Another Twin Story [Variant]

By kincirmainan

211K 11.1K 5K

Aku dan Zedd itu nggak kembar, ya! Kami cuma pernah serahim dan lahir hampir pada waktu yang bersamaan, tapi... More

Love me yes (?) Love me not (?)
Why no one understand me?
Hurts Hurts Hurts!
I am Titanium
Oh Shoot! Fujo Bestfriend!
Let's Moving on, Senpai!
Shoot me! Thrill me! Kiss me! Kill me!
The Revealed Truth
Epilog
Extra Part Variant Ganteng-Cantik Altama
Boys Don't Cry: Chapter 2
Boys Don't Cry: Chapter 2. 1

facebook!

38.2K 1.3K 444
By kincirmainan

Kalau bingung kenapa ini langsung chapter 2, berarti kamu nggak baca story detailsnya. Hayooo!!

Chapter 2 I Aku sayang kamu!

Tetsuhiro Morinaga

Hari ini Jerome duduk di sebelah aku. Padahal dia harusnya duduk di depan sama Hanna. Katanya mau nyontek PR Biologi. Aku sih pura-pura ngambek, padahal seneng—merasa senang.

Kirim.

Asep Ganteng.

Cieeeeee

Teddy Bear Imut

@Tetsuhiro Morinaga lu gay?

Spankme Senpai

T/B?

Ih buset!

Udah ah. Aku cuma mau mengabadikan momen indah duduk sebelahan sama Jerome hari ini ke facebook. Siapa tahu nanti kalau aku lagi sebel sama dia, terus aku pengen bunuh dia karena selalu pamer mesra-mesraan sama pacarnya, aku jadi ingat kalau kami pernah saling sayang hari ini. Duduk sebelahan, lirik-lirik wajah imutnya yang serius banget dengerin Pak Hans menjelaskan tentang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, lalu menoleh ke arah aku dan bertanya cemas, "Ian, lo ngerti?"

Aku tentu saja ngerti, sayang, tapi aku nggak mau kamu jadi bodoh sendirian. Sebab itulah cinta, menjadi bodoh bersama-sama. Hihihi... Aku rela kok jadi bodoh buat Jerome. Dia sepertinya lebih nyaman kalau aku sama tidak pahamnya dengan dia. Jadi aku menggeleng.

"Bukan cuman gue aja berarti ya yang nganggep guru ini ngaco banget!" geramnya. Ih gemes banget, tauk.

Jerome nggak imut sama sekali, actually. Dia jantan. Bukan jantan kaya Suaeb, kucing stray pacar gelapnya Purrine yang suka manggil-manggil di genteng rumah. Bukan. Jerome jantan karena dia cool dan nggak suka godain cewe, tapi digodain. Bikin aku suka gemes sama mulut temen-temen sekelas aku. Dia ganteng kaya Afgan, tapi nggak pake dimple. Agak-agak bego, yang bikin aku makin sayang. Pokoknya dia jantan lah, tapi nggak urakan kaya Zedd, ya!

Aku selalu memperhatikan Jerome sejak kami masuk SMU. Aku cinta Jerome tapi kami nggak pernah sekelas. Baru pada tahun terakhir ini kami berjodoh, mungkin Tuhan akhirnya kasihan sama aku kali yah? Aku masih perawan sampe kelas dua belas. Jangan bilang-bilang Zedd ya kalau aku masih virgin. Dia pelacur. Aku masih suci. Kami nggak kembar kok. Aku benci fakta itu. Kami cuma kebetulan lahir dari rahim yang sama di waktu yang hampir sama. Tapi kami nggak kembar. Aku nggak sudi.

Lihat saja nama kami, beda sekali. Namaku Variant, sementara namanya? Zedd. Nama apa itu? Varian adalah peubah acak dalam teori probabilitas dan statistika, sebuah kata dengan makna yang sangat penting, sementara Zedd? Uh lala... Cuma Zedd bertahi lalat dan produser electronic dance music asal Rusia yang pakai nama aneh begitu. Lagian, dia kan anak blasteran Selandia Baru dan Solo, bukan cucunya Rasputin. Ngapain coba Daddy pilihin nama itu buat dia. So strange! Weird. Dan dia itu bar-bar.

Yes. Bar-bar!

