02| Greyson

1.3K 162 28
                                    

just saying: HI GUYS THIS IS THE 2nd STORY ON MY FANFIC SETLIST UPDATE (buat yg belum tau urutan setlist update gue, here u go:

1/ Killing Thrilla 

2/ XIAT 

3/Home Sweet Home 

4/Papercut (2nd Acc: greaserchen) 

5/ Oklahomies (2nd Acc: greaserchen) 

6/ Behind The Author)

ALSO THERE'S IMPORTANT A/N BELOW , AFTER THIS CHAPTER. MUST READ TOO OK MWAH

--

02 | "Don't come back to him, I say," –30 Minutes Break (The Luka States) [on multimedia]

.

(Author's POV)

"Kau harus melakukan ini, Greyson."

"Kenapa aku?!" bentaknya seraya menghantam meja didepannya dengan tinju. "Berulang kali aku bilang, oke, aku tidak. akan. pernah. melakukan rencana ini! Mengerti?"

Seorang pria yang duduk di seberang meja, persis berhadapan dengannya, hanya tersenyum masam. "Kenapa kau tidak mengerti juga? Kita tidak punya pilihan lain."

"Tidak! Kita masih punya pilihan lain!" suara Greyson mulai berubah getir. Emosinya menggoyahkannya. "Kita bisa membalasnya dengan rencana lain. Pasti masih ada..."

"Tidak, sobat. Kita sudah kehabisan jalan. Ini pilihan terakhir kita. Hanya gadismu itu saja yang masih bisa kita selamatkan dari rencana busuk itu. Baik kau maupun aku, kita akan mati ditangannya... cepat atau lambat."

Pria itu mendorong kursinya, lalu bangkit dan menatap Greyson muram. "Ini mungkin kali terakhir kita bertemu, Greyson Chance." Dia tersenyum lagi, lebih kepada dipaksakan. Greyson tidak pernah tahu berapa banyak torehan duka yang telah kawan barunya itu hadapi. Namun dia benar sepenuhnya soal "mereka berdua akan mati."

"De-dengarkan aku dulu!" Greyson ikut bangkit begitu sadar kalau pria itu akan pergi. "Kau yang memberitahuku segalanya tentang ini. Kau tidak mungkin juga jadi korban, Thomas."

Thomas menggeleng pelan. Hening lumayan lama dan kefrustasian juga tergambar jelas di wajah Thomas. "Pokoknya, Grey. Aku sudah mengatakan semuanya. Aku menyerahkan sisanya padamu. Aku memang bodoh, karena tidak bisa melawannya. Dan cuma ini yang bisa kulakukan untuk melindungi kalian berdua—memberitahukan rencana apa yang mereka susun."

"Kau berada dipihak kami," lanjut Greyson datar. "Bergabunglah dengan kami, Thomas. Aku, YN. Kami akan dengan senang hati menerimamu. Kita bisa pindah sekalian jauh-jauh dari Amerika atau Inggris."

Thomas nyaris-nyaris ingin tertawa, namun dengan cepat dia bisa mengendalikan dirinya lagi. "Kau benar-benar lugu, Grey. Yah... tadinya juga aku berpikir begitu. Tapi sudah terlambat. Mereka tahu aku berkhianat. Dan sudah kubilang sejak awal, aku akan mati juga. Seperti kau—"

.

biippp.. biipp... biippp...

Alarm iPhonenya berdengung kencang, suaranya lumayan memekakkan telinga sekaligus ampuh menarik Greyson keluar dari alam mimpinya.

Greyson mengerang di tempat tidurnya, di kamarnya di rumah nomor 34 Mostyn Avenue. Cahaya matahari langsung masuk dalam kapasitas yang besar melalui jendela yang sengaja dibiarkan terbuka lebar. Selain itu cahaya masuk dari beberapa bagian atap yang bolong. Dia bersyukur semalam tidak hujan.

PUBLISHED: X I A T -g.c (AITN TRILOGY #3)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz