Figuran Menjadi Tunangan Prot...

By SecretNmh05

3.7M 231K 12.5K

Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yan... More

Prolog.
Chapter 1.
Chapter 2.
Chapter 3.
Chapter 4.
Chapter 5.
Chapter 7.
Chapter 8.
Chapter 9.
Chapter 10.
Chapter 11.
Chapter 12.
Chapter 13.
Chapter 14.
Chapter 15.
Chapter 16.
Chapter 17.
Chapter 18.
Chapter 19.
Chapter 20.
Chapter 21.
Chapter 22.
Chapter 23.
Chapter 24.
Chapter 25.
Chapter 26.
Chapter 27.
Chapter 28.
Chapter 29.
Chapter 30.
Chapter 31.
Chapter 32.
Chapter 33.
Chapter 34.
Chapter 35.
Chapter 36.
Chapter 37.
Chapter 38.
Chapter 39.
Chapter 40.
Chapter 41.
Chapter 42.
Chapter 43.
Chapter 44.
Chapter 45.
Chapter 46.
Chapter 47.
Chapter 48.
Chapter 49.
Chapter 50.
Chapter 51.
Chapter 52.
Chapter 53 (End).
Pengumuman!
Terbit di Teori Kata
Vote Cover!!
PRE-ORDER DIBUKA!!

Chapter 6.

88.9K 5K 97
By SecretNmh05

Yeyyy target chapter 5 tercapai, terimakasih yang sudah komen 🥳🥳🥳🥰

********

Nete sudah berada dikamar nya, ia sedang memikirkan alur cerita yang dirinya buat. "Setelah ini gue harus apa?" Gumamnya sambil melihat langit kamarnya, Nete terus berpikir sampai malam hari.

"Alur yang gue buat Nathan ga punya tunangan, tapi sekarang punya. Terus harusnya banyak yang suka protagonis wanita tapi sekarang malah sebaliknya, bahkan saat dikantin banyak yang bilang Eve cewek drama dan yang lebih gue bingung adalah protagonis wanita sifatnya sekarang kaya orang antagonis. Kalo emang dari awal alurnya sudah berubah, maka gue juga harus ganti rencana." Nete beranjak dari rebahannya, ia duduk dimeja belajar sambil menyiapkan alat tulis.

"Pertama, gue harus buat Nathan berpihak sama gue lebih tepatnya bucin (budak cinta) sama gue. Setelah itu apapun yang mau gue lakuin akan aman, karena protagonis pria berpihak sama gue. Tapi..... Ini yang gue bingung, kalo gue sama Nathan antagonis atau sahabatnya Nete pasti benci gue karena dia masih mencintai Nathan." Nete mencoret tulisan yang sudah dirinya tulis.

"Ganti ajalah, pertama gue harus buat Rachel menjauh dari Nathan dan buat dia ilfil atau gue cariin dia pasangan yang buat dia nyaman. Bagaimana kalo gue comblangin Rachel sama Aska? Sepertinya cocok, keduanya akan tetap berpihak sama gue, Sekali dayung dua puluh terlampaui haha." Nete tertawa bahagia, dia seperti mendapatkan ide yang sangat brilian.

"Ide bagus, gue akan buat Aska yang terkena masalah dan Rachel yang membantu atau sebaliknya bukan protagonis wanita. Alur novel memang berubah, tapi mereka lupa bahwa gue pemilik novel ini. Jadi, gue akan merevisi alur cerita, dan menjadikan figuran Annette Ephnane Rayyanza menjadi sang pemeran utama yang tak lain adalah gue Aneta Almeera." Nete berjalan menuju cermin, ia tersenyum menyeringai menatap pantulan dirinya. Meskipun di kehidupan sebelumnya dia perempuan biasa dan miskin tapi disini dia harus menjadi perempuan luar biasa.

"Ah gue lupa! Cerita awal sudah gue revisi tapi judul novel belum gue ganti. Is Mine Evelyn akan menjadi Figuran Menjadi Tunangan protagonis, dan revisi kedua nanti.... setelah semuanya berjalan dengan lancar, hoammm meskipun Lo menyebalkan tapi Lo milik gue Nathan." Nete menguap, ia kembali rebahan di kasur kesayangannya. Tak lama ia tertidur pulas, tanpa menutup buku diary yang tadi dirinya tulis.