Satu: Dia nggak pernah bisa bedain masker green tea dengan masker timun. Kalau aku pakai masker timun, dia selalu bilang "Ant! Jauh-jauh sana! Gue benci bau masker green tea lo!" gitu. Pokoknya buat dia, yang warnanya hijau dan nempel di muka aku itu berarti masker green tea. Memangnya dia Spartan nggak bisa bedain bau timun sama green tea, hm?

Dua: Dia selalu gangguin Purrine. My sweety cutey kitty lucky charm Purrine. Itu nama panjangnya princess Purrine brown torty honey bunny aku. Di mana dia sekarang? Aku harus hati-hati sama Zedd, entah sudah berapa kali dia ngancem mau bunuh Purrine aku pake racun gajah. Aku sudah ngadu ke Mommy, tapi dia nggak percaya. Dia malah roll eyes sambil nge-roll rambutnya yang sekarang berwarna burgundy ala ala tante arisan. Sekomplek warnanya begitu semua. Demi apa?

I hate Mommy, dia selalu belain Zedd jelek. Aku benci.

Di dunia ini hanya Purrine yang ngertiin aku. Buktinya, setiap aku curhat tentang kesepian aku selama ini, dia selalu diam mendengarkan. Sering ketiduran, sih. But that's better, you know! Nggak seperti Zedd. Well... ada kalanya kami jadi kakak adik yang tidak berantem seperti pelacur rebutan om-om. Kami sering kok nonton horor berdua atau membicarakan gebetan masing-masing, but when it comes to my turn, Zedd selalu mencemooh. Dia ngatain aku lame, nggak tegas, terlalu sensitif dan bla bla bla.

Cita-citanya aja jadi petinju, dia memang nggak punya bakat mendengarkan. Mungkin kalau jadi petinju beneran, dia bakal gigit semua kuping lawan tandingnya biar jadi budek semua kaya dia. Sebel!

Tiga: Dia top. Aku bot. Ini nggak ada hubungannya, eh, tapi ada. Top sama bot itu cuma bisa akur di ranjang. Top cuma manis kalo tititnya mau masuk ke lubang bot, that's all. Itu berarti kecuali kami inses, kami nggak akan pernah bisa akur. Dan aku lebih baik nggak akur ke mana-,mana daripada harus twincest sama Zedd. Ew!

Big EW!

Empat: Zedd itu santai, aku nggak suka itu. Dia kadang nggak cuci tangan habis pipis, lalu langsung memasukkan tangannya yang habis megang titit ke kemasan keripik kentang cemilan aku. Kalau dituduh, pasti ngakunya udah cuci tangan. Bohong. Dia cuma cuci ujung tititnya, tapi tangannya nggak dicuci pake sabun.

Pokoknya kalau ngomongin Zedd, aku sebel sebel sebel.

"Puuurrrrr..."

Oh. Suara Purrine.

"Kitty kitty kitty... sini sama Mommy..."

Uhhhh... Itu dia. Lihat deh mukanya yang imut-imut. Hidungnya yang pesek sempurna, lubang hidungnya yang sejajar dengan matanya. Mukanya yang mengerut ke dalam ketarik sama hidungnya. Sempurna. Belum badannya yang montok. Mommy bilang Purrine kegendutan, dasar nggak ngerti kucing! Ini bukan kegendutan, ini sehat. Ini hugable namanya. Kalau aku post fotonya di facebook, likers-nya pasti di atas 100 likes. Komennya sampai nggak bisa aku balas satu-satu. Dia udah seperti Nala the internet celebrity cat. Kalau aku mau komersilin dia, mungkin aku bisa kaya raya kaya Mommy-nya Nala.

"Dek! Makaaaaaannnnnnn!!!!!!!!"

Itu Mommy.

Aku tutup facebook dulu ya, lalu mau mandi susu. Aku barusan dapat sampel dari Tiara. Dia habis spa sama Maminya lalu dapet free gift karena sudah jadi pelanggan tetap di spa itu. Uh aku iri. Mommy nggak pernah ngajak aku spa. Aku disuruh nge-gym lalu sauna, coba? Enak aja, aku nggak mau. Aku kan masih remaja, gimana kalau aku dieksploitasi om-om waktu sauna? Mending aku ikutan gravity yoga atau belly dance. Tapi Mommy juga nggak kasih. Les balet aku juga di-stop pas aku masuk SMP, katanya nanti aku jadi banci.

Malam ini aku nggak maskeran dulu, soalnya tadi pagi udah. Untung tadi sebelum ke sekolah aku maskeran dulu pakai masker green tea aku. Jadi waktu aku deket-deketan sama Jerome di kelas, muka aku kinclong kaya Myungso.

