PUBLISHED: X I A T -g.c (AITN...

By frantastickris

31.2K 2.1K 443

PUBLISHED ON nulisbuku.com | yang ini hanyalah free 10 chapter preview + link yang berisi cara membeli. Untuk... More

Apa itu XIAT? -Q&A and short Behind The Scene
PROLOG|
02| Greyson
03 | (yourname)
04 | (yourname)
05| Greyson
06| Greyson
07 | (yourname)
08 | (yourname)
09| (yourname)
10 | (yourname)
34 | (yourname)
35 | Greyson
EPILOG / Q&A
HOW TO BUY #GrabACopy
XIAT IS LIVE NOW! // GO GRAB YOURS
please this is important:')

01| (Yourname)

1.5K 170 30
By frantastickris

01 | "And I'm crawling on the floor just thinking that I'm a fool," –Nonsense (Madeon ft Mark Foster) [on multimedia]

-

(Author's POV)

YN berlari selama tiga jam penuh. Hal gila yang tidak akan dia lakukan bahkan dalam kelas olahraga sekalipun.

Hebatnya lagi, dia melakukannya nyaris tanpa sadar. Yang ia pikirkan selama berlari hanyalah "Greyson" dan "terus berlari".

Lalu tebak apa.

Sepertinya ia tersasar.

Daritadi dia melalui gang-gang gelap lalu tahu-tahu tiba di sebuah kawasan... pertokoan? Sepertinya iya. YN hanya bisa menduga-duga karena sekarang hampir pukul 10 malam, dan sebagian besar pintu gedung-gedung disana telah tertutup. Keadaan sepi total seperti daerah pseudovisi gagal yang terbengkalai. Ada beberapa bangunan yang memiliki rolling door. Lampu semua gedung sudah mati. YN hanya bisa melihat keadaan jalan disekitarnya melalui cahaya penerangan lampu jalan yang terpasang setiap satu meter.

Gadis itu memutuskan untuk beristirahat—bernapas. Napas YN super pendek dan super cepat. Dia sampai harus menggunakan sistem pernapasan ekstra yakni dengan mulut dan hidung, agar bisa memasok oksigen sebanyak-banyaknya. Ya, paru-parunya sebentar lagi bisa rontok seperti daun kering kalau tidak cepat-cepat diisi oksigen.

Ia membungkuk, bertumpu pada kedua lututnya dan sebentar-sebentar nyaris jatuh terduduk ke trotoar. Kepalanya pening bahkan sampai berkunang-kunang akibat berlari berkilo-kilo meter secara nonstop. Otot perutnya seperti diganti dengan batu kali—kaku dan sakit jika digerakkan sedikit saja.

Tapi YN masih harus tetap bergerak.

YN tidak bisa bergerak dan berbicara selama sesaat, dan dia merasa sangat beruntung daerah itu sepi. Jadi tidak mungkin ada yang akan melihatnya dan menegur, "Hei apa kau melakukan latihan marathon? Di jam 10 malam? Wah, wah, semangatmu luar biasa sekali, nak."

Yang benar saja, batinnya, mengenyahkan pemikiran bodohnya tadi jauh-jauh. Astaga gue kesurupan apa sih? Lari jauh banget kayak dikejar monster. Tapi...

Pelan-pelan dia berusaha bangkit berdiri tegak—ia sempat nyaris terjungkal saking kakinya gemetaran dan lemas. Capek—lalu menoleh ke belakang, ke jalanan gelap di belakangnya. Jalanan itu tampak mengerikan karena seperti sesuatu yang tanpa ujung atau bagian dalam dari mulut monster yang bisa menelan apa saja.

Namun YN hanya mengharapkan satu hal.

Semoga tidak ada yang mengikutinya.

---

Rasanya semua itu baru terjadi kemarin. Namun sekarang ini dia tersesat sendirian—bodohnya itu karena kemauannya sendiri—di kota sebesar Wembley. YN berjalan pelan menyusuri trotoar, masih merasakan sakit di perutnya sedikit. Kakinya nyaris tidak terasa lagi sebagai kaki—terlalu lemas dan ingin copot. YN sempat berpikir bagaimana jika kedua kakinya memiliki mulut atau bisa berkehendak sendiri, pasti dua tungkai kurus itu akan melakukan aksi mogok bergerak selama tiga bulan.