Tanpa Nete sadari, seseorang mendengar ucapan Nete tentang rencananya. Ya, kamar tamu yang Nete tempati memang tidak kedap suara. Seseorang itu masuk lewat jendela dan menatap Nete intens, lalu pandangannya jatuh pada buku kecil seperti diary yang terbuka. Ia mendekati buku itu dan membacanya, sedetik dirinya mengeluarkan ekspresi terkejut tapi kemudian ia tersenyum miring.

"Menarik." Gumamnya sambil bergantian menatap Nete dan buku itu, entah apa yang sekarang ia pikirkan mungkin hanya tuhan dan dirinya yang tahu.

"Aneta Almeera, mine." Setelah mengatakan itu, ia kembali keluar melalui jendela.

*****
Keesokan harinya Nete sudah bersiap dengan seragam sekolah yang pas body, ia turun kebawah dengan lift.

"Pagi Bunda, Papah." Sapa Nete riang.

"Pagi Nete." Sapa pasangan itu.

"Duduk sayang, kita makan." Ajak Serena mempersilahkan calon menantunya untuk duduk.

"Terimakasih Bunda." Nete duduk, mereka mulai makan. "Bun, Nathan kemana?"

"Biasa, dia ga pulang." Bukan Serena yang menjawab tapi Xavier.

"Oohh."

"Oh iya sayang, kemarin mommy dan Daddy kamu telpon Bunda mereka nanyain kabar kamu. Katanya mau telpon kamu susah, ponsel kamu ga aktif terus." Ucap Serena disela makannya.

Kening Nete mengerut. "Ponsel, emangnya Nete punya ponsel ya Bun?"

"Loh, emangnya ponsel kamu kemana?" Tanya Xavier heran.

"Nete ga tahu Pah, kirain Nete ga pegang ponsel- oh astaga!! sepertinya ponsel Nete ketinggalan di Bar-" ucapan Nete terhenti, ia melihat pasangan suami istri yang sedang menatapnya menunggu lanjutan ucapannya.

"Bar?" Ujar Serena.

"Bar, Baramuli kafe Bun. Iya kafe Baramuli."

"Dimana tuh Net, papah baru dengar ada kafe namanya Baramuli."

"Ada pah, kafe milik teman Nete baru buka juga."

"Owalah, mungkin boleh pah nanti kita mampir ke kafe temannya nete." Saran Serena.

"Jangan!" Seru Nete, keduanya tersentak kaget mendengar seruan calon menantunya.

"Kenapa Nete?" Serempak keduanya.

"Jangan pah, Bun. Kayanya kafe nya mau tutup lagi, soalnya jarang ada pengunjung. Mungkin karena makanannya ga enak kali ya." Sungguh Nete sangat panik sekarang, semoga saja calon mertuanya tidak jadi berkunjung.

"Oh kasihan sekali." Meskipun bingung, tapi keduanya tidak menanyakan lagi. Diam-diam Nete bernafas lega, bisa gawat jika dirinya ketahuan bohong nanti di langsung dikasih lampu mereh oleh calon mertuanya.

"Emangnya kenapa Bun, mommy, sama Daddy. Nanyain Nete, bukannya mereka ga peduli sama nete makannya nitipin Nete sama kalian." Ucap Nete santai, tapi dirinya meringis karena jitakan Serena.

Awsss

"Ngaco kamu, orang tua kamu tuh bukan ga peduli atau nitipin kamu. Tapi memang Bunda yang mohon-mohon sama orang tua kamu untuk kamu tinggal disini sama Bunda, sekalian pendekatan kamu sama Nathan." Jelas Serena, mata Nete mengerjap bingung. Jadi, dirinya ga dibuang lagi? Perasaan hangat menjalar ke seluruh tubuhnya, ia sungguh bahagia.

"Jadi gitu ya?" Lirihnya.

"Kamu sebenarnya lagi ngeprank Bunda ya? Pura-pura ga ingat apapun, dasar calon mantu nakal." Nete terkekeh mendengar ucapan Serena yang terlihat kesal.

"Maaf Bun, bercanda. Jadi, Daddy sama mommy mau ngapain nanyain Nete?"

"Mereka mau ngasih tahu, mereka udah transfer uang jajan kamu. Katanya kalo butuh apa-apa langsung kabarin, terus jangan lupa telpon mereka juga."