Aku mandinya mau lamaan ah, hari ini cape banget. Cape dada aku dag dig dug terus deket-deketan sama Jerome. Dia itu kejam. Enak banget dia ngelingkarin lengannya di bahu aku, bisik-bisikin lelucon di telinga aku, mukanya dia deket-dekitin ke muka aku kaya mau nyium. Buat dia biasa aja kali, buat aku kan enggak. Aku sampe mau mati. Untung aku nggak ereksi lho, biasanya ngebayangin dia aja aku udah nggak tahan.

"DEK MAKAAAAAAANNNNNNNNNNNNN!!!"

Eh ya ampun Mommy ah. Aku kan baru mau nyemplung ke bath tub.

"Yes, Mooooooooommmm aku lagi mandiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii!" Aku menjerit.

Emangnya Zedd udah turun makan malam apa? Shit! Pasti aku kena disuruh cuci piring karena telat turun makan. Aku terus yang dapet jatah cuci piring. Kuku aku kan bisa rusak. Tiap kali kena sabun colek, aku harus pakai lagi tender care dan nail file buat bersihin kutikula, baru bisa dioles nail shield dan top coat. Kalau enggak, rusak. Aku nggak pake nail extension kaya Zedd bilang lho, ini kuku asli. Kuku sehat, nggak kaya kuku dia yang ada tai kukunya. Eyuh.

"Ant!!"

Aku barusaaaan selesai mandi, masih lilitan handuk! For God's sake!

Zedd mengernyit jijik, "Ngapain sih lo lilitan handuknya sampai ke dada?" katanya histeris.

Aku melengos, Purrine juga melengos. "Kalau aku nggak punya sodara yang nggak tau caranya ngetuk pintu: tok tok tok, begitu, aku nggak akan repot-repot lilitan handuk kok, Zedd darling! Atau kamu mau lihat puting aku? Nanti kamu horny gimana? Sorry ya, not in million years i would allow you to horny-horny sama aku! Ew!"

Zedd pura-pura muntah.

Aku suka bikin Zedd pikir aku banci beneran. Aku nggak banci lho, aku agak lebih manusiawi di banding makhluk bar-bar seperti dia, iya. Tapi bukan banci. Lihat aja badan aku yang kekar ini. Meski aku nggak ikut Kungfu dan mainan ruyung kaya Bruce Lee, badan aku udah kebentuk begini. Aku cuma berenang sekali-sekali, soalnya bisa sambil ngintip swim wear cowo-cowo. Itu juga aku seringan cuci mata dibanding masuk ke dalam air. Selain itu paling aku praktekin ilmu balet dulu di kamar bareng Purrine. Aku masih bisa melakukan plie, retire dan battement tendu dengan baik lho. Biasanya kalau purrine menguap, tandanya aku melakukan gerakan dengan baik. Kalau keseleo, ya berarti buruk.

"Lo dapet jatah cuci piring lagi. Mommy udah ngamuk. Katanya kalo lo nggak buruan turun, uang jajan lo bakalan disita dua hari!"

"Liar!"

"Serius. Mommy kan catok rambutnya lagi rusak, uang jajan lo dua hari lumayan buat nambahin Mom beli catokan baru katanya!" Zed ketawa.

"Shut up!" Aku memeriksa kuku aku sekali lagi. Uh kesayangan aku, kasian kalian. Bare with sabun colek sebentar ya, sayang? Oh aku harus pake plastic glove nanti! Tapi last time aku pake plastic glove waktu cuci piring, tangan aku licin dan piring selusin pecah semua.

Kenapa sih Mom nggak pernah mau ngerti kalau mandi aku lama? Kenapa harus ada peraturan yang paling telat turun makan harus cuci piring? Buat apa Mom bayar asisten rumah tangga kalau gitu, hm? Ini kan nggak adil. Zedd dan Dad selalu turun makan lebih cepat sebab Zedd jarang mandi sore dan Dad apalagi. I just can't believe men in this house!

"Terus kapan hari lo pake hair dryernya buat ngeringin bulu kucing jelek lo itu, kan?" Zedd belum pergi juga rupanya. Awas ya. Besok pagi aku kasih masuk Purrine ke kamarnya lagi, biar dia pipisin muka Zedd. Bukan selimutnya lagi! "Mommy nemu ada sisa bulu cokelat jeleknya di bagian belakang hair dryer itu."