Tahan sebentar lagi, duh lemah, rutuknya pada kakinya. Ya, YN sungguh-sungguh berkomplain. Kemudian dia terus menyeret kaki-kakinya yang lemas pelan-pelan menyusuri sisa trotoar.

YN super lelah dan super mengantuk. Bayang-bayang kasur empuk melintas dalam benaknya, sungguh menggoda. Hingga setengah dari akal sehatnya mengingatkan bahwa dia adalah seorang gadis yang berjalan sendirian pada malam hari di tempat tak dikenal. Berbahaya.

Maka, terjadilah percakapan seru dalam kepalanya sendiri:

Bagaimana kalau ada serigala?

Eh gak mungkin ini kan di kota.

Tapi gimana kalau serigala jadi-jadian?

Duh plis deh YN. Memangnya sinetron.

Tapi gimana kalau ada rampok? Atau pemerkosa?

Nah itu masuk akal. Tinggal colok aja matanya trus tendang anunya dan lari.

Lari? Lari lagi?! Plis YN, kaki lo ini udah mau copot! Mana bisa lari. Yang ada juga jatuh duluan saking lemesnya.

Duh, just shut up!

Mati lo YN kalau mama sampai tau.

Mama...

Perasaan bersalah menyergapnya seketika. Perasaan bersalah karena 1) dia membohongi keluarganya di Jakarta, 2) dia melanggar janji dengan kedua orangtua agar tidak terlibat dengan pelarian apapun lagi, dan 3) dia memberatkan Dini.

Dini, ya, satu-satunya harapan YN walau ia tidak yakin sahabatnya itu bisa bertahan berbohong berapa lama. Untuk kasus bohong berbohong, Dini tidak terlalu bisa diandalkan.

Tapi ini semua demi Greyson.

Greyson.

Dia harus menemukan Greyson.

Dan semoga dia berhasil menemukannya sebelum pagi. Dia hanya tidak mau 'menggelandang' lama-lama.

YN berjalan lebih jauh lagi. Sejam berlalu lagi, tanpa terasa. Dia membawa power bank, syukurnya, jadi dia melewatkan perjalanan dengan mendengarkan lagu selagi iPhonenya (disaat yang bersamaan) di charge. Perjalanan jadi lebih ringan, walau hanya lima belas persennya saja. Kelelahan luar biasa mengendap di kakinya, serasa ada tangan-tangan menyembul dari aspal dan menarik kakinya agar berhenti berjalan. YN mencoba mengalihkan perhatian dengan fokus ke lirik lagu yang ia dengar.

Mata YN pun menjadi jeli kemudian—dia tiba-tiba mendapat ide bagus; Semoga ada minimarket 24 jam yang buka trus ada tempat nongkrongnya, supaya gue bisa tidur disana.

Seketika, semangatnya untuk berjalan makin bertambah karena jika dia berhasil menemukan minimarket 24 jam, artinya dia bisa beristirahat.

Selebihnya, pikirannya kembali dipenuhi dengan Greyson. Perasaannya yang perih karena telah mengetahui Greyson adalah Bobby telah berkurang drastis. Sungguh. Sekarang dia justru bingung. Namun kali ini YN sambil mencoba mengaitkan semua kode-kode DM yang ia terima dengan kejadian yang telah berlangsung.

Masuk akal, pikirnya. Greyson tahu kalau arena akan meledak dan juga persis kapan jamnya, jadi dia berdiri ditempat yang cuma ada kaca. Oh, jadi itu toh kenapa dia sengaja ninggalin gue di parkiran! Dia gamau gue malah terpisah sama dia pas udah didalam arena karena kalau iya, bisa-bisa gue jadi korban yang tak diinginkan.

Gadis itu tak bisa untuk tidak tersenyum kala mengetahui bahwa Greyson masih melindunginya. Yah, mungkin.

Berarti sama aja kan kayak kejadian di E! ? Dia udah tahu bakal ada keracunan gitu, makanya pas kemarinnya gue minta ikut nemenin dia, dia malah sengaja ninggalin gue—nggak ngebangunin gue sama sekali. Ngabarin juga baru beberapa menit sebelum keracunan itu dengan harapan bakal ada yang cepet-cepet ngejar dia ke kantor E!.