"Tapi sekarang Nete ga punya handphone, gimana cara hubunginya?" Ucap Nete polos, Serena yang melihat itu ingin sekali kembali menjitak nya tapi ia tahan.

"Nete sayang, udah ya ngeprank Bundanya. Kamu itu orang kaya pake banget, beli ponsel iPhone yang seharga permen masa ga kebeli." Ucap Serena Santai.

Nete terkekeh lucu, ia tertawa bukan karena kebodohannya yang lupa Nete itu siapa? Tapi ia tertawa karena menertawakan dirinya yang dulu di kehidupan sebelumnya menginginkan iPhone yang seharga jutaan, tapi sampai dirinya meninggal pun belum kebeli tuh handphone dan sekarang Serena dengan gampang bilang iPhone seharga permen. catat SEHARGA PERMEN!! Seharga permen ga tuh, ingin sekali Nete menangis mendengar itu.

"Kamu kenapa nete?" Tanya Xavier khawatir tapi dengan wajah tetap datar melihat Nete yang melamun.

Nete tersadar, ia tersenyum. "Nete gapapa Pah, yaudah Nete mau berangkat sekolah takut kesiangan."

"Diantar sama papah aja Net." Ujar Serena.

"Ga usah Bun, Nete ga mau ngerepotin."

"Ga ngerepotin, papah mau sekalian berangkat kantor." Ucap Xavier, jika seperti itu Nete tidak bisa menolak.

"Oh iya Bun, nanti kalo Nete udah beli ponsel pasti Nete telpon Daddy sama mommy." Ucap Nete, lalu keduanya pamit dan disinilah Nete berada di dalam mobil bersama dengan Xavier dan supir.

"Bagaimana hubunganmu dengan Nathan, apakah ada kemajuan?" Tanya Xavier datar, tapi dengan suara dilembutkan. Ya, setiap mengobrol Xavier memang selalu berwajah datar meskipun sedang marah, kesal, dan khawatir sekalipun.

"Ya gitu pah, sepertinya belum." Jujur saja Nete sangat gugup sekarang, seumur-umur dirinya baru sekali berhadapan dengan mertua.

"Papah mengerti, mungkin kamu butuh waktu untuk menerima semuanya dan papah yakin Nathan akan bucin sama kamu."

"Maksud papah?"

"Lupakan, lalu bagaimana dengan perempuan yang Nathan pacari? Apa keduanya sudah putus?"

Nete terkejut. Jadi, papahnya tahu soal anaknya yang sedang menjalin hubungan dengan Eve.

"Jika papah tahu soal hubungan keduanya, lalu kenapa papah menjodohkan Nete dengan Nathan?" Tanya Nete heran.

Untuk pertama kalinya Nete terpaku melihat Xavier yang tersenyum. "Karena papah tidak menyukai perempuan itu."

Gila! Alurnya memang benar berubah drastis dan dirinya harus segera memulai rencananya.

"let's start the game." Gumam Nete pelan.

Bersambung..

|F M T P|
Senin, 06 Mei 2024
_nmh_

Target komentar 40, yuk spam komentar 👇👇👇

Setiap hari target tercapai, maka author akan update setiap hari. Jika tidak, author akan tunggu target tercapai baru update. Terimakasih semuanya 🙏🥰🥰🥰🥰

Continue Reading

You'll Also Like

28.4K 842 14
Terimakasih Arkasa, karena telah hadir dan berhasil menjadi tokoh utama dalam kisah ini. Arkasa Dipta Sanjaya adalah pemeran penting dalam kisah hidu...
278K 16.7K 49
GAVAL adalah singkatan dari Dua geng motor GANAR & VALENTÍA. GANAR yang beranggotakan para Pria, sedangakan VALENTÍA yang beranggotakan para Gadis...
ALVARIO By shrilnw24

Teen Fiction

79.5K 4.2K 29
Seorang gadis lugu yang bertemu seorang leader dari sebuah geng motor yang merupakan musuh dari sepupu nya sendiri. Lalu bagaimanakah kelanjutan ceri...
346K 14.1K 16
WELCOME TO MY STORY. THIS IS MY STORY BUT NOT MY PERSOANAL EXPERIENCE WITH MY IMAGINATION, I WAS ABLE TO CREATE THIS PLOT:) [SO SEBELUM MEMBACA BUDAY...