"It's brown torty, Zedd! Bukan cokelat jelek!" protes aku. Purrine mengerang setuju, "Iya Zedd tolol barbar jelek tukang sodomi!"-mungkin Purrine ngomong gitu.

"Whatever! Kalau hair dryernya ikutan rusak, mungkin lo disuruh jual kucing jelek itu buat dituker sama hair dryer, Ant! Eat that!"

"SHUT UP!!!!!"

"Huuuu make me..."

Aku melempar sisir bulat aku ke arahnya tapi Zedd sudah buru-buru menutup pintu dan kabur. UH! Aku harus curhat ke facebook! Biar aku inget kalau aku benci Zedd hari ini. Siapa tau suatu hari nanti dia bujuk-bujuk aku buat ngebukain pintu pas dia pulang larut malam, aku punya kekuatan untuk menolak karena aku ingat dia pernah bikin aku kesel. Aku kan gitu. Aku cepet lupa kalau dijahatin sama orang.

Tetsuhiro Morinaga

Benci banget sama Zedd! Kami bukan saudara kandung, dia ditemuin di tempat sampah dan diadopsi sama Mom dan Dad. Sebel. Sebel.

Fujo_O

@Tetsuhiro Morinaga bukannya kalian saudara kembar? Gimana sih lo?

Spankme Senpai

T/B?

Shit! Damn facebook!

Tetsuhiro Morinaga itu akun fake aku di facebook. You know, itu original character-nya sensei Takanaga Hinako di Koisuru Boukun. Aku kan kaya Kohai Morinaga itu, memendam perasaan pada Jerome sejak pertama kali aku melihatnya. Bedanya, dia top. Aku bot. Dia bisa forcing Senpai-nya. Kalau bot kaya aku, gimana mau forcing dia? Masa aku iket dulu? Kalau udah diiket tititnya nggak berdiri juga gimana? Aku kan malu.

Aku butuh fake akun gini karena aku belum siap coming out, sementara hormon ke-botty-an aku selalu mendesak aku untuk blabbering about my gayness. Kadang aku suka putus asa aja sama Jerome, siapa tau aku bisa punya pacar lewat facebook. Aku belum berani bikin akun grindr. Belum siap. Grindr kan buat pria-pria dewasa yang sudah siap meet up buat jadi sex partner, aku belum mau. Aku mau, tapi dengan orang yang aku sayang. Lagipula, aku sering denger tentang kejahatan mengerikan yang berawal dari dating online gitu. Aku takut di-rape.

Aku sayang pantat aku. Pantat aku cuma buat Jerome. Eh bukan. Buat pacar yang sayang sama aku.

Oh. Ada notif fb messenger masuk. Bentar ah buka dulu.

Spankme Senpai

Hai. Boleh nggak kenal sama lo?

Oh dia yang suka nanyain T/B itu. T/B itu Top/ Bottom, kan? Masa Tinggi/Berat badan?

Aku nggak suka ah ditanyain gitu. Ini pasti om-om deh nanya beginian. Aku diem aja nggak mau jawab. Akun nya aja gitu, Spankme Senpai, dia pasti botty yang suka dispank-spank pantatnya. Akun aku kan pakai nama karakter top, mungkin dia pikir aku top. Aku nggak mau jadi top. Titit aku kecil. Nggak panjang kaya punya Zedd. Mungkin dia sering coli, makanya kontol dia bisa panjang berotot begitu. Aku pernah ngintip Zedd coli, betewe. Aku langsung susah makan seminggu. Bukan karena ngeliatin kontol, ya, tapi karena itu kontolnya Zedd. Kalau dia kontol, soalnya gede. Kalau aku titit soalnya kecilan.

Spankme Senpai

Kok diem? Gue nggak gigit kok. Cuma mau kenal aja.

Masa nggak boleh?

Nggak boleh! Dasar botty nggak konsekuen. Botty kok pake profile picture-nya gambar Kurose-kun. Kurose-kun itu kan pure top. Kalau aku kan beda, aku pake akun Tetsuhiro Morinaga bukan karena aku nggak konsekuen, tapi karena aku cinta Jerome kaya Tesuhiro cinta sama Tatsumi Souichi-senpai. Like exactly the same. Souichi senpai itu straight like an arrow. Tsundere. Meski Jerome nggak tsundere.

Aku tutup aja ah facebooknya.

"Purrine, makan yuuk... Nanti kamu aku kasih susu."

