditemukan," ujar Al tulus dari lubuk hatinya.

Ily mendongak menatap Al hingga kini wajahnya tepat di depan wajah Al. Kepala Ily berubah bersandar di lengan Al yang melingkar di tubuhnya.

"Kenapa?" tanya dia tidak paham.

Al tersenyum penuh arti dihadapan Ily. "Karena bunga edelwais melambangkan keabadian. Saat sudah mengering, dia masih kuat bertahan dan justru semakin indah. Bunga itu juga menyimbolkan ketulusan dan pengorbanan," jelas Al menatap dalam kedua mata Ily.

Ily memiringkan kepalanya ke kiri memikirkan maksud dari perkataan Al tadi.

"Simbol ketulusan dan pengorbanan?" ucap Ily mengulang kata Al.

Al menganggukkan kepala. "Iya. Ketulusan karena bunga itu tumbuh di daerah yang khusus dan ekstrem, sehingga bunga itu sudah bisa menerima keadaan apa adanya tanpa menuntut kondisi yang mengenakan. Sedangkan perjuangan, karena dia tumbuh di tempat yang tandus, dingin, miskin unsur hara, dan untuk mendapatkannya harus berusaha serta bersusah payah. Harus lebih dulu mendaki gunung, melewati tebing-tebing curam, menerobos panas atau hujan saat musim hujan, melewati jalan terjal dan masih banyak lagi," lanjut Al menjelaskan maksudnya agar Ily menjadi sosok wanita yang kuat dan bermental baja.

Ily mengangguk paham dan mengangkat tangannya seperti orang berjanji.

"Aku Prilly Malca Rissa Adwitiya berjanji akan berusaha seperti bunga edelweis yang Al Ghazali Egy Barun Adibrata inginkan. Disaksikan oleh Tuhan di tempat tertinggi di gunung Rinjani ini," ucap Ily lantang dan mantap.

Hazel-nya menatap mata tajam namun meneduhkan milik Al.

"Jika kamu terjatuh cepat bangkitlah, lanjutkan langkahmu. Karena aku selalu menunggumu di ujung jalan," nasihat Al mengelus pipi Ily lembut dengan punggung tangannya.

"Siap bos! Laksanakan perintah komandan!" pekik Ily menempelkan tangannya di ujung pelipis.

Al tersenyum gemas lalu menempelkan dahinya di dahi Ily hingga hidung mereka menyatu. Mata keduanya terpejam merasakan hangatnya sinar mentari yang terpancar dari sela-sela tebing. Hembusan angin yang dingin membuat Al semakin mengeratkan pelukannya.

#######

Cerita lama tapi pengin aku revisi biar enak dibaca. Hehehe
Semoga terhibur.🙏🙏🙏

Arti dari nama Al dan Ily:
* Prilly Malca Rissa Adwitiya
Ratu penguasa lautan yang tidak ada duanya.
* Al Ghazali Egy Barun Adibrata
Penguasa lautan yang memiliki tingkah unggul dan sifat pelindung.

Masih ada satu orang lagi yang akan muncul. Siapa dia? Ikuti saja. Hehehe
Terima kasih untuk vote dan komentarnya.

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 41.3K 31
16+ | ROMANSA || SELESAI 𝐀𝐩𝐚 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭𝐦𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐞𝐧𝐚𝐢 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡𝐢 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐭𝐮...
29.7K 5.1K 140
Fortune Telling, teknik misterius, juga bisa dikatakan berbahaya karena bisa mengubah bencana dan menjadikannya keberuntungan ... Guru: Jangan berika...
966K 32.6K 33
( MURNI IMAJINASI SAYA SENDIRI) TIDAK!! aku juga tidak menginginkan keadaan ini, aku gadis berjilbab aku di pandang gadis yang baik, tapi setelah...
137K 6.9K 23
PART AKAN DI PRIVATE ACAK (SOON)!! FOLLOW DULU KALO MAU BACA. Pernikahan biasanya dilandaskan oleh cinta. Tapi bagaimana jika dua insan berbeda karak...