Pandangan YN terfokus ke bawah, ke aspal didepannya sepatunya. Pikirannya kini antara memuji, juga mencibir Greyson—atau keduanya; Bodoh banget, masa. Nekat banget. Tapi pinter juga sih, masih ngasi kode kalau dia bakal kenapa-napa. Biar dia selamat.

Dia menghela napas panjang. Bodoh banget gue baru sadar hal itu sekarang.

Tapi kalau kejadiannya Joe... itu masih gue nggak ngerti. Kalau yang mencekik Thomas memang dia—YN kembali merasakan perasaan benci itu—masih masuk akal dia mencekik Thomas, trus kabur. Tapi kenapa dia juga membunuh Joe? Apa Joe tahu rencana ini secara nggak sengaja trus Greyson curiga dan khawatir?

Tapi, membunuh?

YN tidak tahu harus bereaksi apa ketika memikirkan bahwa Greyson adalah pembunuh berencana. Untungnya hal itu belum terbukti, jadi YN bisa merasa lebih lega. Dia tidak boleh keduluan lagi. Dia harus bertindak cepat atau malah, dia benar-benar akan mengacaukan "rencana dadakannya" sendiri.

Rencana dadakan YN: bertemu Greyson, lalu mengobrol dengannya.

Rencana gila, jika kita mengingat lagi apa yang terjadi sebelumnya. Tapi tunggu sampai kau melihat apa maksud dari 'mengobrol' dalam rencana YN. Semoga saja, YN berdoa, gue nggak salah mengartikan kata-kata Greyson dan Thomas yang terakhir.

YN berhenti berjalan karena bertemu dengan ujung trotoar itu, yang ternyata adalah pertigaan. Di kawasan yang ini jalanannya lebih besar—jalan raya utama yang masih dilalui beberapa mobil—dan YN beruntung, sangat beruntung karena beberapa meter diseberang belokan yang sebelah kiri ada minimarket 24 jam seperti yang ia harapkan.

Dia hampir menangis dan histeris. "Makasih, Tuhan!"

Lalu tanpa membuang waktu, YN berlari kecil ke minimarket itu.

-

Keberuntungan kedua adalah karena YN membawa makanan dan minumannya sendiri. Ranselnya memang berat (apalagi dia tadi berlari membawa benda itu dipunggung), tapi dia tidak menyesalinya sama sekali sekarang. Uangnya tersisa sedikit, jadi selama ada makanan ringan dan botol-botol air mineral itu, dia bisa lumayan berhemat.

Tidak ada yang bisa menggambarkan betapa leganya YN karena berhasil menemukan tempat peristirahatan. Dia akan tinggal disana hingga pagi, sesuai rencana.

Namun YN hanya perlu 5 menit untuk suasana minimarket menciutkan nyalinya.

Tebel muka aja deh, kata suara dalam kepalanya, dan YN mencoba untuk tidak peduli. Dia mengambil beberapa potong chips, lalu memainkan iPhone sembari makan. YN membuka Find My Friends, mengecek locationnya sendiri lalu melacak location Greyson.

Kedua alis YN tertaut ketika menemukan ID Greyson serta ID Bobby dalam satu alamat yang sama—

34 Mostyn Avenue.

"Lah dia balik kesana? Eh tapi dia kan cuma bawa satu iPhone," gumam YN sekeras bisikan lalu mengunyah sisa chips di tangannya. "Kenapa ID-nya bisa dua?"

--

//tbc (btw maksudnya |YN atau |Greyson adalah, er, kalau chapter 01|YN, itu maksudnya membahas tentang YN dari pov author. ya kalo gak ngerti abaikan aja)

Continue Reading

You'll Also Like

723K 67.5K 50
{Rilis in :1 February 2021} [Fantasy Vampire series] Ivylina terjebak di sebuah Museum kuno di negara Rumania dan terkunci di kamar yang penuh dengan...
533K 87.6K 30
βœ’ λ…Έλ―Ό [ Completed ] Mereka nyata bukan hanya karangan fiksi, mereka diciptakan atau tercipta dengan sendirinya, hidup diluar nalar dan keluar dari huk...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.βžβ–«not an...
1M 84.2K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...