Purrine itu maunya cuman sama aku dan Ella. Kalau aku atau Ella yang panggil, dia pasti dateng. Mau dia lagi bobo-bobo manja atau lagi lompat-lompatan ngerjain Zedd, dia pasti dateng. Aku gendong dia dalam pelukan aku, dia menyembunyikan muka peseknya ke ketek aku. Ketek aku wangi bunga red jasmine. Aku dibeliin edp ini sama Ella waktu dia pulang sebulan yang lalu. Ella itu kakak aku yang tinggal di Singapura. Aku sayang dia.

Pas sampe di ruang makan, Zedd dan Daddy masih ngobrolin bola sambil makan bronis kukus buat dessert. Zedd ngejulurin lidah ke aku, lalu melempar tatapan mengancam ke arah Purrine. Dia nggak sadar-sadar juga kalau nggak akan ada seorangpun di dunia ini yang sanggup mengintimidasi seekor kucing. Apalagi persian. Kucing persia itu kucing pembawa keberuntungan, makanya mereka terlahir sombong.

"What took you so long, dek?" Mommy merengut kesel. "Makan nasi apa kentang? Nasi aja ya? Potato-nya buat bikin pastel tutup. Udah Mommy dinginin nih. Brokolinya dimakan, ya? Lihat tuh kakak juga habis brokolinya. If you didn't finish, no brownies!"

Tck! Males deh. Zedd makan brokoli? Yeah, rite! Pasti Zedd buang brokolinya diam-diam ke tempat sampah. Tuh. Buktinya, ada tempat sampah biru di sebelah kakinya. Dasar evil! Licik.

"Nasinya dikit aja, Mom..." rengek aku. "Udah malem. Kalau malem kan nggak boleh makan banyak, nanti gendut!"

"Gendutan dikit juga nggak apa-apa. Kamu sekarang kecilan, tuh. Coba berdiri di sebelah Zedd. Mommy nggak suka deh kalau kalian nggak samaan lagi. Habisin nasinya. Make it fast, kalau udah, cop cop! Langsung cuci piring."

Daddy ikut-ikutan, "Adek, you have to try Kung Fu like Kakak. Biar ototnya keluar. Atau main futsal, gitu?"

Ya ampun, Daddy! Aku tuh bot! Bot mana yang main permainan kasar kaya gitu? Aku tuh harusnya ngumpul sama anak-anak cheers! Uh, sayangnya aku nggak lolos audisi. Aku nggak mungkin jadi flyer karena cheers itu masih diskriminasi gender. Cuma makhluk berambut panjang dan bervagina yang bisa jadi flyer. Kan bete. Sementara waktu audisi jadi base, aku merinding ngelihat selangkangan Sarah di atas kepala aku. aku jatuh dan Sarah patah tulang. Lowongan yang terbuka cuma kostum maskot. Aku nggak mau. Aku kan pengen ngeliatin Jerome main basket pake seragam cheers, bukan dalam topeng curut!

Aku nggak menanggapi saran Daddy yang semakin berapi-api menyarankan macam-macam olah raga bar-bar gara-gara Zedd nambah-nambahin. Ih. Rasanya pengen aku sumpal mulut Zedd pake kondom bekas! Bekasnya Liam sekalian, biar dia awkward sama temen straight-nya yang suka ngegodain aku itu.

"Aku udah selesai!" kata aku sambil jalan ke wastafel. Mengumpulkan piring-piring bekas makan sekeluarga dan mencucinya. Cuma ada empat piring dan gelas juga sendok dan garpu sih, bukan kerjaan berat.

Aku habis kelar cuci piring waktu terdengar suara bel dari pintu depan.

"Dek, ada temen kamu tuh!" beritahu Mom.

"Siapa?"

Siapa temen aku? Temen aku mah jarang ada yang mau datang ke rumah. Mereka serem sama Zedd. Temen-temen cewe aku kan cewe baik-baik. Cewe-cewe yang suka sama Zedd itu biasanya yang di jidatnya ada tulisan 'pelacur masa depan', '16 year old and pregnant' atau 'cita-cita: slut papan atas.'

"Cantik kok, dek!" kata Mommy menggoda, "Girlfriend kamu, yaaaa!"

"BHUAAAAHAHAHAHAHAH!!!"

Itu Zedd yang ketawa. Ketawanya kenceng banget nggak punya aturan, bikin bulu Purrine berdiri semua dan melompat dari pelukan aku buat ngumpet di kolong meja makan. Nah. Sekarang dia jerit-jerit gara-gara Purrine gigit jempol kakinya. Masih untung bukan gigit kepala tititnya. Aku nyebutnya titit aja ah, soalnya kalau nyebut kontol rasanya jalang. Meski yah... punya Zedd nggak pantas disebut titit.

Punyaku yang pantas. The heaven! Aku ngga butuh-butuh titit banget.

Oh yang dateng Tiara. Aku langsung senyum lebar menyambut Tiara. Kami cipika cipiki dan pelukan kaya Syahrini ketemuan sama Jupe. Bukannya lalu aku Syahrini dan dia Jupe atau sebaliknya, cuman pelukannya aja yang mirip pelukan palsu artis-artis. Bedanya, aku nggak ngomongin Tiara jelek di belakangnya. Apalagi ngomongin baik. Wasting time, karena belum tentu ada juga sisi baiknya. Huahahah... Udah ah. Lalu, aku ajak Tiara masuk ke kamar aku.

Tiara biasanya mau sharing soal skin care dan make up kalau udah gini, biasanya dia habis nyobain beautician baru atau habis dapet gebetan baru. Oh dia nggak tahu aku gay, ya. Kalau tahu, dia pasti nggak akan mau nunjukin foto-foto berondong koleksi Maminya. Dia bisa menganggap aku musuh dalam selimut kalau tahu aku ngiler tiap dia cerita tentang pacarnya yang ganteng-ganteng. Entahlah dia mikir aku gimana, aku nggak pernah nanya. Masa iya dia nggak curiga temen cowonya happy banget dibagi sampel masker atau pasang poster boyband kalau nggak gay, sih?

But girls kan memang begitu. Mereka nggak suka sama kenyataan, mereka lebih suka hidup di dunia khayalan mereka.

"Jadi, kali ini kamu habis belanja kemana sama Mami kamu?" tanya aku sambil ngelus-ngelus Purrine di pangkuan aku.

"Aku nggak lagi mau cerita kalau tante aku habis balik dari luar negeri dan bawain aku scraft hermes, beb..." katanya. "Scarft nya cakep deh, ntar aku pakai kalau kita jalan, ya?"

"Oh... Oke..."-Aku nggak tertarik sama scraft hermes, aku kan cowo.

"Aku mau cerita..." katanya malu-malu, sambil meneliti kukunya yang masih sama kaya dua hari lalu: glittery pink dengan stiker helo kitty. Aku agak heran, dia ceboknya gimana kalo habis pipis, ya? Mungkin cuma pake tisue basah. Ew! Padahal kata Mommy, PH vagina itu harus balanced. Tissue basah dan sabun cuci vagina itu bikin kuman baik di vagina ikutan mati. Yang paling bagus, cebok itu harus pake air bersih.

Mom ngomong sama Ella dan aku nguping. Bukan ngomong sama aku.

"He em? Cerita apaan, sih?"

"Mmmm... Kayanya aku ditembak deh sama Jerome!"

Aku mati kaku.

A/N

Halo, jadi gini, seperti yang saya bilang di facebook saya dan di story details, cerita ini saya tulis bareng Rendi Febrian. POV Variant ditulis oleh saya, sedangkan POV Zedd akan ditulis oleh Renren.

Rendi tulis chapter ganjil, saya tulis chapter genap. Jadi ganti-gantian gitu. Ngerti, ya?

So,kalian jangan lupa lihat akun Rendifebrian ke sini: https://www.wattpad.com/user/rendifebrian

Cek di sana buat baca chapter satu, tiga, lima dst-nya. Masukin cerita yang ini dan cerita punya Rendi supaya kalian update terus, ya!

Ini cerita santai-santai aja, jadi nggak usah serius2 bacanya. 

Vote dan komen jangan lupa!

Mmmmmuah!

Continue Reading

You'll Also Like

10.3M 765K 77
[21+] MPREG! EROTIC ROMANCE [SOME STORY ARE PRIVATE] Rasanya aku ingin petir dan hujan selalu datang, agar aku bisa selalu memelukmu. Karena dengan...
3.2M 204K 41
[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!]⚠️ Terkadang, sebuah 'kebetulan' hanyalah takdir yang sedang menyamar; Steela hanyalah gadis bias...
2.6M 159K 15
Bagaimana jadinya jika seorang psikopat gila berdarah dingin harus berhadapan dengan seorang wanita hamil dan segala masa ngidamnya? Oh, dan jangan l...